Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

ANALISA SITUASI

A. Analisa Masalah Keperawatan dengan Konsep Terkait dan Konsep

Kasus Terkait

Kasus kelolaan utama dalam karya ilmiah ini adalah klien dengan diagnosa

medis pneumonia et causa post COVID-19.

Pengkajian dilakukan tanggal 11 februari 2021 pada pasien Pneumonia et

causa post COVID-19 yang dirawat diruang Instalasi Care Unit (ICU).

Pengkajian penelitian dilakukan pada 1 pasien yaitu Tn. R, dengan diagnosa

Pneumonia et causa post COVID-19 menggunakan metode wawancara,

observasi, serta catatan rekam medis.

Berikut adalah Pengkajian, Analisa Data, Diagnosa, Intervensi,

Implementasi, dan Evaluasi yang didapatkan dari klien yang akan dibahas, di

bawah ini :

1. Pengkajian

a. Biodata Pasien

1) Identitas Klien

Nama : Tn.R
Jenis kelamin : Laki- Laki
Umur : 30 tahun
Suku/bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta

53
54

Alamat : Jl. Mangkurawang


Tanggal masuk RS : 08 Februari 2021
Tanggal Pengkajian : 11 Februari 2021
No Register : 08.11.90.XX
Diagnosa Medis : Pneumonia et causa post covid-19

2) Keluhan Utama

Pasien mengatakan sesak napas

3) Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengatakan sesak napas dan lemas. Pasien mulai

merasa tidak enak badan sejak seminggu yang lalu sebelum

masuk RS. Pasien merasa dadanya terasa sesak, kepala pusing,

dan tidak bisa mencium aroma.

4) Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan memiliki riwayat positive covid-19.

Pada bulan desember 2021.

5) Riwayat keperwatan berdasarkan pola kesehatan fungsional

(a) Pola persepsi sehat-penatalaksanaan sehat

Pasien mengatakan biasanya sakit batuk pilek, dan

sembuh setelah minum obat.

(b) Pola metabolik nutrisi

Pasien mengatakan tidak nafsu makan. Kadang merasa

mual. Makan 3x setengah porsi dan minum 1 botol air (600

cc) dalam sehari . Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein.


55

(c) Pola eliminasi

Pasien mengatakan BAK spontan 5-6 x/hari. Berwarna

kuning. Bau khas amonia. BAB 1x/hari. Konsistensi lunak.

(d) Pola tidur-istirahat

Pasien mengatakan sulit tidur karena sesak nafas dan

pusing. Tidur dalam sehari 8 jam. Dan sering terbangun.

(e) Pola aktivitas-latihan

Pasien mengatakan badannya lemas. Mudah lelah saat

beraktivitas dan nafasnya terasa sesak.

(f) Pola kognitif-persepsi

Pasien tidak ada masalah pada ingatannya.

(g) Pola persepsi diri-konsep diri

Pasien kooperatif. Kadang tampak murung.

(h) Pola peran hubungan

Pasien mengatakan ingin betemu dan kembali

berkumpul dengan anak dan istrinya. Pasien sangat

menyayangi keluarganya.

(i) Pola toleransi stress-koping

Pasien mengatakan menghadapi rasa stress dengan

berdoa.

(j) Pola nilai-kepercayaan

Pasien mengatakan penyakitnya terjadi karena cobaan

dari Allah SWT. Pasien sering beribadah selama dirawat di


56

rumah sakit.

4) Pemeriksaan Fisik

e) Inspeksi

Keadaan pasien composmentis. GCS (E4V6M5). Wajah

terlihat pucat, gelisah, lemas, sesak nafas. Pernafasan cuping

hidung, bentuk dada simetri, irama nafas terarur, pola nafas

dipsnea, terdapat otot bantu pernafasan. Terpasang IVFD dan

oksigen NRM (10 lt/menit)

f) Palpasi

Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital TD : 140/110 mmHg,

RR : 40 x/menit, N : 115 x/menit, T : 37.8◦C, SPO2 : 86 %.

Denyut nadi teraba kuat dan cepat, turgor kulit baik.

g) Perkusi

Tidak ada pembesaran hepar, lien, dan ginjal. Batas Jantung

: Batas atas : ICS ke 3 linea parasternal kanan sampai ICS ke 3

linea parasternal kiri, bawah : ICS ke 5 linea parasternal kanan

sampai ICS ke 5 linea axilaris anterior kiri, kanan : ICS 3 sampai

5, kiri : ICS Ke 3 sampai ICS Ke 5 anterior kiri

h) Auslkutasi

Suara nafas ronchi basah. BJ1 dan BJ2 normal (lup dup).
57

5) Pemeriksaan Penunjang

(a) Pemeriksaan laboratorium

Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Laboratorium

HASIL PEMERIKSAAN
JENIS
NO PEMERIKSAAN TGL ... TGL … TGL … TGL .. TGL … NILAI NORMAL
08/01/21

1 Leukosit 16.80 5.0-10.3 10^3 dl

2 Eritrosit 4.93 4.5-5.6 g/dl

3 Hemoglobin 13.6 14-16.9 g/dl

4 Hemotokrit 40.2 45-55%

5 Trombosit 490 150-450 10^3 µl

6 PC02 43,5 35-45 mmol

7 P02 125 80-100 mmol

8 pH 7.4 7.37-7.45

(b) Pemeriksaan Foto Thorax

Hasil : Tgl. 08/01/21

Kesan : Pneumonia sinistra lobussuperior segment apical

posterior.
58

2. Analisa Data
Tabel 4.2
Analisa Data

Masalah
Data Fokus Etiologi
Keperawatan
Data Subjektif : Virus Covid-19
Tn. R mengatakan sesak nafas Bersihan Jalan Nafas
Terpapar orang/benda Tidak Efektif
yang positif Covid-19
Data objektif :
(D.0001)
- Pasien tampak gelisah
Masuk melalui udara
- Pernafasan cepat dangkal
ke saluran nafas
- Suara nafas ronchi basah
- Batuk tidak efektif
Masuk ke dalam paru-
- RR : 24 x/menit
paru

Bronkus/bronkeolud
dan alveolus

Menggangu kerja
makrofag

Infeksi

Peradangan

Produksi sekret
meningkat

Akumulasi sekret

Obstruksi saluran
nafas

Bersihan Jalan Nafas


Tidak Efektif

Data Subjektif : Virus Covid-19 Gangguan Pertukaran


Tn. R mengatakan sesak nafas Gas
dan pusing Terpapar orang/benda
yang positif Covid-19 (D.0003)
Data objektif :
- Pasien tampak gelisah Masuk melalui udara
- Suara nafas Ronchi basah ke saluran nafas
59

- Pernafasan cuping hidung


- Irama nafas cepat dangkal Masuk ke dalam paru-
- Nadi : 96 x/menit, paru
- RR : 24 x/menit,
- PC02 : 43,5 mg/dl Bronkus/bronkeolud
- P02 : 125 m/dl dan alveolus
- SPO2 : 87%
Menggangu kerja
makrofag

Infeksi

Peradangan

Produksi sekret
meningkat

Difusi gas O2 dan


CO2 terganggu

Kapasitas tranportasi
O2 menurun

Gangguan
Pertukaran Gas

Data Subjektif : Virus Covid-19 Intoleransi Aktivitas


Tn. R mengatakan mudah
lelah, badan terasa lemas dan Terpapar orang/benda (D.0056)
apabila beraktivitas nafasnya yang positif Covid-19
terasa sesak
Masuk melalui udara
ke saluran nafas
Data objektif :
- TD meningkat saat Masuk ke dalam paru-
beraktivitas paru
- TD : 130/80 mmHg
(sebelum) 140/90 mmHg Bronkus/bronkeolud
(sesudah) dan alveolus
- Nadi : 96 x/menit,
(sebelum) 100 x/menit, Menggangu kerja
(sesudah) makrofag
- RR : 24 x/menit, (sebelum)
26 x/menit (sesudah) Peradangan
60

Peningkatan
prostagladin

Peningkatan
penggunaan energi

Keletihan/kelelahan

Intoleransi Aktivitas

2. Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.3
Diagnosa Keperawatan

No. Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif (D.0001)

Gangguan Pertukaran Gas (D.0003)


2.

Intoleransi aktivitas (D.0056)


3.
61

3. Intervensi Keperawatan
Tabel 4.4
Intervensi Keperawatan

Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1. Bersihan Jalan Nafas (D.0001) Tujuan: Manajemen Jalan Nafas (I.01011)

Di buktikan dengan : Setelah dilakukan Observasi


intervensi keperawatan • Monitor pola nafas
Gejala dan Tanda Mayor selama .......... bersihan • Monitor bunyi nafas
jalan nafas meningkat • Monitor sputum
Subjektif:
dengan kriteria hasil :
Terapeutik
1. Produksi sputum
Mengeluh sesak nafas • Pertahankan kepatenan jalan nafas
menurun
dengan headtill chin lift
Objektif: 2. Mengi menurun
• Posisikan semifowler atau fowler
3. Whezing menurun • Berikan minum hangat
- Batuk tidak efektifatau mampu 4. Dipsnea menurun • Lakukan fisioterapi dada
batuk 5. Saturasi Oksigen • Lakukan penghisapan lendir kurang
- Sputum berlebih/obstruksi jalan membaik dari 15 detik
nafas 6. Pola nafas membaik • Berikan oksigen, jika perlu
- Mengi, Wheezing, atau ronchi
kering Edukasi
• Anjurkan asupan 2000 ml/hari
• Ajarkan batuk efektif

Gejala dan Tanda Minor Kolaborasi


• Kolaborasi pemberian
Subjektif: bronkodilator
a. K
Tidak tersedia
e
Objektif: s
u
- Gelisah l
i
- Sianosis
t
- Bunyi nafas menurun
a
- Saturasi Oksigen berubah
- Pola nafas berubah

Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Intervensi
IdentifikasiHasil

2. Gangguan pertukaran gas (D.0003) Tujuan: Pemantauan respirasi (I.1014)

Observasi:
62

Dibuktikan dengan : Setelah dilakukan • Monitor frekuensi, irama,


intervensi keperawatan • kedalamam, dan upaya nafas
Gejala dan Tanda Mayor selama ............. maka • Monitor kemampuan baruk
gangguan pertukaran gas Efektif
Subjektif:
meningkat dengan kriteria • Monitor pola nafas
Dipsnea hasil : • Monitor adanya sputum
1. Dipsnea menurun • Monitor adanya sumbatan jalan
2. Bunyi nafas nafas
Objektif :
tambahan menurun • Auskultasi suara nafas
- Pco2 meningkat/menurun 3. Pusing menurun • Monitor saturasi oksigen
- Po2 menurun 4. Pengelihatan kabur
• Monitor AGD
- Takikardi menurun
- bunyi nafas tambahan
Terapeutik:
Gejala dan Tanda Minor
• Atur interval pemantauan dan
prosedur pemantauan
Subjektif:
• Dokumentasi hasil pemantauan

- Pusing Edukasi
- Pengelihatan kabur • Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Objektif : • Informasikan hasil pemantauan
- sianosis
- gelisah
- nafas cuping hidung
- pola nafas abnormal
- kesadaran menurun

Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

3 Intoleransi aktivitas (D.0056) Tujuan: Manajemen Energi (I.05178)

Dibuktikan dengan : Setelah dilakukan Observasi:


intervensi keperawatan
Gejala dan Tanda Mayor selama ............. maka • Identifikasi gangguan fungsi tubuh
toleransi aktivitas yang mengakibatkan kelelahan
Subjektif: • Monitor pola dan jam tidur
meningkat dengan kriteria
• Monitor kelelahan fisik dan
Mengeluh lelah hasil :
emosional
1. Kemudahan dalam
melakukan aktivitas
Objektif : Edukasi
sehari-hari Meningkat
- Frekunsi jantung meningkat 2. Kekuatan tubuh bagian
atas dan • Anjurkan tirah baring
Gejala dan Tanda Minor bawahMeningka • Anjurkan melakukan aktivitas
3. Keluhan lelah menurun secara bertahap
Subjektif: 4. Dispnea saat aktivitas
menurun Terapeutik:
- Dipsnea saat aktivitas
- Merasa lemas
63

Objektif : - Sediakan lingkungan nyaman dan


- Tekanan darah berubah (>20%) rendah stimulus
darikondisi istirahat - Lakukan latihan rentang gerak pasif
- Gambaran EKG dan/atau aktif
- Sianosis - Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
- Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau
berjalan

Kolaborasi

• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang


cara meningkatkan asupan makanan

Terapi Relaksasi (I.09326)


Observasi
• Identifikasi perubahan tingkat
energi
• Periksa nadi, TD, dan Suhu
sebelum dan sesudah latihan
• Monitor respon terhadap relaksasi

Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus
• Gunakan nada suara yang lembut
dengan irama lambat dan berirama

Edukasi
• Jelaskan tujuan, manfaat, dan jenis
relaksasi yg tersedia (nafas dalam
dan humming)
• Jelaskan secara rinci intervensi yg
dipilih
• Anjurkan mengambil posisi yg
nyaman
• Anjurkan rileks
• Anjurkan sering mengulangi teknik
• Demontrasikan dan latih teknik
relaksasi
64

4. Implementasi dan Evaluasi


Tabel 4.5
Implementasi dan Evaluasi

Diagnosa
No Tanggal Tujuan Implementasi Evaluasi
Keperawatan

1. 11-02-2021 Bersihan Jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas (I.01011) S: Pasien mengatakan nafasnya masih
Nafas Tidak Efektif intervensi - Mengatur posisi pasien semifowler atau sesak
keperawatan selama fowler O:
(D.0001) 5 x 15 menit - SPO2 : 87%
diharapkan bersihan - RR: 40 x/mnt
jalan nafas - Irama nafas cepat dangkal
meningkat dengan - Suara nafas ronchi basah
kriteria hasil : A : Masalah bersihan jalan nafas belum
1. Produksi sputum teratasi
menurun P : Lanjutkan intervensi
2. Mengi menurun - Atur posisi pasien semifowler
3. Whezing atau fowler
menurun
4. Dipsnea menurun
65

5. Saturasi Oksigen
membaik
6. Pola nafas
membaik

2. Gangguan Setelah dilakukan Pemantauan respirasi (I.1014) S: Pasien mengatakan masih agak
Pertukaran Gas intervensi • Melakukan monitoring frekuensi, irama, pusing
keperawatan selama kedalamam, dan upaya nafas O:
(D.0003) 5 x 15 menit • Melakukan monitoring saturasi oksigen - SPO2 : 87%
diharapkan gangguan • Melakukan monitoring AGD - RR: 40 x/mnt
pertukaran gas - PCO2 : 43,5 mg/dl
meningkat dengan - PO2 : 125 m/dl
kriteria hasil : - Irama nafas cepat dangkal
1. Dipsnea A : Masalah Gangguan Pertukaran Gas
menurun belum teratasi
2. Bunyi nafas P : Lanjutkan intervensi
tambahan - Melakukan monitoring
menurun frekuensi, irama, kedalamam,
3. Pusing menurun dan upaya nafas
66

4. Pengelihatan - Melakukan monitoring


kabur menurun saturasi oksigen
3. Intoleransi aktivitas Manajemen Energi (I.05178)
(D.0056) Setelah dilakukan Terapi Relaksasi (I.09326) S:
intervensi - Memberikan aktivitas distraksi yang - Pasien mengatakan sudah
keperawatan selama menenangkan (kombinasi deep breathing dan paham terapi kombinasi deep
5 x 15 menit humming) breathing dan humming.
diharapkan - Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang - Pasien mengatakan tubuhnya
Intoleransi aktivitas mengakibatkan kelelahan mudah lelah saat beraktivitas
meningkat dengan - Monitoring kelelahan fisik dan emosional dan mudah sesak nafas
kriteria hasil : - Menganjurkan tirah baring O:
1. Kemudahan - Menganjurkan melakukan aktivitas secara - Pasien tampak lemas
dalam melakukan bertahap - Irama nafas cepat dangkal
aktivitas sehari- - Menjelaskan tujuan, manfaat, terapi A : Masalah Intoleransi aktivitas belum
hari Meningkat kombinasi deep breathing dan humming teratasi
2. Kekuatan tubuh - Menjelaskan langkah-langkah terapi P : Lanjutkan intervensi
bagian atas dan kombinasi deep breathing dan humming - Monitoring kelelahan fisik
bawahMeningkat - Menganjurkan pasien mengambil posisi yg dan emosional
3. Keluhan lelah nyaman - Menganjurkan tirah baring
menurun - Menganjurkan klien rileks
67

4. Dispnea saat - Menganjurkan klien sering mengulangi - Menganjurkan melakukan


aktivitas menurun teknik aktivitas secara bertahap
- Mendemontrasikan dan latih teknik relaksasi - Menganjurkan klien rileks
- Menganjurkan klien sering
mengulangi teknik

1. 12-02-2021 Bersihan Jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas (I.01011) S: Pasien mengatakan nafasnya masih
Nafas Tidak Efektif intervensi - Mengatur posisi pasien semifowler atau sesak
keperawatan selama fowler O:
(D.0001) 5 x 15 menit - SPO2 : 91%
diharapkan bersihan - RR: 37 x/mnt
jalan nafas - Irama nafas cepat dangkal
meningkat dengan - Suara nafas ronchi basah
kriteria hasil : A : Masalah bersihan jalan nafas
1. Produksi sputum belum teratasi
menurun P : Lanjutkan intervensi
2. Mengi menurun - Atur posisi pasien semifowler
3. Whezing atau fowler
menurun
4. Dipsnea menurun
68

5. Saturasi Oksigen
membaik
6. Pola nafas
membaik

2. Gangguan Setelah dilakukan Pemantauan respirasi (I.1014) S: Pasien mengatakan masih agak
Pertukaran Gas intervensi • Melakukan monitoring frekuensi, irama, pusing
keperawatan selama kedalamam, dan upaya nafas O:
(D.0003) 5 x 15 menit • Melakukan monitoring saturasi oksigen - SPO2 : 91%
diharapkan gangguan • Melakukan monitoring AGD - RR: 37 x/mnt
pertukaran gas - Irama nafas cepat dangkal
meningkat dengan A : Masalah Gangguan Pertukaran Gas
kriteria hasil : belum teratasi
1. Dipsnea P : Lanjutkan intervensi
menurun - Melakukan monitoring
2. Bunyi nafas frekuensi, irama,
tambahan - kedalamam, dan upaya nafas
menurun - Melakukan monitoring
3. Pusing menurun saturasi oksigen
69

4. Pengelihatan
kabur menurun

3. Intoleransi aktivitas Manajemen Energi (I.05178) S: Pasien mengatakan tubuhnya mudah


(D.0056) Setelah dilakukan Terapi Relaksasi (I.09326) lelah saat beraktivitas
intervensi - Monitoring kelelahan fisik dan emosional O:
keperawatan selama - Menganjurkan melakukan aktivitas secara - Pasien tampak lemas
5 x 15 menit bertahap - Irama nafas cepat dangkal
diharapkan - Menganjurkan tirah baring A : Masalah Intoleransi aktivitas belum
Intoleransi aktivitas - Menganjurkan klien rileks teratasi
meningkat dengan - Menganjurkan klien sering mengulangi P : Lanjutkan intervensi
kriteria hasil : teknik - Monitoring kelelahan fisik dan
1. Kemudahan emosional
dalam melakukan - Menganjurkan tirah baring
aktivitas sehari- - Menganjurkan melakukan
hari Meningkat aktivitas secara bertahap
2. Kekuatan tubuh - Menganjurkan klien rileks
bagian atas dan - Menganjurkan klien sering
bawahMeningkat mengulangi teknik
70

3. Keluhan lelah
menurun
4. Dispnea saat
aktivitas menurun

1. 15-02-2021 Bersihan Jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas (I.01011) S: Pasien mengatakan masih agak sesak
Nafas Tidak Efektif intervensi - Mengatur posisi pasien semifowler atau nafas
keperawatan selama fowler O:
(D.0001) 5 x 15 menit - SPO2 : 93%
diharapkan bersihan - RR: 32 x/mnt
jalan nafas - Irama nafas cepat dangkal
meningkat dengan - Suara nafas ronchi basah
kriteria hasil : A : Masalah bersihan jalan nafas
1. Produksi sputum belum teratasi
menurun P : Lanjutkan intervensi
2. Mengi menurun - Atur posisi pasien semifowler
3. Whezing atau fowler
menurun
4. Dipsnea menurun
71

5. Saturasi Oksigen
membaik
2. Gangguan 6. Pola nafas Pemantauan respirasi (I.1014) S: Pasien mengatakan pusingnya
Pertukaran Gas membaik • Melakukan monitoring frekuensi, irama, berkurang
kedalamam, dan upaya nafas O:
(D.0003) • Melakukan monitoring saturasi oksigen - SPO2 : 93%
Setelah dilakukan • Melakukan monitoring AGD - RR: 32 x/mnt
intervensi - Irama nafas cepat dangkal
keperawatan selama A : Masalah Gangguan Pertukaran Gas
5 x 15 menit belum teratasi
diharapkan gangguan P : Lanjutkan intervensi
pertukaran gas - Melakukan monitoring
meningkat dengan frekuensi, irama,
kriteria hasil : - kedalamam, dan upaya nafas
1. Dipsnea - Melakukan monitoring
menurun saturasi oksigen
2. Bunyi nafas
tambahan
menurun
3. Pusing menurun
72

4. Pengelihatan
kabur menurun
3. Intoleransi aktivitas Manajemen Energi (I.05178) S: Pasien mengatakan tubuhnya mudah
(D.0056) Setelah dilakukan Terapi Relaksasi (I.09326) lelah saat beraktivitas
intervensi - Monitoring kelelahan fisik dan emosional O:
keperawatan selama - Menganjurkan melakukan aktivitas secara - Pasien tampak lemas
5 x 15 menit bertahap - Irama nafas cepat dangkal
diharapkan - Menganjurkan tirah baring A : Masalah Intoleransi aktivitas belum
Intoleransi aktivitas - Menganjurkan klien rileks teratasi
meningkat dengan - Menganjurkan klien sering mengulangi P : Lanjutkan intervensi
kriteria hasil : teknik - Monitoring kelelahan fisik
1. Kemudahan dan emosional
dalam melakukan - Menganjurkan melakukan
aktivitas sehari- aktivitas secara bertahap
hari Meningkat - Menganjurkan tirah baring
2. Kekuatan tubuh - Menganjurkan klien rileks
bagian atas dan - Menganjurkan klien sering
bawahMeningkat mengulangi teknik
3. Keluhan lelah
menurun
73

4. Dispnea saat
aktivitas menurun
74

1. 16-02-2021 Bersihan Jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas (I.01011) S: Pasien mengatakan masih agak sesak
Nafas Tidak Efektif intervensi - Mengatur posisi pasien semifowler atau nafas
keperawatan selama fowler O:
(D.0001) 5 x 15 menit - SPO2 : 95%
diharapkan bersihan - RR: 29 x/mnt
jalan nafas - PCO2 : 43,5 mg/dl
meningkat dengan - PO2 : 125 m/dl
kriteria hasil : - Irama nafas cepat dangkal
1. Produksi sputum - Suara nafas ronchi basah
menurun A : Masalah bersihan jalan nafas belum
2. Mengi menurun teratasi
3. Whezing P : Lanjutkan intervensi
menurun - Atur posisi pasien semifowler
4. Dipsnea menurun atau fowler
5. Saturasi Oksigen
membaik
6. Pola nafas
membaik
75

2. Gangguan Setelah dilakukan Pemantauan respirasi (I.1014) S: Pasien mengatakan pusingnya


Pertukaran Gas intervensi • Melakukan monitoring frekuensi, irama, berkurang
keperawatan selama kedalamam, dan upaya nafas O:
(D.0003) 5 x 15 menit • Melakukan monitoring saturasi oksigen - SPO2 : 95%
diharapkan gangguan • Melakukan monitoring AGD - RR: 29 x/mnt
pertukaran gas - Irama nafas cepat dangkal
meningkat dengan A : Masalah Gangguan Pertukaran Gas
kriteria hasil : belum teratasi
1. Dipsnea P : Lanjutkan intervensi
menurun - Melakukan monitoring
2. Bunyi nafas frekuensi, irama,
tambahan - kedalamam, dan upaya nafas
menurun - Melakukan monitoring
3. Pusing menurun saturasi oksigen
4. Pengelihatan
kabur menurun
76

3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Manajemen Energi (I.05178) S: Pasien mengatakan tubuhnya sudah
(D.0056) intervensi Terapi Relaksasi (I.09326) mulai membaik, perasaan mudah
keperawatan selama - Monitoring kelelahan fisik dan emosional lelah berkurang
5 x 15 menit - Menganjurkan melakukan aktivitas secara O:
diharapkan bertahap - Pasien dapat beraktivitas
Intoleransi aktivitas - Menganjurkan tirah baring - Irama nafas cepat dangkal
meningkat dengan - Menganjurkan klien rileks berkurang
kriteria hasil : - Menganjurkan klien sering mengulangi A : Masalah Intoleransi aktivitas belum
1. Kemudahan teknik teratasi
dalam melakukan P : Lanjutkan intervensi
aktivitas sehari- - Monitoring kelelahan fisik
hari Meningkat dan emosional
2. Kekuatan tubuh - Menganjurkan melakukan
bagian atas dan aktivitas secara bertahap
bawahMeningkat - Menganjurkan tirah baring
3. Keluhan lelah - Menganjurkan klien rileks
menurun - Menganjurkan klien sering
4. Dispnea saat mengulangi teknik
aktivitas menurun
77

1. 17-02-2021 Bersihan Jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas (I.01011) S: Pasien mengatakan masih agak sesak
Nafas Tidak Efektif intervensi - Mengatur posisi pasien semifowler atau nafas
keperawatan selama fowler O:
(D.0001) 5 x 15 menit - SPO2 : 96%
diharapkan bersihan - RR: 28 x/mnt
jalan nafas - PCO2 : 43,5 mg/dl
meningkat dengan - PO2 : 125 m/dl
kriteria hasil : - Irama nafas cepat dangkal
1. Produksi sputum berkurang
menurun - Suara nafas ronchi basah
2. Mengi menurun berkurang
3. Whezing A : Masalah bersihan jalan nafas
menurun teratasi sebagian
4. Dipsnea menurun P : Pertahankan intervensi
5. Saturasi Oksigen - Atur posisi pasien semifowler
membaik atau fowler
6. Pola nafas
membaik
78

2. Gangguan Setelah dilakukan Pemantauan respirasi (I.1014) S: Pasien mengatakan pusingnya sudah
Pertukaran Gas intervensi • Melakukan monitoring frekuensi, irama, berkurang
keperawatan selama kedalamam, dan upaya nafas O:
(D.0003) 5 x 15 menit • Melakukan monitoring saturasi oksigen - SPO2 : 96%
diharapkan gangguan • Melakukan monitoring AGD - RR: 28 x/mnt
pertukaran gas - Irama nafas cepat dangkal
meningkat dengan berkurang
kriteria hasil : A : Masalah Gangguan Pertukaran Gas
1. Dipsnea teratasi sebagian
menurun P : Pertahankan intervensi
2. Bunyi nafas - Melakukan monitoring
tambahan frekuensi, irama,
menurun - kedalamam, dan upaya nafas
3. Pusing menurun - Melakukan monitoring
4. Pengelihatan saturasi oksigen
kabur menurun
79

3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Manajemen Energi (I.05178) S: Pasien mengatakan perasaan mudah
(D.0056) intervensi Terapi Relaksasi (I.09326) lelah berkurang
keperawatan selama - Monitoring kelelahan fisik dan emosional O:
5 x 15 menit - Menganjurkan melakukan aktivitas secara - Pasien dapat beraktivitas
diharapkan bertahap - Irama nafas cepat dangkal
Intoleransi aktivitas - Menganjurkan tirah baring berkurang
meningkat dengan - Menganjurkan klien rileks A : Masalah Intoleransi aktivitas
kriteria hasil : - Menganjurkan klien sering mengulangi teratasi sebagian
1. Kemudahan teknik P : Pertahankan intervensi
dalam melakukan - Monitoring kelelahan fisik dan
aktivitas sehari- emosional
hari Meningkat - Menganjurkan melakukan
2. Kekuatan tubuh aktivitas secara bertahap
bagian atas dan - Menganjurkan tirah baring
bawahMeningkat - Menganjurkan klien rileks
3. Keluhan lelah - Menganjurkan klien sering
menurun mengulangi teknik
4. Dispnea saat
aktivitas menurun

Anda mungkin juga menyukai