Anda di halaman 1dari 4

Nama : DHEA VERONIKA

NIM : 856994343
Tugas 1 : PDGK4401 / Materi dan Pembelajaran PKn SD
Tuton : Budi Kurnia, M.Pd

1. Fungsi pokok Pancasila adalah dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Dalam
pengamalan Pancasila sebagai dasar negara bersifat imperatif (memaksa) mengapa
demikian jelaskan ?
Jawaban :
1) Fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara bersifat imperatif karena Pancasila
merupakan konstitusi dasar yang harus diikuti oleh seluruh warga negara dan
lembaga-lembaga negara. Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar negara secara sah
dan resmi melalui Undang-Undang Dasar 1945, sehingga setiap warga negara dan
lembaga negara harus mematuhinya. Dalam pengamalan Pancasila sebagai dasar
negara juga bersifat imperatif karena setiap tindakan atau kebijakan yang
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dapat dianggap sebagai tindakan yang
merusak keutuhan negara dan bangsa.
2) Ekonomi menjadi faktor utama bagi status negara demokrasi karena ekonomi
memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan dasar warga negara, seperti
pangan, sandang, dan papan. Negara demokrasi yang berhasil harus mampu
memberikan kesejahteraan bagi seluruh warga negaranya, dan hal ini hanya dapat
dicapai melalui perekonomian yang stabil dan berkembang. Selain itu, ekonomi juga
berperan dalam menentukan posisi suatu negara di dunia internasional, seperti dalam
hal perdagangan internasional, investasi, dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena
itu, negara demokrasi harus mampu menciptakan kebijakan-kebijakan ekonomi
yang tepat guna untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara dan meningkatkan
posisi negara di dunia internasional.

2. Mengapa ekonomi menjadi faktor utama bagi status negara demokrasi, Jelaskan!
Jawaban :
Alasan mengapa faktor ekonomi menjadi faktor utama bagi status suatu negara
demokrasi, yaitu : Bahwa pertumbuhan ekonomi akan dapat menceerdaskan
masyarakat dan masyarakat yang cerdas merupakan salah satu kriteria bahkan syarat
suatu masyarakat demokratis. Pertumbuhan ekonomi juga dapat menimbulkan proses
urbanisasi. Proses ini dapat dijadikan sebagai indikator pra kondisi keberhasilan
demokratisasi.

3. Ada dua sistem perubahan konstitusi (UUD) yang dianut oleh banyak negara.
Sistem yang dimaksud adalah constitutional reform dan sistem addendum.
Jelaskan kedua sistem yang dimaksud ?
Jawaban :
Dalam konteks perubahan konstitusi (UUD), terdapat dua sistem yang sering dianut
oleh banyak negara, yaitu sistem reformasi konstitusi (constitutional reform) dan sistem
addendum.
1) Constitutional Reform (Reformasi Konstitusi) :
Sistem reformasi konstitusi mengacu pada proses menyeluruh yang melibatkan
perubahan signifikan terhadap konstitusi suatu negara. Tujuan utama dari sistem
ini adalah untuk mengubah aspek-aspek mendasar dari konstitusi yang ada,
seperti struktur pemerintahan, hak-hak asasi manusia, kewenangan lembaga-
lembaga negara, dan sistem hukum. Proses reformasi konstitusi biasanya
melibatkan partisipasi publik yang luas, termasuk pemilihan umum,
pemungutan suara, debat parlemen, dan konsultasi masyarakat. Negara-negara
yang menganut sistem reformasi konstitusi umumnya memiliki mekanisme
khusus yang diatur dalam konstitusi mereka untuk menginisiasi, merancang,
dan mengesahkan perubahan konstitusi.
2) Addendum System (Sistem Addendum) :
Sistem addendum, juga dikenal sebagai sistem amendemen, mengacu pada
proses penambahan atau perubahan terbatas pada konstitusi yang ada. Dalam
sistem ini, perubahan konstitusi dilakukan melalui mekanisme amendemen
yang telah diatur dalam konstitusi tersebut. Biasanya, amendemen diajukan oleh
lembaga legislatif atau badan konstituante khusus, seperti konvensi konstitusi.
Proses amendemen biasanya melibatkan persetujuan mayoritas suara dalam
badan legislatif atau dalam pemungutan suara rakyat melalui referendum.
Amendemen konstitusi dapat mengubah atau menambahkan pasal-pasal
tertentu dalam konstitusi, tetapi tidak melibatkan perubahan menyeluruh pada
struktur atau prinsip-prinsip dasar konstitusi. Sistem addendum tersebut
memungkinkan konstitusi tetap relevan dengan perkembangan zaman dan
kebutuhan masyarakat tanpa mengganggu kerangka dasar yang telah ada.
Penting untuk dicatat bahwa setiap negara memiliki proses dan mekanisme yang
berbeda untuk melakukan perubahan konstitusi, dan baik sistem reformasi
konstitusi maupun sistem addendum memiliki kelebihan dan kelemahan masing-
masing. Keputusan untuk menggunakan sistem mana tergantung pada konteks
sosial, politik, dan hukum negara yang bersangkutan serta kebutuhan dan aspirasi
masyarakatnya.

4. Perubahan suatu konstitusi bukan hanya didasarkan pada tuntutan atau desakan
masyarakat, tetapi juga didasarkan pada pemikiran-pemikiran serta latar
belakang perubahan UUD. Jelaskan empat dasar pemikiran yang
melatarbelakangi dilakukannya perubahan UUD Negara RI Tahun 1945 !
Jawaban :

• Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan/susunan negara dalam


upaya mencapai cita-cita dan tujuan nasional yang tertuang dalam Pembukaan,
serta untuk memperkokoh NKRI berdasarkan Pancasila. Perubahan ini bertujuan
untuk mengatur kembali sistem pemerintahan, hubungan antara pusat dan daerah,
serta kedudukan lembaga-lembaga negara seperti MPR, DPR, DPD, Presiden,
MA, MK, BPK, dan KPU.
• Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan
kedaulatan rakyat serta memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan
perkembangan paham demokrasi. Perubahan ini bertujuan untuk memberikan hak-
hak politik kepada rakyat, seperti hak memilih dan dipilih secara langsung, bebas,
rahasia, jujur, dan adil. Perubahan ini juga bertujuan untuk menghapus doktrin
dwifungsi ABRI yang selama ini mendominasi kehidupan politik dan
pemerintahan.
• Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan
HAM. Perubahan ini bertujuan untuk menjamin bahwa negara menghormati,
melindungi, dan memenuhi hak-hak asasi manusia yang bersifat universal, tidak
dapat dicabut, dan tidak dapat ditawar. Perubahan ini juga bertujuan untuk
mencegah terjadinya pelanggaran HAM yang berat dan memberikan sanksi hukum
bagi pelakunya.
• Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis
dan modern, melalui pembagian kekuasaan yang lebih tegas, sistem saling
mengawasi dan mengimbangi (checks and balances) yang lebih ketat dan
transparan antarlembaga negara. Perubahan ini bertujuan untuk menghindari
terjadinya penyalahgunaan kekuasaan oleh penguasa, menegakkan supremasi
hukum, serta memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang merugikan
kepentingan umum.
5. Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang berdasarkan konstitusi dan
atau hukum (rule of Low). Ada 6 syarat dasar untuk terselenggaranya
pemerintahan yang demokratis di bawah rule of low sebut dan jelaskan !
Jawaban :
1) Kekuasaan terpisah (separation of powers):
Pemerintahan yang demokratis harus memiliki kekuasaan yang terpisah antara
kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Setiap kekuasaan harus saling
mengawasi dan mengimbangi satu sama lain agar tidak terjadi penyalahgunaan
kekuasaan.
2) Keterbukaan (transparency):
Pemerintahan yang demokratis harus transparan dalam semua kegiatan dan
keputusan yang diambil. Hal ini meliputi akses publik terhadap informasi,
pertanggungjawaban, dan partisipasi publik dalam proses pengambilan
keputusan.
3) Perlindungan hak asasi manusia:
Pemerintahan yang demokratis harus melindungi hak asasi manusia, seperti
kebebasan berbicara, beragama, dan berkumpul. Hal ini juga termasuk
perlindungan terhadap diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil.
4) Kemandirian lembaga-lembaga publik:
Lembaga-lembaga publik, seperti pengadilan, polisi, dan media, harus mandiri
dan tidak terpengaruh oleh kekuatan politik atau ekonomi.
5) Partisipasi publik:
Pemerintahan yang demokratis harus memberikan kesempatan bagi warga
negara untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan publik, baik melalui
pemilihan umum, konsultasi publik, atau mekanisme partisipasi lainnya.
6) Perlindungan hak minoritas:
Pemerintahan yang demokratis harus memberikan perlindungan yang sama bagi
semua warga negara, termasuk minoritas. Hal ini termasuk perlindungan
terhadap diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil serta memberikan
kesempatan yang sama bagi semua warga negara untuk berpartisipasi dalam
kehidupan publik.

Anda mungkin juga menyukai