Anda di halaman 1dari 3

PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN

(INFORMED CONSENT)

No. Dokumen:
No. Revisi Halaman
5283/SPO/DIR/RSUSM/
- 1/2
HPK/2024

Ditetapkan,
Direktur
Rumah Sakit Umum Swasta Montella
Tanggal Terbit
2 Januari 2024
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Syarifah Mery Mirna, S. Si, Apt


Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent) adalah
pernyataan setuju (consent) atau izin dari seseorang (pasien) yang
diberikan dengan bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) tentang
PENGERTIAN
tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesduah
mendapatkan informasi cukup (informed) tentang tindakan kedokteran
yang dimaksud.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi Rumah Sakit Umum
Swasta Montella dalam melaksanakan ketentuan tentang informed
TUJUAN
consent supaya terhindar dari tuntutan malpraktek dan tuntutan medis
atau tidak dilakukan tindakan oleh dokter.
Sesuai dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Swasta
KEBIJAKAN Montella Nomor: 141 /SK/DIR/RSUSM/HPK/2023 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent)
PROSEDUR 1. Setiap tindakan kedokteran wajib diberikan pernyataan
persetujuan tindakan kedokteran (informed consent). Tindakan-
tindakan tersebut yaitu:
a. Semua tindakan pembedahan dan tindakan invasif.
b. Semua tindakan anastesi dan sedasi (sedasi sedang dan sedasi
dalam).
c. Semua tindakan pemberian produk darah dan komponen
darah.
d. Semua tindakan/ pengobatan yang berisiko tinggi. (lihat di
daftar jenis tindakan yang memerlukan persetujuan tindakan
kedokteran/ informed consent.
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN
(INFORMED CONSENT)

No. Dokumen:
No. Revisi Halaman
5283/SPO/DIR/RSUSM/
- 1/2
HPK/2024

2. Dokter yang akan melakukan tindakan medis mengisi Formulir


Persetujuan Tindakan Kedokteran dan kemudian memberikan
informasi dan penjelasan sesuai yang tercantum dalam formulir
tersebut dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien dan
keluarganya yang berkompeten.
3. Apabila dokter tersebut berhalangan dapat didelegasikan kepada
dokter lain dengan sepengetahuan dan menjadi tanggung jawab
yang memberikan delegasi.
4. Dokter dan pasien atau keluarganya menandatangani formulir
tersebut sebagai pernyataan bahwa dokter sudah menerangkan
tindakan medis, sedangkan pasien/ keluarganya mengatakan telah
mendapat penjelasan informasi dari dokter dan sudah dapat
dimengerti.
5. Setelah pernyataan mendapat informasi yang cukup (informed)
diatas, untuk mendapatkan persetujuan atau penolakan tindakan
medis, dokter dan pasien/ keluarga harus melakukan tanda tangan
lagi dengan diketahui dan tanda tangan oleh 2 orang saksi, perawat
sebagai salah satu saksi.
6. Materai tidak diperlukan.
7. Sebagai ganti tanda tangan pasien atau keluarganya yang buta
huruf, bisa dengan membubuhkan cap jempol ibu jari tangan
kanan.
8. Demi kepentingan pasien, informed consent boleh tidak diperlukan
lagi bagi pasien gawat darurat dalam keadaan tidak sadar dan
didampingi oleh keluarga pasien yang berhak memberikan
persetujuan atau penolakan tindakan medis, bila diperlukan yang
menyatakan persetujuan adalah PJ. Kepala Unit Rumah Sakit
Umum Swasta Montela
9. Demi kepentingan pasien, informed consent boleh ditandatangani
oleh keluarga pasien setelah dilakukan tindakan medis apabila saat
akan melakukan tindakan, pasien tidak didampingi oleh
keluarganya.
1. Unit Rekam Medis
2. Unit Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Rawat Inap
5. Unit Kamar Operasi
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN
(INFORMED CONSENT)

No. Dokumen:
No. Revisi Halaman
5283/SPO/DIR/RSUSM/
- 1/2
HPK/2024

6. Unit Kamar Bersalin


7. Unit Laboratorium
8. Unit Farmasi
9. Unit Rawat Intensif
10. Komite Medis

Anda mungkin juga menyukai