Anda di halaman 1dari 19

PENGKAJIAN ANAK SAKIT

BIODATA
I. Identitas klien
Nama : By.ny N.D.P
TTL / Usia : 24 Januari 2024
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Kawangkoan
Tanggal / jam MRS : 23 Januari 2024
Tanggal / jam pengkajian : 12 Februari 2024
Diagnosa medik : Pneumonia Neonatal
No. Rekam Medik : 00808284
II. Identitas Orang Tua/Keluarga
Nama : Ny. N.D.P
Usia : 32 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : kristen
Alamat : Kawangkoan
III. Identitas Saudara Kandung
Pasien anak kedua
IV. Keluhan Utama / Alasan MRS :

V. Riwayat Penyakit sekarang :


A. Riwayat kesehatan sekarang (saat dikaji) :
Bayi lahir secara sectio secaria tanggal 24 Januari 2024 lahir dari ibu G2P1A0
dengan riwayat prematur 35-36 minggu, plasenta previa totalis, suspek akreta dan
perdarahan aktif. Bayi lahir tidak langsung menangis dan nampak sianosis,
merintih, BBL: 2400 gram, PBL: 47 cm. Klien dirawat dalam inkubator
terpasang nesting dengan posisi prone
B. Riwayat kesehatan lalu (khusus anak usia 0 – 5 tahun)
1. Pre Natal Care ( G: 2. P: 1 A: 0 )
Selama hamil tidak ada perdarahan, ngidam pada trimester 1, mual, muntah,
tidak demam, tidak ada riwayat jatuh, tidak ada riwayat mengkonsumsi obat,
naik BB 7 kg,imunisasi TT 2x,konsumsi makanan baik.
2. Intranatal
Lahir secara sectio seaceria dan tidak menagis, nampak sianosis.
3. Post Natal
Kondisi bayi waktu lahir total downess score 6 (gawat nafas berat), BB 2400
gram, PB 47 cm,usia bayi kurang bulan, pemberian obat-obatan vit k, salep
mata
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu bayi mengatakan anak pertama tidak prematur, lahir dengan normal dan
menangis spontan.
VI. Riwayat Nutrisi
Pemberian ASI (air susu ibu) belum diberikan secara langsung karena saat ini klien
terapasang intubasi ventilator, terapasang PICC Nutrimix
VII. Riwayat psikososial
Saat ini hubungan klien dengan orang tua masih terpisah karena perawatan klien di
RS, Tinggal rumah sendiri, hubungan dgn keluarga harmonis.
VIII. Riwayat spiritiual
Support system dalam keluarga,kedua orang tua selalu berdoa demi kesembuhan
klien,dan selalu mendampingi klien sekalipun tidak bisa berada langsung di sisi
klien
IX. Riwayat kesehatan lingkungan
Orang tua klien tinggal di rumah milik sendiri, rumah permanen, lingkungan bersih.
X. Reaksi hospital
pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap orang tua paham anaknya di
rawat karena BB anaknya di bawah normal dan anaknya butuh perawatan
XI. Aktivitas sehari-hari
Kien terpasang CPAP FiO2 21% PEEP 5 dan O2 nasal . Klien medapatkan nutrisi
nutrimix via parenteral pada PICC terpasang di kaki kanan,pola eliminasi BAB dan
BAK tidak ada masalah, personal hygiene baik selalu di lakukan oral hygiene,
mengganti popok, dan washlap tubuh pasien setiap hari
XII. Pemeriksaan fisik
A. Keadaan umum
KU: Lemah
B. Tanda-tanda vital
 HR : 142
 S/B : 37,6ºc
 SPO₂ : 98 % ,terpasang ventilator
 RR : 40x/m
C. Antropometri
 BB : 2400 gram
 PB : 47 cm
 LD : 27.5 cm
 LP : 27 cm
 LK : 31 cm
 LL : 7 cm
D. DOWN SCORE/EVALUASI GAWAT NAPAS
NILAI 0 1 2
Frekuensi 
Retraksi 
Sianosis 
Air entry 
Merintih 
Down sore 6 ( gawat napas berat)
E. System pernapasan
Klien respirasi 40 x/m,klien menggunakan ventilator dengan FiO2 21%,PEEP
5.0, alat bantu nafas nasal kanul, retraksi dalam (+)
F. System cardiovaskuler
CRT < 2 detik,tidak ada perdarahan,tidak anemia,ukuran jantung normal,irama
jantung normal

G. System pencernaan
Sklera ikterus, bibir lembab, mulut bersih hisap dan menelan (-), terpasang
Intubasi, tidak muntah, tidak kembung, gerakan peristaltic baik, terpasang
OGT
H. System indera
-
I. System syaraf
-
J. System musculoskeletal
Tidak ada masalah, ekstremitas atas dan bawah ka/ki tidak ada kelainan,
terpasang PICC pada kaki kanan,venflon pada tangan kiri. SPO2 terpasang
pada telapak tangan kanan.
K. System integument
Rambut bersih ,warna hitam, kulit sawo matang, lembab, turgor kulit baik,
tampak ikterus dari daerah kepala sampai lutut, nampak sianosis.
L. System endokrin
System endokrin kelenjar thyroid tidak ada pembesaran,ekskresi urine tidak
masalah
M. System perkemihan
Oedem tidak ada,keadaan kandung kemih tidak masalah BAK(+)
N. System reproduksi
Tidak ada masalah
O. System imun
Keadaan Umum Klien Lemah
XIII. Pemeriksaan tingkat perkembangan
Klien menggerakan kaki dan tangan,suara (-), reflex mata (+), reflex moro(+)
XIV. Test dignostik
Pemeriksaan lab: 06-02-2024
Parameter Hasil Rujukan Satuan
Leukosit 25.5 4.0 – 10.0 103/uL
Hemoglobin 11,8 13.0 – 16.5 g/dL
Trombosit 625 150-450 103/uL
CRP <6 <10 mg/L
PT (prothrombin time) 15,6 10-13 detik
APTT (Activated Partial 43,2 25-35 detik
Tromboplastin Time)
INR (International Normalized 1.17 2-3 detik
Ratio)
PCT (Procalcitonin) 0,267 0,05 ng/L

XV. Terapi saat ini


 Terpasang CPAP FiO2 21%, PEEP 5
 Terpasang OGT
 Terpasang PICC Nutrimix kaki kanan
 Terpasang IVFD Heparin 0,1 ml/jam
 Injeksi Ampisilin sulbactam 2x120 mg/IV
 Nebulisasi NaCL 3% /12 jam
 Pemeriksaan GDS /24 jam
ANALISA DATA
No Data fokus Etiologi Masalah
1. DS : - Pneumonia neonatal Pola Nafas Tidak
Efektif
DO :
a. KU: lemah Respiratory Distres
b. Retraksi dalam Syndrom
c. Tampak terpasang CPAP FiO2
21% PEEP: 5.0
d. RR 40 x/m Suplai O2 dalam darah
e. HR 140x/m menurun
f. Downess Score : 6 (Gawat nafas
berat)
Nafas cepat (apneu)

Pola Nafas tidak


efektif

2 DS : - berat badan lahir Risiko hipotermi


rendah
DO:
a. SB: 36,8 ºc
b. BBL: 2400 gr k/u lemah
c. Bayi rawat inkubator
d. Terpasang nesting dengan posisi
prone bayi rawat inkubator

risiko hipotermi

3 DS : - Pneumonia neonatal Resiko Infeksi

DO:
a. Kulit tipis Fungsi organ belum
b. Leukosit : 25.500 sempurna
c. PT (prothrombin time): 15,6 detik
d. APTT (Activated Partial
Tromboplastin Time): 43,2 detik Penurunan daya tahan
e. PCT (Procalcitonin): 0,267 ng/L tubuh
f. Lingkungan inkubator nampak
bersih
Resiko Infeksi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola Nafas tidak efektif (D.0005) dibuktikan dengan penggunaan otot bantu
napas meningkat
DS : -
DO :
a. KU: lemah
b. Retraksi dalam
c. Tampak terpasang CPAP FiO2 21% PEEP: 5.0
d. RR 40 x/m
e. HR 140x/m
Downess Score : 6 (Gawat nafas berat)
2. Risiko Hipotermi (D.0140) dibuktikan dengan Berat Badan Lahir Rendah
DS : -
DO:
a. SB: 36,8 ºc
b. BBL: 2400 gr
c. Bayi rawat inkubator
d. Terpasang nesting dengan posisi prone

3. Risiko Infeksi (D.0142) ditandai dengan berat badan lahir rendah.


DS : -
DO:
a. Kulit tipis
b. Leukosit : 25.500
c. PT (prothrombin time): 15,6 detik
d. APTT (Activated Partial Tromboplastin Time): 43,2 detik
e. PCT (Procalcitonin): 0,267 ng/L
f. Lingkungan inkubator nampak bersih
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Pola Nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Pemantauan respirasi
efektif (D.0005) keperawatan selama 3 x 24 (I.01014)
dibuktikan dengan jam diharapkan gangguan 1. Monitor frekuensi, irama,
penggunaan otot bantu ventilasi spontan (L.01007) kedalaman, dan upaya
napas meningkat meningkat dengan kriteia napas
hasil: 2. Monitor pola napas
1. Dispnea menurun hiperventilasi
2. Penggunaan otot bantu 3. Monitor adanya produksi
napas menurun sputum
3. RR 40-60x/m 4. Auskultasi bunyi napas
5. Monitor saturasi oksigen
6. Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi
pasien
7. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan.
2. Risiko Hipotermi Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipotermi
(D.0140) dibuktikan keperawatan selama 3 x 24 (I.14507)
dengan Berat Badan thermoregulasi membaik 1. Monitor suhu tubuh
Lahir Rendah dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi penyebab
1. Suhu Tubuh Membaik hipotermi mis terpapar suhu
(36.5-37,5)ºC lingkungan rendah
2. Suhu kulit membaik 3. Monitor tanda dan gejala
akibat hipotermi
4. Sediakan lingkungan yang
hangat (inkubator)
5. Ganti linen yang basah
6. Lakukan penghangatan
pasif
7. Monitor pemberian nutrisi
parenteral

3 Risiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan infeksi (I.14539)


(D.0142) ditandai keperawatan selama 3 x 24 Observasi:
dengan berat badan tingkat infeksi (L.14137) 1. Monitor tanda gejala infeksi
lahir rendah menurun dengan kriteria hasil: lokal dan sistemik
1. Demam menurun Terapeutik
2. Kadar sel darah putih 2. Batasi jumlah pengunjung
membaik 3. Berikan perawatan kulit
pada daerah edema
4. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
5. Pertahankan teknik aseptik
pada pasien berisiko tinggi
Edukasi
6. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
7. Ajarkan cara memeriksa
luka
8. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
imunisasi, Jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari /Tgl No diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Selasa, 1 Jam 10.00 Jam 13:30
13 Februari 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman,d an S:-
2024 upaya napas O:
hasil: RR 40 x/m, irama tidak teratur,  Terpasang CPAP FiO2 21% PEEP 5
terpasang CPAP FiO2 21% PEEP 5 dan  RR 40 x/m
adanya bunyi nafas tambahan  Irama teratur
2. Monitor adanya produksi sputum  Bunyi napas vesikuler
hasil:pasien di nebu /12 jam  Adanya bunyi nafas tambahan
3. Auskultasi bunyi napas hasil: bunyi napas  Spo2: 98 %
vesikuler A: Masalah teratasi sebagian
4. Monitor saturasi oksigen,hasil spo2 98% P : Intervensi dilanjutkan
5. Atur interval pemantauan respirasi sesuai Pemantauan respirasi
kondisi pasien,hasil observasi ttv/8 jam (I.01014)
6. Memberikan posisi nyaman pada klien 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan
untuk mempertahankan pola nafas adekuat upaya napas
yaitu posisi quarter prone 2. Monitor pola napas hiperventilasi
3. Monitor adanya produksi sputum
4. Auskultasi bunyi napas
5. Monitor saturasi oksigen
6. Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
Selasa, 2 Jam: 10.15 Jam 13:30
13 Februari 1. Memonitor suhu tubuh S:-
2024 Hasil: suhu tubuh 36,80c O:
2. Mengidentifikasi penyebab hipotermi mis  SB 36,80c
terpapar suhu lingkungan rendah.  BBL 2400 gr
Hasil: Bayi lahir berat badan rendah yaitu  Bayi diletakan di inkubator dengan suhu
2400 gr 330c
3. Memonitor tanda dan gejala akibat  Klien terpasang nesting
hipotermi.  Klien terpasang PICC nutrimix
Hasil: Tidak tampak adanya hipotermi. (150/3/11-susu) 7 ml/jam
4. Menyediakan lingkungan yang hangat A: Masalah teratasi sebagian
(inkubator). P : Intervensi dilanjutkan
Hasil: Klien diletakan didalam inkubator Manajemen hipotermi
dengan suhu 330c. (I.14507)
5. Mengganti linen yang basah 1. Monitor suhu tubuh
Hasil: Linen diganti setiap pagi. 2. Identifikasi penyebab hipotermi mis
6. Melakukan penghangatan pasif terpapar suhu lingkungan rendah
Hasil: klien terpasang nesting. 3. Monitor tanda dan gejala akibat hipotermi
7. Memonitor pemberian nutrisi parenteral 4. Sediakan lingkungan yang hangat
Hasil: klien terpasang PICC nutrimix (inkubator)
(150/3/11-susu) 7 ml/jam 5. Ganti linen yang basah
6. Lakukan penghangatan pasif
7. Monitor pemberian nutrisi parenteral

Selasa, 3 Jam: 10.30 Jam 13:30


13 Februari 1. Memonitor tanda gejala infeksi lokal dan S: -
2024 sistemik O: -
Hasil: tanpa adanya infeksi lokal dan hasil  Tanpa adanya infeksi lokal
Lab leukosit: 25.500  Leukosit : 25.500
2. Membatasi jumlah pengunjung  Lingkungan inkubator nampak bersih
Hasil: Keluarga yang di izinkan masuk
hanya orang tua kandung klien. A: Masalah resiko infeksi belum teratasi
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan P: lanjutkan intervensi
pasien. Pencegahan infeksi (I.14539)
Hasil: Orang tua maupun perawat sebelum 1. Monitor tanda gejala infeksi lokal dan
dan sesudah memberikan tindakan selalu sistemik
mencuci tangan 2. Batasi jumlah pengunjung
4. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi pada 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
orang tua klien dengan menghidari asap dengan pasien dan lingkungan pasien
rokok serta mempertahnkan kebersihan 4. Pertahankan teknik aseptik pada pasien
tangan maupun lingkungan. berisiko tinggi
CATATAN PERKEMBANGAN I

Hari /Tgl No diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Rabu, 1 Jam 08.00 Jam 13:30
14 Februari 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman,d an S:-
2024 upaya napas O:
hasil: RR 40 x/m, irama tidak teratur,  Terpasang CPAP FiO2 21% PEEP 5
terpasang CPAP FiO2 21% PEEP 5 dan  RR 40 x/m
adanya bunyi nafas tambahan  Irama teratur
2. Monitor adanya produksi sputum  Bunyi napas vesikuler
hasil:pasien di nebu /12 jam  Adanya bunyi nafas tambahan
3. Auskultasi bunyi napas hasil: bunyi napas  Spo2: 98 %
vesikuler A: Masalah teratasi sebagian
4. Monitor saturasi oksigen,hasil spo2 98% P : Intervensi dilanjutkan
5. Atur interval pemantauan respirasi sesuai Pemantauan respirasi
kondisi pasien,hasil observasi ttv/8 jam (I.01014)
6. Memberikan posisi nyaman pada klien 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan
untuk mempertahankan pola nafas adekuat upaya napas
yaitu posisi quarter prone 2. Monitor pola napas hiperventilasi
3. Monitor adanya produksi sputum
4. Auskultasi bunyi napas
5. Monitor saturasi oksigen
6. Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
Rabu, 2 Jam: 08.30 Jam 13:30
14 Februari 1. Memonitor suhu tubuh S:-
2024 Hasil: suhu tubuh 36,80c O:
2. Mengidentifikasi penyebab hipotermi mis  SB 36,80c
terpapar suhu lingkungan rendah.  BBL 2400 gr
Hasil: Bayi lahir berat badan rendah yaitu  Bayi diletakan di inkubator dengan suhu
2400 gr 330c
3. Memonitor tanda dan gejala akibat  Klien terpasang nesting
hipotermi.  Klien terpasang PICC nutrimix
Hasil: Tidak tampak adanya hipotermi. (150/3/11-susu) 7 ml/jam
4. Menyediakan lingkungan yang hangat A: Masalah resiko hipotermi teratasi
(inkubator). P : Pertahankan Intervensi
Hasil: Klien diletakan didalam inkubator Manajemen hipotermi
dengan suhu 330c. (I.14507)
5. Mengganti linen yang basah 1. Monitor suhu tubuh
Hasil: Linen diganti setiap pagi. 2. Identifikasi penyebab hipotermi mis
6. Melakukan penghangatan pasif terpapar suhu lingkungan rendah
Hasil: klien terpasang nesting. 3. Monitor tanda dan gejala akibat hipotermi
7. Memonitor pemberian nutrisi parenteral 4. Sediakan lingkungan yang hangat
Hasil: klien terpasang PICC nutrimix (inkubator)
(150/3/11-susu) 7 ml/jam 5. Ganti linen yang basah
6. Lakukan penghangatan pasif
7. Monitor pemberian nutrisi parenteral

Rabu, 3 Jam: 09.00 Jam 13:30


14 Februari 1. Memonitor tanda gejala infeksi lokal dan S: -
2024 sistemik O: -
Hasil: tanpa adanya infeksi lokal dan hasil  Tanpa adanya infeksi lokal
Lab leukosit: 25.500  Leukosit : 25.500
2. Membatasi jumlah pengunjung  Lingkungan inkubator nampak bersih
Hasil: Keluarga yang di izinkan masuk  Orang tua klien nampak mencuci tangan
hanya orang tua kandung klien. sebelum melihat dan memegang pasien.
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan A: Masalah belum teratasi
pasien.
Hasil: Orang tua maupun perawat sebelum P: Pertahankan intervensi
dan sesudah memberikan tindakan selalu Pencegahan infeksi (I.14539)
mencuci tangan 1. Monitor tanda gejala infeksi lokal dan
4. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi pada sistemik
orang tua klien dengan menghidari asap 2. Batasi jumlah pengunjung
rokok serta mempertahnkan kebersihan 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
tangan maupun lingkungan. dengan pasien dan lingkungan pasien
4. Pertahankan teknik aseptik pada pasien
berisiko tinggi
CATATAN PERKEMBANGAN II

Hari /Tgl No diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Kamis, 1 Jam 08.00 Jam 13:30
15 Februari 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman,d an S:-
2024 upaya napas O:
hasil: RR 40 x/m, irama tidak teratur,  Terpasang CPAP FiO2 21% PEEP 5
terpasang CPAP FiO2 21% PEEP 5 dan  RR 40 x/m
adanya bunyi nafas tambahan  Irama teratur
2. Monitor adanya produksi sputum  Bunyi napas vesikuler
hasil:pasien di nebu /12 jam  Adanya bunyi nafas tambahan
3. Auskultasi bunyi napas hasil: bunyi napas  Spo2: 98 %
vesikuler A: Masalah teratasi sebagian
4. Monitor saturasi oksigen,hasil spo2 98% P : Intervensi dilanjutkan
5. Atur interval pemantauan respirasi sesuai Pemantauan respirasi
kondisi pasien,hasil observasi ttv/8 jam (I.01014)
6. Memberikan posisi nyaman pada klien 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan
untuk mempertahankan pola nafas adekuat upaya napas
yaitu posisi quarter prone 2. Monitor pola napas hiperventilasi
3. Monitor adanya produksi sputum
4. Auskultasi bunyi napas
5. Monitor saturasi oksigen
6. Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
Kamis, 2 Jam: 09.00 Jam 13:30
15 Februari 1. Memonitor tanda gejala infeksi lokal dan S: -
2024 sistemik O: -
Hasil: tanpa adanya infeksi lokal dan hasil  Tanpa adanya infeksi lokal
Lab leukosit: 25.500  Leukosit : 25.500
2. Membatasi jumlah pengunjung  Lingkungan inkubator nampak bersih
Hasil: Keluarga yang di izinkan masuk  Orang tua klien nampak mencuci tangan
hanya orang tua kandung klien. sebelum melihat dan memegang pasien.
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan A: Masalah belum teratasi
pasien.
Hasil: Orang tua maupun perawat sebelum P: Pertahankan intervensi
dan sesudah memberikan tindakan selalu Pencegahan infeksi (I.14539)
mencuci tangan 1. Monitor tanda gejala infeksi lokal dan
4. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi pada sistemik
orang tua klien dengan menghidari asap 2. Batasi jumlah pengunjung
rokok serta mempertahnkan kebersihan 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
tangan maupun lingkungan. dengan pasien dan lingkungan pasien
4. Pertahankan teknik aseptik pada pasien
berisiko tinggi
CATATAN PERKEMBANGAN III

Hari /Tgl No diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Kamis, 1 Jam 08.00 Jam 13:30
16 Februari 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman,d an S:-
2024 upaya napas O:
hasil: RR 40 x/m, irama tidak teratur,  Terpasang CPAP FiO2 21% PEEP 5
terpasang CPAP FiO2 21% PEEP 5 dan  RR 40 x/m
adanya bunyi nafas tambahan  Irama teratur
2. Monitor adanya produksi sputum  Bunyi napas vesikuler
hasil:pasien di nebu /12 jam  Adanya bunyi nafas tambahan
3. Auskultasi bunyi napas hasil: bunyi napas  Spo2: 98 %
vesikuler A: Masalah teratasi sebagian
4. Monitor saturasi oksigen,hasil spo2 98% P : Intervensi dilanjutkan
5. Atur interval pemantauan respirasi sesuai Pemantauan respirasi
kondisi pasien,hasil observasi ttv/8 jam (I.01014)
6. Memberikan posisi nyaman pada klien 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan
untuk mempertahankan pola nafas adekuat upaya napas
yaitu posisi quarter prone 2. Monitor pola napas hiperventilasi
3. Monitor adanya produksi sputum
4. Auskultasi bunyi napas
5. Monitor saturasi oksigen
6. Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
Kamis, 2 Jam: 09.00 Jam 13:30
16 Februari 1. Memonitor tanda gejala infeksi lokal dan S: -
2024 sistemik O: -
Hasil: tanpa adanya infeksi lokal dan hasil  Tanpa adanya infeksi lokal
Lab leukosit: 25.500  Leukosit : 25.500
2. Membatasi jumlah pengunjung  Lingkungan inkubator nampak bersih
Hasil: Keluarga yang di izinkan masuk  Orang tua klien nampak mencuci tangan
hanya orang tua kandung klien. sebelum melihat dan memegang pasien.
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan A: Masalah belum teratasi
pasien.
Hasil: Orang tua maupun perawat sebelum P: Pertahankan intervensi
dan sesudah memberikan tindakan selalu Pencegahan infeksi (I.14539)
mencuci tangan 1. Monitor tanda gejala infeksi lokal dan
4. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi pada sistemik
orang tua klien dengan menghidari asap 2. Batasi jumlah pengunjung
rokok serta mempertahnkan kebersihan 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
tangan maupun lingkungan. dengan pasien dan lingkungan pasien
4. Pertahankan teknik aseptik pada pasien
berisiko tinggi

Anda mungkin juga menyukai