Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Kesehatan

Vol…. , No. …. , Juni 2023, pp. 1~1x


p-ISSN: 1979-7621, e-ISSN: 2620-7761, DOI: 10.23917/jk.v16i1.19434 1

Pengaruh Edukasi Pencegahan Seks Pra Nikah Modifikasi


Permainan Cublak-Cublak Suweng Terhadap Pengetahuan dan
Sikap
xxxxx

Info Artikel ABSTRAK


Riwayat Artikel (diisi oleh Pendahuluan: Faktor yang dapat mempengaruhi remaja
Editor): melakukan seks bebas yakni memeluk, mencium, bahkan
Submisi: month dd, yyyy bersetubuh salah satunya adalah kurangnya pengetahuan dan
Revisi: month dd, yyyy sikap mengenai bahaya seks bebas. Penelitian ini bertujuan
Penerimaan: month dd, menjelaskan pengaruh permainan cublak-cublak suweng
yyyy dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap terkait seks bebas
di SMAN X Kabupaten Jepara. Metode: Desain penelitian
Kata Kunci: Pengetahuan, eksperimental Quasy Experiment Design Pretest Posttest Non
Sikap, Seks Bebas Equivalent Control Group. Sampel penelitian adalah siswa kelas
X dan XI SMAN X Kabupaten Jepara diambil menggunakan
teknik cluster random sampling sehingga terpilih kelas X 6 (32
siswa) sebagai kelompok kontrol dan XI MIPA 4 (33 siswa)
sebagai kelompok intervensi dengan total sampel sebanyak 65
siswa (tidak melakukan randomisasi). Instrumen pengukuran
pengetahuan dan sikap sudah valid dan variabel. Analisis data
menggunakan uji T-Test Dependent dan T-Test Independent
sedangkan uji efektivitas menggunakan uji N-Gain. Hasil: Hasil
dari uji T-Test Independent ada variabel pengetahuan terdapat
perbedaan pengetahuan pada kelompok intervensi dan kontrol
dengan p-value 0.001 (<0.05), sedangkan skor keefektifan
berdasarkan uji N-Gain pada kelompok intervensi (1.12) lebih
tinggi daripada kontrol (0.57) sehingga dapat disimpulkan
permainan cublak-cublak suweng lebih efektif meningkatkan
pengetahuan daripada edukasi menggunakan metode
ceramah. Hasil uji T-Test Independent pada variabel sikap
terdapat perbedaan sikap pada kelompok intervensi dan
kontrol dengan p-value 0.001 (<0.05), sedangkan hasil uji
keefektifan menggunakan N-Gain pada kelompok intervensi
(0.63) lebih tinggi daripada kontrol (0.46) sehingga dapat
disimpulkan permainan cublak-cublak suweng lebih efektif
meningkatkan sikap daripada edukasi menggunakan metode
ceramah. Simpulan: terdapat perbedaan pengetahuan dan
sikap antara kelompok intevensi dan kelompok kontrol.
Peneliti merekomendasikan peneliti lain mereplikasi metode
permainan berbasis permainan tradisional pada topik
kesehatan lainnya.
ABSTRACT
Keywords: Knowledge, Introduction: One of the factors that can influence teenagers to
Attitude, Free Sex engage in free sex, such as hugging, kissing and even having sex, is a
lack of knowledge and attitudes regarding the dangers of free sex.
This research aims to explain the influence of the cublak-cublak
suweng game in increasing knowledge and attitudes regarding free
sex at SMAN X Jepara Regency. Method: Experimental research
design Quasy Experiment Design Pretest Posttest Non Equivalent
Control Group. The research sample of students in class X and XI of

Laman Jurnal: https://journals2.ums.ac.id/index.php/jk


2  p-ISSN: 1979-7621, e-ISSN: 2620-7761

SMAN X Jepara Regency was taken using a cluster random


sampling technique so class X 6 (32 students) was selected as the
control group and XI MIPA 4 (33 students) as the intervention
group with a total sample of 65 students (did not randomize). The
knowledge and attitude measurement instrument is valid for the and
variable. Data analysis uses the Dependent T-Test and Independent
T-Test while the effectiveness test uses the N-Gain test. Results:
Independent T-Test test results on the knowledge variable showed
differences in knowledge between the intervention and control
groups with a p-value of 0.001 (<0.05), while the effectiveness score
based on the N-Gain test in the intervention group (1.12) was higher
than the control (0.57) So it can be concluded that the cublak-cublak
suweng game is more effective in increasing knowledge than
education using the lecture method. The results of the Independent
T-Test on the attitude variable showed differences in attitudes
between the intervention and control groups with a p-value of 0.001
(<0.05), while the results of the effectiveness test using N-Gain in
the intervention group (0.63) were higher than the control (0.46) so
it can The conclusion is that the cublak-cublak suweng game is more
effective in improving attitudes than educating using the lecture
method. Conclusion: there are differences in knowledge and
attitudes between the intervention group and the control group. The
researchers allow other researchers to replicate traditional game-
based gaming methods on other health topics.
Corresponding Authors: (*)
Xxxxxxxxxxx

PENDAHULUAN
Indonesia terus mengalami peningkatan penduduk dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data United Nation (2022) tahun 1999 penduduk di dunia sebanyak 6 miliyar
meningkat menjadi 7 miliyar pada tahun 2011. Tahun 2024 penduduk di dunia
diperkirakan terus meningkat hingga mencapai 8 miliyar. Perubahan jumlah penduduk
tersebut berdampak pada beban penyakit yang bertambah salah satunya masalah
kesehatan akibat seks bebas pada remaja.
Meskipun tahun 2012 hanya 7% remaja pria yang bersikap setuju terhadap
perilaku seks sebelum menikah, ternyata tahun 2017 mengalami peningkatkan menjadi
8% (SDKI, 2017). Padahal, wanita dan pria usia 15-19 tahun yang paham mengenai risiko
hamil saat melakukan hubungan seksual masih minim yaitu 50.5% pada wanita dan
48.6% pada pria (SDKI, 2017). Pengetahuan masyarakat usia 15 tahun ke atas tentang HIV
di wilayah Jawa Tengah sendiri masih 57.6% (Riskesdas, 2018). Hal ini menujukkan
pengetahuan dan sikap remaja terkait seks bebas masih kurang. Terbukti maraknya
perilaku seks bebas pada masa remaja. Responden (remaja usia 14-18 tahun) yang pernah
memeluk pacar 63.9%, mencium bibir 12.4%, memegang bagian sensitif seperti kemaluan,
leher, dada 9.7%, dan alat kelamin bersentuhan 1.0% (Hamzah, 2020).
Faktor yang dapat memengaruhi pengetahuan seseorang adalah informasi
(Martilova, 2020). Ketika menerima banyak informasi pengetahuan seseorang dapat
bertambah. Sedangkan, faktor yang dapat memengaruhi sikap seseorang adalah
kurangnya informasi (Ningdyah, 2017). Hal ini berarti upaya meningkatkan pengetahuan
dan sikap terkait seks bebas dapat dilakukan dengan pemberian informasi.
Hasil penelitian di SMA Negeri 5 Makassar tahun 2022 menunjukkan ada
pengaruh edukasi melalui media leaflet terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi
siswa (nilai p 0.001) (Azhari et al., 2022). Edukasi menggunakan media yang umum
seperti leaflet, poster, dan booklet sudah banyak dilakukan. Sedangkan, edukasi

Jurnal Kesehatan, Vol. 13, No. 1, Desember 2023: xx - xx


3Jurnal Kesehatan p-ISSN: 1979-7621, e-ISSN: 2620-7761 

menggunakan media permainan lebih jarang dilakukan terutama menggunakan media


permainan tradisional. Padahal, permainan tradisional termasuk warisan kebudayaan
yang hampir punah (Kurniati, 2016).
Merujuk pada penelitian yang dilakukan Irbah et al (2020) penggunaan media
permainan engklek sebagai sarana promosi kesehatan reproduksi di SDN 5 Jagasatru
terdapat peningkatan pengetahuan terkait kesehatan reproduksi (p-value 0.001). Edukasi
terkait seks bebas menggunakan permainan engklek pada santri Pondok Pesantren Al
Imam yang terletak di Kota Dumai terdapat peningkatan sikap (nilai p-value 0.008)
(Ahmad, 2021).
Jawa Tengah memiliki permainan tradisional yang jarang digunakan yaitu cublak-
cublak suweng. Permainan ini dapat dijadikan sebagai media edukasi (Indra, 2021).
Namun penelitian mengenai permainan tradisional cublak-cublak suweng yang
dimodifikasi dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap belum banyak dilakukan.
Menurut Indra (2021) permainan ini memiliki arti “janganlah mendekati hawa nafsu”
sehingga cocok sebagai media edukasi terkait seks bebas.
Kasus pernikahan di bawah umur di Kabupaten Jepara pada tahun 2022 terdapat
485 kasus (Pengadilan Agama Jepara, 2023). Pernikahan dini di Kabupaten Jepara terjadi
karena kehamilan di luar pernikahan akibat seks bebas (Kumala Sari, 2022). Dampak seks
bebas bukan hanya kehamilan di luar nikah namun dapat terkena penyakit HIV. Kasus
HIV di Kabupaten Jepara termasuk lima tertinggi di Jawa Tengah pada triwulan ketiga
tahun 2022 dengan 103 kasus (Provinsi Jateng, 2022). SMAN X merupakan salah satu
SMA di Kabupaten Jepara. SMAN X belum memiliki wadah khusus untuk konsultasi
atau pemberian informasi mengenai kesehatan reproduksi remaja seperti halnya PIK-R
(Pusat Informasi dan Konseling Remaja). PMR sebagai ekstrakurikuler kesehatan di
SMAN X Jepara tidak pernah memberikan materi edukasi terkait seks bebas. Oleh karena
itu peneliti bertujuan mengkaji pengaruh Edukasi Pencegahan Seks Pra Nikah Modifikasi
Permainan Cublak-Cublak Suweng Terhadap Pengetahuan dan Sikap tentang seks bebas
pada SMAN X di Kabupaten Jepara.

KAJIAN LITERATUR
Pengetahuan adalah tahu yang berarti memahami setelah melihat, menyaksikan dan
mengalami (Umroh, 2014). Pengetahuan merupakan kunci seseorang mengadopsi perilaku
sehat dalam arti semakin banyak pengetahuan kesehatan yang dimiliki seseorang maka
semakin banyak perilaku sehat yang akan seseorang adopsi (Luo et al., 2022). Faktor-
faktor yang memengaruhi pengetahuan seseorang adalah banyaknya informasi yang
dimiliki seseorang, tingkat pendidikan yang lebih tinggi maka semakin tinggi
pengetahuan seseorang, dan pengalaman yang sedang atau pernah dialami seseorang
(Widyatmoko et al., 2014).
Sikap berarti respon seseorang terhadap emosinya sendiri (Widyatmoko et al.,
2014). Sikap merupakan persepsi positif atau negatif seseorang berkaitan dengan suatu
objek, apabila persepsi seseorang terhadap suatu objek positif otomatis memiliki sikap
yang positif (Kim & Montes, 2021). Faktor-faktor yang memengaruhi sikap seseorang
adalah adopsi (seseorang yang menyontoh perilaku orang lain dan diterapkan pada dirinya
secara terus-menerus) dan diferensiasi (seseorang yang berubah sikapnya karena
mempunyai berbagai jenis informasi ataupun pengetahuan, pengalaman, dan usia yang
semakin bertambah) (Ningdyah, 2017).
Seks bebas mengacu pada perilaku seksual yang dilakukan seseorang baik dengan
lawan jenis atau sesama jenis yang terjadi tanpa ikatan pernikahan (Mursalim, 2021). Seks
bebas merupakan perilaku hubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan dengan
berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, memegang payudara, saling menempelkan

Pengaruh Edukasi Pencegahan Seks Pra Nikah Modifikasi Permainan Cublak-Cublak Suweng Terhadap
Pengetahuan dan Sikap (Clarisa Widananda et al.)
4  p-ISSN: 1979-7621, e-ISSN: 2620-7761

alat kelamin, dan melakukan hubungan seksual (Maryati, 2022). Salah satu faktor yang
memengaruhi seks bebas adalah kurangnya pengetahuan dan sikap (Asyifa Mursalim,
2021). Pengetahuan remaja mengenai seks pra nikah yang baik dapat membuat remaja
terhindar dari perilaku seksual berisiko. Sedangkan sikap biasanya sejalan dengan
pengetahuan yang berarti remaja dengan pengetahuan baik terkait seks bebas maka
cenderung memiliki sikap yang baik (Umaroh et al., 2021). Akibat kurangnya informasi
pada remaja tentang seks pra nikah dapat meningkatkan kasus pernikahan dini dan
kehamilan tidak diinginkan (Nisaa & Arifah, 2019).
Game edukasi merupakan jenis permainan yang dibuat dengan tujuan
mempermudah pembelajaran (Setyani, 2020). Permainan tradisional dapat dijadikan
sebagai media edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap seseorang Irbah et al
(2020). Edukasi menggunakan permainan tradisional jenis congklak dan engklek sudah
banyak dilakukan sedangkan edukasi menggunakan permainan tradisional cublak-cublak
suweng jarang dilakukan. Padahal, permainan cublak-cublak suweng dapat dijadikan
media edukasi (Indra, 2021). Penelitian ini menggunakan permainan cublak-cublak
suweng untuk menambah tingkat pengetahuan dan sikap terkait seks bebas.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian menggunakan metode Quasy Experiment Design
dengan rancangan penelitian Pretest Posttest Non Equivalent Control Group. Penelitian
dilakukan pada Bulan Mei sampai dengan Juni 2023 di SMAN X Kabupaten Jepara.
Penelitian telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas
Kedokteran UMS nomor 4875/B.1/KEPK-FKUMS/V/2023. Populasi penelitian siswa
kelas X dan XI sebanyak 742 siswa. Besar sampel minimal yaitu sebanyak 29 responden
yang dihitung menggunakan rumus continues respons variabel. Pengambilan sampel
menggunakan teknik cluster random sampling sehingga terpilih 32 siswa kelas X6 dan 33
siswa kelas XI MIPA 4 dengan total sampel sebanyak 65 siswa. Pengalokasian sampel
untuk kelompok intervensi dan kontrol tidak melakukan randomisasi. Hal tersebut
bertujuan agar terdapat adanya partisipasi aktif dan cair saat sesi diskusi sehingga
terpilih XI MIPA 4 sebagai kelompok intervensi dan kelas X 6 sebagai kelompok kontrol.
Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk mendapatkan data
pengetahuan dan sikap terkait seks bebas. Hasil uji validitas dari kuesioner pengetahuan
terkait seks bebas terdapat 17 pertanyaan valid dengan nilai reabilitas 0.926. Kuesioner
sikap mengadopsi kuesioner penelitian seksualitas dan gender berjudul “Asking young
people about sexual and reproductive behaviours: Illustrative Core Instruments” (Cleland et al.,
2001). Kuesioner sikap pada penelitian ini berjumlah 10 pertanyaan valid dengan nilai
reabilitas 0.840. Intervensi berupa pemberian edukasi berbasis permainan cublak-cublak
suweng yang dimodifikasi. Sesi edukasi dilakukan selama total waktu 1 jam yang terbagi
menjadi 4 ronde. Setiap ronde terdiri dari 15 menit. Permainan terdiri dari 4 ronde yaitu
pengertian dan bentuk seks bebas, faktor yang memengaruhi seks bebas, cara
pencegahan, dan dampak seks bebas. Alat yang digunakan dalam permainan yaitu gacuk
yang berisi pertanyaan memicu diskusi tentang seks bebas dan kartu jawaban bergambar
yang berisi pilihan jawaban atas pertanyaan yang terdapat pada gacuk. Cara kerja
permainan terdiri dari tahap awal 5 menit, tahap inti 5 menit, dan tahap akhir 5 menit.
Tahap awal yaitu membentuk 5 tim yang tiap timnya berisi 5-7 orang, menentukan
pemain yang menunduk dengan cara hompimpa, pemain yang tidak menunduk
meletakkan telapak tangan di atas punggung pemain yang menunduk lalu memutar
gacuk sembari menyayikan lagu cublak-cublak suweng, pada bait “sir sir pong ndele
gosong” semua pemain menggenggam telapak tangan masing-masing, dan setelah lagu
berhenti pemain yang menunduk menebak pembawa gacuk. Jika pemain yang

Jurnal Kesehatan, Vol. 13, No. 1, Desember 2023: xx - xx


5Jurnal Kesehatan p-ISSN: 1979-7621, e-ISSN: 2620-7761 

menunduk salah menebak pembawa gacuk maka pemain yang menunduk harus
menunduk lagi pada ronde selanjutnya namun jika benar maka pemain yang membawa
gacuk terakhir harus menunduk. Tahap inti yaitu setiap tim membuka gacuk yang berisi
pertanyaan dan berdiskusi mencari jawaban yang paling benar pada kartu. Sedangkan
tahap akhir peneliti mengonfirmasi jawaban pada kartu yang dipilih benar atau salah.
Setiap langkah tersebut diulang pada setiap ronde. Tim yang mendapatkan jawaban
benar paling banyak berhak mendapatkan reward. Media permainan pada intervensi ini
telah dinyatakan layak berdasarkan hasil uji media. Hasil uji ahli materi mendapatkan
skor sebesar 71% yang termasuk ke dalam kategori layak, hasil uji ahli media
mendapatkan skor sebesar 75% yang termasuk ke dalam kategori layak, dan hasil uji coba
media mendapatkan skor 75% yang termasuk ke dalam kategori layak.
Kelompok kontrol mendapatkan edukasi menggunakan metode ceramah yang
dilaksanakan pada hari yang sama pada waktu yang berbeda. Tahapan pelaksanaan
penelitian dimulai dengan pengisian pretest, melakukan edukasi baik menggunakan
permainan cublak-cublak suweng dan metode ceramah, lalu melakukan pengisian
posttest seminggu setelah penyuluhan yaitu tanggal 13 Juni 2023. Analisis data
menggunakan uji T-Test Dependent dan T-Test Independent dengan p-value <0.05.
Sedangkan uji efektivitas menggunakan uji N-Gain.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik responden terkait pengaruh permainan cublak-cublak suweng
terhadap tingkat pengetahuan dan sikap terkait seks bebas di SMAN X Jepara tertera
pada tabel berikut:
Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakteristik Kategori Intervensi (n=33) Kontrol (n=32)
F % F %
Usia 15 tahun 0 0 7 21.9
16 tahun 13 39.4 21 65.6
17 tahun 19 57.6 4 12.5
18 tahun 1 3 0 0
Jenis kelamin Laki-laki 8 24.2 8 25
Perempuan 25 75.8 24 75
Pernah/ Iya 18 54.5 16 50
sedang
berpacaran
Tidak pernah 15 45.5 16 50
Berpacaran
Kontak fisik Berpegangan 12 36.4 10 31.3
yang pernah tangan
dilakukan Berciuman 0 0 0 0
dengan
pasangan
Meraba bagian 1 3 0 0
Tubuh
Senggama 0 0 0 0
Berpelukan 4 12.1 3 9.4
Tidak pernah 16 48.5 19 59.4
kontak fisik
Pengaruh Edukasi Pencegahan Seks Pra Nikah Modifikasi Permainan Cublak-Cublak Suweng Terhadap
Pengetahuan dan Sikap (Clarisa Widananda et al.)
6  p-ISSN: 1979-7621, e-ISSN: 2620-7761

Berdasarkan tabel di atas rata-rata responden pada kelompok intevensi berusia


17 tahun (57.6%) sedangkan kelompok kontrol rata-rata berusia 16 tahun (65.6%).
Kelompok intervensi dan kontrol kebanyakan adalah perempuan. Kelompok intervensi
siswa perempuan berjumlah 25 orang (75.8%) dan kelompok kontrol siswa perempuan
berjumlah 21 orang (75%). Rata-rata responden pada kelompok intervensi sedang atau
pernah berpacaran (54.5%). Sedangkan pada kelompok kontrol persentase sedang atau
pernah berpacaran dan tidak pernah berpacaran sama yaitu sebesar 50%. Rata-rata
responden tidak pernah melakukan kontak fisik. Terbukti pada kelompok intervensi
sebesar 48.5% yang tidak pernah melakukan kontrak fisik dan kelompok kontrol
sebesar 59.4%. Namun kontak fisik yang pernah dilakukan pada kelompok intervensi
dan kontrol rata-rata berpegangan tangan. Kelompok intervensi sebesar 36.4% yang
melakukan kontak berpegangan tangan dan kelompok kontrol sebesar 31.3%.
Hasil uji statistik tingkat pengetahuan seks bebas pada kelompok intervensi dan
kontrol didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Statistik Perbedaan Pengetahuan pada Kelompok Intervensi dan
Kontrol
Variabel Kelompok N Pretest Posttest P-Value P Value N-
Mean±SD Mean±SD Dependent Independent Gain
Pengetahuan Intervensi 33 13.53±1.481 16.75±0.440 <0.001 <0.001 1.12

Kontrol 32 13.00±1.732 15.48±1.064 <0.001 0.57

Berdasarkan tabel di atas diketahui skor rata-rata tingkat pengetahuan kelompok


intervensi sebelum diberikan penyuluhan sebesar 13.53 poin. Setelah seminggu
diberikan penyuluhan rata-rata meningkat menjadi 16.75 poin. Berdasarkan uji statistik
T-Test Dependent nilai p-value sebesar 0.001 yang berarti ada perbedaan pengetahuan
sebelum dan seminggu sesudah penyuluhan pada kelompok intervensi. Sedangkan
pada kelompok kontrol diketahui skor rata-rata tingkat pengetahuan sebelum diberikan
penyuluhan sebesar 13.00 poin. Setelah seminggu diberikan penyuluhan rata-rata
pengetahuan meningkat menjadi 15.48 poin. Berdasarkan uji statistik nilai p sebelum
dan seminggu setelah penyuluhan sebesar 0.001 yang berarti ada perbedaan
pengetahuan sebelum dan seminggu sesudah penyuluhan pada kelompok kontrol. Hal
ini sejalan dengan penelitian kesehatan gigi dan mulut menggunakan permainan
tradisional engklek yang dimodifikasi di SDN Sambung Jawa Makassar bahwa terdapat
perbedaan pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan (Arifin et al., 2021). Media
pembelajaran permainan tradisional makah-makah terbukti dapat meningkatkan
pengetahuan siswa sebelum dan setelah penyuluhan terkait koloid di SMAN 7 Banda
Aceh (Jusmarita, 2018). Tidak hanya pada anak-anak sampai dengan remaja, permainan
tradisional dapat meningkatkan pengetahuan orang dewasa. Media pembelajaran
permainan tradisional sunda manda mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa UT
Kota Semarang pada mata kuliah pembelajaran matematika SD (Masduki & Kurniasih,
2017).
Berdasarkan uji statistik independent nilai p-value posttest variabel pengetahuan
antara kelompok intervensi dan kontrol sebesar 0.001 yang berarti ada perbedaan
pengetahuan seminggu setelah pemberian edukasi pada kelompok intervensi dan
kontrol. Berdasarkan hasil uji N-Gain variabel pengetahuan menunjukkan bahwa nilai
rata-rata N-Gain kelompok intervensi 1.12 termasuk dalam kategori keefektifan tinggi
sedangkan kelompok kontrol 0.57 termasuk kategori keefektifan sedang. Hal ini
menunjukan bahwa permainan cublak-cublak suweng lebih efektif meningkatkan
pengetahuan daripada edukasi menggunakan metode ceramah. Hal ini sejalan dengan

Jurnal Kesehatan, Vol. 13, No. 1, Desember 2023: xx - xx


7Jurnal Kesehatan p-ISSN: 1979-7621, e-ISSN: 2620-7761 

penelitian tingkat pengetahuan matematika menggunakan media congklak dan ceramah


di MIM Gonilan Kartasura Kabupaten Sukoharjo bahwa media pembelajaran permainan
tradisional congklak lebih efektif meningkatkan pengetahuan dibandingkan dengan
kelompok siswa yang menggunakan metode ceramah (Cahyaningrum & Utomo, 2022).
Permainan cublak-cublak suweng dapat meningkatkan pengetahuan remaja
karena termasuk ke dalam pembelajaran yang menyenangkan. Metode pembelajaran
siswa menggunakan permainan adalah metode pembelajaran yang menyenangkan
sehingga memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan (Haase & Hanel,
2022). Menurut Roostin et al. (2022) belajar menggunakan permainan dapat membuat
pembelajaran menjadi menyenangkan karena memiliki desain yang unik dan cara
bermain yang menyenangkan.
Selain itu, permainan cublak-cublak suweng dapat meningkatkan pengetahuan
karena siswa berpartisipasi secara aktif selama proses pembelajaran. Proses
pembelajaran menggunakan permainan di MTsN 4 Mojokerto menunjukan terdapat
pengaruh antara peningkatan pengetahuan dan partisipasi aktif siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan permainan (Pradhana, 2018). Pembelajaran menggunakan
permainan membuat siswa berpartisipasi secara aktif karena siswa menunjukan
kemauan saling berkerjasama melakukan setiap tahapan permainan (Habibi, 2015).
Pertanyaan terkait pengetahuan seks bebas menggunakan permainan cublak-
cublak suweng yang memiliki peningkatan skor yang signifikan yaitu berpelukan
termasuk bentuk seks bebas. Peningkatan skor sebesar 18.2% dari yang awalnya 69.7%
menjadi 87.9%. Penyampaian informasi mengenai seksualitas menjadi kendala di
masyarakat karena masih tabu (Renaldi & Kusumaningrum, 2021). Menurut Edi &
Taufik (2019) informasi mengenai seksualitas masih menjadi hal yang tabu bagi remaja
namun melalui media permainan informasi mengenai seksualitas lebih mudah diterima.
Hal ini dapat disimpulkan memberikan informasi mengenai hal-hal terkait kesehatan
yang masih dianggap tabu menggunakan media permainan merupakan cara efektif
menambah informasi pada remaja.
Hasil uji statistik terkait sikap seks bebas pada kelompok intervensi dan kontrol
didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Uji Statistik Perbedaan Sikap pada Kelompok Intervensi dan Kontrol
Variabel Kelompok N Pretest Posttest P-Value P Value N-Gain
Mean±SD Mean±SD Dependent Independent
Sikap Intervensi 33 40.33±5.260 47.06±2.193 <0.001 <0.001 0.63

Kontrol 32 38.97±5.355 43.81±4.107 <0.001 0.46

Berdasarkan tabel terlihat bahwa skor rata-rata sikap kelompok intervensi


sebelum diberikan penyuluhan sebesar 40.33 poin. Setelah seminggu diberikan
penyuluhan rata-rata skor sikap menjadi 47.06 poin. Berdasarkan uji statistik Dependent
nilai p-value sebesar 0.001 yang berarti ada perbedaan sikap sebelum dan seminggu
sesudah penyuluhan pada kelompok intervensi. Sedangkan kelompok kontrol diketahui
skor rata-rata sikap sebelum diberikan penyuluhan sebesar 38.97 poin. Seminggu setelah
diberikan penyuluhan skor rata-rata meningkat menjadi 43.81 poin. Berdasarkan uji
statistik nilai p sebesar 0.001 yang berarti ada perbedaan sikap sebelum dan seminggu
sesudah penyuluhan pada kelompok kontrol. Penelitian menggunakan permainan
tradisional Kaulinan Barudak Sunda di SDN Jatiroke II menunjukan bahwa sikap
responden sebelum dan sesudah penyuluhan terjadi peningkatan (Dermawan et al.,
2020). Penelitian terkait seks menggunakan permainan tradisional engklek pada remaja
di Pondok Pesantren Al Imam Kota Dumai membuktikan metode penyuluhan
Pengaruh Edukasi Pencegahan Seks Pra Nikah Modifikasi Permainan Cublak-Cublak Suweng Terhadap
Pengetahuan dan Sikap (Clarisa Widananda et al.)
8  p-ISSN: 1979-7621, e-ISSN: 2620-7761

menggunakan permainan tradisional dapat meningkatkan sikap sebelum dan sesudah


penyuluhan (Ahmad, 2021).
Berdasarkan uji statistik independent nilai p-value pada posttest variabel sikap
antara kelompok intervensi dan kontrol sebesar 0.001 yang berarti ada perbedaan sikap
seminggu setelah pemberian edukasi pada kelompok intervensi dan kontrol.
Berdasarkan hasil uji N-Gain menunjukkan nilai N-Gain variabel sikap pada kelompok
intervensi 0.63 dan kelompok kontrol 0.46 yang berarti termasuk ke dalam kategori
keefektifan sedang. Walaupun kedua kelompok sama-sama memiliki tingkat keefektifan
sedang, hal ini dapat terlihat bahwa skor kelompok intervensi lebih tinggi daripada
kontrol sehingga dapat disimpulkan permainan cublak-cublak suweng lebih efektif
meningkatkan sikap daripada edukasi menggunakan metode ceramah. Hal ini sejalan
pada penelitian terkait peningkatan sikap siswa dengan model pembelajaran PKN
berbantuan permainan tradisional dan model pembelajaran konvensional ceramah di SD
Gugus Mas Ubud yang menunjukkan pembelajaran menggunakan metode permainan
tradisional efektif meningkatkan sikap siswa daripada menggunakan metode ceramah
(Widiani et al., 2020). Penelitian lain terkait pembelajaran IPS di SD Gugus I Kuta Utara
menunjukan bahwa metode pembelajaran menggunakan permainan tradisional petak
umpet lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah
(Astriningsih et al., 2017).
Peningkatan sikap terkait seks bebas menggunakan permainan cublak-cublak
suweng tersebut terjadi karena remaja memiliki tingkat pengetahuan yang baik.
Pengetahuan yang baik dapat meningkatkan sikap pada remaja (Conner et al., 2022).
Belajar menggunakan permainan mampu meningkatkan sikap karena terdapat interaksi
antar pemain. Permainan sebagai media pembelajaran dapat menciptakan ruang
sosialisasi antar pemain sehingga dapat meningkatkan sikap seseorang (Hidayat, 2013).
Hal ini dikarenakan sosialisasi dalam pembelajaran berbasis permainan membuat
pemain saling mencurahkan gagasannya, mendengarkan orang lain, dan menghargai
pendapat orang lain sehingga pandangan seseorang dapat terbuka (Widiani et al., 2020).
Permainan tradisional sebagai metode pembelajaran menjadikan seseorang lebih
menghargai dan memikirkan kepentingan orang lain sehingga memiliki sikap yang lebih
baik (Giri & Sustiawati, 2021).
Pertanyaan terkait sikap terhadap seks bebas menggunakan permainan cublak-
cublak suweng yang memiliki peningkatan skor yang signifikan adalah laki-laki yang
melakukan seks bebas akan menyesalinya. Peningkatan skor tersebut dari 69.1% menjadi
81.8%. Menurut Ramadhanti et al. (2022) remaja sangat menyukai permainan sehingga
mengembangkan permainan sebagai media edukasi seks bebas dapat mengubah
pandangannya. Hal ini dapat disimpulkan melakukan edukasi terkait kesehatan
menggunakan media permainan kepada remaja merupakan cara efektif menambah
informasi.
Peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan
permainan tradisional lainnya sebagai media edukasi terkait kesehatan. Selain itu,
peneliti meromendasikan kepada tenaga kesehatan untuk menggunakan permainan
cublak-cublak suweng sebagai media edukasi kesehatan karena efektif meningkatkan
pengetahuan dan sikap. Selain itu, peneliti menyatakan bahwa ada beberapa hal yang
masih menjadi kekurangan dalam penelitian ini yaitu desain penelitian berupa quasy
experiment belum menggunakan true experiment sehingga menyarankan penelitian
selanjutnya untuk menggunakan desain true experiment randomized control trial sehingga
efektivitas lebih baik. Kekurangan lainnya adalah jumlah sampel dalam penelitian ini
masih terbatas sehingga menyarankan penelitian selanjutnya dapat menambah besar
sampel penelitian agar dapat memberikan gambaran yang lebih riil.

Jurnal Kesehatan, Vol. 13, No. 1, Desember 2023: xx - xx


9Jurnal Kesehatan p-ISSN: 1979-7621, e-ISSN: 2620-7761 

SIMPULAN
Edukasi menggunakan permainan cublak-cublak suweng lebih efektif
meningkatkan pengetahuan dan sikap daripada edukasi menggunakan metode ceramah.
Peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan permainan
tradisional lainnya sebagai media edukasi terkait kesehatan. Selain itu, peneliti
meromendasikan kepada tenaga kesehatan untuk menggunakan permainan cublak-
cublak suweng sebagai media edukasi kesehatan karena efektif meningkatkan
pengetahuan dan sikap.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada SMA Negeri X Kabupaten Jepara yang
telah membantu penelitian ini sehingga dapat berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, R. (2021). Model Pendidikan Seks Melalui Media Permainan Ular Tangga dan Engklek
pada Remaja di Pondok Pesantren Al Imam Abi Yazid Al Bastomy Kota Dumai.
Arifin, N. F., Febriany, M., Pertiwisari, K. A., Pamewa, K., Bachtiar, R., Khaeriah, Y., & K,
E. P. K. (2021). Perbedaan Tingkat Pengetahuan Modifikasi Permainan Engklek pada
Siswa Sekolah Dasar Negeri Sambung Jawa Makassar Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Muslim Indonesia , Makassar. Sinnun Maxillofacial Journal, 02(03), 35–42.
Astriningsih, S. P., Sujana, I. W., & Asri, A. S. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Scramble Berbasis Permainan Tradisional Petak Umpet Terhadap
Sikap Kerja Keras. Jurnal Mimbar Pgsd Undiksha, 5.
Asyifa Mursalim, N. (2021). Gambaran Perilaku Seksual Remaja dalam Berpacaran di
SMA Negeri 3 Pangkep. Jurnal Universitas Hasanuddin, L, 5–24.
Azhari, N., Yusriani, Y., & Kurnaesih, E. (2022). Pengaruh Edukasi Melalui Media Leaflet
Terhadap Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Riset
Media Keperawatan, 5(1), 38–43.
Cahyaningrum, A., & Utomo, A. C. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) dan Media Congklak terhadap Hasil Belajar
Matematika. Aksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 11(4), 3249.
https://doi.org/10.24127/ajpm.v11i4.5885
Cleland, J., Ingham, R., & Stone, N. (2001). Asking Young People About Sexual And
Reproductive Behaviours. Who Report.
Conner, M., Van Harreveld, F., & Norman, P. (2022). Attitude Stability As A Moderator Of
The Relationships Between Cognitive And Affective Attitudes And Behaviour.
British Journal Of Social Psychology, 61(1), 121–142.
https://doi.org/10.1111/bjso.12473
Dermawan, W., Purnama, C., & Mahyudin, E. (2020). Penguatan “Kaulinan Barudak
Sunda” sebagai Permainan Tradisional. JPPM (Jurnal Pendidikan Dan Pemberdayaan
Masyarakat), 7(1), 1–15.
https://doi.org/10.21831/jppm.v7i1.28798
Edi, E., & Taufik, M. (2019). Permainan Ular Tangga sebagai Media Edukasi Seksualitas
Remaja. Jurnal Endurance, 4(2), 442.
https://doi.org/10.22216/jen.v4i2.4280
Giri, G. A. R. C., & Sustiawati, N. L. (2021). Nilai-Nilai Pendidikan dalam Permainan
Tradisional Juru Pencar. Pensi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni, 1(2), 91–98.
Haase, J., & Hanel, P. H. P. (2022). Priming Creativity: Doing Math Reduces Creativity
And Happiness Whereas Playing Short Online Games Enhance Them. Frontiers In
Education, 7(August), 1–14.

Pengaruh Edukasi Pencegahan Seks Pra Nikah Modifikasi Permainan Cublak-Cublak Suweng Terhadap
Pengetahuan dan Sikap (Clarisa Widananda et al.)
10  p-ISSN: 1979-7621, e-ISSN: 2620-7761

https://doi.org/10.3389/feduc.2022.976459
Habibi, M. A. (2015). Implementasin Permainan Tradisional dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan terhadap Peningkatan Partisipasi
Aktif Siswa Kelas X SMAN 1 Kediri. Universitas Negeri Surabaya. Pendidikan Olahraga
dan Kesehatan, 03, 560–567.
Hamzah, & Hamzah, S. R. (2020). Determinan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja
(Studi Kasus di SMA Negeri 1 Kotamobagu). Jurnal Kesehatan, 2(11), 9–13.
https://ejurnal.biges.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/147
Hidayat, D. (2013). Permainan Tradisional dan Kearifan Lokal Kampung Dukuh Garut
Selatan Jawa Barat. Academica, 05(02), 1057–1070.
Indra, F. (2021). Cublak Cublak Suweng dan Gobak Sodor: Pengembangan Karakter Anak dalam
Permainan Tradisional Yogyakarta. Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY.
Irbah, N., Yuhandini, D. S., & Vimala, D. (2020). Edukasi Kesehatan Melalui Media
Permainan Engklek terhadap Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Reproduksi pada
Siswa/Siswi Kelas 5 SDN Jagasatru I Tahun 2020. Jurnal Ilmiah Pannmed (Pharmacist,
Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 15(2), 313–320.
https://doi.org/10.36911/pannmed.v15i2.750
Jusmarita. (2018). Meningkatkan Minat Belajar Siswa SMA Negeri 7 Banda Aceh Melalui
Permainan Tradisional Makah-Makah. Jurnal Serambi Ptk, V(2), 71–77.
Kim, J. J., & Montes, A. A. (2021). The Impact Of Hotel Attributes, Well-Being Perception,
And Attitudes On Brand Loyalty: Examining The Moderating Role Of Covid-19
Pandemic. Journal Of Retailing And Consumer Services, 62.
Kumala Sari, D. (2022). Analisis Hukum Perlindungan Anak terhadap Kasus Perkawinan
Anak Akibat Hamil di Luar Nikah di Pengadilan Agama Jepara. In Angewandte
Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (Vol. 3, Issue 1).
Kurniati, E. (2016). Permainan Tradisional dan Perannya dalam Mengembangkan Keterampilan
Sosial Anak. Prenadamedia Group.
Luo, Y. F., Chen, L. C., Yang, S. C., & Hong, S. H. (2022). Knowledge, Attitude, And
Practice (Kap) Toward Covid-19 Pandemic Among The Public In Taiwan: A Cross-
Sectional Study. International Journal Of Environmental Research And Public Health,
19(5), 1–14. https://doi.org/10.3390/ijerph19052784
Martilova, D. (2020). Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Remaja dalam Pencegahan
HIV AIDS di SMA N 7 Kota Pekanbaru Tahun 2018. Jomis (Journal Of Midwifery
Science), 4(1), 63–68.
https://doi.org/10.36341/jomis.v4i1.1072
Maryati, S. (2022). Integrasi Pendidikan Seks dalam Pembelajaran Agama Islam untuk
Mencegah Perilaku Seksual Pra Nikah : Penelitian di SMAN 1, SMAN 7, dan SMAN
8 Kota Cirebon. Jurnal Uin Sunan Gunung Djati Bandung, 12–26.
Masduki, L. R., & Kurniasih, E. (2017). Pengembangan Model Permainan Tradisional
Sunda Manda dalam Meningkatkan Multiple Intelegensi Siswa dan Mahasiswa.
Jipmat, 2(2). https://doi.org/10.26877/jipmat.v2i2.1980
Ningdyah, R. C. (2017). Sikap Remaja dalam Upaya Pencegahan Seks Bebas Melalui
Pendidikan Seks Metodesimulasi Papan Permainan di SMK Kartika IV-1 Malang.
Jurnal Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
Nisaa, F. A., & Arifah, I. (2019). Akses Informasi Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas
Komprehensif Melalui Internet Pada Remaja SMA. Seminar Nasional Kesehatan
Masyarakat UMS, 64–72.
Pa. (2023). Dispensasi Pernikahan Dini di Kabupaten Jepara. Pengadilan Agama Jepara.
Pradhana, O. P. (2018). Pengaruh Penerapan Permainan Kecil terhadap Partisipasi Aktif
Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VIII
MTsN 4 Mojokerto. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 6(3), 64–67.

Jurnal Kesehatan, Vol. 13, No. 1, Desember 2023: xx - xx


Jurnal Kesehatan
11 p-ISSN: 1979-7621, e-ISSN: 2620-7761 

Provinsi Jateng. (2022). Open Data Kasus HIV Baru Provinsi Jateng. Provinsi Jateng.
Ramadhanti, D., Keperawatan, P. S., Studi, P., & Profesi, P. (2022). Edukasi
Talkaboutsexcard Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Seks Bebas
di Kota Bekasi. Jurnal Endurance, 7(3), 574–587.
https://doi.org/10.22216/jen.v7i3.1502
Renaldi, F., & Kusumaningrum, T. A. I. (2021). Hubungan Komunikasi Remaja dengan
Orang Tua terhadap Perilaku Seksualitas Remaja di SMP X Ngawi. Eprints
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Riskesdas. (2018). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan RI,
1(1), 1.
Roostin, E., Aprilianti, R., & Martini, A. (2022). Pelatihan Media Permainan Tradisional
Dakuca Terhadap Guru Raudathul Athfal Kabupaten Sumedang. Jurnal Obsesi :
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5), 5154–5164.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.1890
SDKI. (2017). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia: Kesehatan Reproduksi Remaja.
Setyani. (2020). Pengembangan Game Edukasi Crossword Puzzle (Crozzle) Chemistry
Berbasis Android Materi Kimia Unsur Kelas XII SMA/MA. Jurnal Universitas
Muhammadiyah Semarang, 11–25.
Umaroh, A. K., Prastika, C., Herawati, Chalada, S., & Pratomo, H. (2021). Fenomena
Pacaran Remaja Selama Masa Pandemi Covid-. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(April),
125–138.
Umroh, S. E. (2014). Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Mahasiswi Terhadap
Sikap Menghadapi Pramenstruasi Sindrom di Tadris Biologi IAIN Walisongo
Semarang Angkatan 2011-2013. Jurnal IAIN Walisongo.
United Nation. (2022). World Population Prospects: The 2022 Revision. United Nation.
Widiani, A. A. O. V., Lasmawan, W., & Suarni, K. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran
TGT Berbantuan Permainan Tradisional Terhadap Sikap Sosial dan Hasil Belajar
PKN Siswa. Pendasi: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 4(1), 13–22.
Widyatmoko, M. D., Kurniawan, T. P., & Wijayanti, A. C. (2014). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan dengan Metode Permainan Tradisional Pengklek Terhadap Pengetahuan
dan Sikap Merokok Siswa di Sekolah Dasar Negeri Kuniran 3 Kecamatan Sine
Kabupaten Ngawi. Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 1–11.

Pengaruh Edukasi Pencegahan Seks Pra Nikah Modifikasi Permainan Cublak-Cublak Suweng Terhadap
Pengetahuan dan Sikap (Clarisa Widananda et al.)

Anda mungkin juga menyukai