1. Ambil Data Polaritas gelombang P pada setiap event gempa yang terekam dari GFZ. Buka notepad untuk membuat file data. Kemudian ketik: Latitude Longitude Depth Jumlah Stasiun (cukup nilainya saja). Misal; -6.68 105.12 48.0 21 Tuliskan Nama Stasiun dan polaritas gelombang P yang tercatat pada event gempa yang dimaksud; Polaritas gelombang P dapat berbentuk kompresi (1) / Dilatasi (-1)
Save Nama File.Dat (Contoh : Ciamis.Dat) 2. Buka Program AZMTAK.exe Masukkan Nama Input File.Dat (Contoh : Ciamis.Dat) Masukkan Nama Stasiun (Contoh : Jogja.Sta) Ketik Nama file Output; File.Out (Contoh : Ciamis.Out) ENTER
3. Buka Program PINV.exe Masukkan Nama file output yang diinginkan; File .Out (Contoh : Ciamis.Out) ENTER
Keluaran dari program PINV.EXE akan menghasilkan bidang bola yang terdapat kumpulan polaritas awal gelombang P. Selanjutnya kita tentukan 2 (dua) buah bidang nodal yang memisahkan antara bidang kompresi dengan bidang dilatasi. Penentuan bidang nodal yang tepat dapat ditentukan dengan melihat nilai data inkonsisten (inconsistency data) yang mendekati 0 (nol).
HASIL OTOMATIS FOCAL MECHANISM Menyimpan dalam format pdf (membuat focal mechanism secara manual) 4. Buka Program PMAN.exe
Tentukan bidang nodal pada bola fokus yang terbentuk secara manual dengan cara memisahkan polaritas awal gelompang P EXIT
5. Buka Command Prompt Masuk Ke Directori C Ketik CD Focal Ketik Set Gdev = Ps Ketik Pman Masukkan Input Polarity Data File Name (Contoh : Kemudian Buat Focalnya
Ciamis.Out)
Kemudian Close
7. Buka G.PDF Secara Otomatis Hasil focal mechanism akan keluar DI G.PDF KEMUDIAN RENAME DENGAN NAMA FILENYA
8. tersebut.