Anda di halaman 1dari 8

SOP BODY MOVEMENT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Agregat Komunitas


Dosen Pengampu : M. Iqbal Sutisna S.Kep., Ners, M.Kep.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

Putri Apriliani 1121169 Anisa Aulia 1121163 Meisya Mauludia 1121186


Tiwi Sa'adah 112119 Nopita Nur S 1121173 Susi Sania 1121196
Agistina P. A 1121157 Resa Sundari 1121178 Elta Theana 1121117
Mahda A 1121115 Siti Juariah 1121126 Nabila Sauvi 1121214
Nurul Aeni 1121162 Alda Liviyanti P 1121168 Mirnasari Halawa
210204033

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2024
SOP MOVEMENT BODY

1. Pengertian
Mekanika Tubuh adalah suatu usaha mengkoordinasikan sistem muskuloskeletal dan
sistem syaraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh.
a. Body Alignment (Postur Tubuh)
Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian
tubuh yang lain.
b. Balance / Keseimbangan
Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity dan
base of support.

c. Koordinated body movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir)


Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem
syaraf.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik :


a. Status kesehatan
b. Kondisi kesehatan seseorang akan berpengaruh terhadap keseimbangan tubuh
sehingga aktivitasnya menjadi terganggu.
c. Nutrisi
d. Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karena mempengaruhi
produksi energi yang digunakan untuk mobilisasi.
e. Emosi
f. Situasi dan kebiasaan
g. Gaya hidup
h. Pengetahuan
3. Tujuan Body Mekanik
a. Meningkatkan kesejajaran tubuh yang benar
b. Menghemat energi , pemberi asuhan untuk digunakan dalam mnyelesakan tugas lain
c. Mencegah cedera fisik terhadap pemberi asuhan dan klien memudahkan koordinasi
dan penggunaan otot yang efisien ketika meminahkan

4. Indikasi
a. Pasien pasca oprasi
b. Pasien stroke
c. Pasien koma
d. Pasien yang mengalami kesulitan dalam bergerak dan membutuhkan bantuan orang
lain untuk beraktifitas

5. Kontraindikasi
Pasien yang mengali fraktur tulang belakang yang tidak dapat bergerak

6. Macam-macam bodi mekanik


a. body alignment

1. membantu pasien berdiri

2. membantu pasien duduk

3. mengatur berbagai posisi klien yang terdiri dari :

• Posisi fowler

Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala
tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan setinggi 15°- 90°. Tujuannya untuk
mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi kenyamanan pasien,
Melakukan aktivitas ttu, Mengatasi kesulitan pernafasan & KV pernafasan
pasien. Fowler : 45 – 90o dan Semi fowler : 15 – 45o
• Posisi dorsal recumben

Adalah dimana posisi kepala dan bahu pasien sedikit mengalami elevasi diatas
bantal, kedua lengan berada di samping sisi tubuh, posisi kaki fleksi dengan
telapak kaki datar diatas tempat tidur. Tujuannya untuk memeriksa daerah
genetalia, pasang cateter, serta pada proses persalinan.

• Posisi Trendelenburg

Adalah posisi pasien berbaring di TT dg bagian kepala lebih rendah dari pada
bagian kaki . Tujuan : Melancarkan peredaran darah ke otak

• Posisi antitrendelenberg

Adalah posisi pasien berbaring di TT dengan kaki lebih tinggi dari


kepala. Tujuan : tindakan menurunkan tekanan intrakranial pada pasien trauma
kapitis.
• Posisi pronasi/ tengkurap

Adalah dimana posisi pasien berbaring diatas abdomen dengan kepala menoleh
kesalah satu sisi. Kedua lengan fleksi disamping kepala. Posisi ini memiliki
beberapa tujuan diantaranya :

- Memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut.

- Mencegah terjadinya fleksi kontraktur dari pinggul dan sendi.

- Membantu drainase dari mulut.

• Posisi lateral (side lying)

Yaitu seorang tidur diatas salah satu sisi tubuh, dengan membentuk fleksi pada
pinggul dan lutut bagian atas dan meletakkannya lebih depan dari bagian tubuh
yang lain dengan kepala menoleh kesamping.

Tujuan posisi ini : Mengurangi lordosis & meningkatkan kelurusan punggung ,


Baik untuk posisi tidur & istirahat, Membantu menghilangkan tekanan pada
sakrum

• Posisi supine/ terlentang.


Ini biasanya disebut berbaring telentang, datar dengan kepala dan bahu sedikit
elevasi dengan menggunakan bantal. Posisi pasien harus di tengah-tengah
tempat tidur, sekitar tiga inci di bawah kepala tempat tidur.
Tujuan : Klien pasca operasi dengan anestesi spinal, Mengatasi masalah yg
timbul akibat pemberian posisi pronasi yg tidak tepat.

• Posisi Sim’s

Adalah posisi dimana tubuh miring kekiri atau kekanan. Tujuan posisi ini :

- untuk memberikan kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria).

- Memfasilitasi drainase dari mulut pada klien tidak sadar

- Mengurangi penekanan pada sakrum & trokanter mayor pada klien paralisis

- Memudahkan pemeriksaan perineal

- Untuk tindakan pemberian enema

• Posisi Genu pectoral/knee chest position

Posisi pasien berbaring dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada
bagian alas TT Tujuan : memeriksa daerah rectum & sigmoid

• Posisi Litotomi
posisi pasien berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya keatas bagian perut
Tujuan : Merawat atau memeriksa genetalia pada proses persalinan,
memasang alat kontrasepsi

• Posisi Orthopneik

Posisi adaptasi dari fowler tinggi. Klien duduk di TT atau tepi TT dg meja
yang menyilang diatas TT (90o)
Tujuan : membantu mengatasi masalah kesulitan bernafas dg ekspansi dada
maksimum, membantu klien yg mengalami inhalas.

b. Ambulasi
1. Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke kursi/ kursi roda

a. Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi

Pengertian : Memindahkan klien yang tirah baring ke


kursi

b. Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke kursi roda


Pengertian : Memindahkan klien dari tempat tidur ke
kursi roda
2. Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke brankard (TT) dan sebaliknya

a. Memindahkan klien dari TT ke brankard/ TT dan sebaliknya dengan cara diangkat.

b. Memindahkan klien dari TT ke brankar/ TT dan sebaliknya dengan easy move

c. Memindahkan klien dari TT ke brankard dan sebaliknya dengan Scoop Stretcher


3. Membantu klien berjalan
Tujuan: Memulihkan kembali toleransi aktivitas, Mencegah terjadinya kontraktur
sendi dan flaksid otot

4. Membantu klien dengan alat bantu jalan (Kruk)


Tujuan untuk membantu melatih kemampuan gerak klien, melatih dan meningkatkan
mobilisasi. Mencapai kestabilan klien dalam berjalan. Manfaat bagi Klien mampu
berjalan dengan menggunakan alat bantu dan meningkatnya kemampuan mobilisasi
klien.

Anda mungkin juga menyukai