Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN


DIREKTORAT PENCEGAHAN DAMPAK LINGKUNGAN USAHA DAN KEGIATAN
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lantai 6 Wing C, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta 10270
Telepon (021) 5705090; Faksimile (021) 5705090

BERITA ACARA RAPAT KOORDINASI PEMERIKSAAN


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP (UPL) RENCANA PEMBANGUNAN SPBU DI DESA SABRI, KECAMATAN
RANSIKI, KABUPATEN MANOKWARI SELATAN, PROVINSI PAPUA BARAT
OLEH PT ARFAK OTAWAR PENUH KASIH

Nomor: /BA/DIT. PDLUK/LHK/2024

• Hari/Tanggal : Selasa/14 Mei 2024


• Tempat : Video Conference dengan Meeting ID: 857 1078 4802
• Pelaku Usaha : PT Arfak Otawar Penuh Kasih
• Penanggung Jawab : Fredi Rolos
• Jabatan : Direktur
• Pimpinan Rapat : Kepala Sub Direktorat Penerapan Sistem Kajian Dampak Lingkungan
a.n. Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

1. Peserta Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir UKL-UPL yang hadir adalah:


a. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manokwari Selatan;
b. Wakil dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi,
Kementerian ESDM;
c. Wakil dari Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan, Direktorat Jenderal
Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

2. Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir UKL-UPL Pembahasan Rencana Kegiatan Pembangunan SPBU di
Desa Sabri, Kecamatan Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat oleh PT Arfak Otawar
Penuh Kasih, Pelaku Usaha menyepakati untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut:
a. memperjelas deskripsi kegiatan yang meliputi: aksesibilitas masyarakat, tujuan adanya SPBU, pedoman
teknis keselamatan SPBU, sistem pendeteksian kebocoran, mitigasi resiko (kebakaran, listrik statis),
kapasitas tangki pendam, genset (jumlah dan kapasitas), neraca air (sumber air, volume), tank cleaning
(frekuensi, jumlah limbah yang dihasilkan, mekanisme dan penanganannya), pengelolaan limbah B3,
kegiatan commissioning, sumber BBM, sumur pantau (jumlah dan lokasi), sumur resapan, ada/tidaknya
kamar mandi, perlu/tidaknya pertek BMAL, lahan (meliputi: koordinat, luas dan status lahan), mekanisme
pengadaan lahan, tenaga kerja tahap konstruksi dan operasi (meliputi: jumlah, kuota tenaga kerja lokal,
kualifikasi dan mekanisme penerimaannya), kegiatan pemutusan hubungan kerja, kegiatan alih fungsi
lahan, penggunaan lahan, pengelolaan fasilitas penyimpanan, fasilitas pendukung, bukti sosialisasi,
penanganan areal mudah terbakar, mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material, alat berat, ritase
kendaraan pada mobilisasi bahan baku dan bahan penolong, struktur organisasi penanggungjawab
lingkungan;
b. memperjelas kembali kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan tata ruang setempat yang berlaku dan
terbaru beserta Perdanya dan overlay petanya, antara lain: RTRW (Provinsi dan Kabupaten) termasuk
KUPZ dan IAPZ, PIPPIB, PIAPS dan PPTPKH, dan PKKPR;
c. memperjelas kembali kegiatan lain di sekitar lokasi rencana kegiatan beserta jarak dan petanya, antara lain:
pemukiman, jalan, semak belukar, padang alang-alang;
d. meninjau kembali jenis dan besaran dampak untuk tiap dampak yang ditimbulkan per tahapan kegiatan;
e. meninjau kembali konsistensi dan relevansi UKL-UPL mulai dari deskripsi rencana kegiatan, besaran
dampak yang terukur, sumber dampak, periode, lokasi, upaya pengelolaan dan pemantauan sampai pada
instansi pengawas dan pelaporan yang lebih spesifik, termasuk peta pengelolaan dan pemantauan dan acuan
baku mutu, antara lain: pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap penurunan kualitas air tanah,
pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap penerimaan tenaga kerja, pengelolaan dan pemantauan
dampak terhadap gangguan lalu lintas, pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap timbulan limbah B3,
pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap aspek sosial masyarakat sekitar, pengelolaan dan
pemantauan dampak terhadap terbukanya lapangan kerja, pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap
1
terbukanya peluang usaha, pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap aspek positif masyarakat,
pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap genset;
f. melakukan kegiatan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait sehubungan
dengan pelaksanaan rencana kegiatan;
g. memperbaiki peta dan gambar yang disajikan agar sesuai dengan kaidah kartografi dan lebih informatif
sesuai dengan Perdirjen PKTL Nomor 6 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Penggambaran dan
Penyajian Peta Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Surat Edaran Dirjen PKTL Nomor
SE.1/PKTL/PDLUK/PLA.4/2/2019 Tahun 2019 tentang Penyediaan Data dan Informasi Geospasial dalam
Proses Izin Lingkungan, antara lain: data spasial, peta tapak proyek, peta kegiatan lain di sekitar, peta
pengelolaan lingkungan hidup dan peta pemantauan lingkungan hidup, PIPPIB, PIAPS, Peta PPTPKH;
h. melakukan koordinasi dengan instansi terkait baik di tingkat pusat maupun daerah serta tokoh masyarakat
setempat sehubungan dengan pelaksanaan rencana kegiatan;
i. memperjelas justifikasi ada/tidaknya kebutuhan Persetujuan Teknis (Pertek) dan/atau Rincian Teknis
(Rintek) bagi rencana kegiatan ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
j. meninjau kembali sistematika penyusunan dokumen mengacu pada Lampiran III Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
k. meninjau kembali peraturan perundang-undangan yang diacu dengan memperhatikan peraturan terbaru dan
terkait dengan rencana kegiatan dan dampak yang ditimbulkan baik di tingkat pusat maupun daerah; dan
l. meninjau kembali dan memperbaiki redaksional penulisan, antara lain: kesalahan penulisan, serta
inkonsistensi data dan informasi.
3. Saran, pendapat dan/atau tanggapan dari anggota Rapat Koordinasi Pemeriksaan UKL-UPL rencana kegiatan
ini secara rinci merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.
4. Atas berbagai saran, pendapat dan/atau tanggapan, Pelaku Usaha menyatakan akan menanggapi semua
masukan yang disampaikan oleh peserta rapat.
5. Formulir UKL-UPL hasil perbaikan akan disampaikan oleh Pelaku Usaha kepada Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan selambat-lambatnya 5 (LIMA) HARI kerja setelah pelaksanaan rapat ini.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Pelaku Usaha, Pimpinan Rapat,

Fredi Rolos Esther Simon


Direktur Kepala Sub Direktorat Penerapan
PT Arfak Otawar Penuh Kasih Sistem Kajian Dampak Lingkungan
a.n. Direktur Pencegahan Dampak
Lingkungan Usaha dan Kegiatan,
Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan

Anda mungkin juga menyukai