230050264-Luh Putu Novia Sumayani-VA235
230050264-Luh Putu Novia Sumayani-VA235
● Tuliskan kolom isian data anda pada lembar jawaban yang sudah tersedia!
● Kerjakan soal-soal yang mudah terlebih dahulu pada lembar jawaban yang tersedia!
● Tidak menggunakan telephon seluler selama ujian berlangsung .
● Jika sudah selesai, periksalah kembali lembar jawaban anda dan kumpulkan berkas ujian kepada pengawas
dengan tertib !
Soal :
1. Apa dasar hukum diberikannya mata kuliah pendidikan kewarganegaraan pada perkulyahan anda?
jelaskan !
2. Apa yang dinyatakan dalam paham konstitusionalisme ? dan mengapa muncul paham konsitusionalisme?
3. Aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara dinamakan
4. Salah satu fungsi konstitusi adalah membatasi kekuasaan pemerintah dalam negara, Pembatasan tersebut
● Pasal 27 ayat (3): "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara."
● Pasal 30 ayat (1): "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha mencapai dan memelihara ketertiban umum."
● Pasal 31 ayat (1): "Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan."
● Amerika Serikat
● Inggris
● Australia
● India
● Indonesia
Konvensi, sebagai aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara, memiliki beberapa sifat penting, yaitu:
1. Tidak Tertulis
Konvensi tidak diatur dalam bentuk dokumen tertulis resmi, seperti undang-undang atau
konstitusi. Aturan-aturan ini terbentuk dan berkembang melalui kebiasaan yang berulang
kali dilakukan dalam praktik penyelenggaraan negara.
Konvensi harus selaras dengan konstitusi dan tidak boleh bertentangan dengannya.
Konvensi berfungsi untuk melengkapi dan memperjelas konstitusi dalam praktiknya.
Konvensi dapat berubah dan berkembang seiring dengan perubahan zaman dan
kebutuhan masyarakat. Hal ini karena konvensi tidak terikat pada teks yang kaku,
melainkan beradaptasi dengan realitas yang ada.
5. Sulit Dibuktikan
Karena tidak tertulis, konvensi terkadang sulit untuk dibuktikan keberadaannya. Hal ini
dapat menjadi celah bagi pelanggaran terhadap konvensi.
Contoh Konvensi:
Penting untuk dicatat bahwa konvensi tidak memiliki kekuatan hukum yang sama
dengan undang-undang atau konstitusi. Konvensi hanya memiliki kekuatan moral dan
politik. Namun demikian, konvensi tetap memiliki peran penting dalam mengatur
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Konstitusi, sebagai hukum dasar negara, memiliki fungsi penting untuk membatasi
kekuasaan pemerintah. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan
oleh pemerintah dan melindungi hak-hak rakyat. Pembatasan kekuasaan pemerintah
dalam konstitusi mencakup beberapa aspek, yaitu:
Konstitusi menjamin dan melindungi hak asasi manusia (HAM) bagi seluruh warga
negara. Pemerintah tidak boleh melanggar HAM dalam menjalankan tugasnya. HAM
menjadi batasan bagi pemerintah dalam bertindak dan memastikan bahwa rakyat
memiliki hak dan kebebasan yang fundamental.
3. Supremasi Hukum
Konstitusi menegaskan supremasi hukum, yang berarti bahwa semua pihak, termasuk
pemerintah, harus tunduk pada hukum. Pemerintah tidak boleh bertindak
sewenang-wenang dan harus selalu berdasarkan hukum.
4. Kontrol Rakyat
Rakyat memiliki hak untuk mengontrol dan mengawasi kinerja pemerintah. Hal ini
dilakukan melalui berbagai mekanisme, seperti pemilu, demokrasi perwakilan, dan
partisipasi masyarakat. Rakyat berhak untuk memilih pemimpinnya dan meminta
pertanggungjawaban atas kinerja pemerintah.
5. Hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia (WNI) dalam hal kemerdekaan
berserikat dan berkumpul adalah:
Hak: WNI memiliki hak untuk berserikat dan berkumpul secara damai tanpa melanggar
hukum. Hal ini dijamin oleh Pasal 28E ayat (3) dan Pasal 28F Undang-Undang Dasar
1945.
Kewajiban: WNI memiliki kewajiban untuk menjaga ketertiban dalam melakukan hak
tersebut, serta tidak menggunakan hak tersebut untuk melanggar hak-hak orang lain
atau merugikan kepentingan umum.
Sementara untuk kemerdekaan memeluk agama, hak dan kewajiban WNI adalah:
Hak: WNI memiliki hak untuk memeluk agama dan beribadah sesuai dengan keyakinan
masing-masing, sebagaimana dijamin oleh Pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945.
Kewajiban: WNI memiliki kewajiban untuk menghormati hak-hak agama dan kebebasan
beragama dari orang lain, serta tidak melakukan diskriminasi terhadap agama-agama
lainnya.