Anda di halaman 1dari 12

Analisis Produk

Agribisnis
Presented by Kelompok 4
Estetika Agribisnis
Kelompok 4

Khansanadhira Rhaina M. Aidil Faras


150610220074 150610220050

The
Team
Nabillah Zahara Raka Putra
150610220055 150610220081

Devina Tri Arista Haura Diandra S


150610220080 150610220069
Vertical Farming
Konsep ini merupakan inovasi dalam pertanian perkotaan
yang menggunakan teknologi canggih untuk
membudidayakan tanaman secara vertikal di dalam
bangunan atau struktur vertikal.
Taman Vertikal menawarkan beberapa keunggulan,
termasuk penggunaan lahan yang efisien, penghematan
air, kontrol lingkungan yang lebih baik, dan produksi
tanaman yang lebih berkelanjutan. Selain itu, konsep ini
juga memberikan solusi untuk meningkatkan ketersediaan
pangan lokal di lingkungan perkotaan, mengurangi
ketergantungan pada impor, dan mengurangi jejak karbon
karena transportasi.
tunasfarm malang
Tunas Farm Indonesia adalah perusahaan pertanian
modern yang fokus pada teknologi pertanian terkini,
seperti Vertical Farming. Mereka menciptakan solusi
inovatif untuk meningkatkan produksi pertanian,
mengurangi impor, dan mendukung ketahanan
pangan. Perusahaan ini menggabungkan keahlian
pertanian, desain, dan teknologi untuk menciptakan
solusi efisien dan ramah lingkungan. Vertical Farming
mereka memanfaatkan ruang secara efisien,
mengurangi penggunaan lahan, air, dan pupuk, serta
memungkinkan pertanian di perkotaan. Mereka juga
memberikan pelatihan untuk meningkatkan
kapasitas petani lokal dan mendorong kemandirian
pangan di Indonesia. Tunas Farm Indonesia bertujuan
untuk memimpin industri pertanian modern di
Indonesia dengan kontribusi pada pembangunan
ekonomi, sosial, dan lingkungan negara.
Creation process
Creation process atau proses kreasi merupakan
suatu kemampuan untuk menghasilkan sesuatu
yang baru dan inovatif. Proses kreatif ini
melibatkan imajinasi, inspirasi, dan keberanian
untuk berpikir di luar kotak.
Tahapan nya adalah inspirasi dan konseptualisasi,
perancangan konsep, pemilihan lokasi, desain dan
konstruksi infrastruktur, pemilihan dan penyiapan
tanaman, pemilihan material dan teknologi,
detailing dan fine-tuning, pembuatan prototype,
produksi dan implementasi, pemasaran dan
promosi, serta evaluasi dan iterasi.
Proses Kreasi
1. Inspirasi dan 2. Perancangan 4. Desain $ Konstruksi
3. Pemilihan Lokasi
Konseptualisasi Konsep Infrastruktur
Pencarian inspirasi dari Merancang konsep awal Pertimbangan Merancang dan
alam hingga teknologi untuk karya seni, ketersediaan sumber membangun
modern. Melakukan desain, dan arsitektur daya (air& listrik) infrastruktur fisik.
riset tentang konsep agribisnis. Melibatkan ,aksesibilitas pasar, dan Konstruksi bangunan,
desain yang unik dan pembuatan sketsa, regulasi lokal. Lokasi instalasi sistem
inovatif. Meliputi sistem rendering digital, dan ideal membuati pencahayaan LED ,
pencahayaan, irigasi, juga model prototipe infrastruktur yangg sistem irigasi, dll..
kontrol iklim, dan untuk menggambarkan mendukungpertumbuh Desain jg harus
teknologi pertanian ide-ide secara visual. an tanaman secara memperhitungkan
lainnya. efisien. efisiensi ruang .
Proses Kreasi
5. Pemilihan dan 6. Pemilihan Material 7. Detailing dan 8. Pembuatan
Persiapan Tanaman dan Teknologi Fine-Tuning Prototipe
Tanaman yang cocok Mempertimbangkan , Penyesuaian desain Prototipe ini
untuk dibudidayakan keberlanjutan daya untuk memperbaiki memungkinkan tim
dalam sistem vertical tahan, dan estetika fungsionalitas, estetika, untuk mengevaluasi
farming. Persiapan dalam memilih material dan kepraktisan. desain secara langsung,
media tanam dan yang tepat. Integrasi Detailing jg termasuk mengidentifikasi
penyesuaian nutrisi teknologi seperti pemilihan warna, masalah potensial, dan
yang tepat dilakukan sistem pencahayaan tekstur, dan elemen melakukan perbaikan
untuk mendukung LED, sensor lingkungan, dekoratif lainnya. jika diperlukan sebelum
pertumbuhan tanaman dan sistem irigasi produksi final.
secara optimal. otomatis.
Proses Kreasi
9. Produksi dan 10. Pemasaran dan 11. Evaluasi dan
Implementasi Promosi Iterasi
Melibatkan pembuatan Melibatkan pembuatan Feedback dari
karya seni, desain, dan materi pemasaran pengguna digunakan
arsitektur agribisnis seperti brosur, situs untuk melakukan iterasi
dalam skala penuh web, dan media sosial dan perbaikan produk
sesuai spesifikasi yang untuk memperkenalkan secara berkala,
ditetapkan. Setelah produk kepada calon sehingga produk tetap
selesai, pelanggan. relevan dan dapat
diimplementasikan memenuhi kebutuhan
dalam lingkungan pasar dengan baik.
vertical farming
Kendala & Solusi
1. Biaya Awal Tinggi 2. Pengaturan Sistem 3. Masalah Teknis
Masalah teknis seperti
Kendala utama dalam Pengaturan sistem kelembaban udara yang
vertical farming adalah penyiraman dan tinggi dan ketersediaan
biaya awal yang tinggi pencahayaan yang nutrisi bagi tanaman.
untuk mendirikan efisien adalah kunci Solusi melibatkan
fasilitas vertikal. keberhasilan vertical pengembangan sistem
Solusinya adalah farming. Solusi untuk ini kontrol lingkungan yang
mengembangkan melibatkan penggunaan canggih untuk mengatur
teknologi yang lebih sensor dan otomatisasi kelembaban udara dan
efisien dan terjangkau, untuk memantau dan memastikan nutrisi yang
seperti sistem mengatur kebutuhan air tepat bagi tanaman,
hidroponik yang hemat dan cahaya tanaman serta pemilihan varietas
air dan penggunaan secara optimal. tanaman yang lebih
lampu LED yang hemat cocok untuk lingkungan
energi. vertikal.
Peningkatan Teknologi dalam
01. Operasi Vertical Farming

Rencana 02.
Meningkatkan kapasitas

Selanjutnya
produksi vertical farming dengan
skala yang lebih besar

Pengembangan Varietas
03. Tanaman
1. Konsep Pemanfaatan Ruang
Vertical farming memungkinkan pertanian dilakukan di
dalam bangunan bertingkat, memaksimalkan
pemanfaatan ruang yang terbatas di perkotaan. Ini
memungkinkan pertanian untuk dilakukan di area yang
sebelumnya tidak dimanfaatkan atau
sulit untuk ditanami.

Poin
2. Nilai keberlanjutan
Karena vertical farming menggunakan lebih sedikit lahan
dan sumber daya daripada pertanian konvensional, ini dapat

Pembelajaran
dianggap sebagai pendekatan yang lebih berkelanjutan
terhadap produksi pangan. Selain itu, karena pertanian
vertikal dapat dilakukan di dalam kota, ia juga mengurangi
kebutuhan akan transportasi jarak jauh, yang dapat
vertical farming dapat digunakan sebagai alat mengurangi emisi karbon.
pendidikan untuk meningkatkan kesadaran
3. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
masyarakat tentang pentingnya masalah
Sistem vertical farming dapat dirancang untuk
keberlanjutan. Ini dapat menjadi platform untuk
mengoptimalkan penggunaan air, energi, dan nutrisi
mengajarkan orang-orang tentang siklus hidup tanaman. Dengan kontrol lingkungan yang ketat, seperti
makanan dan pentingnya menjaga lingkungan. pencahayaan LED dan sistem irigasi yang efisien, jumlah
sumber daya yang digunakan dapat diminimalkan.
Thank you
very much!

Anda mungkin juga menyukai