Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

EKONOMI BISNIS SYARIAH

SEMESTER II TA 2023-2024

Marsha Riftyandi Arifianda (23022000362) – Manajemen kelas Sore

1. Berikan Deskripsi dan sertakan Contoh Singkat apa yang dimaksud RIBA, Maysir
dan Gharar!
Jawaban :
Riba, Maysir, dan Gharar adalah istilah dalam Islam yang mengacu pada
praktik-praktik yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah atau hukum
Islam. Berikut deskripsi singkat dan contoh untuk setiap istilah tersebut:
• Riba : Riba adalah larangan terhadap riba atau bunga dalam transaksi keuangan.
Dalam Islam, mendapatkan atau memberikan riba dianggap sebagai bentuk
eksploitasi dan diharamkan. Riba bisa terjadi dalam berbagai transaksi keuangan,
seperti pinjaman uang dengan bunga atau pertukaran valuta asing dengan bunga
tambahan.
Contoh singkat: Seseorang meminjam uang dari bank dengan persyaratan
membayar kembali jumlah yang lebih besar dari jumlah pinjaman, yang mana
jumlah tambahan tersebut adalah bunga atau riba.
• Maysir : Maysir adalah praktik perjudian atau spekulasi yang dianggap
bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Transaksi-transaksi yang melibatkan maysir
dianggap merugikan pihak yang terlibat dan cenderung bersifat tidak adil.
Contoh singkat: Seseorang memasang taruhan pada hasil pertandingan olahraga
tanpa memperhatikan risiko atau pengetahuan yang cukup, dengan harapan untuk
mendapatkan keuntungan yang besar.
• Gharar : Gharar merujuk pada ketidakpastian atau ketidakjelasan dalam sebuah
transaksi yang dapat menyebabkan salah satu atau kedua belah pihak mengalami
kerugian. Dalam Islam, transaksi yang mengandung gharar dianggap tidak sah
karena risikonya tidak dapat diprediksi dengan jelas.
Contoh singkat: Seseorang menjual barang tanpa memberikan informasi yang
cukup tentang kondisi barang tersebut kepada pembeli, sehingga pembeli tidak
tahu dengan pasti apa yang dibelinya atau apa risikonya.
2. Berikan pendapat anda mengenai 3 hal yang menjadi perbedaan mendasar dari manajemen
bisnis konvensional dan manajemen bisnis syariah!

Jawaban :

Terdapat beberapa perbedaan mendasar antara manajemen bisnis konvensional dan


manajemen bisnis syariah. Berikut adalah pendapat saya mengenai tiga perbedaan utama:

➢ Prinsip dan Nilai : Manajemen bisnis konvensional beroperasi berdasarkan prinsip-


prinsip ekonomi konvensional yang mendasarkan diri pada keuntungan dan efisiensi
semata. Sementara itu, manajemen bisnis syariah berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam
yang mencakup keadilan, keberkahan, dan kepatuhan terhadap hukum syariah. Dalam
manajemen bisnis syariah, aspek etika dan moral memiliki peran yang lebih dominan
dalam pengambilan keputusan.
➢ Struktur Keuangan : Manajemen bisnis konvensional menggunakan instrumen
keuangan yang melibatkan bunga, spekulasi, dan risiko berlebihan. Sebaliknya,
manajemen bisnis syariah menghindari riba, maysir, dan gharar serta mempromosikan
prinsip keadilan dan keberkahan dalam transaksi keuangan. Ini mengarah pada
penggunaan instrumen keuangan seperti murabahah (jual-beli dengan markup harga),
mudharabah (bagi hasil), dan wakalah (amanah).
➢ Tujuan dan Orientasi : Manajemen bisnis konvensional cenderung lebih fokus pada
pencapaian keuntungan finansial semata sebagai tujuan utama. Di sisi lain, manajemen
bisnis syariah tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi juga mempertimbangkan
dampak sosial, lingkungan, dan moral dari kegiatan bisnisnya. Orientasi manajemen
bisnis syariah lebih holistik, dengan memperhatikan kepentingan semua pemangku
kepentingan (stakeholders) dan tujuan-tujuan keadilan sosial.
Perbedaan-perbedaan ini menggambarkan pendekatan yang berbeda dalam
memandang bisnis dan bagaimana bisnis tersebut dijalankan, serta bagaimana dampaknya
terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
3. Buat Contoh Business Model Canvas dari bisnis yang anda Jalankan, Beri Deskripsi
Singkat sesuai 9 poin yang anda pelajari!

Jawaban :

Deskripsi :

Bisnis bakmi yang saya jalankan memiliki hubungan langsung b2b dengan supplier
dan distributor bahan untuk menunjang kelancaran bisnis ini. Bisnis ini memiliki beberapa
komponen pendukung untuk menjalankannya seperti tempat, peralatan dapur, peralatan bar,
alat pembayaran dan sistem kasir yg terintegrasi. Model berbisnis yang kita jalankan adalah
dengan berjualan langsung di kedai dan sesekali mengikuti event F&B atau berkolaborasi
dengan berbagai pihak. Dengan adanya bundling menu, diskon spesial, menu yg bervariasi,
rasa yg otentik, dan tempat kami yg menyediakan fasilitas wifi menunjang orang untuk
datang ke kedai. Untuk menjaga hubungan baik dengan customer, kami memberi pelayanan
ekstra dan memberi cinderamata serta kartu member kepada customer loyal kami. Segmen
pasar kami yg begitu luas mencakup pelajar, mahasiswa, keluarga, pasangan menjadikan
media promosi yg kita gunakan berjalan di semua lini baik online melalui web atau sosial
media hingga kolaborasi dengan berbagai pihak. Kami mendapat pendapatan dengan
melakukan penjualan produk utama kami di kedai atau online food, kemudian mendapat
tambahan dari penjualan cinderamata dan ekstra tip yg tak jarang juga nilainya cukup besar
guna menunjang biaya operasional, bahan, marketing, dan gaji serta bonus karyawan.

Anda mungkin juga menyukai