Anda di halaman 1dari 2

Fenomena Acil Odah dan Demokrasi Berkeadilan di Kalimantan Selatan

Siti Mauliana HAirini, S.IP., M.A

1. Soal Acil Odah bakal mencalon pilgub, tentang dirinya sebagai perempuan menurut pian
gimana ideal kah untuk menjadi pemimpin
2. Apakah perempuan bisa memimpin, berkaca pada pemimpin dahulu bahwa gubenur kalsel
belum ada perempuan
3. Contohkan siapa perempuan yang berhasil membawa daerah nya menjadi makmur dan
maju. Terserah contoh perempuannya lokal atau luar negeri

sejak era Pilkada langsung digulirkan pada tahun 2005 silam di Bumi Lambung
Mangkurat, Raudhatul Jannah atau yang akrab disapa dengan panggilan “Acil Odah” menjadi
nama perempuan pertama yang muncul menjadi penantang baru dalam kontestasi Pilkada
ditingkat Provinsi. Jika ditanya seberapa ideal perempuan untuk menjadi pemimpin, maka
jawabannya tidak akan ada perempuan yang idela untuk mengampu posisi kepemimpinan
sebagaimana proyek penelitian yang dilakukan oleh para psikolog sosial (Anne Koenig, Alice
Eagly, Abigail Mitchell, dan Tiina Ristikari, 2011) mengungkapkan bahwa para pemimpin
masih dianggap lebih mirip laki-laki dibandingkan perempuan. Namun satu hal yang perlu
kita ketahui, bahwa kemunculan perempuan dalam kontestasi kepala daerah tentu tidak
sesederhana perjalanan para laki-laki. Terdapat korelasi antara kehadiran perempuan berlatar
belakang keluarga elit politik dengan tingginya tingkat patriarki di masyarakat. Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa perempuan mengalami krisis jaringan elit politik dan juga
sumber dana yang minim untuk bertarung di panggung politik yang berbiaya mahal, sehingga
perempuan hanya akan dapat terfasilisitasi pada jejaring yang kuat jika memiliki keluarga
dari kalangan elit yang mau mebuka dan mendorong untuk memasuki arena politik (hal ini
dikemukakan dalam laporan penelitian yang dilakukan oleh king’s college London dan
Westminster Foundation for Democracy yang mengumpulkan 500 penelitian akademik
mengenai politik perempuan dan demokrasi tahun 2020). Dan hari ini fenomena hadirnya
Acil Odah sebagai satu-satunya perempuan sepanjang sejarah Pilkada Langsung di
Kalimantan Selatan adalah peluang untuk menunjukkan bahwa demokrasi masih memiliki
harapan terlepas dari tirani maskulin.
Saya meyakini sebagaimana perjalanan perempuan dalam dunia patriarki tentu
memiliki pengalaman dan tubuh sebagaimana perempuan lainnya, sehingga berbagai
penelitian akan relevan untuk menjawab seberapa mampu Acil Odah jika diberikan mandat
kepemimpinan di Kalimantan Selatan. Dalam Teori Kepemimpinan, ada berbagai bentuk
gaya kepemimpinan dimana dalam beragam riset menunjukkan bahwa politisi laki-laki
cenderung memiliki gaya Transaksional yaitu menekankan pada pertukaran penghargaan dan
pengucilan pada bawahannya, sedangkan perempuan dikenal cenderung komunal yaitu
berorientasi pada kepentingan dan kebutuhan orang lain, sehingga disimpulkan kebanyakan
perempuan menunjukkan memiliki gaya kepemimpinan transformasional yang berfokus pada
penggunaan simbol dan emosional untuk menggerakkan pengikutnya. Pemaparan berbagai
riset ini akan memberikan gambaran bagaimana perempuan akan memimpin dan
kemungkinan keberhasilan kepemimpinan perempuan ditentukan pada kebutuhan masyarakat
mengenai sosok pemimpin yang mampu memotivasi dan merangsang intelektual mereka
untuk bergerak ataukah lebih menyenangi pemimpin yang berorientasi pada transaksi.

Tentu sebagai bagian dari masyarakat Kalimantan Selatan sekaligus akademisi yang
berfokus pada politik perempuan saya berharap bahwa siapapun nantinya perempuan yang
berkontestasi di Pilkada mampu menjadi penggerak bagi perempuan lainnya untuk berani
hadir dalam berbagai ruang publik. Di Eropa mereka boleh saja punya catatn sejarah seorang
iron lady yaitu margaret thatcher yang mendobrak revolusi perekonomian inggris, di ranah
lokal kita juga punya seorang bupati perempuan yang kini menjadi salah satu acuan
perempuan desa hadir menjadi aktor-aktor pengampu kebijakan publik, dan Pilkada 2024
nanti saya juga berharap kehadiran perempuan akan semakin massif dan menjadikan
demokrasi semakin lebih berkeadilan.

Anda mungkin juga menyukai