Anda di halaman 1dari 25

BIRO HUKUM DAN HUMAS

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP


INSTRUMEN PPLH
 KLHS
 tata ruang
 baku mutu lingkungan hidup
 kriteria baku kerusukan lingkungan hidup
 Amdal/UKL-UPL
 izin lingkungan
 instrumen ekonomi
 peraturan perundang-undangan
 anggaran berbasis lingkungan
 analisis risiko lingkungan
 audit lingkungan
PENTINGNYA IZIN
LINGKUNGAN
 Tingkat ketaatan diukur dari:
 Ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan
 Ketaatan terhadap izin lingkungan
 Izin lingkungan merupakan ketentuan
atau kebijakan publik yang diberlakukan
secara individual kepada penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan.
PENGERTIAN

Izin Lingkungan adalah izin yang wajib dimiliki


setiap orang yang melakukan usaha dan/atau
kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL
dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sebagai
prasyarat untuk memperoleh izin usaha
dan/atau kegiatan.
IZIN PPLH

 Pasal 123 segalan izin yang telah


dikeluarkan Menteri, gubernur, atau bupati
walikota sesuai kewenanannya wajib
diintergrasikan dalam izin
 Izin Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH): izin pada tahap
operasional yang jenis dan jumlah izinnya
diterbitkan sesuai diktum persyaratan dan
kewajiban dalam Izin Lingkungan dalam
rangka menjamin upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
IZIN LINGKUNGAN

 Izin Lingkungan diterbitkan sebelum


diterbitkannya izin usaha
 Izin Lingkungan diterbitkan pada tahap
perencanaan
 Izin Lingkungan ditegakkan dengan
sanksi administrasi dan pidana
IZIN PPLH
 Izin PPLH diterbitkan pada tahap operasional.
 Izin PPLH ditegakkan hanya dengan sanksi administrasi
 Izin PPLH, antara lain:
 pembuangan air limbah ke air atau sumber air;
 pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah
 penyimpanan sementara limbah B3;
 pengumpulan limbah B3;
 pemanfaatan limbah B3;
 pengolahan limbah B3;
 penimbunan limbah B3;
 pembuangan air limbah ke laut;
 dumping ke media lingkungan;
 pembuangan air limbah dengan cara reinjeksi; dan
 emisi; dan/atau
 pengintroduksian organisme hasil rekayasa genetika ke
lingkungan.
KEWENANGAN PENERBITAN
IZIN
 Izin Lingkungan diterbitkan oleh Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota sesuai
dengan kewenangan:
 surat keputusan kelayakan lingkungannya
 rekomendasi UKL-UPLnya
 Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
dapat mendelegasikan keputusan
kelayakan lingkungan atau rekomendasi
UKL-UPL kepada pejabat yang ditetapkan
oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota
TAHAPAN MEMPEROLEH
IZIN
Izin Lingkungan diperoleh melalui tahapan
kegiatan yang meliputi:
 penyusunan Amdal dan UKL-UPL;
 penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL-
UPL; dan
 permohonan dan penerbitan Izin
Lingkungan.
PERMOHONAN IZIN
LINGKUNGAN
 Permohonan Izin Lingkungan diajukan
secara tertulis kepada Menteri, gubernur,
atau bupati/walikota.
 Permohonan Izin Lingkungan disampaikan
bersamaan dengan pengajuan penilaian
Andal dan RKL-RPL atau pemeriksaan
UKL- UPL.
 Permohonan Izin Lingkungan, harus
dilengkapi dengan:
 dokumen Amdal atau formulir UKL-UPL;
 dokumen pendirian Usaha dan/atau Kegiatan;
 dan profil Usaha dan/atau Kegiatan.
JANGKA WAKTU
PENERBITAN
Sejak persyaratan permohonan izin
dinyatakan lengkap :
 izin lingkungan: paling lama 90 hari
(penilaian dan pengumuman
permohonan 75 hari, SKKL 10 hari dan
pengumuman izn 5 hari)
 Waktu tidak termasuk waktu untuk
melengkapi data, atau informasi yang
masih dianggap kurang oleh pejabat
yang berwenang
PENGUMUMAN IZIN

 Menteri, gubernur, atau bupati/walikota


sesuai dengan kewenangannya wajib
mengumumkan kepada masyarakat
terhadap permohonan dan keputusan Izin
Lingkungan.
 Pengumuman kepada masyarakat
disampaikan melalui:
 Multi media
 Papan pengumuman di lokasi usaha dan/atau
kegiatan
MASA BERLAKU SURAT
IZIN
 Sebagai konsekuensi Izin Lingkungan
merupakan prasyarat memperoleh izin
usaha dan/atau kegiatan, masa berlaku
Izin Lingkungan sama dengan masa
berlaku izin usaha
MUATAN IZIN
LINGKUNGAN
 Persyaratan :
 Memiliki jumlah dan jenis Izin PPLH pada tahap operaional
usaha dan/atau kegiatan
 Kewajiban penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan :
 Rencana kelola lingkungan hidup merujuk pada kepuetusan
kelayakan usaha dan/atau kegiatan
 Rencana patau lingkungan hidup merusuk pada keputusan
kelayakan lingkungan
 Kewajiban lain yang ditentukan Menteri, gubernur atau
bupati/walikota
 Rekomendasi untuk memperoleh izin atau menaati PUU
instansi terkait
 Masa berlaku Izin Lingkungan
 Muatan Izin Lingkungan terkait erat dengan kriteria
perubahan Izin Lingkungan
MUATAN IZIN PPLH
Izin PPLH:
 Persyaratan teknis yang lebih rinci:
 indeks atau parameter lingkungan kuantitatif
dan kualitatif dengan merujuk hasil kajian
dampak lingkungan.
 Sertifikat kompetensi yang harus diperoleh
 Persyaratan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang
 Kewajiban kelola dan pantau lingkungan
untuk menjamin tercapainya PPLH
 masa berlaku Izin PPLH
INTEGRASI IZIN PPLH
DALAM
IZIN LINGKUNGAN
 Izin PPLH diterbitkan berdasarkan
persyaratan dan kewajiban yang
tercantum (diktum persyaratan dan
kewajiban) dalam Izin Lingkungan
 Pelanggaran Izin Lingkungan maupun
Izin PPLH dapat mengakibatkan
pencabutan izin usaha atas
rekomendasi Menteri LH
PENOLAKAN PEMBERIAN
IZIN LINGKUNGAN
 Menteri, gubernur, bupati/walikota
sesuai dengan kewenangannya wajib
menolak permohonan Izin Lingkungan
apabila tidak dilengkapi dengan Amdal
atau UKL-UPL
 Dalam hal Izin Lingkungan ditolak,
penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan tidak dapat mengajukan izin
usaha dan/atau kegiatan.
PERUBAHAN IZIN
LINGKUNGAN
Izin Lingkungan wajib diubah apabila:
 terjadi perubahan kepemilikan usaha dan/atau kegiatan
 perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup;
 perubahan usaha dan/atau kegiatan yang memenuhi kriteria:
1. perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang berpengaruh terhadap
lingkungan hidup;
2. penambahan kapasitas produksi;
3. perubahan spesifikasi teknik yang memengaruhi lingkungan;
4. perubahan sarana Usaha dan/atau Kegiatan;
5. perluasan lahan dan bangunan Usaha dan/atau Kegiatan;
6. perubahan waktu atau durasi operasi Usaha dan/atau Kegiatan;
7. Usaha dan/atau Kegiatan di dalam kawasan yang belum tercakup di dalam Izin
Lingkungan;
8. terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang ditujukan dalam rangka
peningkatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; dan/atau
9. terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar akibat peristiwa alam
atau karena akibat lain, sebelum dan pada waktu Usaha dan/atau Kegiatan yang
bersangkutan dilaksanakan;
 terdapat perubahan dampak dan/atau risiko terhadap lingkungan hidup berdasarkan hasil
kajian analisis risiko lingkungan hidup dan/atau audit lingkungan hidup yang diwajibkan;
dan/atau
 tidak dilaksanakannya rencana Usaha dan/atau Kegiatan dalam jangka waktu 3 (tiga)
tahun sejak diterbitkannya Izin Lingkungan.
KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN
LINGKUNGAN
 menaati persyaratan dan kewajiban yang
dimuat dalam Izin Lingkungan dan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup;
 membuat dan menyampaikan laporan
pelaksanaan terhadap persyaratan dan
kewajiban dalam Izin Lingkungan kepada
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota;
dan
 menyediakan dana penjaminan untuk
pemulihan fungsi lingkungan hidup sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
KETENTUAN PENUTUP
 Dokumen lingkungan yang telah mendapat
persetujuan sebelum berlakunya PP 27/12,
dinyatakan tetap berlaku dan dipersamakan
sebagai Izin Lingkungan
 Dokumen lingkungan yang RKL-RPLnya tidak
jelas atau tidak menjadi persyaratan izin
usaha dan/atau kegiatan, wajib melaporkan
perubahan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup.
 Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
menerbitkan perubahan Izin Lingkungan
berdasarkan laporan perubahan pengelolaan
dan pemantauan LH
PEMBATALAN IZIN
LINGKUNGAN
 Izin yang tidak dapat dibatalkan oleh
PTUN, apabila persyaratan yang
diajukan dalam permohonan izin
mengandung cacat hukum, kekeliruan,
penyalahgunaan, serta ketidakbenaran
dan/atau pemalsuan data, dokumen,
dan/atau informasi. (Pasal 37 (2))
IZIN LINGKUNGAN DAN
SANKSI ADMINISTRASI
 Pelanggaran terhadap Izin Lingkungan
dikenakan sanksi administrasi
 Sanksi administrasi berupa:
 Teguran tertulis
 Paksaan pemerintah
 Pembekuan Izin Lingkungan
 Pencabutan Izin Lingkungan
 Pembekuan atau pencabutan izin apabila
penanggung jawab usaha dan/ atau
kegiatan tidak melaksanakan sanksi
administrasi
PAKSAAN PEMERINTAH
 Setiap penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan yang tidak melaksanakan
paksaan pemerintah untuk memenuhi
persyaratan dan mematuhi kewajiban
dalam izin lingkungan dapat dikenai:
 pembekuan atau pencabutanizin lingkungan
 denda atas setiap keterlambatan pelaksanaan
sanksi paksaan pemerintah.
 Pasal 121 dapat dipersamakan sebagai
paksaan pemerintah untuk menyelesaikan
audit lingkungan dan membuat dokumen
pengelolaan LH.
IZIN LINGKUNGAN DAN
PIDANA
 Melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa
memiliki izin lingkungan dipidana min 1 (satu)
tahun dan maks 3 (tiga) tahun dan denda min
Rp. 1 milyar dan maks Rp. 3 milyar
 Pejabat pemberi Izin Lingkungan yang
menerbitkan Izin Lingkungan tanpa dilengkapi
Amdal atau UKL-UPL dipidana maks 3 tahun
dan denda maks Rp 3 milyar
 Pejabat pemberi izin usaha dan/atau kegiatan
yang menerbitkan izin usaha dan/atau
kegiatan tanpa dilengkapi Izin Lingkungan
dipidana maks 3 tahun dan denda maks Rp. 3
milyar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai