Anda di halaman 1dari 1

Hukum positif adalah kumpulan asas dan kaidah hukum tertulis dan tidak tertulis yang pada saat

ini sedang berlaku


dan mengikat secara umum atau khusus dan ditegakkan oleh atau melalui pemerintah atau pengadilan dalam suatu
negara.
Hukum positif memiliki beberapa unsur, yaitu:
 Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
 Peraturan diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
 Peraturan mengikat secara umum atau khusus.
 Peraturan ditegakkan oleh atau melalui pemerintah atau pengadilan.
Hukum positif memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:
 Berkekuatan mengikat.
 Bersifat memaksa.
 Bersifat abstrak.
 Bersifat umum.
 Bersifat dinamis.
Hukum positif memiliki beberapa sifat, yaitu:
 Objektif.
 Unik.
 Absolut.
 Imperatif.
 Konsensual.
Hukum positif memiliki beberapa fungsi, yaitu:
 Menjamin ketertiban dan ketentraman masyarakat.
 Menjamin kepastian hukum.
 Menjamin keadilan.
 Menjamin kesejahteraan umum.
Hukum positif terdiri dari dua macam, yaitu:
 Hukum tertulis, yaitu hukum yang dikodifikasikan dalam bentuk peraturan perundang-undangan, seperti
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan sebagainya.
 Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang tidak dikodifikasikan dalam bentuk peraturan perundang-undangan,
seperti hukum adat, hukum kebiasaan, dan sebagainya.
Contoh hukum positif di Indonesia antara lain:
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Hukum positif merupakan salah satu sumber hukum yang penting dalam kehidupan bermasyarakat. Hukum positif
mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari pemerintahan, ekonomi, sosial, budaya, hingga hukum
pidana.

Anda mungkin juga menyukai