Anda di halaman 1dari 2

Keefektifan auksin jika ditinjau dari konsentrasi pemberian auksin adalah: auksin yang diberikan dalam konsentrasi yang

sedikit akan lebih efektif daripada pemberian auksin yang diberikan pada konsentrasi yang tinggi. Karena pada konsentrasi yang kecil, auksin akan memacu pembelahan sel. Namun pada konsentrasi yang lebih tinggi justru akan menghambat pembelahan sel. Berdasarkan percobaan, auksin akan terlihat hasilnya pada konsentrasi 0 1,0ppm akan tetapi pada konsentrasi tinggi efek dari auksin tidak akan terlihat atau tidak mengalami pertumbuhan. Sesuai data yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi yang diberikan, maka panjang akar ratarata menjadi lebih kecil. Bahkan pada konsentrasi 10 ke atas, tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan.

Peranan pH sebagai menentukan daya disosiasi asam lemak. Senyawa 2,4 D merupakan lemak yang aktivitasnya sangat dipengaruhi oleh pH. pH yang rendah mengaktifkan enzim perusak dinding sel tertentu yang tidak aktif pada pH tinggi. enzim perusak diniding sel tertentu akan aktif tinggi. ==Dari hasil percobaan didapatkan hasil yaitu panjang rata-rata akar timun pada konsentrasi 2,4D 0,001 = 7,27 mm, konsentrasi 0,01 = 4,24 mm, konsentrasi 0,1 = 3,65 mm, konsentrasi 0 = 8,55 mm, konsentrasi 1 = 0,9 mm, dan pada konsentrasi 10 tidak terjadi pertumbuhan akar. Panjang rata-rata akar yang paling tinggi adalah pada konsentrasi rendah, sedangkan pada konsentrasi yang sangat tinggi tanaman bisa mati dan tidak terjadi pertumbuhan akar. Konsentrasi auksin yang rendah mampu meningkatkan pertumbuhan akar secara optimal. Pada larutan penyangga digunakan pH 5,6 untuk melindungi benih mentimun dari penyakit layu kecambah. Selain itu juga mempengaruhi asosiasi senyawa asam lemah yang terbentuk dari asam amino dan bahan organik pada auksin 2,4-D. Hasil percobaan yang telah dilakukan di dapat hasil bahwa pertumbuhan biji mentimun dengan perlakuan konsentrasi 2,4-D 0,01ppm yang memiliki panjang akar rata rata yang terpanjang yaitu 9,22cm dengan simpangan baku 12,96 dan galat baku 3,6. Sedangkan yang memiliki panjang akar rata rata yang terpendek adalah perlakuan biji mentimun pada konsentrasi 10,0ppm yaitu 0,5cm atau dapat dikatakan tidak dapat tumbuh. Bukti ini membuktikan 2,4-D dapat sebagai pengganti auksin dalam memicu pertumbuhan dari biji tanaman mentimun dan konsentrasi yang cocok untuk penggunaan 2,4-D sebagai pengganti auksin adalah 0,01ppm, dimana pertumbuhan biji mentimun yang tertinggi.

KESIMPULAN

Senyawa 2,4-D merupakan auksin sintetik yang mampu bekerja sebagai herbisida pada kondisi tertentu. Konsentrasi penghambatan minimal pada tanaman mentimun (Cucumis sativus) oleh 2.4-D adalah 0.1 mg/L, karena mulai dari konsenterasi tersebut pertumbuhan akar mulai terhambat atau mengalami penurunan. Semakin tinggi konsentrasi 2.4-D yang digunakan semakin rendah pertumbuhan suatu tanaman. Hasil perhitungan simpangan baku pada pengamatan ini masih terbilang kecil dan menandakan data yang diperoleh baik dan dapat dipercaya.

DAFTAR PUSTAKA [Anonim].2009.2,4- Dichlorophenoxyacetic acid.[Terhubung berkala].http://en.wikipedia.org/wiki/ 2,4-dichlorophenoxyacetic_acid (diakses pada tanggal 26 Mei 2010) [Anonim].2009.2,4-D fact sheet.[terhunung berkala].http://www.panuk.org/pestnews/Actives/24d.htm (diakses pada tanggal 26 Mei 2010)
Isbandi, J. 1983. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai