Anda di halaman 1dari 39

PANDUAN TATA NASKAH KLINIK

KLINIK UTAMA AKASIA

Jln. Kebudayaan No. 2 Mataram


2023
PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK
KLINIK UTAMA AKASIA
NOMOR : …………………………

TENTANG
PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
PENANGGUNG JAWAB KLINIK UTAMA AKASIA
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengurusan administrasi yang baik di
klinik maka diperlukan Peraturan Penanggung Jawab Klinik
tentang Panduan Tata Naskah Klinik .
b. bahwa sehubungan dengan huruf a diatas maka perlu dibuat
peraturan Penanggung Jawab Klinik tentang Panduan Tata
Naskah Klinik .
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK. 01.07/MENKES/1983/2022 tentang Standar Akreditasi
Klinik;
6. Surat Izin Operasional Klinik
7. Surat Keputusan Pemilik Nomor …….. tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Klinik ………….
8. Surat Keputusan Pemilik Nomor ………. tentang
Pengangkatan dr ………… sebagai Penanggung Jawab Klinik
………..
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK


TENTANG PANDUAN TATA NASKAH KLINIK.
Kesatu : Memberlakukan Peraturan Penanggung Jawab Klinik tentang
Panduan Tata Naskah Klinik di KliniK Utama Akasia
Kedua : Lampiran Keputusan Penanggung Jawab Klinik menjadi satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Keputusan.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Mataram
Pada tanggal 26 Juli 2023
Penanggung Jawab Klinik,

Drg. Widjajanti
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................1
DEFINISI..............................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................3
RUANG LINGKUP...............................................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................................................5
TATA LAKSANA................................................................................................................................5
BAB IV...............................................................................................................................................18
DOKUMENTASI................................................................................................................................18
BAB V.................................................................................................................................................35
PENUTUP...........................................................................................................................................35
BAB I
DEFINISI

A. PENGERTIAN
Dalam panduan pelaksanaan ini yang dimaksud dengan:
1. Dokumen adalah semua dokumen yang harus disiapkan klinik dalam pelaksanaan
pelayanan klinik. Dalam hal ini dokumen dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu
dokumen yang merupakan regulasi dan dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan.
2. Peraturan adalah ketentuan yang bersifat mengatur yang ditetapkan oleh
Pemilik/Penanggung Jawab Klinik memuat aturan-aturan yang mengikat secara
umum. Peraturan merupakan produk internal yang memiliki kekuatan hukum dan
mengikat seluruh komponen klinik. Peraturan misalnya Peraturan Pemilik misalnya
Peraturan Internal Klinik, Peraturan Penanggung Jawab Klinik misalnya tentang
Panduan Tata Naskah Klinik/ Pedoman Kerja Tim PPI Klinik, dll.
3. Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
Pemilik / Penanggung Jawab Klinik yang memuat kebijakan pokok atau kebijakan
pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan perundang-undangan, yaitu
kebijakan dalam rangka ketatalaksanaan
4. Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang member arah bagaimana sesuatu
harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk
menentukan atau melaksanakan kegiatan, sedangkan panduan adalah petunjuk dalam
melakukan kegiatan. Pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya
meliputi 1 (satu) kegiatan. Agar pedoman/panduan dapat diimplementasikan dengan
baik dan benar, diperlukan pengaturan melalui prosedur atau SPO. Setiap
pedoman/panduan harus dilengkapi dengan Peraturan Direktur untuk pemberlakuan
pedoman/panduan tersebut.
5. Prosedur atau SPO adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untukmenyelesaikan
pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah
ditentukan. Prosedur menggambarkan suatu aktivitas yang mengalir dalam satu
organisasi. Prosedur atau SPO dibuat dalam bentuk naratif, di mana proses tertulis
dengan ringkas dan jelas, memperhatikan pola S-P-O-K.
6. Unit kerja adalah satuan terkecil organisasi yang dapat berdiri sendiri, misalnya
administrasi klinik, kasir, dll
PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 1
NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
7. Instalasi di Klinik adalah bagian klinik yang bertugas menyelenggarakan pelayanan
sesuai dengan fungsinya, seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan,
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rekam Medis, Instalasi Farmasi, Instalasi
Laboratorium, Instalasi Radiologi, dll.
8. Tim adalah sejumlah orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas tertentu.

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 2


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
BAB II
RUANG LINGKUP

A. LATAR BELAKANG
1. Dokumen regulasi klinik dapat dibedakan menjadi:
a. regulasi tingkat Pimpinan klinik, yang terdiri dari:
1) Peraturan Internal.
2) Surat Keputusan Pemilik Klinik seperti SK visi misi, SK struktur organisasi
Klinik
3) Rencana strategis 5 tahun.
4) Rencana kerja tahunan
b. regulasi tingkat unit/bagian di klinik yang terdiri dari:
1) Pedoman
2) Panduan
3) Surat Keputusan Penanggung Jawab Klinik
4) Standar prosedur operasional (SPO)
5) Program (rencana kerja tahunan unit kerja)
2. Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan terdiri dari:
a. Bukti Rapat / Sosialisasi: Harus ada Undangan, Materi, Absensi, Notulen,
Dokumentasi/Foto (UMAND)
b. Bukti Pelatihan: Kerangka acuan (TOR), Undangan, Materi, Absensi, Notulen,
Sertifikat, Laporan pelaksanaan, Pre Test, Post Test, dan Dokumentasi/foto.
c. dokumen pendukung lainnya: misalkan scan ijazah, STR, SIP, Form-form ,
rekam medis, sertifikat perizinan, kalibrasi, dll.

B. TUJUAN
Tujuan disusunnya Panduan Tatanaskah adalah tersedianya panduan bagi Klinik dalam
penyusunan dokumen yang berbentuk regulasi di klinik.

C. SASARAN
Setiap pihak yang berkepentingan dalam menyusun dokumen.

D. KEGIATAN PENGENDALIAN DOKUMEN


Kegiatan pengendalian dokumen di Klinik terdiri dari beberapa jenis kegiatan, yaitu:

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 3


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
1. Penerbitan dan pengesahan dokumen
2. Penomoran dokumen
3. Pengaturan tata naskah
4. Distribusi, penyimpanan, pembuatan daftar register dokumen
5. Identifikasi dan klasifikasi dokumen
6. Monitoring dokumen
7. Review dan revisi dokumen
8. Retensi dokumen
9. Penarikan dokumen
10. Pemusnahan dokumen

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 4


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
BAB III
TATA LAKSANA

A. PENERBITAN DAN PENGESAHAN REGULASI


Tingkatan regulasi yang berlaku di Klinik Utama Akasia adalah sebagai berikut:
JENIS DOKUMEN DISIAPKAN/DIUSULKAN PENGKAJIAN &
TANDA TANGAN
Peraturan Internal / Penanggung Jawab Klinik dan para staf Pemilik
SK Pemilik, Rencana dibawahnya
Strategis Klinik, SK
Visi, Misi, Tujuan,
Pedoman Kepala/Ketua Instalasi/Unit/Tim Penanggung Jawab
(Pengorganisasian, Klinik
Pelayanan, Pedoman
Kerja)
Program Kepala/Ketua Instalasi/Unit/Tim Penanggung Jawab
Klinik

Kebijakan Kepala/Ketua Instalasi/Unit/Tim Penanggung Jawab


Klinik

Panduan Kepala/Ketua Instalasi/Unit/Tim Penanggung Jawab


Klinik
SPO Kepala/Ketua Instalasi/Unit/Tim Penanggung Jawab
Klinik

B. REGISTER DOKUMEN
Penomoran dokumen pedoman, Panduan, dilakukan oleh bagian administrasi setelah
dokumen tersebut final tanpa revisi. Setelah disahkan oleh Pemilik/Penanggung Jawab
Klinik, maka Bagian administrasi melakukan Register Nomor dan dicap.

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 5


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
C. Monitoring Regulasi / Revisi
Monitoring Regulasi dilakukan setiap satu tahun sekali untuk menilai apakah masih
sesuai atau tidak, Jika ada hal yang perlu dirubah / disesuaikan segera maka revisi dapat
dilakukan. Jika Regulasi masih sesuai dengan kondisi dan aturan yang berlaku, namun
ada pergantian Pemilik/Penanggung Jawab Klinik maka dokumen tersebut tidak usah
diperbaharui, dokumen yang lama tidak boleh ada di Instalasi/Unit/Tim dapat disimpan /
diarsipkan di bagian administrasi.

D. PENGATURAN TATA NASKAH


Pengaturan tata naskah yang berlaku di Klinik Utama Akasia adalah sebagai berikut:
1. Pedoman dan Panduan
a. Pedoman untuk Unit Kerja/Instalasi
Pedoman yang dibuat oleh unit kerja/instalasi adalah pedoman pengorganisasian
dan pedoman pelayanan.
1) Pedoman pengorganisasian dibuat berdasarkan struktur organisasi dan tata
kelola Klinik yang telah ditetapkan, terdiri dari:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum RS
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Motto, Maksud dan Tujuan Klinik
BAB IV Struktur Organisasi Klinik
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja/Instalasi
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/rapat
BAB XI Pelaporan
A. Laporan Harian
B. Laporan Bulanan
C. Laporan Tahunan

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 6


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
2) Pedoman pelayanan dibuat dengan struktur organisasi dan tata kelola Klnik,
terdiri dari:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK (sesuaikan template)
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP

b. Pedoman untuk Tim


Tim membuat pedoman kerja (contoh: Pedoman tim …..). Pedoman ini
terdiri dari:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Batasan Operasional
PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 7
NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
E. Dasar Hukum
BAB II PENGORGANISASIAN
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV PELAPORAN
BAB V PENUTUP

c. Panduan
Seluruh panduan, baik yang dibuat oleh unit kerja/Instalasi/Tim memiliki
susunan yang sama. Panduan ini terdiri dari:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Dasar Hukum
E. Ruang Lingkup
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
BAB V PENUTUP
Sistematika panduan pelayanan Klinik tersebut diatas bukanlah baku
tergantung dari materi/isi panduan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pembuatan dokumen pedoman/panduan ini yaitu:
1) Setiap pedoman/panduan harus dilengkapi dengan Peraturan Pemilik/
Penanggung Jawab Klinik (Lihat Tabel A pada bab III) untuk pemberlakukan
pedoman/panduan tersebut.
2) Setiap halaman diberi no halaman, kemudian footer disesuaikan dengan judul
Dokumen, Contoh: Panduan DPJP

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 8


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
2. Prosedur atau SPO
Prosedur dibuat dalam bentuk dan susunan naskah dalam standar prosedur
operasional (SPO) sebagai berikut:

a. Jenis huruf yang digunakan untuk keseluruhan dokumen adalah arial atau times
new roman.
b. Kotak di sudut kiri atas memuat logo klinik Akasia
c. Judul SPO ditulis dalam huruf kapital dan huruf cetak tebal, ukuran 12. No.
dokumen, No. Revisi, Halaman, dan Tanggal Terbit ditulis dengan ukuran huruf
12.
d. Penomoran dokumen disusun menurut kaidah penomoran yang sudah disepakati,
dan dilakukan oleh bagian administrasi.
1) Nomor SPO /
2) SPO /
3) Singkatan Klinik/ KA
4) Singkatan Unit /(Jika dirasa diperlukan)
5) Bulan pembuatan/
PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 9
NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
6) Tahun pembuatan.
e. Contoh: 01/SPO/KFM/IGD/VI/2023.
f. No. Revisi diisi dengan status revisi menggunakan angka. Misalnya untuk
dokumen baru dapat diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi
nomor 01, dan seterusnya.
g. Halaman diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk
SPO tersebut. Misalnya ada 5 lembar maka: halaman pertama: 1 dari 5, halaman
kedua: 2 dari 5, sampai halaman terakhir: 5 dari 5.
h. Tulisan “STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)” ditulis dengan
ukuran 12 dan huruf cetak tebal.
i. Tanggal terbit diisi dengan tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SPO tersebut.
j. Diktum Ditetapkan ditulis dengan huruf kapital diawal dengan ukuran 12, di
bawahnya ditandatangani oleh Penanggung Jawab Klinik dan tertulis nama dan
gelar.
k. Kelima judul bagian isi SPO (pengertian, tujuan, referensi, kebijakan, prosedur,
Diagram Alir, dan unit terkait) diketik ukuran 12.
l. Pengertian: Ketik kembali judul spo lalu beri pengertian / penjelasan singkat
tentang judul SPO tersebut.
m. Tujuan :berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci : “Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk ......”
n. Kebijakan :berisi kebijakan Pemilik/Penanggung Jawab Klinik yang menjadi
dasar dibuatnya SOP tersebut, contoh Surat Keputusan Penanggung Jawab Klinik
Nomor ………..tentang ………..
o. Referensi: berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka,
p. Prosedur :bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-
langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu, ditulis dengan
memperhatikan S-P-O-K (Subjek, Predikat, Objek, Keterangan).
q. Diagram Alir: jika diperlukan.

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 10


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
r. Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut
s. Isi dari tujuh bagian isi SPO tersebut ditulis dengan ukuran huruf 10, spasi 1.
t. Bila SPO lebih dari 1 (satu) halaman, heading dan kotak-kotaknya yang berisi
nama klinik, judul SPO, No. Dokumen, No. Revisi, Halaman dicetak pada setiap
halaman.

3. Program Kerja
Sistematika atau format program adalah sebagai berikut:
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 11


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
F. SASARAN
G. SCHEDULE (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN
H. ALOKASI ANGGARAN
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
J. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
K. PENUTUP
Petunjuk penulisan:
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan program.
b. Latar belakang
Latar belakang adalah justifikasi atau alasan mengapa program tersebut disusun.
Sebaiknya dilengkapi dnegan data-data sehingga alasan diperlukan program tersebut
dapat lebih kuat.
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan di sini adalah merupakan tujuan program. Tujuan umum adalah tujuan secara
garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapainya program tersebut. Karena itu antara tujuan dan
kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
e. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan
rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan membuat, melakukan rapat,
melakukan audit, dan lain-lain.
f. Sasaran
Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai
tujuan program. Sasaran program menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
meralisasikan tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
Sasaran yang baik memenuhi “SMART”, yaitu:
1) Specific: sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan
cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur yang

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 12


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
jelas sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan
kegiatan yang spesifik pula.
2) Measurable: sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk memastikan
apa dan kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus ditanamkan ke dalam
proses perencanaan. Oleh karenanya metodologi untu mengukur pencapaian
sasaran (keberhasilan program) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang
terkait dengan sasaran tersebut dilaksanakan.
3) Aggressive but attainable: Apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh mengandung
target yang tidak layak. Umpamanya kita bisa menetapkan sebagai suatu
sasaran “pengurangan kematian misalnya di IGD hanya sampai ke tingkat
tertentu” namun “meniadakan kematian” merupakan hal yang tidak dapat
dipastikan kelayakannya.
4) Result oriented: sedapat mungkin sasaran harus menspesifikasikan hasil yang
ingin dicapai. Misalnya: mengurangi komplain pasien sebesar 50%.
5) Time bound: sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif
pendek, mulai dari beberapa minggu sampai ke beberapa bulan, sebaiknya
kurang dari 1 tahun. Kalau ada program 5 (lima) tahun dibuat sasaran antara.
Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi dengan proses
anggaran apabila dibuatnya sesuai dengan batas-batas tahun anggaran di
klinik.
g. Schedule (jadwal) pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah perencanaan waktu melaksanakan langkah-langkah kegiatan program.
Lama waktu tergantung rencana program tersebut dilaksanakan. Untuk program
tahunan maka jadwal yang dibuat adalah untuk 1 tahun, sedangkan untuk program 5
tahun maka jadwal yang harus dibuat adalah jadwal 5 tahun. Jadwal dapat dibuat
dalam tabel sebagai berikut:
No KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Contoh:
pembentukan tim
2 rapat tim

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya


Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari schedule
(jadwal) kegiatan. Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap beberapa bulan sekali (kurun

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 13


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
waktu tertentu), sehingga bila dari evaluasi dikethaui ada pergeseran jadwal atau
penyimpangan jadwal maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu
program secara keseluruhan. Karena itu, yang ditulis dalam kerangka acuan adalah
kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan
siapa yang melakukan. Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana
membuat laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan kapan laporan tersebut
harus dibuat. Jadi yang harus ditulis dalam kerangka acuan adalah cara atau
bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan
ditujukan kepada siapa.
i. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan, karena itu yang ditulis di dalam kerangka acuan
adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi
kegiatan. Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kurun waktu
(kapan) laporan tersebut harus diserahkan serta kepada siapa harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh. Jadi yang
ditulis dalam kerangka acuan baga imana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi
harus dilakukan.

4. Surat Keputusan
a. Keputusan Pemilik Klinik / Penanggung Jawab Klinik
Bentuk dan susunan naskah keputusan Pemilik Klinik / Penanggung Jawab Klinik adalah
sebagai berikut:
1) Kepala
a) Kop naskah keputusan terdiri atas gambar logo Klinik.
b) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis simetris di
tengah margin dengan huruf kapital (bold).
c) Nomor keputusan ditulis simetris ditengah halaman (center) dengan menggunakan
huruf kapital (bold). Penomoran Surat Keputusan Pemilik/ Penanggung Jawab
Klinik:
XXX/SK/…./…../MM/TH
Tahun dikeluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas Klinik
Singkatan yang bertanggung
jawab terhadap dokumen

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. Kode jenis dokumen


14
NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Nomor urut dokumen
d) Kata penghubung tentang ditengah margin (center) dengan menggunakan huruf
kapital (bold).
e) Judul keputusan ditulis ditengah margin (center) dengan menggunakan huruf
kapital (bold).
f) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis simetris di tengah dengan
huruf kapital (bold).
2) Pembukaan
a) Konsiderans
(1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok
pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan.
Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital, diakhiri tanda
baca titik dua, dan diletakkan di bagian kiri.Konsiderans Mengingat
memuat dasar kewenangan dan keputusan yang memerintahkan
pembuatan keputusan
(2) tersebut. Keputusan yang menjadi dasar hukum adalah keputusan
yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
b) Diktum
(1) Diktum Memutuskan ditulis seluruhnya dengan huruf kapital
tanpa spasi di antara suku kata dan diletakkan di tengah margin.
(2) Diktum Menetapkan dicantumkan sesudah kata Memutuskan,
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat,
huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan
diakhiri dengan tanda baca titik dua.
(3) Nama keputusun sesuai dengan judul (kepala) keputusan
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca titik.
3) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan
dalam diktum-diktum, misalnya :
Kesatu :
Kedua :
dst
b) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 15


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
keputusan.
4) Kaki
Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda
tangan dan stempel jabatan serta nama lengkap pembuat keputusan. Ditulis
disebelah kanan margin.
5) Penandatanganan.
Surat Keputusan Pemilik Klinik ditandatangani oleh Pemilik Klinik, Surat
Keputusan Penanggung Jawab Klinik di tandatangani oleh Penanggung
Jawab Klinik Ditulis disebelah kanan margin.

5. Panduan Manual Mutu


Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Ruang Lingkup
c. Tujuan
d. Landasan Hukum dan acuan
e. Istilah dan Definisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan pelayanan
a. Persyaratan Umum
b. Pengendalian Dokumen
c. Pengendalian rekaman
III. Tangung Jawab Manajemen
IV. Tinjauan Manajemen
V. Manajemen Sumber Daya
VI. Penyelenggaraan pelayanan

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 16


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
E. Monitoring Dokumen regulasi
1. Setiap pimpinan unit kerja membuat laporan hasil monitoring pelaksanaan regulasi
kepada atasannya paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.
2. Dalam keadaan khusus, Penanggung Jawab Klinik dapat menugaskan tim regulasi
untuk melakukan monitoring terhadap pelaksanaan regulasi tertentu berdasarkan
Surat Keputusan Penanggung Jawab Klinik.
3. Hasil pelaksanaan Monitoring regulasi dilaporkan kepada Penanggung Jawab Klinik
secara tertulis.
F. Review / evaluasi dokumen regulasi dilakukan sebagai berikut:
1. Dalam pelaksanaan pengkajian (telaah) atas review regulasi dapat melibatkan profesi
terkait.
2. Dokumen hasil telaah regulasi dikoordinasikan profesi terkait, atau Ka Tim
Regulasi.
3. Dokumen kebijakan yang telah dilakukan review diajukan kepada Penanggung
Jawab Klinik untuk disahkan.
4. Dokumen kebijakan disampaikan dan disosialisasikan untuk dilaksanakan unit kerja
terkait.

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 17


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
BAB IV
DOKUMENTASI
Dalam dokumentasi Panduan Tata Naskah Klinik ini terlampir contoh-contoh pedoman,
panduan, Kebijakan, SPO, dan TOR.

Contoh Peraturan Pemberlakuan

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 18


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh Cover

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 19


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh SPO

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 20


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh Panduan

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 21


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh Undangan

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 22


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh Berita Acara

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 23


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh TOR

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 24


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh Memo

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 25


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh Surat edaran

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 26


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh Surat Internal

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 27


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh Eksternal

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 28


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh Surat keterangan

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 29


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh Absensi

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 30


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh Notulen

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 31


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh Pengumuman

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 32


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh Lembar Disposisi

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 33


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
Contoh Sertifikat

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 34


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
BAB V
PENUTUP

Pada prinsipnya dokumen akreditasi adalah “tulis yang dikerjakan dan kerjakan yang
ditulis bisa dibuktikan,” namun pada penerapannya tidak semudah itu. Penyusunan
kebijakan, pedoman/panduan, standar prosedur operasional dan program, selain diperlukan
komitmen Pemilik, Penanggung Jawab Klinik, dan semua staf yang mau dan mampu
menyusun dokumen tersebut. Dengan tersusunnya Panduan Tata Naskah Klinik diharapkan
dapat membantu Klinik dalam menyusun dokumen-dokumen yang diperlukan.

PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 35


NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK

Anda mungkin juga menyukai