Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


”TUMOR PARU”

Disusun oleh:
Nama : Erni Hikmarini
NPM : 2314901110020
Kelompok/Ruangan : 23A. 3/Paru
Preseptor Akademik : Dessy Hadrianti, Ns.,M.Kep
Preseptor Klinik : Dian Handrayani S, S.Kep., Ns

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Tumor paru adalah suatu kondisi dimana sel-sel tumbuh secara tidak
terkendali didalam paru-paru. Sel tumor mendesak jaringan sehat sekitarnya secara
serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang memisahkan jaringan
tumor dan jaringan sehat) (Somantri, 2015).
Tumor paru adalah tumor yang ganas paru primer yang berasal dari saluran
nafas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang
tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal (Anonim,
2016).
B. TANDA DAN GEJALA
a. Batuk terus-menerus (kronis)
b. Infeksi pernapasan berulang, misalnya pneumonia
c. Napas berbunyi
d. Sesak napas
e. Batuk darah
f. Nyeri dada
g. Suara serak
C. PENATALAKSANAAN
1. Manajemen umum : terapi radiasi.
2. Pembedahan : labektomi, pneumonektomi, dan reseksi.
3. Terapi obat : kemoterapi
D. KOMPLIKASI
1. Komplikasi pasa penyakit tumor paru :
2. Efusi Pleura, yaitu penumpukan cairan di selaput paru-paru
3. Gangguan saraf
4. Deep vein thrombosis
5. Penyakit jantung
6. Emboli paru
E. MEKANISME FIISIOLOGIS

- Asap Rokok
- Polusi Udara
- PemajaanvOkupasi

Iritasi Mukosa Bronkus

Peradangan Kronik

Pembelahan Sel yang


tidak terkendali

Karsinoma Paru

Iritasi oleh massa tumor Adanya Massa dalam paru

Kerusakan membran alveoli


Nyeri Peningkatan
Sekresi Mukus
Gangguan pertukaran gas
Batuk

Pertukaran ekspansi paru


Bersihan Jalan Napas
Tidak Efektif
Sesak Napas

Intoleransi Aktivitas Malaise


Pola Napas Tidak Efektif

Sumber : Sali, G. 2019


F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
NO Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Manfaat
1 Foto Rontgen Thorax - Untuk menilai pasien
dengan kecurigaan terkena
tumor paru
2 CT Scan / MRI - Untuk menilai invasi
dinding dada dan
limfadenopati dalam
menentukan stadium.
3 PET-Scan - Untuk menilai adanya
metastatis jauh.
4 Radioterapi - untuk membunuh sel-sel
kanker, menghentikan
pertumbuhan dan
penyebaran sel kanker,
serta mencegah
kambuhnya penyakit
kanker.

G. PERENCANAAN
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Proses Infeksi (D.0001)
Intervensi Keperawatan : Manajemen Jalan Napas (I.01011)
a. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
b. Monitor bunyi napas (mis. Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
c. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
d. Posisikan semi-fowler atau fowler
Tujuan dan kriteria hasil berdasarkan (SLKI, L.01001) Bersihan Jalan Napas
Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 jam diharapkan bersihan jalan napas pada
pasien meningkat dengan kriteria hasil :
a. Mengi menurun
b. Wheezing menurun
c. Mekonium menurun
d. Frekuensi napas membaik
e. Pola napas membaik
2. Nyeri kronis berhubungan dengan Infiltrasi Tumor (D.0078)
Intervensi Keperawatan : Manajemen Nyeri (I.08238)
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
b. Identifikasi skala nyeri
c. Identifikasi respon nyeri non verbal
d. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
e. Fasilitasi istirahat dan tidur
f. Kolaborasi pemberian analgetik
Tujuan dan kriteria hasil berdasarkan (SLKI, L.08066) Tingkat Nyeri
Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan tingkat nyeri
menurun dengan kriteria hasil :
a. Keluhan nyeri menurun
b. Meringis menurun
c. Gelisah menurun
d. TTV membaik
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan (D.0056)
Intervensi Keperawatan : Manajemen Energi (I.05178)
a. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelemahan
b. Monitor kelelahan fisik dan emosional
c. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
d. Anjurkan tirah baring
e. Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap
Tujuan dan kriteria hasil berdasarkan (SLKI, L.05047) Toleransi Aktivitas
Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapkan toleransi aktivitas meningkat
dengan kriteria hasil :
a. Frekuensi nadi meningkat
b. Keluhan lemah menurun
c. Dispnea saat aktifitas menurun
d. Dispnea setelah aktifitas menurun
DAFTAR PUSTAKA

Fadillah, R. (2022). Gambaran Asuhan Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Pada
Pasien Tumor Paru. Vol 3 No 2: Juli 2022
Mustafa, M. (2016). Lung Cancer : Risk Factors, Management, and Prognosis.IOSR Jurnal
of
Dental and Medical Sciences Volume 15, Issue 10, 94-101
Pradipta, W. (2018). HUBUNGAN TERPAAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK PADA
KEMASAN DAN TINGKAT KEPERCAYAAN AKAN BAHAYA MEROKOK
DENGAN MINAT MENGURANGI MEROKOK. Interaksi Online. Vol.6, no 2, 302-
306.
Salli, G. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Komprehensif Pada Tn. B yang Menderita
Tumor Paru Diruang Kelimutu RSUD Prof. DR. W.Z Johanes. Kupang. (2019)
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta Selatan: DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta Selatan: DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan:
DPP PPNI

Banjarmasin, 23 Oktober 2023

Preseptor Klinik Ners Muda

(Dian Handrayani S, S.Kep,. Ns) (Erni Hikmarini, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai