Anda di halaman 1dari 44

Orientasi Penelitian Ilmiah

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


1
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Sejarah Penelitian
• Sejak lahirnya putra Adam dan Hawa
Habil dan Qobil
Iqlima dan Labuda,
aktivitas penelitian telah dilakukan.
• Apa yang dirasakan dan dilakukan oleh Qobil ?
• Bagaimana Allah mengajarkan Penelitian
melalui 2 burung merpati ?
Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015 2
Sejarah Penelitian
• Penelitian telah dilakukan oleh umat sebelum datangnya
Nabi Muhammad yang membawa ajaran Islam. Namun
dokumentasi hasil-hasil ini tidak terstruktur dengan baik dan
bersistem.
• Setelah datangnya ajaran Islam informasi ini dapat ditulis
secara bersistem dan terstruktur dengan baik.
Contoh penulisan mushaf Al-Qur’an dan hadist-hadist sohih.
• Tidak dapat dinafikkan bahwa umat Islam adalah umat yang
membawa pembangunan ilmu baru berdasarkan kepada
pendekatan ilmu pengetahuan yang dapat kita rasakan
sampai saat ini.

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah, 3


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Sejarah Penelitian
• Masyarakat umum mengetahui bahwa
kebudayaan hindu dan budha di Indonesia, India,
dan kebudayaan Mesir telah memberikan
sumbangan yang besar kepada pembangunan
teknologi dan juga ilmu pengetahuan.
• Kebudayaan Greek telah meninggalkan warisan
kepada kita tentang pendekatan ilmu logika
berdasarkan kepada pemikiran saintifik yang
dilaksanakan dan diaplikasikan sampai saat ini
dan terdokumentasi.
Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah, 4
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
PENGERTIAN ILMU

• ILMU DARI PERSPEKTIF BARAT


Berdasarkan pengertian diatas, maka ilmu dijadikan referensi sebagai pengetahuan saja. Ilmu
hanya diperoleh melalui pengalaman individu, atau dengan kata lain berdasarkan pengalaman
dapat mengetahui tentang fenomena, atau kejadian –kejadian di alam ini, atau tentang fakta-
fakta tertentu yang datang kepada dirinya. Definisi ini adalah sama seperti yang diberikan oleh
Kamus Inggris-Indonesia (2000) yang diterbitkan Karya Abditama.

• ILMU DARI PERSPEKTIF ISLAM


Osman Bakar (1995) :
ilmu adalah kalimah Allah SWT, yang pengertiannya cukup luas sehingga hanya
Allah s.w.t. saja Yang Maha Mengetahui.
Rosenthal (1970) :
Umat Islam adalah umat ilmu. Sumbangan ilmuan Islam kepada dunia ilmu sangat
banyak dan luas sehingga ilmu tidak lagi milik golongan tertentu, tetapi menyeluruh
untuk semua umat, tidak hanya lelaki atau wanita, muda atau tua, atau yang
berpangkat dan hanya yang berdarah biru saja
Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah, 5
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Rosenthal membagi ilmu kepada 12 kategori seperti berikut :

1. Ilmu adalah proses untuk mengetahui dan bersama dengan orang yang
mengetahui, apa yang diketahui. Ilmu adalah sifat yang memperbolehkan
seseorang untuk mengetahui.
2. Ilmu adalah kognitif atau ma’rifah.
3. Ilmu adalah proses untuk memperoleh atau mencari mengikuti persepsi mental.
4. Ilmu adalah proses untuk menjelaskan, penegasan dan penentuan.
5. Ilmu adalah surah tentang sesuatu yang mempunyai makna, konsepsi atau
tasawwur dan pengesahan akan kebenaran sesuatu (tasdiq).
6. Ilmu adalah kenyakinan atau kepercayaan.
7. Ilmu adalah ingatan (tadkhir), imaginasi (mutakhayyil), kesan atau bayangan
(tamaththul), pandangan (ru’yah) atau pendapat (ra’y).
8. Ilmu sebagai gerak-gerik.
9. Ilmu sebagai hubungan.
10. Ilmu didefinisikan dalam hubungannya antara amal dan perbuatan.
11. Ilmu digambarkan sebagai sesuatu yang berlawanan dengan kejahilan.
12. Ilmu sebagai hasil intuisi yang datang dari luar atau sebagai hasil renungan ak

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah, 6


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
MANFAAT ILMU
Al-Qur’an Surah Al-Mujaadilah (58):11

Artinya :
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Ayat 11)

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah, 7


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
MANFAAT ILMU
Surat Al-Baqarah 269 disebutkan juga tentang derajat manusia yang berakal
dan memiliki ilmu.

Artinya :
Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran
dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang
dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak.
Dan hanya orang-orang yang berakal yang dapat mengambil pelajaran dari
firman Allah.

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah, 8


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
MANFAAT ILMU
Dalam surat Az-Zumar ayat 9, Allah SWT berfirman:

Artinya :
Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut
kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah:
"Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak
berilmu?" Sesungguhnya orang yang berakal yang dapat menerima pelajaran .

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah, 9


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
MANFAAT ILMU
Seperti FirmanNya dalam Surat Al-Faathir (35: 27-28)

Artinya:
Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami
hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di
antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam
warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat (27)

Artinya:
“Dan demikian pula di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-
binatang ternak ada yang bermacam-macam warna dan jenisnya. Sesungguhnya
yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba Nya, hanyalah ulama (orang ya

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah, 10


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
MANFAAT ILMU
1. Ilmu adalah masalah dasar yang diperlukan oleh semua manusia.
2. Ilmu membedakan manusia dengan makhluk lain di bumi ini.
3. Ilmu juga membedakan manusia sesama manusia.
4. Ilmu membentuk watak manusia. Watak manusia ditentukan dari ilmu yang
dimilikinya.
5. Ilmu membuat manusia mengenal sesuatu.
6. Ilmu membuat manusia melakukan berbagai perubahan.
7. Ilmu akan meningkatkan keyakinan diri.
8. Ilmu juga akan mengangkat derajat insan.
9. Ilmu merupakan sumber kebahagian seseorang.
10. Ilmu merupakan unsur pembangunan individu, masyarakat dan negara.
11. Ilmu adalah unsur pembangunan kebudayaan.
12. Ilmu adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah, 11


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Aktivitas Penelitian
• Aktivitas penelitian dan pembangunan dapat
dikatakan telah dimulai sejak beberapa ribu
tahun sebelum masehi. Contoh:
– piramid di Mesir,
– tembok besar Negeri China,
– taman bergantung di Babilon,
– Candi Borobudur, Prambanan.

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


12
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Kronologi Kebudayaan Manusia.
Tahun Kebudayaan di Mesir/Afrika Budaya di Timur Jauh
10 000 SM Perkampungan awal di Jerico, Catal Huyuk dan barang Jomon di Jepang (10 000 SM)
Hassuna (6000 SM)
5000 SM Samarra, Halaf, Ubaid di Mesopotamia (3000 SM) Tembikar

3000 SM Pembangunan Piramid (2686 – 2494 SM)


2500 SM Perkuburan Raja Ur (2500 SM)
2000 SM Pembentukan negara Assyria dan Babilon (1200 SM)
Dinasti Fir’un
1500 SM Teknologi besi Hittite – Tutankhamun (1347 – 1338 Dinasti Shang – Perunggu (1500 –1027
SM) SM)
1000 SM Permulaan agama Yahudi; Assyria dan Cyrus membuka Dinasti Chow – Teknologi Besi
Parsi (550 SM); Apollo
500 SM Kota Persepolis; Seleucus di Syria; Ptolemy di Mesir; Kematian Confusius (479 SM); Shi Huang
Athen; Alexender Ti; Pembangunan Tembok Besar 206 SM –
220 M
0M Nabi Isa a.s; 86M Roma mengalahkan Athena; kota Buddhisme dan Toisme tersebar
Pompii ditimbun lahar (79M)
500 M 570 Kelahiran Muhamad s.a.w. Islam sehingga ke Borobodor (800 M)
Roma, Parsi dan Pranchis (Charlemagne)

1000 M Mamluk memerintah Mesir; Saljuk mengalahkan Marco Polo tiba di China (1272 M; Cheng
Byzantium Ho (Zheng He) berlayar ke benua barat

1500 M Permulaan Kebudayaan Barat

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah, 13


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Jiplakan Sarjana Barat Terhadap Hasil-Hasil Sarjana Islam
Penemuan Sarjana Islam Sarjana Barat
Peredaran darah Ibn Al-Nafis William Harvey
Pembiasan cahaya Ibn Al-Haytham Isaac Newton
Udara dan beratnya Al-Khazin Toricelli
Hukum graviti Al-Khazin Newton
Evolusi Ibn Miskawayh Darwin
Prinsip-prinsip (Ikhwan al-Safa) Corpenicus
astronomi Al-Battani Galileo Galilie
Metode ilmu Al-Farghani Bacon
pengetahuan Al-Fazani
Al-Biruni
Ibn Sina
Al-Haytham
Al-Biruni
Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015 14
Piramid di Gaza

Kuil Ziggurat di Ur

Piramid Bertangga Fir’aun Joser

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah, 15


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Kuil Parthenon untuk Athena di Rumah api Pharos di Iskandariah
bukit Akropolis di Athens

Jalan Raya Roma

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah, 16


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Kubah Roma di bahagian belakang
bangunan Kuil Pantheon

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015 17
TEKNOLOGI PURBA ROMA

Opus
Reticulum

Dinding bersalut bata

Penggunaan Beton Roma

Opus Incertum
Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015 18
Tujuan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Mengungkap teori-teori baru yang melahirkan metodologi


baru dalam mengenal fonomena alam, lingkungan sosial dan
kemanusiaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
umat manusia
Penelitian : ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkembang.

Dalam Sejarah Islam penelitian pertama dilakukan :

1. Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab (mengumpulkan


mussaf Al-Qur’an)
2. Khalifah Ustman bin Affan (lanjutan)
Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,
19
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
2. Fenomena Penelitian Di Perguruan Tinggi
Dosen dihadapkan pada pengalaman yang sama :
1. Tidak siapnya mahasiswa dalam karya tulis ilmiah yang standar

2. Kurangnya informasi hasil-hasil karya penelitian orang lain

3. Kurangnya pemahaman terhadap pengertian dan manfaat ilmu.

4. Sikap serba instan, ingin memperoleh yang diinginkannya dengan

cepat tanpa diikuti usaha yang wajar dan jujur

5. Sering dijumpai duplikasi tugas-tugas akhir khususnya dikalangan

mahasiwa/i pada jenjang S-1.

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


20
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Tujuan Utama Penulisan Ilmiah
Mahasiswa/i mampu menghasilkan sebuah tulisan ilmiah
yang menyajikan deskripsi terstruktur (penyusunan fakta
dan hasil-hasil penelitian secara sistematis) tentang suatu
gejala seperti fakta spesifik, peristiwa khusus, kecendrungan
nyata pada lingkungan yang dikajinya

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


21
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Semua kejadian atau fenomena yang terjadi alam menjadi
ilmu pengetahuan

Teknologi adalah suatu ilmu tentang penerapan ilmu


pengetahuan.

Pengembangan ilmu pengetahuan dimulai dengan


penerapan anggapan (postulat) yaitu suatu anggapan
benar tanpa harus dibuktikan. Selanjutnya diikuti dengan
penyusunan logika atau aturan berfikir yang terjadi dalam
cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


22
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Ilmu pengetahuan dan metode ilmiah
mempunyai sifat :

1. Dapat Diterima Oleh Akal


2. Sesuai dengan Fakta
3. Sistematis
4. Andal
5. Direncanakan
6. Akumulatif

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


23
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Dapat Diterima Akal
Dapat diterima oleh akal merupakan syarat
mutlak karena sesuai dengan logika atau disebut
dengan aturan berfikir yang ditetapkan dalam
cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan.

Sesuai Dengan Fakta


Sesuai dengan fakta berkenaan dengan sikap yang
tidak tergantung pada suasana hati, prasangka atau
pertimbangan nilai pribadi. Atribut sesuai dengan
fakta mengandung arti bahwa kebenaran ditentukan
oleh pengujian secara terbuka yang dilakukan dari
pengamatan dan penalaran
Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015 24
Sistematis
adalah istiqomah atau konsisten dan teratur secara internal.
Keteraturan secara internal baik dalam teori, hukum, prinsip
dan metodenya menunjukkan kedewasaan ilmu
pengetahuan. Konsistensi internal bersifat dinamis, dapat
berubah karena adanya penemuan-penemuan baru. Akan
tetapi sifat dinamis ini tidak menghasilkan sesuatu yang
kontradiktif terhadap asas teori ilmu pengetahuan

Andal
Secara terbuka dan dengan mengikuti persyaratan
yang telah ditentukan dapat diuji kembali hasil yang
telah diperoleh dari penelitian. Ilmu pengetahuan
bersifat universal, terbuka dan umum.
Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015 25
Direncanakan
Ilmu pengetahuan dikembangkan mengikuti perencanaan
yang menerapkan metode-metode ilmiah. Ilmu pengetahuan
tidak berkembang dengan sendirinya. Perencanaan ini akan
menentukan kualitas ilmu pengetahuan

Akumulatif
Hasil-hasil penemuan terdiri dari berbagai himpunan
fakta, teori dan hukum dan lain-lain. Penemuan yang
baru akan menggantikan hasil penemuan yang lama
karena kebenaran ilmu bersifat relatif dan temporer, tidak
pernah mutlak dan final, sehingga dengan demikian ilmu
pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka. Semuanya
diperoleh bertahap dan dikumpulkan.
Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015 26
Ciri-ciri Penelitian

1. Memberikan kontribusi atau sumbangan


2. Metode Ilmiah
3. Analisis

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015 27
Tingkatan Originalitas

Originalitas hasil penelitian dapat dibagi


menjadi 3 tingkatan pendidikan :
Strata Satu (S-1)
Strata Dua (S-2)
Strata Tiga (S-3)

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


28
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Strata Satu (S-1)
Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
program S1, biasanya merupakan hasil karya
mandiri dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya selama kuliah S1.
Kontribusi ini ditulis menjadi sebuah skripsi.

Strata Dua (S-2)


Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
program S2, merupakan penelitian lanjutan atau
penambahan teori, proses atau penerapan yang
telah ada. Kontribusi ini ditulis menjadi sebuah
tesis. Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,
29
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Strata Tiga (S-3)
Penelitian mahasiswa program S3 atau program
Doktor/PhD biasanya mempunyai kontribusi yang
sangat mendasar, berlaku universal, atau mempunyai
dampak luas pada perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Hasil karya ini ditulis menjadi sebuah
tesis atau disertasi

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015 30
Jenis Penelitian
1. Penelitian Kualitatif
2. Penelitian Teoritis
3. Penelitian Ekperimental
4. Penelitian Rekayasa

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015 31
Proses Penelitian

1. Indentifikasi Permasalahan
2. Perumusan Permasalahan
3. Kajian Pustaka
4. Perancangan Penelitian
5. Pengumpulan Data
6. Pengolahan Data
7. Mendiskusikan Hasil
8. Menyimpulkan Hasil dan Rekomendasi

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015 32
Kajian Pustaka
Makna Kajian Pustaka:
1. Kajian pustaka adalah sarana standar bagi
peneliti untuk menjaga keaslian penelitian,
2. Kajian pustaka juga bermanfaat bagi peneliti
untuk menjadi kekinian (up to date) topik
penelitian.

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


33
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Fungsi Kajian Pustaka
1. Peneliti dapat mengetahui perkembangan penelitian, batas-
batas dan kekurangan – kekurangan penelitian terdahulu,
2. Dapat mengetahui/mengenali/ memahami teori – teori yang
sudah/sedang berkembang,
3. Bermanfaat untuk mempelajari metode / teknik penelitian
terdahulu yang dapat dipakai untuk memilih metode yang
paling tepat,
4. Untuk belajar tentang cara – cara yang sistematis dalam
menyelesaikan permasalahan penelitian,
5. Suatu cara untuk menghindari adanya duplikasi penelitian.

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


34
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Selanjutnya kajian pustaka harus memiliki isi serta
langkah-langkah yang harus ditempuh sbb:
1. Kajian pustaka memuat permasalahan penelitian,
cara menyelesaikan permasalahan penelitian,
cakupan penelitian, hasil – hasil penting dan hal –
hal yang belum terselesaikan pada penelitian
tersebut.
2. Hasil – hasil kajian pustaka tersebut disimpulkan
dan seterusnya dipakai sebagai dasar untuk
menyusun konsep dan langkah – langkah
penelitian selanjutnya sebagai kelanjutan,
peningkatan atau penyempurnaan penelitian
terdahulu, sekaligus untuk menghindari duplikasi
penelitian.
Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,
35
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Landasan Teori
Adalah melihat kaidah- kaidah / hukum- hukum /teori–teori yang telah
terbangun sebelumnya, sedang atau yang akan dikembangkan.

Landasan teori ini memiliki makna sbb:


1. Teori adalah suatu bangun konseptual yang mana fenomena –
fenomena / parameter-parameter yang relevan disistematika,
diklasifikasikan dan dihubung – hubungkan sehingga terbentuk
hukum / hubungan yang bersifat umum.
2. Landasan teori adalah teori – teori yang dipakai sebagai acuan
untuk memecahkan masalah penelitian,
3. Landasan teori yang baik dapat dipakai secara mudah untuk
merumuskan hipotesis,
4. Landasan Teori dapat bersifat kualitatif maupun kwantitatif yang
berbentuk persamaan matematik, diagram, bagan alir
5. Teori – teori yang dipakai sebaiknya betul – betul teori pilihan,
lengkap dan baru.
Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015 36
Diagram Alir Kerangka Penelitian
Mulai

Pencarian Penelitian
Pengumpulan Data
(Research Finding)

Indentifikasi Masalah
Pengolahan Data

Perumusan Permasalahan
Mendiskusikan Hasil

Menentukan Fokus Kajian


Menyimpulkan Hasil

Perancangan Penelitian dan Rekomendasi

Selesai

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah, 37


Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Pencarian Penelitian (Reseach Finding)
Dua macam Research Finding yang dilakukan
• Kajian pustaka induktif
• Kajian Pustaka deduktif

• Kajian induktif adalah kajian pustaka yang bermakna untuk menjaga


keaslian penelitian dan bermanfaat bagi peneliti untuk menjadi
kekinian topik penelitian. Kajian ini diperoleh dari jurnal, proseding,
seminar, majalah dan lain sebagainya. Pada kajian induktif, dapat
diketahui perkembangan penelitian, batas- batas dan kekurangan
penelitian terdahulu. Disamping itu dapat diketahui perkembangan
metode – metode mutakhir yang pernah dilakukan peneliti lain.
penelitian (jumlahnya minimum 80 % dari total pustaka yang
digunakan)
• Kajian deduktif membangun konseptual dengan fenomena –
fenomena atau parameter– parameter relevan yang dapat
disistematika, diklasifikasikan dan dihubung– hubungkan sehingga
bersifat umum. Kajian deduktif merupakan landasan teori yang
dipakai sebagai acuan untuk memecahkan masalah penelitian
(jumlahnya maksimum 20 % dari total pustaka yang digunakan)
Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,
38
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Sebuah pernyataan dalam sebuah buku “Business
Research for Decision Making” menyatakan bahwa
langkah yang paling penting dalam penelitian adalah
identifikasi dan merumuskan permasalahan.
Dengan demikian maka jika identifikasi dan rumusan
permasalahan telah dilakukan semua aspek dalam
penelitian menjadi mudah.
Bagian ini dinilai paling sulit dan menentukan baik
buruknya penelitian. Identitifikasi dan
memformulasikan permasalahan dengan tepat akan
menghasilkan keputusan dan fokus penelitian yang
tepat juga.
Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,
39
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Fokus Kajian
• Fokus Kajian diperoleh dari hasil kajian pustaka
(Review Literatur)
• Hal yang mungkin dan mudah dilakukan adalah
memilih serta menentukan artikel/paper yang
yang disenangi dan dicintainya
• Penelusuran celah yang belum dikaji oleh para
peneliti lain dapat menghasilkan suatu fokus dan
pengembangannya.

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


40
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Permasalahan penelitian sendiri dilakukan
dengan kriteria :
1. Apakah penelitian ini dapat memecahkan
masalah
2. Apakah penelitian ini dapat diteliti dari tingkat
kemajuan ilmu pengetahuan
3. Bagaimana dengan waktu dan biaya serta
kemampuan peneliti sendiri.
4. Dan lain-lain

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


41
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Perencanaan Penelitian

• Dilakukan perencanaan yang tepat


• Tergantung pada kajian yang akan dilakukan
• Pengambilan data direncanakan secara tepat
• perencanaan menyangkut tempat, tenaga,
waktu dan dana penelitian

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


42
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Pengolahan Data dan Analisis Hasil

• Dari pengolahan dan analisis data ini


kemudian hasil yang diperoleh disimpulkan
menjadi kesimpulan penelitian.
• Model yang akan dianalisa adalah model
yang diperoleh berdasarkan kajian literatur
induktif. Langkah analisis model adalah
melakukan identifikasi parameter yang
diperlukan untuk penelitian.

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


43
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015
Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh dari pengolahan
dan analisis data kemudian didiskusikan untuk
mengetahui kemungkinan kekurangan atau
kelebihan dari hasil penelitian sehingga dapat
dibuat suatu rekomendasi terhadap hasil
penelitian ini.

Prof. Dr. Ir. R. Chairul Saleh, M.Sc, Orientasi Penelitian Ilmiah,


44
Yogyakarta, 7-8 Januari 2015

Anda mungkin juga menyukai