Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 1

MATA KULIAH PENGANTAR ILMU HUKUM (ISIP4130)

TUTOR PEMBIMBING

MARLINE EVA LYANTHI,S.H.,M.Kn (02003737)

DISUSUN OLEH :
RINI OKTAVIA DEWINTA SARI

053163287
KODE KELAS (67)

FAKULTAS HUKUM,ILMU SOSIAL,DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


UNIVERSITAS SURABAYA
UPBJJ SURABAYA 2023 GENAP
Soal

1. Mengacu pada kasus nenek Minah diatas, semakin menguatkan stigma di masyarakat
bahwa hukum selalu tumpul ke atas namun tajam ke bawah, berikan pendapat saudara
dikaitkan dengan fungsi hukum “law as a tool of social engineering!

2. Ada adagium yang dipopulerkan oleh seorang filsuf bernama Cicero “Ubi societas ibi
ius”(dimana ada masyarakat disitu ada hukum). Coba berikan pendapat saudara maksud
dari adagium tersebut dan kaitkan dengan kasus di atas!

3. Dalam konsep The Rule of Law pada negara hukum, tiga nilai dasar tujuan hukum yakni
keadilan (gerechtigheit), kemanfaatan (zweckmaerten), dan kepastian hukum
(rechtssicherkeit), melihat kasus di atas dari kacamata nenek Minah apakah ketiga tujuan
hukum tersebut sudah terpenuhi apa tidak? Berikan pendapat saudara!

JAWABAN :
1. Mengingat kasus nenek Minah di atas, stigma masyarakat bahwa hukum selalu tumpul
ke atas namun tajam ke bawah semakin menguatkan. Ini meningkatkan pendapat saya
tentang fungsi hukum "sebagai alat sosial engineering."
Menurut konsep "hukum sebagai alat teknik sosial", penguasa dapat menggunakan
hukum untuk menjalankan kekuasaan dan melakukan perubahan sosial. Menurut
sejarah perkembangan hukum Indonesia, sistem hukum konvensional menempatkan
masyarakat dan hakim sebagai aktor yang sangat penting dalam membentuk dan
menciptakan hukum.
Namun, penerapan ide-ide ini dalam proses pembentukan hukum nasional di Indonesia
tidak berhasil karena prinsip-prinsip yang terkandung dalam berbagai peraturan
perundang-undangan tersebut tidak didasarkan pada prinsip-prinsip yang berkembang
dan berkembang dalam masyarakat pluralis Indonesia.

Kasus nenek Minah menunjukkan bahwa ketidakadilan hukum masih ada di Indonesia,
yang paling sering terjadi pada masyarakat menengah ke bawah. Pada kenyataannya,
hukum Indonesia masih tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
Pada dasarnya, hukum dibuat untuk menciptakan keadilan, kebaikan, dan kepedulian
terhadap kepentingan umum. Namun, sayangnya, penegakan hukum kita lebih terfokus
pada kepentingan orang-orang yang berkuasa daripada kepentingan rakyat.

Menurut pendapat saya tentang fungsi hukum sebagai "alat teknik sosial", hukum harus
dianggap sebagai alat untuk perubahan sosial dan pembangunan . Hukum harus
mengubah kelembagaan, struktur, budaya, dan substansi materi perumusan peraturan
perundang-undangan.
Ini dapat mengurangi ketidakadilan hukum di Indonesia, terutama di kalangan
masyarakat menengah ke bawah. Perubahan pada sistem hukum harus dilakukan
untuk mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan pihak berkuasa.
Konsep "hukum sebagai alat sosial engineering" harus diterapkan dengan
mempertimbangkan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat Indonesia.

Pada akhirnya, stigma bahwa hukum tumpul ke atas namun tajam ke bawah semakin
menguatkan keyakinan masyarakat bahwa hukum harus dianggap sebagai alat untuk
perubahan sosial dan pembangunan, menurut pendapat saudara tentang fungsi hukum
sebagai "alat sosial engineering". Hukum harus mengubah sistem penegakan hukum,
kelembagaan, budaya, dan budaya hukum, serta substansi materi peraturan
perundang-undangan. Ini dapat mengurangi ketidakadilan hukum di Indonesia,
terutama di kalangan masyarakat menengah ke bawah.

2. "Ubi societas ibi ius" adalah adagium yang berarti "dimana ada masyarakat, disitu ada
hukum." Adagium ini mengatakan bahwa hukum adalah asas masyarakat, dan bahwa
hukum hanya dapat digunakan dan diterapkan dalam masyarakat.
Kasus nenek minah ini terjadi di sebuah kampung di Indonesia. Kekayaan gunung
diceritakan oleh nenek moyang kampung. Setelah mendengar cerita itu, banyak orang
mulai mengumpulkan bahan untuk pergi ke gunung.
Namun, ketika mereka tiba di gunung, mereka tidak menemukan kekayaan yang
diceritakan nenek minah. Ini menyebabkan perang saudara dan konflik sosial di
kampung tersebut.
Dalam hal ini, adagium "Ubi societas ibi ius" berarti bahwa hukum yang menjamin
keadilan dan keharmonian dalam masyarakat adalah yang diperlukan untuk
membentuk masyarakat yang aman dan sejahtera. Jika tidak ada hukum yang
membentuk asas masyarakat, masyarakat akan menjadi terganggu dan tidak dapat
berjalan lancar.
Kasus nenek minah menunjukkan bahwa ketika hukum yang diperlukan tidak ada atau
tidak dijalankan dengan benar, masyarakat akan menjadi terganggu dan tidak dapat
berjalan lancar. Dalam hal ini, hukum yang menjamin keadilan dan keharmonian dalam
masyarakat adalah yang diperlukan untuk membangun masyarakat yang aman dan
sejahtera.

3. Ketiga nilai dasar tujuan hukum: keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum dapat
dinilai berdasarkan kasus yang disajikan dari sudut pandang Negara Hukum. Dalam
situasi seperti ini, nenek Minah dapat menyaksikan bahwa:
- Keadilan (Gerechtigheit): Dari kasus yang disajikan, terlihat bahwa hukum pro
keadilan dan pro rakyat sangat penting, karena para penegak hukum diminta untuk
bertindak jujur, empati, dan peduli kepada rakyat saat melakukan penegakan
hukum. Ini merupakan bagian dari upaya untuk mencapai keadilan dalam sistem
hukum.
- Kemanfaatan (Zweckmaerten): Konsep hak asasi manusia dan demokrasi dalam
negara hukum menekankan bahwa hak asasi manusia harus dilindungi, diakui, dan
ditempatkan dalam konstitusi atau undang-undang dasar. Oleh karena itu, aspek
kemanfaatan telah ditekankan dalam konteks perlindungan hak asasi manusia.
- Kepastian Hukum (Rechtssicherheit): Prinsip-prinsip negara hukum dan demokrasi
bertujuan untuk membatasi perilaku penguasa berdasarkan hukum dan peraturan
yang berlaku pada masyarakat . Ini menunjukkan upaya untuk mencapai kepastian
hukum dengan memastikan bahwa pemerintah dan masyarakat bertindak dalam
koridor hukum yang jelas.
Oleh karena itu, dari perspektif nenek Minah, dapat disimpulkan bahwa kasus ini
memenuhi ketiga tujuan hukum tersebut, dengan penekanan pada keadilan,
kemanfaatan, dan kepastian hukum dalam kerangka hukum negara hukum.

Sumber referensi :

Ahmad Yamin, N. N. (2023). Hukum Sebagai Rekayasa Sosial dan Pembangunan (Kajian
Sosiologi Hukum). semanticscholar.
Muabezi, Z. A. (2017). NEGARA BERDASARKAN HUKUM (RECHTSSTAATS) BUKAN NEGARA
KEKUASAAN (MACHTSSTAAT) / RULE OF LAW AND NOT POWER STATE.
semanticscholar.

Mukhamad Luthfan Setiaji, A. I. (2018). KAJIAN HAK ASASI MANUSIA DALAM NEGARA THE RULE
OF LAW : ANTARA HUKUM PROGRESIF DAN HUKUM POSITIF. semanticscholar.

Puspita, B. A. (2023). DINAMIKA PELAKSANAAN HUKUM DI MASYARAKAT : KASUS


KRIMINALISASI PEMULUNG. semanticscholar.

Anda mungkin juga menyukai