Anda di halaman 1dari 8

Tugas paper:

ASPEK TAMAN KOTA TERHADAP


KENYAMANAN TERMAL DALAM SEBUAH PERKOTAAN

Disusun Oleh:

Nama :Meliza
Nomor Induk Mahasiswa :E1B120045

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
I. PENDAHULUAN
Fenomena UHI (Urban Heat Island) mengakibatkan suhu udara perkotaan
menjadi tinggi, sehingga menurunkan kualitas lingkungan kota. Untuk dapat
meningkatkan kualitas kota dan mengimbangi pertumbuhan kota, maka pemerintah
menggalakkan pengembangan infrastruktur hijau perkotaan melalui pengembangan
Ruang Terbuka Hijau (RTH). Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur
dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sangat diperlukan bagi wilayah
perkotaan, adanya RTH diharapkan mampu menanggulangi permasalahan lingkungan
perkotaan terutama dalam menetralisir dampak negatif yang disebabkan oleh aktivitas
perkotaan. RTH mempunyai manfaat terhadap komponen lingkungan diantaranya
menyerap panas, mengurangi tingkat kebisingan dan pencemaran udara. RTH melalui
perannya sebagai pengatur iklim mikro dapat menurunkan suhu permukaan yang secara
langsung berpengaruh terhadap sebaran suhu udara dan dapat meningkatkan
kenyamanan hidup masyarakat (Ahmad dkk, 2012). Kondisi lingkungan luar yang
nyaman akan membuat orang – orang lebih nyaman dalam melakukan aktifitas di luar
bangunan.
Kenyamanan termal merupakan suatu kebutuhan mutlak bagi tubuh manusia,
dan dengan kemampuannya pula manusia menciptakan suatu lingkungan binaan untuk
memenuhi kenyamanannya baik di ruang luar maupun di dalam sebuah bangunan.
Menurut Karyono (2010) Kenyamanan termal adalah respon manusia
terhadap rangsangan suhu yang diterima dari lingkungan. Respon yang ditunjukkan
manusia adalah adanya rasa panas atau dingin. Manusia merasa nyaman apabila suhu
yang dirasakan berada pada kondisi nyaman termal. Kondisi kenyaman termal tercapai
apabila kondisi badan dalam keadaan seimbang. Arti dari kondisi badan yang seimbang
adalah keadaan tubuh yang mampu menyeimbangkan suhu tubuh dari proses
metabolisme dengan cara evaporasi, radiasi, konduksi, dan konveksi.
Kemampuan manusia dalam mengolah lingkungan untuk mencapai tingkat
kenyamanan termal yang dibutuhkan tubuh manusia dapat dilihat dari perancangan
sebuah taman kota.
Taman Kota merupakan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan yang
memiliki nilai estetik sebagai landmark kota, menjadi sarana rekreatif maupun edukatif
tempat masyarakat bersosial, dan berfungsi menjaga kelestarian ekosistem lingkungan.
Desain taman kota dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap
kenyamanan termal perkotaan. Taman kota dapat memberikan berbagai manfaat yang
dapat membantu mengurangi efek pulau panas perkotaan dan meningkatkan
kenyamanan termal bagi penduduk kota.
II. TUJUAN
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Aspek Taman kota
sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan termal sebuah
perkotaan.

III. METODE
Jenis metode penulisan ini digunakan metode penulisan deskriptif. Tulisan
berbentuk deskriptif memberi gambaran terhadap obyek, peristiwa, suasana dan
latar belakang secara detil dan faktual.Dimana pengumpulan data dilakukan dengan
cara Web Scraping yakni pengumpulan data dan informasi yang ada dalam sebuah
website secara otomatis dan spesifik.
Data yang di peroleh kemudian di klasifikasi lalu di sajikan menggunakan dalan
bentuk uraian terkait objek yang di teliti.
IV. PEMBAHASAN DAN HASIL
A.Pengertian Kenyamanan Termal
• Sebuah studi tahun 2018 oleh Zhang ,mendefinisikan Kenyamanan termal
sebagai “keadaan pikiran yang mengekspresikan kepuasan terhadap lingkungan
termal dan dievaluasi secara subyektif, dengan mempertimbangkan faktor fisik
dan psikologis” (Zhang et al., 2018).
• Kenyamanan termal adalah kondisi pikiran yang mengekspresikan kepuasan
terhadap lingkungan termal dan dinilai dengan evaluasi subjektif (Li & Li, 2019).
• Kenyamanan termal adalah keadaan pikiran di mana individu merasa puas
secara termal dan dapat melakukan aktivitasnya tanpa rasa tidak nyama (Kim &
Lee, 2021).

B. Kenyamanan Termal Perkotaan


Kenyamanan termal perkotaan mengacu pada tingkat kepuasan atau
ketidaknyamanan termal yang dialami oleh orang-orang di lingkungan perkotaan, yang
biasanya ditandai dengan tingkat penyerapan dan retensi panas yang tinggi, tingkat
vegetasi dan tanaman hijau yang rendah, dan tingkat sumber panas antropogenik yang
tinggi. Definisi kenyamanan termal perkotaan dapat bervariasi tergantung pada para
ahli, tetapi beberapa definisi umum meliputi:
• Menurut Asosiasi Internasional untuk Iklim Perkotaan, kenyamanan termal
perkotaan adalah "tingkat kepuasan atau ketidakpuasan orang dengan
lingkungan termal mereka dalam konteks perkotaan, dengan
mempertimbangkan faktor fisik, fisiologis, dan psikologis yang memengaruhi
persepsi dan respons mereka terhadap panas. dan stres dingin."
• The American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers
(ASHRAE) mendefinisikan kenyamanan termal sebagai "kondisi pikiran yang
mengekspresikan kepuasan terhadap lingkungan termal dan dinilai dengan
evaluasi subyektif."
• Komite Eropa untuk Standardisasi (CEN) mendefinisikan kenyamanan termal di
lingkungan binaan sebagai "kondisi pikiran yang mengekspresikan kepuasan
terhadap lingkungan termal".

Secara keseluruhan, konsep kenyamanan termal perkotaan berkaitan dengan


dampak lingkungan perkotaan terhadap sensasi termal manusia, dan bagaimana desain
dan pengelolaan lingkungan perkotaan dapat dioptimalkan untuk menyediakan
lingkungan hidup yang lebih nyaman dan sehat bagi penduduk perkotaan.
C.Faktor Yang Mempengaruhi Kenyamanan Termal Perkotaan
Berikut merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
kenyamanan termal perkotaan;
1. Efek pulau panas perkotaan: Ini terjadi ketika kota secara signifikan lebih hangat
daripada daerah pedesaan di sekitarnya karena faktor-faktor seperti bahan
bangunan, kurangnya vegetasi, dan panas yang dihasilkan oleh aktivitas
manusia.
2. Radiasi matahari: Jumlah radiasi matahari yang diterima oleh daerah perkotaan
dapat bervariasi tergantung pada waktu dan musim.
3. Kecepatan dan arah angin: Angin dapat membantu menghilangkan panas dan
mendinginkan lingkungan perkotaan, tetapi arah dan kecepatannya juga dapat
memengaruhi kenyamanan termal.
4. Kelembaban: Tingkat kelembaban yang tinggi dapat membuat udara terasa lebih
panas dan tidak nyaman, sedangkan tingkat kelembaban yang rendah dapat
menyebabkan kulit kering dan masalah pernapasan.
5. Bahan bangunan dan desain: Bahan yang digunakan untuk membangun
bangunan dapat mempengaruhi jumlah panas yang diserap dan ditahan,
sedangkan desain bangunan dapat mempengaruhi aliran udara dan panas di
dalam lingkungan perkotaan.
6. Ruang hijau: Kehadiran taman, kebun, dan ruang hijau lainnya dapat membantu
menyejukkan lingkungan perkotaan dengan memberikan keteduhan dan
pendinginan evaporatif.
7. Panas antropogenik: Panas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti
transportasi, industri, dan AC dapat berkontribusi pada efek pulau panas
perkotaan dan memengaruhi kenyamanan termal.
8. Waktu siang dan musim: Kenyamanan termal daerah perkotaan dapat bervariasi
tergantung pada waktu siang dan musim, dengan suhu biasanya lebih tinggi
pada siang hari dan pada bulan-bulan musim panas

D. Aspek Taman Kota terhadap tingkat Kenyamanan Termal Sebuah Perkotaan

Di tinjau dari kondisi fisiknya, taman kota disebut juga dengan ruang terbuka
atau open space yang digunakan oleh orang banyak untuk beraktifitas di setiap waktu.
Pengertian mengenai taman kota ini adalah taman yang berada di lingkungan perkotaan
dalam skala yang luas dan dapat mengantisipasi dampak-dampak yang ditimbulkan oleh
perkembangan kota. Taman kota ini dapat dinikmati semua orang tanpa harus
mengeluarkan biaya. (Abdillah, Junaidy.2005)
Taman kota dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim dengan
mengurangi efek pulau panas perkotaan dan menyerap karbon dioksida.
Taman Kota Juga Merupakan aspek penting dari kota yang layak huni dan
dapat berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan karena termasuk salah satu
untuk meningkatkan kualitas kenyamanan termal perkotaan, namun bukan satu-
satunya solusi.
Selain dapat memngurangi dari efek pulau panas perkotaan,juga dapat
meningkatkan efisiensi energi gedung,mendorong desain perkotaan yang berkelanjutan,
juga dapat berkontribusi untuk meningkatkan kenyamanan termal perkotaan.
Salah satu cara utama taman kota dapat mempengaruhi kenyamanan termal
adalah dengan memberikan keteduhan. Pepohonan dan tumbuhan lain di taman dapat
menciptakan keteduhan, yang dapat mengurangi jumlah radiasi matahari yang
mencapai tanah dan menurunkan suhu. Naungan juga dapat mengurangi jumlah panas
yang diserap oleh permukaan seperti trotoar dan bangunan, yang dapat membantu
menurunkan suhu di area sekitarnya.
Cara lain agar taman kota dapat meningkatkan kenyamanan termal adalah
dengan menyediakan pendinginan evaporatif. Tumbuhan dan pepohonan di taman
dapat melepaskan uap air melalui proses yang disebut transpirasi, yang dapat
membantu mendinginkan air di sekitarnya. Efek ini terutama terlihat di daerah dengan
kelembapan tinggi, di mana uap air dapat lebih mudah diserap oleh udara.
Taman kota juga dapat mempengaruhi kenyamanan termal dengan
memberikan kesempatan untuk pendinginan pasif. Misalnya, taman dapat dirancang
untuk memanfaatkan ventilasi alami dengan membuat jalur agar angin sejuk mengalir
melalui taman dan ke area sekitarnya. Taman juga dapat dirancang untuk meningkatkan
pendinginan di malam hari dengan menyediakan permukaan yang lebih mudah
melepaskan panas, seperti fitur air atau trotoar berwarna terang.
Selain efek langsung terhadap kenyamanan termal, taman kota juga dapat
memiliki efek tidak langsung dengan meningkatkan kualitas udara dan mengurangi efek
pulau panas perkotaan. Pepohonan dan tumbuhan lain di taman dapat menyerap
polutan dan melepaskan oksigen, yang dapat meningkatkan kualitas udara dan
mengurangi efek tekanan panas. Taman juga dapat mengurangi jumlah panas yang
diserap oleh bangunan dan struktur lainnya, yang dapat membantu menurunkan suhu
di area sekitarnya.
V. KESIMPULAN
Kenyamanan termal adalah respon manusia terhadap rangsangan suhu yang
diterima dari lingkungan. Respon yang ditunjukkan manusia adalah adanya rasa panas
atau dingin. Kemampuan manusia dalam mengolah lingkungan untuk mencapai tingkat
kenyamanan termal yang dibutuhkan tubuh manusia dapat dilihat dari perancangan
sebuah taman kota.
Taman Kota merupakan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan yang
memberikan dampak yang signifikan terhadap kenyamanan termal perkotaan.
Desain taman yang memberikan keteduhan, pendinginan evaporatif, peluang
pendinginan pasif, dan manfaat lainnya,dapat membantu mengurangi efek negatif dari
panas perkotaan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk kota.
DAFTAR PUSTAKA

269259-kajian-sensasi-kenyamanan-termal-dan-kon-4a471f2e.pdf
772-Article Text-3038-1-10-20180823.pdf
https://purejournal.ub.ac.id/index.php/pure/article/viewFile/486/393
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/nalars/article/view/1764/2811
https://e-journal.uajy.ac.id/2237/3/2TA12771.pdf
file:///C:/Users/pavil/Downloads/54151-1285-128605-1-10-20191031.pdf

Anda mungkin juga menyukai