Panduan Tata Naskah Klinik (Hanya Regulasi)
Panduan Tata Naskah Klinik (Hanya Regulasi)
TENTANG
PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
PENANGGUNG JAWAB KLINIK UTAMA AKASIA
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengurusan administrasi yang baik di
klinik maka diperlukan Peraturan Penanggung Jawab Klinik
tentang Panduan Tata Naskah Klinik .
b. bahwa sehubungan dengan huruf a diatas maka perlu dibuat
peraturan Penanggung Jawab Klinik tentang Panduan Tata
Naskah Klinik .
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK. 01.07/MENKES/1983/2022 tentang Standar Akreditasi
Klinik;
6. Surat Izin Operasional Klinik
7. Surat Keputusan Pemilik Nomor …….. tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Klinik ………….
8. Surat Keputusan Pemilik Nomor ………. tentang
Pengangkatan dr ………… sebagai Penanggung Jawab Klinik
………..
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Mataram
Pada tanggal 26 Juli 2023
Penanggung Jawab Klinik,
Drg. Widjajanti
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................1
DEFINISI..............................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................3
RUANG LINGKUP...............................................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................................................5
TATA LAKSANA................................................................................................................................5
BAB IV...............................................................................................................................................18
DOKUMENTASI................................................................................................................................18
BAB V.................................................................................................................................................35
PENUTUP...........................................................................................................................................35
BAB I
DEFINISI
A. PENGERTIAN
Dalam panduan pelaksanaan ini yang dimaksud dengan:
1. Dokumen adalah semua dokumen yang harus disiapkan klinik dalam pelaksanaan
pelayanan klinik. Dalam hal ini dokumen dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu
dokumen yang merupakan regulasi dan dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan.
2. Peraturan adalah ketentuan yang bersifat mengatur yang ditetapkan oleh
Pemilik/Penanggung Jawab Klinik memuat aturan-aturan yang mengikat secara
umum. Peraturan merupakan produk internal yang memiliki kekuatan hukum dan
mengikat seluruh komponen klinik. Peraturan misalnya Peraturan Pemilik misalnya
Peraturan Internal Klinik, Peraturan Penanggung Jawab Klinik misalnya tentang
Panduan Tata Naskah Klinik/ Pedoman Kerja Tim PPI Klinik, dll.
3. Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
Pemilik / Penanggung Jawab Klinik yang memuat kebijakan pokok atau kebijakan
pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan perundang-undangan, yaitu
kebijakan dalam rangka ketatalaksanaan
4. Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang member arah bagaimana sesuatu
harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk
menentukan atau melaksanakan kegiatan, sedangkan panduan adalah petunjuk dalam
melakukan kegiatan. Pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya
meliputi 1 (satu) kegiatan. Agar pedoman/panduan dapat diimplementasikan dengan
baik dan benar, diperlukan pengaturan melalui prosedur atau SPO. Setiap
pedoman/panduan harus dilengkapi dengan Peraturan Direktur untuk pemberlakuan
pedoman/panduan tersebut.
5. Prosedur atau SPO adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untukmenyelesaikan
pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah
ditentukan. Prosedur menggambarkan suatu aktivitas yang mengalir dalam satu
organisasi. Prosedur atau SPO dibuat dalam bentuk naratif, di mana proses tertulis
dengan ringkas dan jelas, memperhatikan pola S-P-O-K.
6. Unit kerja adalah satuan terkecil organisasi yang dapat berdiri sendiri, misalnya
administrasi klinik, kasir, dll
PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 1
NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
7. Instalasi di Klinik adalah bagian klinik yang bertugas menyelenggarakan pelayanan
sesuai dengan fungsinya, seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan,
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rekam Medis, Instalasi Farmasi, Instalasi
Laboratorium, Instalasi Radiologi, dll.
8. Tim adalah sejumlah orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas tertentu.
A. LATAR BELAKANG
1. Dokumen regulasi klinik dapat dibedakan menjadi:
a. regulasi tingkat Pimpinan klinik, yang terdiri dari:
1) Peraturan Internal.
2) Surat Keputusan Pemilik Klinik seperti SK visi misi, SK struktur organisasi
Klinik
3) Rencana strategis 5 tahun.
4) Rencana kerja tahunan
b. regulasi tingkat unit/bagian di klinik yang terdiri dari:
1) Pedoman
2) Panduan
3) Surat Keputusan Penanggung Jawab Klinik
4) Standar prosedur operasional (SPO)
5) Program (rencana kerja tahunan unit kerja)
2. Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan terdiri dari:
a. Bukti Rapat / Sosialisasi: Harus ada Undangan, Materi, Absensi, Notulen,
Dokumentasi/Foto (UMAND)
b. Bukti Pelatihan: Kerangka acuan (TOR), Undangan, Materi, Absensi, Notulen,
Sertifikat, Laporan pelaksanaan, Pre Test, Post Test, dan Dokumentasi/foto.
c. dokumen pendukung lainnya: misalkan scan ijazah, STR, SIP, Form-form ,
rekam medis, sertifikat perizinan, kalibrasi, dll.
B. TUJUAN
Tujuan disusunnya Panduan Tatanaskah adalah tersedianya panduan bagi Klinik dalam
penyusunan dokumen yang berbentuk regulasi di klinik.
C. SASARAN
Setiap pihak yang berkepentingan dalam menyusun dokumen.
B. REGISTER DOKUMEN
Penomoran dokumen pedoman, Panduan, dilakukan oleh bagian administrasi setelah
dokumen tersebut final tanpa revisi. Setelah disahkan oleh Pemilik/Penanggung Jawab
Klinik, maka Bagian administrasi melakukan Register Nomor dan dicap.
c. Panduan
Seluruh panduan, baik yang dibuat oleh unit kerja/Instalasi/Tim memiliki
susunan yang sama. Panduan ini terdiri dari:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Dasar Hukum
E. Ruang Lingkup
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
BAB V PENUTUP
Sistematika panduan pelayanan Klinik tersebut diatas bukanlah baku
tergantung dari materi/isi panduan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pembuatan dokumen pedoman/panduan ini yaitu:
1) Setiap pedoman/panduan harus dilengkapi dengan Peraturan Pemilik/
Penanggung Jawab Klinik (Lihat Tabel A pada bab III) untuk pemberlakukan
pedoman/panduan tersebut.
2) Setiap halaman diberi no halaman, kemudian footer disesuaikan dengan judul
Dokumen, Contoh: Panduan DPJP
a. Jenis huruf yang digunakan untuk keseluruhan dokumen adalah arial atau times
new roman.
b. Kotak di sudut kiri atas memuat logo klinik Akasia
c. Judul SPO ditulis dalam huruf kapital dan huruf cetak tebal, ukuran 12. No.
dokumen, No. Revisi, Halaman, dan Tanggal Terbit ditulis dengan ukuran huruf
12.
d. Penomoran dokumen disusun menurut kaidah penomoran yang sudah disepakati,
dan dilakukan oleh bagian administrasi.
1) Nomor SPO /
2) SPO /
3) Singkatan Klinik/ KA
4) Singkatan Unit /(Jika dirasa diperlukan)
5) Bulan pembuatan/
PERATURAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK …. 9
NOMOR : …………..
TENTANG : PANDUAN TATA NASKAH KLINIK
6) Tahun pembuatan.
e. Contoh: 01/SPO/KFM/IGD/VI/2023.
f. No. Revisi diisi dengan status revisi menggunakan angka. Misalnya untuk
dokumen baru dapat diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi
nomor 01, dan seterusnya.
g. Halaman diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk
SPO tersebut. Misalnya ada 5 lembar maka: halaman pertama: 1 dari 5, halaman
kedua: 2 dari 5, sampai halaman terakhir: 5 dari 5.
h. Tulisan “STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)” ditulis dengan
ukuran 12 dan huruf cetak tebal.
i. Tanggal terbit diisi dengan tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SPO tersebut.
j. Diktum Ditetapkan ditulis dengan huruf kapital diawal dengan ukuran 12, di
bawahnya ditandatangani oleh Penanggung Jawab Klinik dan tertulis nama dan
gelar.
k. Kelima judul bagian isi SPO (pengertian, tujuan, referensi, kebijakan, prosedur,
Diagram Alir, dan unit terkait) diketik ukuran 12.
l. Pengertian: Ketik kembali judul spo lalu beri pengertian / penjelasan singkat
tentang judul SPO tersebut.
m. Tujuan :berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci : “Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk ......”
n. Kebijakan :berisi kebijakan Pemilik/Penanggung Jawab Klinik yang menjadi
dasar dibuatnya SOP tersebut, contoh Surat Keputusan Penanggung Jawab Klinik
Nomor ………..tentang ………..
o. Referensi: berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka,
p. Prosedur :bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-
langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu, ditulis dengan
memperhatikan S-P-O-K (Subjek, Predikat, Objek, Keterangan).
q. Diagram Alir: jika diperlukan.
3. Program Kerja
Sistematika atau format program adalah sebagai berikut:
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
4. Surat Keputusan
a. Keputusan Pemilik Klinik / Penanggung Jawab Klinik
Bentuk dan susunan naskah keputusan Pemilik Klinik / Penanggung Jawab Klinik adalah
sebagai berikut:
1) Kepala
a) Kop naskah keputusan terdiri atas gambar logo Klinik.
b) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis simetris di
tengah margin dengan huruf kapital (bold).
c) Nomor keputusan ditulis simetris ditengah halaman (center) dengan menggunakan
huruf kapital (bold). Penomoran Surat Keputusan Pemilik/ Penanggung Jawab
Klinik:
XXX/SK/…./…../MM/TH
Tahun dikeluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas Klinik
Singkatan yang bertanggung
jawab terhadap dokumen
Pada prinsipnya dokumen akreditasi adalah “tulis yang dikerjakan dan kerjakan yang
ditulis bisa dibuktikan,” namun pada penerapannya tidak semudah itu. Penyusunan
kebijakan, pedoman/panduan, standar prosedur operasional dan program, selain diperlukan
komitmen Pemilik, Penanggung Jawab Klinik, dan semua staf yang mau dan mampu
menyusun dokumen tersebut. Dengan tersusunnya Panduan Tata Naskah Klinik diharapkan
dapat membantu Klinik dalam menyusun dokumen-dokumen yang diperlukan.