Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4304/Hukum Perdata Internasional
Kode/Nama UPBJJ : 81/majene
Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA 1. Jawaban : Hukum Perdata Internasional sebagai suatu keseluruhan peraturan dan keputusan hukum yang menunjukkan stelsel hukum manakah yang berlaku atau apakah yang merupakan hukum, jika hubungan-hubungan atau peristiwa antara warga (warga) negara pada suatu waktu tertentu memperlihatkan titik-titik pertalian dengan stelsel dan kaidah-kaidah hukum dari dua atau lebih negara yang berbeda dalam lingkungan kuasa tempat, pribadi, dan soal-soal. Perkembangan Hukum Perdata Internasional berdasarkan pada kenyataan adanya koeksistensi dari berbagai sistem hukum di dunia yang sederajat. Setiap pembuat dan pelaksana hukum di sebuah negara pada dasarnya membentuk hukum sesuai dengan situasi atau konteks yang berlaku di negaranya. Namun kadang kala terjadi peristiwa-peristiwa hukum yang menunjukkan kaitan atau relevansi dengan lebih dari satu sistem hukum negara-negara. HPI tidak hanya terbatas pada persoalan-persoalan conflict of law (tepatnya choice of law), tetapi termasuk pula persoalan conflict of jurisdiction (tepatnya choice of jurisdiction), yakni persoalan yang berkaitan dengan kompetensi atau wewenang hakim. Jadi HPI tidak hanya menyangkut masalah hukum yang diberlakukan, tetapi juga tentang kewenangan hakim yang dipilih. Sistem HPI yang lebih luas ini dikenal di Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara Anglo Saxon lainnya. Hukum perdata internasional adalah keseluruhan peraturan dan putusan hukum yang menentukan hukum mana yang berlaku dalam hal terjadinya sengketa antara dua atau lebih orang dengan kewarganegaraan yang berbeda-beda. 2. Jawaban : Titik taut sekunder adalah fakta yang menentukan hukum apa, atau hukum yang mana yang seharusnya diberlakukan dalam suatu perkara Perdata yang melibatkan lebih dari satu sistem hukum, atau prinsip hukum. yaitu merupakan titik pertalian yang menjawab hukum mana yang dipakai dalam menghadapi persoalan HPI, atau alat yang menentukan hukum yang berlaku dalam persoalan HPI disebut juga sebagai Titik taut Penentu. Pilihan Hukum, yaitu hukum yang dipilih para pihak yang berlaku; Jika dalam suatu perjanjian dagang/kontrak para pihak menentukan hukum yang berlaku dalam kontrak tersebut, maka pilihan hukum yang dipilih itulah yang berlaku dalam kontrak tersebut. Jika secara tegas pilihan hukum itu dipilih, maka pilihan hukum tersebut akan menentukan berlakunya hukum Indonesia, kecuali bertentangan dengan ketertiban umum. Meskipun Titik Pertalian Sekunder (TPS) tidak ditemukan dalam suatu peristiwa hukum, namun dapat saja ditemukan Titik Pertalian Primer (TPP) dalam suatu peristiwa yang menunjukan peristiwa HPI. 3. Jawaban : Dalam HPI Indonesia sendiri telah terjadi pertentangan istilah (Contraditio in Termins), dengan kata lain seolah-olah terdapat hukum perdata yang berlaku di semua negara padahal hukum perdata tersebut (HPI) berlaku di Indonesia. Sebagai salah satu bidang dari Hukum Perselisihan (Conflict of Laws, Hukum Antar Tata Hukum), Hukum Perdata Internasional (selanjutnya “HPI”) berkembang untuk menghadapi dan menyelesaikan persoalan- persoalan hukum keperdataan yang memiliki keterkaitan dengan sistem hukum dari lebih dari satu berdaulat.