Askep Kel 2
Askep Kel 2
ANALISA SITUASI
Kasus Terkait
Kasus kelolaan utama dalam karya ilmiah ini adalah klien dengan diagnosa
causa post COVID-19 yang dirawat diruang Instalasi Care Unit (ICU).
Implementasi, dan Evaluasi yang didapatkan dari klien yang akan dibahas, di
bawah ini :
1. Pengkajian
a. Biodata Pasien
1) Identitas Klien
Nama : Tn.R
Jenis kelamin : Laki- Laki
Umur : 30 tahun
Suku/bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
53
54
2) Keluhan Utama
menyayangi keluarganya.
berdoa.
rumah sakit.
4) Pemeriksaan Fisik
e) Inspeksi
f) Palpasi
g) Perkusi
h) Auslkutasi
Suara nafas ronchi basah. BJ1 dan BJ2 normal (lup dup).
57
5) Pemeriksaan Penunjang
HASIL PEMERIKSAAN
JENIS
NO PEMERIKSAAN TGL ... TGL … TGL … TGL .. TGL … NILAI NORMAL
08/01/21
8 pH 7.4 7.37-7.45
posterior.
58
2. Analisa Data
Tabel 4.2
Analisa Data
Masalah
Data Fokus Etiologi
Keperawatan
Data Subjektif : Virus Covid-19
Tn. R mengatakan sesak nafas Bersihan Jalan Nafas
Terpapar orang/benda Tidak Efektif
yang positif Covid-19
Data objektif :
(D.0001)
- Pasien tampak gelisah
Masuk melalui udara
- Pernafasan cepat dangkal
ke saluran nafas
- Suara nafas ronchi basah
- Batuk tidak efektif
Masuk ke dalam paru-
- RR : 24 x/menit
paru
Bronkus/bronkeolud
dan alveolus
Menggangu kerja
makrofag
Infeksi
Peradangan
Produksi sekret
meningkat
Akumulasi sekret
Obstruksi saluran
nafas
Infeksi
Peradangan
Produksi sekret
meningkat
Kapasitas tranportasi
O2 menurun
Gangguan
Pertukaran Gas
Peningkatan
prostagladin
Peningkatan
penggunaan energi
Keletihan/kelelahan
Intoleransi Aktivitas
2. Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.3
Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
Tabel 4.4
Intervensi Keperawatan
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Intervensi
IdentifikasiHasil
Observasi:
62
- Pusing Edukasi
- Pengelihatan kabur • Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Objektif : • Informasikan hasil pemantauan
- sianosis
- gelisah
- nafas cuping hidung
- pola nafas abnormal
- kesadaran menurun
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kolaborasi
Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus
• Gunakan nada suara yang lembut
dengan irama lambat dan berirama
Edukasi
• Jelaskan tujuan, manfaat, dan jenis
relaksasi yg tersedia (nafas dalam
dan humming)
• Jelaskan secara rinci intervensi yg
dipilih
• Anjurkan mengambil posisi yg
nyaman
• Anjurkan rileks
• Anjurkan sering mengulangi teknik
• Demontrasikan dan latih teknik
relaksasi
64
Diagnosa
No Tanggal Tujuan Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. 11-02-2021 Bersihan Jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas (I.01011) S: Pasien mengatakan nafasnya masih
Nafas Tidak Efektif intervensi - Mengatur posisi pasien semifowler atau sesak
keperawatan selama fowler O:
(D.0001) 5 x 15 menit - SPO2 : 87%
diharapkan bersihan - RR: 40 x/mnt
jalan nafas - Irama nafas cepat dangkal
meningkat dengan - Suara nafas ronchi basah
kriteria hasil : A : Masalah bersihan jalan nafas belum
1. Produksi sputum teratasi
menurun P : Lanjutkan intervensi
2. Mengi menurun - Atur posisi pasien semifowler
3. Whezing atau fowler
menurun
4. Dipsnea menurun
65
5. Saturasi Oksigen
membaik
6. Pola nafas
membaik
2. Gangguan Setelah dilakukan Pemantauan respirasi (I.1014) S: Pasien mengatakan masih agak
Pertukaran Gas intervensi • Melakukan monitoring frekuensi, irama, pusing
keperawatan selama kedalamam, dan upaya nafas O:
(D.0003) 5 x 15 menit • Melakukan monitoring saturasi oksigen - SPO2 : 87%
diharapkan gangguan • Melakukan monitoring AGD - RR: 40 x/mnt
pertukaran gas - PCO2 : 43,5 mg/dl
meningkat dengan - PO2 : 125 m/dl
kriteria hasil : - Irama nafas cepat dangkal
1. Dipsnea A : Masalah Gangguan Pertukaran Gas
menurun belum teratasi
2. Bunyi nafas P : Lanjutkan intervensi
tambahan - Melakukan monitoring
menurun frekuensi, irama, kedalamam,
3. Pusing menurun dan upaya nafas
66
1. 12-02-2021 Bersihan Jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas (I.01011) S: Pasien mengatakan nafasnya masih
Nafas Tidak Efektif intervensi - Mengatur posisi pasien semifowler atau sesak
keperawatan selama fowler O:
(D.0001) 5 x 15 menit - SPO2 : 91%
diharapkan bersihan - RR: 37 x/mnt
jalan nafas - Irama nafas cepat dangkal
meningkat dengan - Suara nafas ronchi basah
kriteria hasil : A : Masalah bersihan jalan nafas
1. Produksi sputum belum teratasi
menurun P : Lanjutkan intervensi
2. Mengi menurun - Atur posisi pasien semifowler
3. Whezing atau fowler
menurun
4. Dipsnea menurun
68
5. Saturasi Oksigen
membaik
6. Pola nafas
membaik
2. Gangguan Setelah dilakukan Pemantauan respirasi (I.1014) S: Pasien mengatakan masih agak
Pertukaran Gas intervensi • Melakukan monitoring frekuensi, irama, pusing
keperawatan selama kedalamam, dan upaya nafas O:
(D.0003) 5 x 15 menit • Melakukan monitoring saturasi oksigen - SPO2 : 91%
diharapkan gangguan • Melakukan monitoring AGD - RR: 37 x/mnt
pertukaran gas - Irama nafas cepat dangkal
meningkat dengan A : Masalah Gangguan Pertukaran Gas
kriteria hasil : belum teratasi
1. Dipsnea P : Lanjutkan intervensi
menurun - Melakukan monitoring
2. Bunyi nafas frekuensi, irama,
tambahan - kedalamam, dan upaya nafas
menurun - Melakukan monitoring
3. Pusing menurun saturasi oksigen
69
4. Pengelihatan
kabur menurun
3. Keluhan lelah
menurun
4. Dispnea saat
aktivitas menurun
1. 15-02-2021 Bersihan Jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas (I.01011) S: Pasien mengatakan masih agak sesak
Nafas Tidak Efektif intervensi - Mengatur posisi pasien semifowler atau nafas
keperawatan selama fowler O:
(D.0001) 5 x 15 menit - SPO2 : 93%
diharapkan bersihan - RR: 32 x/mnt
jalan nafas - Irama nafas cepat dangkal
meningkat dengan - Suara nafas ronchi basah
kriteria hasil : A : Masalah bersihan jalan nafas
1. Produksi sputum belum teratasi
menurun P : Lanjutkan intervensi
2. Mengi menurun - Atur posisi pasien semifowler
3. Whezing atau fowler
menurun
4. Dipsnea menurun
71
5. Saturasi Oksigen
membaik
2. Gangguan 6. Pola nafas Pemantauan respirasi (I.1014) S: Pasien mengatakan pusingnya
Pertukaran Gas membaik • Melakukan monitoring frekuensi, irama, berkurang
kedalamam, dan upaya nafas O:
(D.0003) • Melakukan monitoring saturasi oksigen - SPO2 : 93%
Setelah dilakukan • Melakukan monitoring AGD - RR: 32 x/mnt
intervensi - Irama nafas cepat dangkal
keperawatan selama A : Masalah Gangguan Pertukaran Gas
5 x 15 menit belum teratasi
diharapkan gangguan P : Lanjutkan intervensi
pertukaran gas - Melakukan monitoring
meningkat dengan frekuensi, irama,
kriteria hasil : - kedalamam, dan upaya nafas
1. Dipsnea - Melakukan monitoring
menurun saturasi oksigen
2. Bunyi nafas
tambahan
menurun
3. Pusing menurun
72
4. Pengelihatan
kabur menurun
3. Intoleransi aktivitas Manajemen Energi (I.05178) S: Pasien mengatakan tubuhnya mudah
(D.0056) Setelah dilakukan Terapi Relaksasi (I.09326) lelah saat beraktivitas
intervensi - Monitoring kelelahan fisik dan emosional O:
keperawatan selama - Menganjurkan melakukan aktivitas secara - Pasien tampak lemas
5 x 15 menit bertahap - Irama nafas cepat dangkal
diharapkan - Menganjurkan tirah baring A : Masalah Intoleransi aktivitas belum
Intoleransi aktivitas - Menganjurkan klien rileks teratasi
meningkat dengan - Menganjurkan klien sering mengulangi P : Lanjutkan intervensi
kriteria hasil : teknik - Monitoring kelelahan fisik
1. Kemudahan dan emosional
dalam melakukan - Menganjurkan melakukan
aktivitas sehari- aktivitas secara bertahap
hari Meningkat - Menganjurkan tirah baring
2. Kekuatan tubuh - Menganjurkan klien rileks
bagian atas dan - Menganjurkan klien sering
bawahMeningkat mengulangi teknik
3. Keluhan lelah
menurun
73
4. Dispnea saat
aktivitas menurun
74
1. 16-02-2021 Bersihan Jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas (I.01011) S: Pasien mengatakan masih agak sesak
Nafas Tidak Efektif intervensi - Mengatur posisi pasien semifowler atau nafas
keperawatan selama fowler O:
(D.0001) 5 x 15 menit - SPO2 : 95%
diharapkan bersihan - RR: 29 x/mnt
jalan nafas - PCO2 : 43,5 mg/dl
meningkat dengan - PO2 : 125 m/dl
kriteria hasil : - Irama nafas cepat dangkal
1. Produksi sputum - Suara nafas ronchi basah
menurun A : Masalah bersihan jalan nafas belum
2. Mengi menurun teratasi
3. Whezing P : Lanjutkan intervensi
menurun - Atur posisi pasien semifowler
4. Dipsnea menurun atau fowler
5. Saturasi Oksigen
membaik
6. Pola nafas
membaik
75
3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Manajemen Energi (I.05178) S: Pasien mengatakan tubuhnya sudah
(D.0056) intervensi Terapi Relaksasi (I.09326) mulai membaik, perasaan mudah
keperawatan selama - Monitoring kelelahan fisik dan emosional lelah berkurang
5 x 15 menit - Menganjurkan melakukan aktivitas secara O:
diharapkan bertahap - Pasien dapat beraktivitas
Intoleransi aktivitas - Menganjurkan tirah baring - Irama nafas cepat dangkal
meningkat dengan - Menganjurkan klien rileks berkurang
kriteria hasil : - Menganjurkan klien sering mengulangi A : Masalah Intoleransi aktivitas belum
1. Kemudahan teknik teratasi
dalam melakukan P : Lanjutkan intervensi
aktivitas sehari- - Monitoring kelelahan fisik
hari Meningkat dan emosional
2. Kekuatan tubuh - Menganjurkan melakukan
bagian atas dan aktivitas secara bertahap
bawahMeningkat - Menganjurkan tirah baring
3. Keluhan lelah - Menganjurkan klien rileks
menurun - Menganjurkan klien sering
4. Dispnea saat mengulangi teknik
aktivitas menurun
77
1. 17-02-2021 Bersihan Jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas (I.01011) S: Pasien mengatakan masih agak sesak
Nafas Tidak Efektif intervensi - Mengatur posisi pasien semifowler atau nafas
keperawatan selama fowler O:
(D.0001) 5 x 15 menit - SPO2 : 96%
diharapkan bersihan - RR: 28 x/mnt
jalan nafas - PCO2 : 43,5 mg/dl
meningkat dengan - PO2 : 125 m/dl
kriteria hasil : - Irama nafas cepat dangkal
1. Produksi sputum berkurang
menurun - Suara nafas ronchi basah
2. Mengi menurun berkurang
3. Whezing A : Masalah bersihan jalan nafas
menurun teratasi sebagian
4. Dipsnea menurun P : Pertahankan intervensi
5. Saturasi Oksigen - Atur posisi pasien semifowler
membaik atau fowler
6. Pola nafas
membaik
78
2. Gangguan Setelah dilakukan Pemantauan respirasi (I.1014) S: Pasien mengatakan pusingnya sudah
Pertukaran Gas intervensi • Melakukan monitoring frekuensi, irama, berkurang
keperawatan selama kedalamam, dan upaya nafas O:
(D.0003) 5 x 15 menit • Melakukan monitoring saturasi oksigen - SPO2 : 96%
diharapkan gangguan • Melakukan monitoring AGD - RR: 28 x/mnt
pertukaran gas - Irama nafas cepat dangkal
meningkat dengan berkurang
kriteria hasil : A : Masalah Gangguan Pertukaran Gas
1. Dipsnea teratasi sebagian
menurun P : Pertahankan intervensi
2. Bunyi nafas - Melakukan monitoring
tambahan frekuensi, irama,
menurun - kedalamam, dan upaya nafas
3. Pusing menurun - Melakukan monitoring
4. Pengelihatan saturasi oksigen
kabur menurun
79
3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Manajemen Energi (I.05178) S: Pasien mengatakan perasaan mudah
(D.0056) intervensi Terapi Relaksasi (I.09326) lelah berkurang
keperawatan selama - Monitoring kelelahan fisik dan emosional O:
5 x 15 menit - Menganjurkan melakukan aktivitas secara - Pasien dapat beraktivitas
diharapkan bertahap - Irama nafas cepat dangkal
Intoleransi aktivitas - Menganjurkan tirah baring berkurang
meningkat dengan - Menganjurkan klien rileks A : Masalah Intoleransi aktivitas
kriteria hasil : - Menganjurkan klien sering mengulangi teratasi sebagian
1. Kemudahan teknik P : Pertahankan intervensi
dalam melakukan - Monitoring kelelahan fisik dan
aktivitas sehari- emosional
hari Meningkat - Menganjurkan melakukan
2. Kekuatan tubuh aktivitas secara bertahap
bagian atas dan - Menganjurkan tirah baring
bawahMeningkat - Menganjurkan klien rileks
3. Keluhan lelah - Menganjurkan klien sering
menurun mengulangi teknik
4. Dispnea saat
aktivitas menurun