Anda di halaman 1dari 25

MARKAS BESAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MILIK DINAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

HANJAR PENDIDIKAN POLRI


PENGURAI MASSA
untuk

PENDIDIKAN PENGEMBANGAN SPESIALISASI


BINTARA PENGENDALIAN MASSA

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


2022
i
IDENTITAS BUKU
PENGURAI MASSA

Penyusun:

Tim Perumus Kurikulum dan Hanjar Dikbangspes Bintara Pengendalian Massa


Lemdiklat Polri T.A 2022

Editor:

1. Kombes Pol. Nirboyo, S.I.K.


2. Kombes Pol. Dra. Nurmeiningsih
3. Pembina Tk I. Drs. Bambang Wiyono, M.Pd
4. Pembina Tk I Ahmad Taslim Djaswadi, S.Pd
5. Ipda Tri Cahyo Anuraga
6. Penda Paramita Rahmadani
7. Bripda Irma Ratnasari

Hanjar Pendidikan Polri


Pendidikan Pengembangan Spesialisasi
Bintara Pengendalian Massa

Diterbitkan oleh:

Bagian Kurikulum dan Bahan Ajar Pendidikan Pengembangan Spesialisasi


Biro Kurikulum
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri
Tahun 2022

Hak cipta dilindungi Undang-Undang


Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Hanjar Pendidikan Polri ini,
tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri.

vi
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................... i

Sambutan Kalemdiklat Polri ................................................................................. ii

Keputusan Kalemdiklat Polri ................................................................................ iv

Lembar Identitas Buku ......................................................................................... v

Daftar Isi ............................................................................................................... vii

MODUL PENGURAI MASSA

Pendahuluan ........................................................................................................ 1

Standar Kompetensi ............................................................................................. 1

Kompetensi Dasar ................................................................................................ 2

Materi Pelajaran .................................................................................................... 2

Metode Pembelajaran ........................................................................................... 3

Alat, Media, Bahan dan Sumber Belajar ............................................................... 4

Kegiatan Pembelajaran......................................................................................... 5

Tagihan/Tugas ...................................................................................................... 6

Lembar Kegiatan .................................................................................................. 7

Bahan Bacaan ...................................................................................................... 8

POKOK BAHASAN 1
KONSEP PELETON RAIMAS

1. Pengertian yang berkaitan dengan Raimas.................................................. 8

2. Prinsip-Prinsip dalam Penanganan Penguraian Massa ............................... 9

3. Dasar Tindakan dalam Penguraian Massa................................................... 9

POKOK BAHASAN 2
PELAKSANAAN PELETON RAIMAS

1. Bentuk Ambang Gangguan (AG) yang dapat menjadi Perbuatan Anarki ..... 10

2. Bentuk Gangguan Nyata (GN) yang dapat menjadi Perbuatan Anarki......... 10

PENGURAI MASSA vii


DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Sifat Anarki ................................................................................................... 10

4. Pelaku Anarki ............................................................................................... 11

5. Akibat dari Perbuatan Anarki ........................................................................ 11

6. Pengorganisasian Peleton Raimas .............................................................. 11

7. Penggunaan Kelengkapan Peleton Raimas ................................................. 13

8. Cara Bertindak Peleton Raimas ................................................................... 15

Rangkuman .......................................................................................................... 20

Latihan .................................................................................................................. 21

PENGURAI MASSA viii


DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENGURAI MASSA
MODUL
24 JP (1080 menit)

Pendahuluan

Keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan prakondisi


dalam pembangunan nasional. Terjaminnya keamanan, ketertiban dan
tegaknya hukum, serta terbinanya ketenteraman merupakan sebuah
keharusan. Oleh karena itu pengembangan potensi dan kekuatan
masyarakat perlu diantisipasi guna menangkal, mencegah dan
menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan gangguan
Kamtibmas lainnya.
Penanggulangan keamanan yang dilakukan, tidak secara langsung
berhasil atau hilang, namun dimungkinkan terjadinya penolakan disertai
pengerahan massa yang mengarah pada anarki. Dalam hal ini anggota
Sabhara khususnya Peleton Pengurai Massa (Ton Raimas) dituntut
memiliki kemampuan mengurai massa sehingga pengamanan
terselenggara dengan tertib, lancar dan mampu mengantisipasi tindakan
yang mengarah pada anarki.
Peleton Pengurai Massa dalam pelaksanaan tugasnya, harus
memiliki kompetensi atau keterampilan mengurai, membubarkan,
mencerai beraikan dan melokalisir massa guna melindungi warga
masyarakat dari ekses kerusuhan massa yang berkadar tinggi. Dalam
upaya meningkatkan kemampuan atau keterampilan tersebut disusun
modul tentang pengurai massa sebagai bahan rujukan dalam pelaksaan
pendidikan, dengan harapan peserta didik mampu melakukan tugas
sebagai pengurai massa dalam menanggulangi kerusuhan massa.

Standar Kompetensi

Mampu mengurai massa dalam kegiatan pengendalian massa.

PENGURAI MASSA 1
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kompetensi Dasar

1. Memahami konsep peleton Raimas.


Indikator Hasil Belajar:
a. Menjelaskan pengertian yang berkaitan dengan Raimas.
b. Menjelaskan prinsip dalam penanganan penguraian massa.
c. Menjelaskan dasar tindakan dalam penguraian massa.

2. Memahami pelaksanaan pengurai massa tingkat peleton.


Indikator Hasil Belajar:
a. Menjelaskan Bentuk Ambang Gangguan (AG) yang dapat
menjadi perbuatan anarki.
b. Menjelaskan Bentuk Gangguan Nyata (GN) yang dapat
menjadi perbuatan anarki.
c. Menjelaskan sifat anarki.
d. Menjelaskan pelaku anarki.
e. Menjelaskan akibat dari perbuatan anarki.
f. Menjelaskan pengorganisasian peleton Raimas.
g. Menjelaskan penggunaan kelengkapan peleton Raimas.
h. Menjelaskan cara bertindak peleton Raimas.

3. Melakukan kegiatan sebagai peleton Raimas.


Indikator Hasil Belajar:
a. Menyimulasikan pengorganisasian peleton Raimas.
b. Menyimulasikan penggunaan kelengkapan peleton Raimas.
c. Menyimulasikan cara bertindak peleton Raimas.

PENGURAI MASSA 2
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan 1:
Konsep peleton Raimas.
Subpokok Bahasan:
a. Pengertian yang berkaitan dengan Raimas.
b. Prinsip dalam penanganan penguraian massa.
c. Dasar tindakan dalam penguraian massa.

2. Pokok Bahasan 2:
Pelaksanaan pengurai massa tingkat peleton.
Subpokok Bahasan :
a. Bentuk Ambang Gangguan (AG) yang dapat menjadi
perbuatan anarki.
b. Bentuk Gangguan Nyata (GN) yang dapat menjadi perbuatan
anarki.
c. Sifat anarki.
d. Pelaku anarki.
e. Akibat dari perbuatan anarki.
f. Pengorganisasian peleton Raimas.
g. Penggunaan kelengkapan peleton Raimas.
h. Cara bertindak peleton Raimas.

Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menyamoaikan materi tentang Konsep
Peleton Raimas dan pelaksanaan peleton pengutai massa.
2. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan untuk memperdalam pemahaman materi dan
mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah disampaikan
pendidik.
3. Metode Demonstrasi
Metode ini digunakan untuk mendemonstrasikan:
a. pengorganisasian peleton Raimas
PENGURAI MASSA 3
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. penggunaan kelengkapan peleton Raimas


c. cara bertindak peleton Raimas
4. Metode Simulasi
Metode ini digunakan untuk menyimulasikan materi:
a. pengorganisasian peleton Raimas
b. penggunaan kelengkapan peleton Raimas
c. cara bertindak peleton Raimas
5. Metode Penugasan
Metode ini digunakan untuk memberikan penugasan resume kepada
peserta didik terhadap materi yang telah diberikan.

Alat, Media, Bahan Dan Sumber Belajar


1. Alat, Media dan Bahan:
a. Whiteboard.
b. Komputer/Laptop.
c. LCD.
d. Screen.
e. DVD Player.
f. Ranmor roda dua.
g. Helm.
h. Rompi pelindung badan.
i. Sarung tangan kulit.
j. Pengeras suara (megaphone).
k. Flash Ball dan amunisinya.
l. Pesawat handy talky (HT).
m. Masker.
n. Tongkat Dalmas.
o. Borgol.
p. Kertas/Flipchart.
q. Alat tulis.
2. Sumber Belajar:
Peraturan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian Negara
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang Peleton Raimas.

PENGURAI MASSA 4
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap Awal: 10 menit
a. Pendidik melaksanakan apersepsi:
1) Pendidik melaksanakan perkenalan;
2) Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menyampaikan tugas-tugas yang harus dilaksanakan
peserta didik selama pembelajaran;
3) Pendidik menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif.
b. Peserta didik menyimak dan melaksanakan instruksi pendidik

2. Tahap Inti: 960 menit


Tahap inti 1: penyampaian materi konsep peleton Raimas (90
menit)
a. Pendidik menyampaikan materi tentang konsep peleton Raimas.
b. Peserta didik menyimak, memperhatikan dan mencatat hal-hal
yang penting.
c. Pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya atau menanggapi materi.
d. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
pendidik;
Tahap inti 2: penyampaian materi pelaksanaan peleton Raimas
(270 menit)
a. Pendidik menyampaikan materi tentang pelaksanaan peleton
Raimas.
b. Peserta didik menyimak, memperhatikan dan mencatat hal-hal
yang penting.
c. Pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya atau menanggapi materi.
d. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
pendidik.

Tahap inti 3: demonstrasi dan simulasi(600 menit)


a. Pendidik memberikan contoh:
1) pengorganisasian peleton Raimas.
2) penggunaan kelengkapan peleton Raimas.
3) cara bertindak peleton Raimas.
PENGURAI MASSA 5
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Peserta didik memperhatikan dan menanyakan contoh yang


belum dipahami.
c. Pendidik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta
pendidik.
d. Pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
e. Pendidik menginstruksikan peserta didik untuk menyimulasikan:
1) pengorganisasian peleton Raimas.
2) penggunaan kelengkapan peleton Raimas.
3) cara bertindak peleton Raimas.
f. Peserta didik menyimulasikan:
1) pengorganisasian peleton Raimas.
2) penggunaan kelengkapan peleton Raimas.
3) cara bertindak peleton Raimas.
g. Pendidik memfasilitasi pelaksanaan simulasi.

3. Tahap Akhir : 20 Menit


a. Pendidik memberikan kesimpulan materi Raimas.
b. Pendidik mengecek penguasaan materi Raimas dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Pendidik melakukan evaluasi pembelajaran, memberikan
penugasan dan menutup pembelajaran.

4. Tes Penguasaan Pengetahuan: 90 menit


Tes tertulis dalam bentuk objektif tes (pilihan ganda dan jawaban
singkat) dan subjektif tes (uraian)

Tagihan/Tugas
Peserta didik secara perorangan menyerahkan hasil resume materi yang
telah disampaikan oleh pendidik diserahkan 1 hari setelah materi
pelaksanaan pembelajaran.

PENGURAI MASSA 6
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Lembar Kegiatan
Kegiatan simulasi:
1. Pengorganisasian peleton Raimas
2. Penggunaan kelengkapan peleton Raimas
3. Cara bertindak peleton Raimas

SKENARIO PENGURAIAN MASSA


1. Penguraian massa unjuk rasa/rusuh massa
a. Asumsi kasus
Adanya unjuk rasa yang menimbulkan kerusuhan.
b. Kegiatan Massa
Akibat dari ketidakpuasan massa unjuk rasa maka terjadinya
kesalahpahaman antara kelompok massa dengan anggota
dalmas yang menanganinya dengan cara melempari petugas
menggunakan batu, bom molotof, benda-benda keras lainnya.
c. Penanganan petugas (Polri)
Peleton Raimas melakukan urutan tindakan sesuai dengan
Perkap Kabaharkam Polri Nomor 1 Tahun 2012.
2. Penguraian massa perkelahian pelajar/pemuda, antar kampung
a. Asumsi kasus
Adanya perkelahian pelajar/pemuda dengan menggunakan
senjata tajam dan peralatan lainnya.
b. Kegiatan Massa
Akibat dari kesalahpahaman antar kelompok pelajar/pemuda
maka terjadilah perkelahian antara dua kelompok tersebut.
Dengan perkelahian tersebut dimungkinkan dapat
menimbulkan korban dari kedua kubu.
c. Penanganan petugas (Polri)
Peleton Raimas melakukan urutan tindakan sesuai dengan
Perkap Kabaharkam Polri Nomor 1 Tahun 2012.

PENGURAI MASSA 7
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN 1
KONSEP PELETON RAIMAS

1. Pengertian yang berkaitan dengan Raimas


a. Peleton Raimas yang selanjutnya disingkat Tonraimas adalah
Peleton Sabhara yang bertugas mengurai/membubarkan/
menceraiberaikan dan melokalisir massa yang melakukan
tindakan anarki sehingga mengganggu Kamtibmas berfungsi
sebagai kekuatan penindak tahap awal dan berperan sebagai
stabilisator anarki.
b. Kerusuhan massa adalah suatu keadaan yang muncul dari
sikap atau tindakan sekelompok orang yang sedang bertikai,
merusak, dan menghancurkan dengan cara brutal sehingga
menimbulkan kerusuhan dan huru hara, sebagai bentuk
ekspresi dan pelampiasan emosi yang ditimbulkan akibat
adanya tekanan psikis, frustasi, dari suatu keadaan yang tida
dikehendaki.
c. Anarki adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau
terang-terangan oleh seseorang atau sekelompok orang yang
bertentangan dengan norma hukum yang mengakibatkan
kekacauan, membahayakan keamanan umum mengancam
keselamatan jiwa dan/atau barang, kerusakan fasilitas umum
atau hak milik orang lain.
d. Kendaraan Raimas yang selanjutnya disingkat RanRaimas
adalah
e. Kendaraan roda dua (sepeda motor) yang digunakan sebagai
sarana pendukung operasional untuk melaksanakan tugas
mengurai/membubarkan/ menceraiberaikan dan melokalisir
kekuatan massa yang mengganggu Kamtibmas.
f. Mengurai massa adalah tindakan kepolisian untuk memecah
dan melemahkan konsentrasi serta kekuatan massa menjadi
kelompok-kelompok yang lebih kecil.
g. Diskresi kepolisian yang berarti anggota Kepolisian berwenang
mengambil keputusan dalam situasi tertentu yang
membutuhkan pertimbangan sendiri demi kepentingan umum.
h. Kendali taktis adalah pengendalian oleh Kepala Kesatuan
Kewilayahan yang berwenang mengatur segala tindakan
Tonpenguraian massa di lokasi.

PENGURAI MASSA 8
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Prinsip dalam Penanganan Penguraian Massa


a. Legalitas: semua tindakan Kepolisian harus sesuai dengan
perundang- undangan yang berlaku.
b. Nessesitas:penggunaan kekuatan dapat dilakukan bila
memang diperlukan dan tidak dapat dihindarkan berdasarkan
situasi yang dihadapi.
c. Proporsionalitas: penggunaan kekuatan harus dilaksanakan
secara seimbang antara ancaman yang dihadapi dan tingkat
kekuatan atau respon anggota Polri, sehingga tidak
menimbulkan kerugian/korban/penderitaan yang berlebihan;
d. Preventif:tindakan kepolisian mengutamakan pencegahan.
e. Reasonable:tindakan kepolisian diambil dengan
mempertimbangkan secara logis situasi dan kondisi dari
ancaman atau perlawanan pelaku kejahatan terhadap petugas
atau bahayanya terhadap masyarakat.

3. Dasar Tindakan dalam Penguraian Massa


Tindakan yang dilakukan oleh peleton Raimas berdasarkan:
a. Pertimbangan manfaat dan resiko dari tindakannya.
b. Kepentingan organisasi Polri.
c. Kepentingan umum.

PENGURAI MASSA 9
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

POKOK BAHASAN 2
PELAKSANAAN PELETON RAIMAS

1. Bentuk Ambang Gangguan (AG) yang dapat menjadi Perbuatan


Anarki
Bentuk Ancaman Gangguan (AG) yang dapat menjadi perbuatan
anarki berupa:
a. Membawa senjata (api, tajam);
b. Membawa bahan berbahaya (padat, cair dan gas);
c. Membawa senjata/bahan berbahaya lainnya (ketapel, kejut);
d. Melakukan tindakan provokatif (menghasut).

2. Bentuk Gangguan Nyata (GN) yang dapat menjadi Perbuatan


Anarki
Bentuk Gangguan Nyata (GN) yang dapat menjadi perbuatan anarki
berupa:
a. Perkelahian massal;
b. Pembakaran;
c. Perusakan;
d. Pengancaman;
e. Penganiayaan;
f. Pemerkosaan;
g. Penghilangan nyawa orang;
h. Penyanderaan;
i. Penculikan;
j. Pengeroyokan;
k. Sabotase;
l. Penjarahan;
m. Perampasan;
n. Pencurian;
o. Melawan/menghina petugas dengan menggunakan atau tanpa
menggunakan alat dan/atau senjata.

PENGURAI MASSA 10
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Sifat Anarki
Sifat anarki antara lain:
a. Agresif;
b. Spontan;
c. Sporadis;
d. Sadis;
e. Menimbulkan ketakutan;
f. Brutal;
g. Berdampak luas;
h. Pada umumnya dilakukan secara massal.

4. Pelaku Anarki
Pelaku anarki berupa:
a. Perorangan, dengan mengabaikan peraturan yang ada, dan
berdampak luas terhadap stabilitas Kamtibmas
b. Kelompok atau kolektif, baik yang dikendalikan/digerakkan
oleh seseorang maupun tidak dikendalikan oleh seseorang
namun dilakukan secara bersamasama, dan berdampak luas
terhadap stabilitas Kamtibmas

5. Akibat dari Perbuatan Anarki


Akibat dari anarki dapat menyebabkan terjadinya:
a. Kerugian jiwa dan harta benda yang berpengaruh terhadap
stabilitas Kamtibmas atau meresahkan masyarakat luas atau
keselamatan masyarakat.
b. Gangguan terhadap stabilitas Kamtibmas yang menyebabkan
fungsi pemerintahan maupun aktivitas keseharian masyarakat
tidak dapat berlangsung dengan lancar.
c. Gangguan terhadap operasionalisasi dan fungsi suatu institusi
tertentu, baik swasta maupun pemerintah

6. Pengorganisasian Peleton Raimas


a. Pelaksana kegiatan Raimas
Pelaksana kegiatan Tonraimas beserta konfigurasinya adalah
personel Sabhara yang ada di satuan Dalmas Polda dan
Polres.

PENGURAI MASSA 11
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tonraimas merupakan peleton khusus yang dapat bertugas


secara mandiri dengan atas perintah atau menjadi bagian dari
satuan Dalmas.
b. Konfigurasi Tonraimas
Konfigurasi Tonraimas meliputi:
1) Konfigurasi Personel.
Konfigurasi personel Tonraimas berjumlah tigapuluh
orang terdiri dari:
a) Danton berpangkat Inspektur;
b) Pengemudi kendaraan Raimas: lima belas orang;
c) Operator/penembak: empat belas orang.
2) Konfigurasi peralatan.
Konfigurasi peralatanTonraimas terdiri dari:
a) Peralatan satuan:
(1) Ranmor roda dualima belasunit;
(2) Helm tiga puluh buah;
(3) Rompi pelindung badan tiga puluh set;
(4) Sarung tangan kulit tiga puluh pasang;
(5) Pengeras suara (Megaphone) satu unit;
(6) Flash Ballempat belas pucuk danmunisinya;
(7) Pesawat Handy Talky (HT) satu unit;
(8) Masker gas tiga puluh buah;
b) Perlengkapan perorangan:
(1) Pakaian PDL 1A;
(2) Tongkat “T”;
(3) Borgol.
c. Persyaratan Tonraimas
Persyaratan Personel Tonraimas meliputi:
1) Memiliki kualifikasi kemampuan sesuai persyaratan
personel Dalmas;
2) Mahir mengemudikan kendaraan bermotor roda dua;
3) Memiliki Surat Izin Mengemudi Golongan C;
4) Mampu menggunakan peralatan perorangan;

PENGURAI MASSA 12
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

5) Mampu mengoperasionalkan peralatan Flash Ball;


6) Mampu menembak dengan sasaran statis maupun
sasaran berjalan.
d. Bentuk-bentuk sasaran
Bentuk-bentuk sasaran yang menjadi objek penugasan
Tonraimas meliputi:
1) Kelompok massa yang melakukan tindakan mengarah
anarki dan dapat mengganggu keamanan dan ketertiban
masyarakat;
2) Bendadan/atau peralatan yang digunakan oleh massa
untuk melakukan anarki;
3) Lokasi dan/atau tempat terjadinya anarki.

7. Penggunaan Kelengkapan Peleton Raimas


a. Perlengkapan Tonraimas
1) Peralatan satuan:
a) Ranmor roda dualima belasunit;
b) Helm tiga puluh buah;
c) Rompi pelindung badan tiga puluh set;
d) Sarung tangan kulit tiga puluh pasang;
e) Pengeras suara (Megaphone) satu unit;
f) Flash Ballempat belas pucuk danmunisinya;
g) Pesawat Handy Talky (HT) satu unit;
h) Masker gas tiga puluh buah;
2) Perlengkapan perorangan:
a) Pakaian PDL 1A;
b) Tongkat “T”;
c) Borgol.
b. Tehnik menggunakan perlengkapan ton Raimas
1) Rompi pelindung badan
a) Pertama: dipakai dari pelindung kaki kiri dan kanan
b) Kedua: dipakai pelindung tubuh dan tangan
c) Ketiga: dipakai gas masker
d) Keempat: dipakai helm

PENGURAI MASSA 13
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Senjata Ton Raimas (FLASH BALL CAL 44)


a) Bagian-bagian Flash Ball
(1) Laras (dua/atas bawah)
(2) Pasak Pemalu (dua/atas bawah)
(3) Pegangan
(4) Kunci Laras
(5) Kunci Pengaman
(6) Penarik
(7) Engsel Laras
(8) Lubang Tali (Ujung Laras bawah dan dibawah
pegangan)
b) artridge Tear Powder Ball Cal. 44/83
(1) Penutup (Plastik) Isi Gas Air Mata
(2) Badan Cartridge (isi Monisi Pendorong)
(3) Detonator Ekor (terdapat Mata Penggala)
c) Teknik Penggunaan Flash Ball
(1) Memasukkan Cartridge (Tear Powder Ball )
(2) Angkat Kunci Laras Ke atas dan dorong laras
ke depan
(3) Masukkan dua Cartridge ke dalam laras atas
dan bawah dari belakang.
(4) Angkat Laras ke atas dan sntakkan hingga
pengunci laras mengait.
(5) Tekan pin pengunci pengaman dari arah kiri
ke kanan hingga penuh
d) Menembakkan Flash Ball
(1) Perhatikan arah angin sebelum melaksanakan
penembakan dengan Gas Air Mata agar tidak
mengenai kawan sendiri atau perhatikan
apakah pasukan dalmas sudah mengguna kan
Gas Masker
(2) Arahkan Laras sasaran (jangkauan maksimal
75 m dengan sudut kemiringan 45° )
(3) Tekan pin pengunci pengaman dari arah
kanan ke kiri hingga penuh
(4) Tekan penarik (double action),

PENGURAI MASSA 14
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(5) Tiap Tembakan hanya satu Cartridge

(6) Penutup Cartridge (Proyektil) akan pecah


dalam perjalanan (meledak diudara) setelah +
1 detik.
(7) Tekan kembali pin pengunci pengaman dari
arah kiri ke kanan hingga penuh

8. Cara Bertindak Peleton Raimas


a. Tahap Persiapan
1) Setelah menerima pemberitahuan adanya rusuh massa,
maka kendali taktis maupun teknis segera melakukan
kegiatan persiapan dan memberikan AAP meliputi:
a) Memberikan gambaran situasi tentang kondisi akhir
yang terjadi di objek/TKP kerusuhan;
b) Menentukan pola tindak/urutan tindakan yang akan
dilakukan dalam mengurai massa;
c) Menentukan formasi yang akan dilakukan dalam
menghadapi dan melakukan tindakan
mengurai/memecah belah konsentrasi massa;
d) Mematuhi larangan dan kewajiban yang dilakukan
oleh anggota Raimas
e) Setelah AAP Tonraimas menuju sasaran
2) Kegiatan persiapan berupa:
a) Menyiapkan surat perintah;
b) Menyiapkan kekuatan personel yang mengawaki
RanRaimas;
c) Melakukan pengecekan jumlah personel,
kendaraan, perlengkapan dan peralatan
perorangan;
d) Menyiapkan/menentukan rute menuju objek/TKP;
e) Menentukan sistem komunikasi Tonraimas secara
berjenjang;
f) Menentukan formasi peleton pada saat akan
berangkat menuju ke sasaran yaitu membentuk
formasi berbanjar dua atau membentuk formasi
situasional dengan satu unit menjadi ujung tombak
(cucuk).

PENGURAI MASSA 15
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3) Larangan anggota Raimas


a) Bersikap arogan dan mudah terpancing emosi oleh
perilaku massa;
b) Melakukan tindakan kekerasan;
c) Membawa peralatan selain peralatan dan
kelengkapan Raimas;
d) Melakukan pengejaran secara perorangan tanpa
ada perintah dari pimpinannya;
e) Mengeluarkan kata-kata kotor, pelecehan
seksual/perbuatan asusila dan mencaci maki
massa;
f) Melakukan perbuatan lainnya yang melanggar
peraturan perundang-undangan;
g) Menggunakan kelengkapan Raimas untuk
kepentingan pribadi dan tidak sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
4) Kewajiban anggota Raimas
a) Senantiasa menggunakan perlengkapan
perorangan yang ditentukan;
b) Bergerak dalam ikatan peleton;
c) Melakukan pemeliharaan dan perawatan kendaraan
Raimas yang digunakan;
d) Menjunjung tinggi hak asasi manusia;
e) Melaksanakan penguraian/pencerai beraian massa
sesuai dengan ketentuan;
f) Setiap pergerakan dan tindakan Tonraimasharus
atas dasar perintah pimpinan lapangan
(DanTonraimas);
g) Melindungi jiwa raga dan harta benda;
h) Tetap menjaga dan mengembalikan situasi menjadi
kondusif;
i) Patuh dan taat kepada perintah pimpinan lapangan
yang bertanggung jawab sesuai tingkatannya;
j) menaati peraturan lalulintas dan perundang-
undangan lainnya.
b. Tahap Pelaksanaan
Tindakan yang dilakukan Tonraimas di lokasi/sasaran adalah
sebagai berikut:

PENGURAI MASSA 16
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1) Memakai masker gas sebelum masuk ke dalam


lokasianarki;
2) Membentuk formasi bersaf menghadap kearah massa
yang sedang melakukan aksi anarki;
3) Membagi Tonraimas menjadi dua kelompok dan masing-
masing membentuk formasi bersaf menghadap kearah
massa;
4) Memberikan himbauan kepada massa untuk
menghentikan tindakannya dan membubarkan diri;
HIMBAUAN PELETON PENGURAI MASSA
PERHATIAN-PERHATIAN
ATAS NAMA UNDANG-UNDANG KAMI SELAKU
ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA MENGHIMBAU KEPADA SAUDARA-
SAUDARA SEKALIAN:
1. HENTIKAN KEGIATAN SAUDARA-SAUDARA;
2. SAYA ULANGI HENTIKAN KEGIATAN SAUDARA-
SAUDARA;
3. APABILA SAUDARA-SAUDARA TIDAK MAU
MENGHENTIKAN KEGIATAN YANG SAUDARA-
SAUDARA LAKUKAN MAKA KAMI AKAN
MELAKUKAN TINDAKAN TEGAS;
4. KAMI AKAN MELAKUKAN TINDAKAN
TEGAS SETELAH HITUNGAN MUNDUR MULAI
DARI: LIMA, EMPAT, TIGA, DUA, SATU.
5) Melakukan tembakan gas air mata, apabila massa tidak
mengindahkan himbauan;
6) Mendorong massa kearah yang menurut penilaian
petugas merupakan daerah aman sambil menunggu
datangnya pasukan bantuan;
7) Melakukan penangkapan terhadap pelaku apabila
memungkinkan;
8) Meninggalkan sasaran untuk melakukan konsolidasi
apabila situasi telah terkendali;
9) Melaporkan semua rangkaian kegiatan kepada Kasatwil.
c. Tahap Pengakhiran
Tahap pengakhiran yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) kendali taktis dan teknis melakukan konsolidasi dengan
kegiatan pengecekan terhadap kekuatan personel dan
PENGURAI MASSA 17
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

kondisi akhir peralatan yang digunakan;


2) setelah selesai melaksanakan tugas maka Tonraimas
segera kembali keinduk satuan dengan tertib.

d. Koordinasi dan pengendalian


1) Dalam pelaksanaan kegiatan penguraian massa,
DanTonraimas dapat melakukan koordinasi dengan
Satuan FungsiKepolisian lainnya guna mendukung
pelaksanaan tugasnya.
2) Kasatwil dapat melakukan koordinasi dengan Satuan
kewilayahan terdekat dan instansi terkait lainnya untuk
mencapai hasil yang maksimal.
3) Pejabat yang berwenang dalam pengendalian adalah:
a) Tingkat Provinsi berada pada Kapolda.
b) Tingkat Kabupaten/Kota berada pada Kapolres.
c) Tingkat Kecamatan berada pada Kapolsek.
4) Dirsabhara Polda/Kasatsabhara Polres bertanggung
jawab secara teknis penggunaan Tonraimas yang berada
di wilayahnya.
5) Danton Raimas bertanggung jawab secara teknis pada
saat dan setelah kekuatan digunakan.

Gambar formasi bershaf dalam tindakan penguraian massa

PENGURAI MASSA 18
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar anggota Raimas menggunakan kendaran Raimas (sepeda


motor)

Gambar formasi bersyaf dan saat melakukan tindakan penguraian massa


dengan pelontaran gas air mata

PENGURAI MASSA 19
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Peleton Raimas yang selanjutnya disingkat Tonraimas adalah
Peleton Sabhara yang bertugas mengurai/membubarkan/
menceraiberaikan dan melokalisir massa yang melakukan tindakan
anarki sehingga mengganggu Kamtibmas berfungsi sebagai kekuatan
penindak tahap awal dan berperan sebagai stabilisator anarki.
2. Kerusuhan massa adalah suatu keadaan yang muncul dari sikap atau
tindakan sekelompok orang yang sedang bertikai, merusak, dan
menghancurkan dengan cara brutal sehingga menimbulkan
kerusuhan dan huru hara, sebagai bentuk ekspresi dan pelampiasan
emosi yang ditimbulkan akibat adanya tekanan psikis, frustasi, dari
suatu keadaan yang tidak dikehendaki.
3. Anarki adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau terang-
terangan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bertentangan
dengan norma hukum yang mengakibatkan kekacauan,
membahayakan keamanan umum mengancam keselamatan jiwa
dan/atau barang, kerusakan fasilitas umum atau hak milik orang lain.
4. Kendaraan Raimas yang selanjutnya disingkat RanRaimas adalah
kendaraan roda dua (sepeda motor) yang digunakan sebagai sarana
pendukung operasional untuk melaksanakan tugas
mengurai/membubarkan/ menceraiberaikan dan melokalisir kekuatan
massa yang mengganggu Kamtibmas.
5. Mengurai massa adalah tindakan kepolisian untuk memecah dan
melemahkan konsentrasi serta kekuatan massa menjadi kelompok-
kelompok yang lebih kecil.
6. Prinsip dalam Penanganan Penguraian Massa
a. Legalitas .
b. Nessesitas.
c. Proporsionalitas
d. Preventif.
e. Reasonable.
7. Dasar Tindakan dalam Penguraian Massa
Tindakan yang dilakukan oleh peleton Raimas berdasarkan:
a. Pertimbangan manfaat dan resiko dari tindakannya.
b. Kepentingan organisasi Polri.
c. Kepentingan umum.
8. Pelaku anarki berupa:
a. Perorangan.
b. Kelompok atau kolektif.

PENGURAI MASSA 20
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

9. Persyaratan Tonraimas
a. Memiliki kualifikasi kemampuan sesuai persyaratan personel
Dalmas;
b. Mahir mengemudikan kendaraan bermotor roda dua;
c. Memiliki Surat Izin Mengemudi Golongan C;
d. Mampu menggunakan peralatan perorangan;
e. Mampu mengoperasionalkan peralatan Flash Ball;
f. Mampu menembak dengan sasaran statis maupun sasaran
berjalan.
10. Perlengkapan Tonraimas
a. Peralatan satuan.
b. Perlengkapan perorangan.
11. Cara Bertindak Peleton Raimas
a. Tahap persiapan.
b. Tahap pelaksanaan.
c. Tahap pengakhiran.
d. Koordinasi dan pengendalian.

Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian yang berkaitan dengan Raimas!
2. Jelaskan prinsip dalam penanganan penguraian massa!
3. Jelaskan dasar tindakan dalam penguraian massa!
4. Jelaskan bentuk ambang gangguan yang dapat menjadi perbuatan
anarki!
5. Jelaskan bentuk gangguan nyata yang dapat menjadi perbuatan
anarki!
6. Jelaskan sifat anarki!
7. Jelaskan pelaku anarki!
8. Jelaskan akibat dari perbuatan anarki!
9. Jelaskan pengorganisasian peleton Raimas!
10. Jelaskan penggunaan kelengkapan peleton Raimas!
11. Jelaskan cara bertindak peleton Raimas!

PENGURAI MASSA 21
DIKBANGSPES BINTARA PENGENDALIAN MASSA

Anda mungkin juga menyukai