Jurnal Clara
Jurnal Clara
PENDAHULUAN
Indonesia terus mengalami peningkatan penduduk dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data United Nation (2022) tahun 1999 penduduk di dunia sebanyak 6 miliyar
meningkat menjadi 7 miliyar pada tahun 2011. Tahun 2024 penduduk di dunia
diperkirakan terus meningkat hingga mencapai 8 miliyar. Perubahan jumlah penduduk
tersebut berdampak pada beban penyakit yang bertambah salah satunya masalah
kesehatan akibat seks bebas pada remaja.
Meskipun tahun 2012 hanya 7% remaja pria yang bersikap setuju terhadap
perilaku seks sebelum menikah, ternyata tahun 2017 mengalami peningkatkan menjadi
8% (SDKI, 2017). Padahal, wanita dan pria usia 15-19 tahun yang paham mengenai risiko
hamil saat melakukan hubungan seksual masih minim yaitu 50.5% pada wanita dan
48.6% pada pria (SDKI, 2017). Pengetahuan masyarakat usia 15 tahun ke atas tentang HIV
di wilayah Jawa Tengah sendiri masih 57.6% (Riskesdas, 2018). Hal ini menujukkan
pengetahuan dan sikap remaja terkait seks bebas masih kurang. Terbukti maraknya
perilaku seks bebas pada masa remaja. Responden (remaja usia 14-18 tahun) yang pernah
memeluk pacar 63.9%, mencium bibir 12.4%, memegang bagian sensitif seperti kemaluan,
leher, dada 9.7%, dan alat kelamin bersentuhan 1.0% (Hamzah, 2020).
Faktor yang dapat memengaruhi pengetahuan seseorang adalah informasi
(Martilova, 2020). Ketika menerima banyak informasi pengetahuan seseorang dapat
bertambah. Sedangkan, faktor yang dapat memengaruhi sikap seseorang adalah
kurangnya informasi (Ningdyah, 2017). Hal ini berarti upaya meningkatkan pengetahuan
dan sikap terkait seks bebas dapat dilakukan dengan pemberian informasi.
Hasil penelitian di SMA Negeri 5 Makassar tahun 2022 menunjukkan ada
pengaruh edukasi melalui media leaflet terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi
siswa (nilai p 0.001) (Azhari et al., 2022). Edukasi menggunakan media yang umum
seperti leaflet, poster, dan booklet sudah banyak dilakukan. Sedangkan, edukasi
KAJIAN LITERATUR
Pengetahuan adalah tahu yang berarti memahami setelah melihat, menyaksikan dan
mengalami (Umroh, 2014). Pengetahuan merupakan kunci seseorang mengadopsi perilaku
sehat dalam arti semakin banyak pengetahuan kesehatan yang dimiliki seseorang maka
semakin banyak perilaku sehat yang akan seseorang adopsi (Luo et al., 2022). Faktor-
faktor yang memengaruhi pengetahuan seseorang adalah banyaknya informasi yang
dimiliki seseorang, tingkat pendidikan yang lebih tinggi maka semakin tinggi
pengetahuan seseorang, dan pengalaman yang sedang atau pernah dialami seseorang
(Widyatmoko et al., 2014).
Sikap berarti respon seseorang terhadap emosinya sendiri (Widyatmoko et al.,
2014). Sikap merupakan persepsi positif atau negatif seseorang berkaitan dengan suatu
objek, apabila persepsi seseorang terhadap suatu objek positif otomatis memiliki sikap
yang positif (Kim & Montes, 2021). Faktor-faktor yang memengaruhi sikap seseorang
adalah adopsi (seseorang yang menyontoh perilaku orang lain dan diterapkan pada dirinya
secara terus-menerus) dan diferensiasi (seseorang yang berubah sikapnya karena
mempunyai berbagai jenis informasi ataupun pengetahuan, pengalaman, dan usia yang
semakin bertambah) (Ningdyah, 2017).
Seks bebas mengacu pada perilaku seksual yang dilakukan seseorang baik dengan
lawan jenis atau sesama jenis yang terjadi tanpa ikatan pernikahan (Mursalim, 2021). Seks
bebas merupakan perilaku hubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan dengan
berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, memegang payudara, saling menempelkan
Pengaruh Edukasi Pencegahan Seks Pra Nikah Modifikasi Permainan Cublak-Cublak Suweng Terhadap
Pengetahuan dan Sikap (Clarisa Widananda et al.)
4 p-ISSN: 1979-7621, e-ISSN: 2620-7761
alat kelamin, dan melakukan hubungan seksual (Maryati, 2022). Salah satu faktor yang
memengaruhi seks bebas adalah kurangnya pengetahuan dan sikap (Asyifa Mursalim,
2021). Pengetahuan remaja mengenai seks pra nikah yang baik dapat membuat remaja
terhindar dari perilaku seksual berisiko. Sedangkan sikap biasanya sejalan dengan
pengetahuan yang berarti remaja dengan pengetahuan baik terkait seks bebas maka
cenderung memiliki sikap yang baik (Umaroh et al., 2021). Akibat kurangnya informasi
pada remaja tentang seks pra nikah dapat meningkatkan kasus pernikahan dini dan
kehamilan tidak diinginkan (Nisaa & Arifah, 2019).
Game edukasi merupakan jenis permainan yang dibuat dengan tujuan
mempermudah pembelajaran (Setyani, 2020). Permainan tradisional dapat dijadikan
sebagai media edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap seseorang Irbah et al
(2020). Edukasi menggunakan permainan tradisional jenis congklak dan engklek sudah
banyak dilakukan sedangkan edukasi menggunakan permainan tradisional cublak-cublak
suweng jarang dilakukan. Padahal, permainan cublak-cublak suweng dapat dijadikan
media edukasi (Indra, 2021). Penelitian ini menggunakan permainan cublak-cublak
suweng untuk menambah tingkat pengetahuan dan sikap terkait seks bebas.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian menggunakan metode Quasy Experiment Design
dengan rancangan penelitian Pretest Posttest Non Equivalent Control Group. Penelitian
dilakukan pada Bulan Mei sampai dengan Juni 2023 di SMAN X Kabupaten Jepara.
Penelitian telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas
Kedokteran UMS nomor 4875/B.1/KEPK-FKUMS/V/2023. Populasi penelitian siswa
kelas X dan XI sebanyak 742 siswa. Besar sampel minimal yaitu sebanyak 29 responden
yang dihitung menggunakan rumus continues respons variabel. Pengambilan sampel
menggunakan teknik cluster random sampling sehingga terpilih 32 siswa kelas X6 dan 33
siswa kelas XI MIPA 4 dengan total sampel sebanyak 65 siswa. Pengalokasian sampel
untuk kelompok intervensi dan kontrol tidak melakukan randomisasi. Hal tersebut
bertujuan agar terdapat adanya partisipasi aktif dan cair saat sesi diskusi sehingga
terpilih XI MIPA 4 sebagai kelompok intervensi dan kelas X 6 sebagai kelompok kontrol.
Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk mendapatkan data
pengetahuan dan sikap terkait seks bebas. Hasil uji validitas dari kuesioner pengetahuan
terkait seks bebas terdapat 17 pertanyaan valid dengan nilai reabilitas 0.926. Kuesioner
sikap mengadopsi kuesioner penelitian seksualitas dan gender berjudul “Asking young
people about sexual and reproductive behaviours: Illustrative Core Instruments” (Cleland et al.,
2001). Kuesioner sikap pada penelitian ini berjumlah 10 pertanyaan valid dengan nilai
reabilitas 0.840. Intervensi berupa pemberian edukasi berbasis permainan cublak-cublak
suweng yang dimodifikasi. Sesi edukasi dilakukan selama total waktu 1 jam yang terbagi
menjadi 4 ronde. Setiap ronde terdiri dari 15 menit. Permainan terdiri dari 4 ronde yaitu
pengertian dan bentuk seks bebas, faktor yang memengaruhi seks bebas, cara
pencegahan, dan dampak seks bebas. Alat yang digunakan dalam permainan yaitu gacuk
yang berisi pertanyaan memicu diskusi tentang seks bebas dan kartu jawaban bergambar
yang berisi pilihan jawaban atas pertanyaan yang terdapat pada gacuk. Cara kerja
permainan terdiri dari tahap awal 5 menit, tahap inti 5 menit, dan tahap akhir 5 menit.
Tahap awal yaitu membentuk 5 tim yang tiap timnya berisi 5-7 orang, menentukan
pemain yang menunduk dengan cara hompimpa, pemain yang tidak menunduk
meletakkan telapak tangan di atas punggung pemain yang menunduk lalu memutar
gacuk sembari menyayikan lagu cublak-cublak suweng, pada bait “sir sir pong ndele
gosong” semua pemain menggenggam telapak tangan masing-masing, dan setelah lagu
berhenti pemain yang menunduk menebak pembawa gacuk. Jika pemain yang
menunduk salah menebak pembawa gacuk maka pemain yang menunduk harus
menunduk lagi pada ronde selanjutnya namun jika benar maka pemain yang membawa
gacuk terakhir harus menunduk. Tahap inti yaitu setiap tim membuka gacuk yang berisi
pertanyaan dan berdiskusi mencari jawaban yang paling benar pada kartu. Sedangkan
tahap akhir peneliti mengonfirmasi jawaban pada kartu yang dipilih benar atau salah.
Setiap langkah tersebut diulang pada setiap ronde. Tim yang mendapatkan jawaban
benar paling banyak berhak mendapatkan reward. Media permainan pada intervensi ini
telah dinyatakan layak berdasarkan hasil uji media. Hasil uji ahli materi mendapatkan
skor sebesar 71% yang termasuk ke dalam kategori layak, hasil uji ahli media
mendapatkan skor sebesar 75% yang termasuk ke dalam kategori layak, dan hasil uji coba
media mendapatkan skor 75% yang termasuk ke dalam kategori layak.
Kelompok kontrol mendapatkan edukasi menggunakan metode ceramah yang
dilaksanakan pada hari yang sama pada waktu yang berbeda. Tahapan pelaksanaan
penelitian dimulai dengan pengisian pretest, melakukan edukasi baik menggunakan
permainan cublak-cublak suweng dan metode ceramah, lalu melakukan pengisian
posttest seminggu setelah penyuluhan yaitu tanggal 13 Juni 2023. Analisis data
menggunakan uji T-Test Dependent dan T-Test Independent dengan p-value <0.05.
Sedangkan uji efektivitas menggunakan uji N-Gain.
Tabel 3. Hasil Uji Statistik Perbedaan Sikap pada Kelompok Intervensi dan Kontrol
Variabel Kelompok N Pretest Posttest P-Value P Value N-Gain
Mean±SD Mean±SD Dependent Independent
Sikap Intervensi 33 40.33±5.260 47.06±2.193 <0.001 <0.001 0.63
SIMPULAN
Edukasi menggunakan permainan cublak-cublak suweng lebih efektif
meningkatkan pengetahuan dan sikap daripada edukasi menggunakan metode ceramah.
Peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan permainan
tradisional lainnya sebagai media edukasi terkait kesehatan. Selain itu, peneliti
meromendasikan kepada tenaga kesehatan untuk menggunakan permainan cublak-
cublak suweng sebagai media edukasi kesehatan karena efektif meningkatkan
pengetahuan dan sikap.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, R. (2021). Model Pendidikan Seks Melalui Media Permainan Ular Tangga dan Engklek
pada Remaja di Pondok Pesantren Al Imam Abi Yazid Al Bastomy Kota Dumai.
Arifin, N. F., Febriany, M., Pertiwisari, K. A., Pamewa, K., Bachtiar, R., Khaeriah, Y., & K,
E. P. K. (2021). Perbedaan Tingkat Pengetahuan Modifikasi Permainan Engklek pada
Siswa Sekolah Dasar Negeri Sambung Jawa Makassar Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Muslim Indonesia , Makassar. Sinnun Maxillofacial Journal, 02(03), 35–42.
Astriningsih, S. P., Sujana, I. W., & Asri, A. S. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Scramble Berbasis Permainan Tradisional Petak Umpet Terhadap
Sikap Kerja Keras. Jurnal Mimbar Pgsd Undiksha, 5.
Asyifa Mursalim, N. (2021). Gambaran Perilaku Seksual Remaja dalam Berpacaran di
SMA Negeri 3 Pangkep. Jurnal Universitas Hasanuddin, L, 5–24.
Azhari, N., Yusriani, Y., & Kurnaesih, E. (2022). Pengaruh Edukasi Melalui Media Leaflet
Terhadap Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Riset
Media Keperawatan, 5(1), 38–43.
Cahyaningrum, A., & Utomo, A. C. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) dan Media Congklak terhadap Hasil Belajar
Matematika. Aksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 11(4), 3249.
https://doi.org/10.24127/ajpm.v11i4.5885
Cleland, J., Ingham, R., & Stone, N. (2001). Asking Young People About Sexual And
Reproductive Behaviours. Who Report.
Conner, M., Van Harreveld, F., & Norman, P. (2022). Attitude Stability As A Moderator Of
The Relationships Between Cognitive And Affective Attitudes And Behaviour.
British Journal Of Social Psychology, 61(1), 121–142.
https://doi.org/10.1111/bjso.12473
Dermawan, W., Purnama, C., & Mahyudin, E. (2020). Penguatan “Kaulinan Barudak
Sunda” sebagai Permainan Tradisional. JPPM (Jurnal Pendidikan Dan Pemberdayaan
Masyarakat), 7(1), 1–15.
https://doi.org/10.21831/jppm.v7i1.28798
Edi, E., & Taufik, M. (2019). Permainan Ular Tangga sebagai Media Edukasi Seksualitas
Remaja. Jurnal Endurance, 4(2), 442.
https://doi.org/10.22216/jen.v4i2.4280
Giri, G. A. R. C., & Sustiawati, N. L. (2021). Nilai-Nilai Pendidikan dalam Permainan
Tradisional Juru Pencar. Pensi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni, 1(2), 91–98.
Haase, J., & Hanel, P. H. P. (2022). Priming Creativity: Doing Math Reduces Creativity
And Happiness Whereas Playing Short Online Games Enhance Them. Frontiers In
Education, 7(August), 1–14.
Pengaruh Edukasi Pencegahan Seks Pra Nikah Modifikasi Permainan Cublak-Cublak Suweng Terhadap
Pengetahuan dan Sikap (Clarisa Widananda et al.)
10 p-ISSN: 1979-7621, e-ISSN: 2620-7761
https://doi.org/10.3389/feduc.2022.976459
Habibi, M. A. (2015). Implementasin Permainan Tradisional dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan terhadap Peningkatan Partisipasi
Aktif Siswa Kelas X SMAN 1 Kediri. Universitas Negeri Surabaya. Pendidikan Olahraga
dan Kesehatan, 03, 560–567.
Hamzah, & Hamzah, S. R. (2020). Determinan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja
(Studi Kasus di SMA Negeri 1 Kotamobagu). Jurnal Kesehatan, 2(11), 9–13.
https://ejurnal.biges.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/147
Hidayat, D. (2013). Permainan Tradisional dan Kearifan Lokal Kampung Dukuh Garut
Selatan Jawa Barat. Academica, 05(02), 1057–1070.
Indra, F. (2021). Cublak Cublak Suweng dan Gobak Sodor: Pengembangan Karakter Anak dalam
Permainan Tradisional Yogyakarta. Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY.
Irbah, N., Yuhandini, D. S., & Vimala, D. (2020). Edukasi Kesehatan Melalui Media
Permainan Engklek terhadap Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Reproduksi pada
Siswa/Siswi Kelas 5 SDN Jagasatru I Tahun 2020. Jurnal Ilmiah Pannmed (Pharmacist,
Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 15(2), 313–320.
https://doi.org/10.36911/pannmed.v15i2.750
Jusmarita. (2018). Meningkatkan Minat Belajar Siswa SMA Negeri 7 Banda Aceh Melalui
Permainan Tradisional Makah-Makah. Jurnal Serambi Ptk, V(2), 71–77.
Kim, J. J., & Montes, A. A. (2021). The Impact Of Hotel Attributes, Well-Being Perception,
And Attitudes On Brand Loyalty: Examining The Moderating Role Of Covid-19
Pandemic. Journal Of Retailing And Consumer Services, 62.
Kumala Sari, D. (2022). Analisis Hukum Perlindungan Anak terhadap Kasus Perkawinan
Anak Akibat Hamil di Luar Nikah di Pengadilan Agama Jepara. In Angewandte
Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (Vol. 3, Issue 1).
Kurniati, E. (2016). Permainan Tradisional dan Perannya dalam Mengembangkan Keterampilan
Sosial Anak. Prenadamedia Group.
Luo, Y. F., Chen, L. C., Yang, S. C., & Hong, S. H. (2022). Knowledge, Attitude, And
Practice (Kap) Toward Covid-19 Pandemic Among The Public In Taiwan: A Cross-
Sectional Study. International Journal Of Environmental Research And Public Health,
19(5), 1–14. https://doi.org/10.3390/ijerph19052784
Martilova, D. (2020). Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Remaja dalam Pencegahan
HIV AIDS di SMA N 7 Kota Pekanbaru Tahun 2018. Jomis (Journal Of Midwifery
Science), 4(1), 63–68.
https://doi.org/10.36341/jomis.v4i1.1072
Maryati, S. (2022). Integrasi Pendidikan Seks dalam Pembelajaran Agama Islam untuk
Mencegah Perilaku Seksual Pra Nikah : Penelitian di SMAN 1, SMAN 7, dan SMAN
8 Kota Cirebon. Jurnal Uin Sunan Gunung Djati Bandung, 12–26.
Masduki, L. R., & Kurniasih, E. (2017). Pengembangan Model Permainan Tradisional
Sunda Manda dalam Meningkatkan Multiple Intelegensi Siswa dan Mahasiswa.
Jipmat, 2(2). https://doi.org/10.26877/jipmat.v2i2.1980
Ningdyah, R. C. (2017). Sikap Remaja dalam Upaya Pencegahan Seks Bebas Melalui
Pendidikan Seks Metodesimulasi Papan Permainan di SMK Kartika IV-1 Malang.
Jurnal Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
Nisaa, F. A., & Arifah, I. (2019). Akses Informasi Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas
Komprehensif Melalui Internet Pada Remaja SMA. Seminar Nasional Kesehatan
Masyarakat UMS, 64–72.
Pa. (2023). Dispensasi Pernikahan Dini di Kabupaten Jepara. Pengadilan Agama Jepara.
Pradhana, O. P. (2018). Pengaruh Penerapan Permainan Kecil terhadap Partisipasi Aktif
Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VIII
MTsN 4 Mojokerto. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 6(3), 64–67.
Provinsi Jateng. (2022). Open Data Kasus HIV Baru Provinsi Jateng. Provinsi Jateng.
Ramadhanti, D., Keperawatan, P. S., Studi, P., & Profesi, P. (2022). Edukasi
Talkaboutsexcard Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Seks Bebas
di Kota Bekasi. Jurnal Endurance, 7(3), 574–587.
https://doi.org/10.22216/jen.v7i3.1502
Renaldi, F., & Kusumaningrum, T. A. I. (2021). Hubungan Komunikasi Remaja dengan
Orang Tua terhadap Perilaku Seksualitas Remaja di SMP X Ngawi. Eprints
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Riskesdas. (2018). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan RI,
1(1), 1.
Roostin, E., Aprilianti, R., & Martini, A. (2022). Pelatihan Media Permainan Tradisional
Dakuca Terhadap Guru Raudathul Athfal Kabupaten Sumedang. Jurnal Obsesi :
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5), 5154–5164.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.1890
SDKI. (2017). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia: Kesehatan Reproduksi Remaja.
Setyani. (2020). Pengembangan Game Edukasi Crossword Puzzle (Crozzle) Chemistry
Berbasis Android Materi Kimia Unsur Kelas XII SMA/MA. Jurnal Universitas
Muhammadiyah Semarang, 11–25.
Umaroh, A. K., Prastika, C., Herawati, Chalada, S., & Pratomo, H. (2021). Fenomena
Pacaran Remaja Selama Masa Pandemi Covid-. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(April),
125–138.
Umroh, S. E. (2014). Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Mahasiswi Terhadap
Sikap Menghadapi Pramenstruasi Sindrom di Tadris Biologi IAIN Walisongo
Semarang Angkatan 2011-2013. Jurnal IAIN Walisongo.
United Nation. (2022). World Population Prospects: The 2022 Revision. United Nation.
Widiani, A. A. O. V., Lasmawan, W., & Suarni, K. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran
TGT Berbantuan Permainan Tradisional Terhadap Sikap Sosial dan Hasil Belajar
PKN Siswa. Pendasi: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 4(1), 13–22.
Widyatmoko, M. D., Kurniawan, T. P., & Wijayanti, A. C. (2014). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan dengan Metode Permainan Tradisional Pengklek Terhadap Pengetahuan
dan Sikap Merokok Siswa di Sekolah Dasar Negeri Kuniran 3 Kecamatan Sine
Kabupaten Ngawi. Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 1–11.
Pengaruh Edukasi Pencegahan Seks Pra Nikah Modifikasi Permainan Cublak-Cublak Suweng Terhadap
Pengetahuan dan Sikap (Clarisa Widananda et al.)