Tugas 2 Pengantar Ilmu Hukum
Tugas 2 Pengantar Ilmu Hukum
NIM : 053439529
TUGAS 2
SOAL :
1. Pada hakikatnya, sumber hukum dibagi menjadi sumber hukum materiil dan
sumber hukum formil. Sumber hukum materiil merupakan faktor-faktor yang
dianggap dapat membantu pembentukan hukum. Coba jelaskan menurut analisis
saudara disertai contoh.
JAWABAN:
Beberapa patokan yang tetap tentang keadilan yang harus ditaati oleh para
pembentuk undang-undang ataupun para pembentuk hukum lainnya dalam
melaksanakan tugasnya.
- Faktor riil
Hal-hal yang benar-benar hidup dalam masyarakat dan merupakan petunjuk hidup
bagi masyarakat yang bersangkutan. Yang termasuk faktor riil antara lain:
Selain itu, sumber Hukum Materiil, yaitu sumber hukum yang menentukan isi hukum
atau sumber dari mana materi hukum itu diambil. Misalnya Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia. Pancasila menjadi sumber hukum materiil peraturan perundang-
undangan di Indonesia.Ketatapan MPRS Nomor XX/MPRS/1996 menyatakan bahwa,
yang menjadi Sumber Hukum Materiil Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia
adalah Pancasila. Pancasila sebagai sumber hukum dari segala sumber hukum yang
mengandung pengertian bahwa semua sumber hukum yang berlaku di Indonesia (baik formal
maupun materiil) seluruhnya bersumber pada Pancasila. Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum dalam arti materiil karena:
a. Pancasila merupakan isi dari sumber hukum
Sumber hukum formil adalah sumber hukum yang ditinjau dari segi pembentukannya.
Dalam sumber hukum formil terdapat rumusan berbagai aturan yang merupakan dasar
kekuatan mengikatnya peraturan agar ditaati masyarakat dan para penegak hukum.
Singkatnya, sumber hukum merupakan causa efficient dari hukum. Algra, diikuti oleh
Sudikno Mertokusumo, mengemukakan bahwa sumber hukum formil, ialah tempat atau
sumber darimana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan
bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan hukum itu berlaku secara formal. Utrecht
menyatakan bahwa sumber-sumber hukum formal yaitu yang menjadi determinant formal
membentuk hukum (formele determinanten van de rechtsvorming) menentukan berlakunya
hukum.
Dalam sumber hukum formil, terdapat sumber hukum penting yang berada di bidang
hukum tata negara, yaitu proklamasi dan revolusi kemerdekaa, coupd’etat yang berhasil, dan
takluknya suatu negara kepada negara lain. Sanusi mengatakan bahwa sumber hukum yang
umum disebut sumber hukum yang normal, sedangkan proklamasi, revolusi, coup d’etat dan
takluknya suatu negara kepada negara lain disebut sebagai sumber hukum abnormal negara
lain disebut sebagai sumber hukum abnormal.Selain itu, Utrecht menambahkan agama
sebagai hukum firmal.
Sumber hukum firmal dibedakan menjadi:
a. Undang-Undang
b. Kebiasaan dan Adat
c. Traktat
d. Yurisprudensi
e. Pendapat ahli hukum terkenal
2. Hans Kelsen mendefinisikan hukum tidak lain merupakan suatu kaidah ketertiban
yang menghendaki orang menaatinya sebagaimana seharusnya. Berikan pendapat
saudara mengenai pernyataan di atas
JAWABAN:
Hans Kelsen mendefinisikan hukum tidak lain merupakan suatu kaidah ketertiban
yang menghendaki orang menaatinya sebagaimana seharusnya.
Menurut pendapat Saya, definisi hukum menurut Hans Kelsen tersebut sangat
baik. Tujuan hukum adalah menciptakan ketertiban dan ketentraman di masyarakat.
Maka dari itu setiap masyarakat harus berusaha menaati setiap hukum yang ada di
masyarakat sebagaimana seharusnya agar tercipta ketertiban dan ketentraman dalam
masyarakat. Jika ada masyarakat yang tidak menaati hukum yang berlaku, ketertiban dan
ketentraman masyarakat dapat terganggu. Hukum bersifat memaksa kepada setiap
individu di masyarakat untuk menaatinya. Namun dalam prakteknya diperlukan juga
penegak hukum yang kompeten dan berintegritas dalam penegakkan hukum. Yang tidak
pandang bulu dalam penegakkan hukum yang sesuai dengan tujuan hukum itu sendiri.
Namun, seiring berjalannya waktu banyak masyarakat yang mulai sadar hukum
dan memahami paham hukum Indonesia tidak sesuai sehingga muncullah paradigma.
Dalam sebagian masyarakat yang paham hukum mulai mengusulkan suatu perubahan
pola pikir parapakar hukum terutama pola pikir penegak hukum agar tidak hanya
berpegang pada teks tertulis undang-undang saja, melainkan harus memperhatkian
apakah putusan tersebut adil atau tidak dan pantas atau tidak sesuai dengan apa yang
dilakukan, dan dilihat dari beberapa sudut pandang saja tidak hanya sudut pandang
hukum. Paradigma ini merupakan suatu paradigma hukum progresif. Penggagas utama
tentang paradigma ini adalah Prof. Dr. Satjipto Rahardjo. Kelebihan dari paradigma
hukum progresif ini adalah lebih membantu para pencari keadilan terutama untuk kaum
yang dari segi ekonomi menengah kebawah untuk mendapatkan bantuan hukum.
DAFTAR PUSTAKA