Anda di halaman 1dari 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN RANGE OF MOTION

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sasaran Target Hari/tanggal Waktu Tempat A. Latar Belakang Rentang gerak merupakan jumlah maksismum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal dan tranversal. Mobilisasi sendi di setiap potongan dibatasi oleh ligament otot, dan konstruksi sendi (Potrer & Perry, 2005). Seorang pasien stroke biasanya mengalami keterbatasan dalam rentang sendinya. Pasien stroke mungkin mengalami kelumpuhan tangan, kaki, dan muka, semuanya pada salah satu sisi. Kelumpuhan tangan maupun kaki pada pasien stroke akan mempengaruhi kontraksi otot. Berkurangnya kontraksi otot disebabkan berkurangnya suplai darah ke otak belakang dan otak tengah, sehingga dapat menghambat hantaran jaras-jaras utama antara otak dan medula spinalis, dan secara total menyebabkan ketidakmampuan sensorik motorik yang abnormal (Guyton & Hall, 2007). Berkurangnya suplai darah pada pasien stroke salah satunya diakibatkan oleh arteriosklerosis. Dinding pembuluh akan kehilangan elastisitas dan sulit berdistensi sehingga digantikan oleh jaringan fibrosa yang tidak dapat meregang dengan baik. Dengan menurunnya elastisitas terdapat tahanan yang lebih besar pada aliran darah (Potrer & Perry, 2005). Peran rehabilitasi sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi dan disability jangka panjang yang bersifat serius pada pasien stroke. Rehabilitasi bertujuan untuk membantu pasien mencapai dan mempertahankan kemandirian dalam melakukan ADL. Latihan Range of Motion (ROM) adalah salah satu bentuk intervensi fundamental perawat yang merupakan bagian dari proses rehabilitasi pada : Terapi Range of Motion : Pengertian, tujuan, dan prosedur : Penunggu pasien di ruang Kenanga : Seluruh pendamping pasien stroke di ruang Kenanga : Kamis, 12 April 2012 : Pukul 09.00 WIB : Bangsal Kenanga RS Goeteng Taroenadibrata

pasien stroke. Lewis (2007) mengemukakan bahwa sebaiknya latihan pada pasien stroke dilakukan beberapa kali dalam sehari untuk mencegah komplikasi (Astrid dkk, 2011). B. Tujuan 1. Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan tentang latihan range of motion selama 30 menit, peserta dapat memahami dan menerapkan secara mandiri mengenai latihan range of motion. 2. Tujuan Khusus: Setelah dilakukan penyuluhan latihan range of motion selama 30 menit, peserta dapat menjelaskan dan mempraktekkan: a. Pengertian latihan range of motion b. Tujuan latihan range of motion c. Prosedur latihan range of motion

C. Garis Besar Materi Materi yang diberikan meliputi : 1. 2. 3. Pengertian latihan range of motion Tujuan latihan range of motion Prosedur latihan range of motion

D. Pelaksanaan Kegiatan No 1 Kegiatan Penyuluh Pendahuluan


a. b. c. d.

Waktu 5 menit
a. b. c. d.

Kegiatan Peserta

Memberi salam Memberi pertanyaan apersepsi Menjelaskan pokok bahasan Menjelaskan tujuan 20 menit penjelasan tentang

Menjawab salam Menjawab pertanyaan Menyimak Menyimak

Kegiatan Inti
a.

Memberikan

a.

Menyimak

latihan range of motion


b.

Menampilkan video latihan range of

b.

Bertanya

motion
c.

Memberikan bertanya

kesempatan

untuk

c.

Memperhatikan

d.

Menjawab pertanyaan peserta 5 menit materi penyuluhan


a.

Penutup
a.

Menyimpulkan bersama peserta

Memperhatikan

b. c.

Memberikan evaluasi secara lisan Memberikan salam penutup

b. c.

Menjawab pertanyaan Menjawab salam

E. Metode Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi.

F. Media Media yang digunakan yaitu: 1. 2. Leaflet video

G. Evaluasi 1. 2. 3. Apakah pengertian latihan range of motion? Apakah tujuan latihan range of motion? Bagaimana prosedur latihan range of motion yang tepat?

H. Sumber Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8 Vol.1. Alih Bahasa : Agung waluyo. Jakarta. EGC. Potter, P. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses, praktek, edisi 4. EGC, Jakarta. Guyton and Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedoketran Edisi 17. Jakarta: EGC Astrid, Maria; Elly Nurachmah; Budiharjo. 2011. Pengaruh Latihan Range of Motion (ROM) Terhadap Kekuatan Otot, Luas Gerak Sendi dan Kemampuan Fungsional Pasien Stroke di RS Sint Carolus Jakarta. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan (I):175-182

Anda mungkin juga menyukai