Anda di halaman 1dari 78

Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan masalah lingkungan lokal, nasional, regional dan global.

Pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak dari permasalahan lingkungan, apakah dampaknya hanya lokal, nasional, regional atau global. Bila kita melihat bumi secara utuh maka bumi merupakan satu sistem yang utuh dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Hal tersebut sesuai dengan teori Gaia bahwa bumi merupakan kumpulan sistem-sistem hidup yang menjadi satu kesatuan. Dalam sistem tersebut ada sub sistem, akan tetapi apabila ada perubahan sekecil apapun dalam subsistem bumi maka akan memberikan dampak bagi bumi sebagai satu system (TeoriChaos).

Bila melihat dari pernyataan diatas sebenarnya dampak dari permasalahan lingkungan pasti akan mempengaruhi sistem bumi secara keseluruhan. Pada tugas ini dampak yang dimaksud adalah dampak yang dapat terlihat langsung atau dirasakan secara langsung akibat dari permasalahan lingkungan yang terjadi. Pembagian isu lingkungan lokal, nasional, regional dan global yaitu melihat dampak yang terjadi secara langsung bisa dirasakan secara lokal, dampak nasional, regional atau global. Memang agak sulit untuk menentukan secara ansih bahwa permasalahan lingkungan tersebut hanya berdampak lokal saja, atau nasional saja dan seterusnya. Dalam matrik, akan dijelaskan permasalahan lingkungan apa dan batasan dampaknya yang terjadi secara langsung untuk menentukan apakah isu lokal, nasional, regional atau global. Dalam matrik tersebut hanya berisikan contoh-contoh isu lingkungan dari masingmasing isu local, nasional, regional dan global.

1. Deskripsi Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.

Dampak (Global) Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, (b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c) gangguan terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan pertanian, (e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb).

2. Deskripsi Dalam lapisan stratosfer di bawah pengaruh radiasi ultraviolet, CFC terurai dan membebaskan atom klor, sesuai reaksi: CFC-11: CCl3F + UV Cl + CCl2F CFC-12: CCl2F2 + UV Cl + CClF2 Klor akan mempercepat penguraian ozon menjadi gas oksigen. Diperkirakan satu atom klor akan dapat mengurai 100.000 molekul O3 (Darmono, 2001). Di samping itu, gas dari rumah kaca dan beberapa atom lain yang mengandung brom, seperti metil bromida dan halon juga ikutmemperbesar penguraian ozon.

Dampak (Global) Dengan berkurangnya lapisan ozon dalam stratosfer dan terbentuknya lubang ozon (ozone hole) yang makin luas, maka radiasi ultraviolet lebih banyak sampai ke permukaan bumi. Badan proteksi lingkungan Amerika (EPA) memperkirakan 5% ozon yang berkurang akan dapat menyebabkan gangguan pada makhluk hidup, antara lain: Lebih banyak kasus kanker kulit melanoma yang sering berakibat fatal dan menyebabkan kematian tiap tahun. Menaikkan kasus katarak pada mata, kulit terbakar matahari dan kanker mata pada sapi. Menghambat daya kebal (imunitas) pada manusia, sehingga lebih mudah terinfeksi penyakit. Penurunan produksi tanaman pangan, seperti beras, jagung, dan kedelai. Kenaikkan suhu udara, karena terjadi perubahan iklim, penurunan produksi pertanian, dan kematian hewan liar yang dilindungi.

3. Deskripsi Proses revolusi industri mengakibatkan timbulnya zat pencemar udara seperti CO2, SOx, NOx diudara. Senyawa pencemar tersebut dapat bereaksi dengan air hujan dan turun menjadi senyawa asam.

Dampak (Global) Dampak dari hujan asam adalah proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, menganggu system pernafasan, Menyebabkan pengasaman tanah.

4. Deskripsi Proses kebakaran hutan dapat terjadi karena proses alami atau ulah dari manusia. Kebakaran oleh ulah manusia biasanya bermaksud untuk pembukaan lahan untuk perkebunan. Manusia dengan sengaja membakar hutan supaya memudahkan proses clearing.

Dampak (Regional) Dampak dari pembakaran hutan adalah memberikan kontribusi CO2 diudara, hilangnya keanekaragaman hayati, ekonomi hasil hutan dan Asap. Asap yang dihasilkan dapat menganggu kesehatan (system pernafasan) dan dapat mengganggu aktivitas lainnya seperti penerbangan. Dampak asap ini tidak hanya bersifat local akan tetapi bisa berdampak pada Negara lain.Contoh kebakaran hutan asapnya sampai ke Negara singapura dan Malaysia.

5. Deskripsi Hasil ekploitasi minyak bumi diangkut oleh kapal tanker ke tempat pengolahan minyak bumi (crude oil). Pencemaran minyak bumi dilepas pantai bisa diakibatkan oleh sistem penampungan yang bocor, atau kapal tenggelam yang menyebabkan lepasnya crude oil ke badan perairan (laut lepas)

Dampak (Regional) Dampak dari lepasnya crude oil diperairan lepas pantai mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung kepada gelombang air laut. Penyebaran limbah tersebut dapat berdampak pada beberapa negara. Dampak yang terjadi akibat dari pencemaran tersebut adalah tertutupnya lapisan permukaan laut yang dapat menyebabkan penetrasi matahari berkurang menyebabkan proses fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen terganggu dan dapat menyebabkan kematian organisme laut.

6. Deskripsi Pertambahan penduduk dunia yang mengikuti pertumbuhan secara eksponensial merupakan permasalahan lingkungan. Pertumbuhan penduduk akan menyebabkan peningkatan kebutuhan sumber daya alam dan ruang.

Dampak (Global) Dampak pertumbuhan penduduk menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan sumber daya alam dan ruang. Untuk kebutuhan sumber daya alam dapat menyebabkan over eksploitasi sedangkan kebutuhan ruang menyebabkan terjadinya pengalihan lahan dari hutan atau daerah hijau menjadi lahan pemukiman.

7. Deskripsi Desertifikasi atau penggurunan merupakan penurunan kemampuan daratan. Pada proses desertifikasi terjadi proses pengurangan produktifitas yang secara bertahap dan penipisan lahan bagian atas karena aktivitas manusia dan iklim yang bervariasi seperti kekeringan dan banjir.

Dampak (Global) Dampak dari desertifikasi mulanya berdampak lokal akan tetapi sekarang sudah menjadi isu global yang berdampak pada seluruh dunia. Kasus desertifikasi di meksiko menyebabkan emigrasi penduduk ke USA. Selain itu desertifikasi menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis dimuka bumi sehingga sink untuk penangkapan CO2 menjadi semakin berkurang.

8. Deskripsi Keanekaragaman hayati adalah keberagaman spesies mahluk hidup. Keanekaragaman hayati tidak hanya mewakili jumlah atau presentasi spesies yang ada disuatu wilayah, meliputi juga keunikan antar spesies, gen serta ekosistem yang merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

Dampak (Global) Penurunan keanekaragaman hayati sekarang sudah menjadi isu global yang di bahas dalam beberapa konvensi dunia. Dampak penurunan keanekaragaman hayati adalah karena keanekaragaman hayati ini mempunyai potensi yang besar bagi manusia baik untuk kesehatan (sumber bahan obat), Sumber pangan dan mempunyai potensi ekonomi

9. Deskripsi Didalam Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang dimaksud dengan B3 dapat diartikan Semua bahan/senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa tersebut. Limbah B3 diidentifikasi sebagai bahan kimia dengan satu atau lebih karakteristik: a) mudah meledak b) mudah terbakar c) bersifat reaktif d) beracun e) penyebab infeksi f) bersifat korosif.

Dampak (Global) Limbah B3 merupakan bahan berbahaya dan beracun yang penanangganannya harus secara khusus dengan Konsep from Cradle to grave. Kondisi sekarang limbah B3 tidak berdampak lokal saja karena terjadi kegiatan pemindahan limbah B3 antar negara bahkan ada yang membuang di laut lepas. Hal tersebut menyebabkan isu tentang limbah B3 menjadi isu global karena bisa berdampak kepada semua negara apabila pembuangan limbah B3 di laut lepas terjadi kebocoran atau pembuangan limbah B3 ke teretori negara lain. Dampak limbah B3 bersifat akut sampai kematian bagi mahluk hidup.

10. Deskripsi Kekeringan adalah kekurang air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia atau mahluk hidup lainnya.

Dampak (Lokal) Dampak dari kekeringan bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan,

11. Deskripsi Banjir merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpaan air hujan karena proses infiltrasi mengalmi penurunan. Hal tersebut terjadi karena daerah hijau sebagai penahan larian air hujan berkurang.

Dampak (Lokal & Global) Dampak dari banjir menyebabkan gangguan kesehatan, keterkendalaan kegiatan aktivitas manusia, penurunan produktivitas. Dampak banjir merupakan dampak lokal, akan tetapi bisa juga menjadi skala nasional seperti banjir dijakarta yang menghambat aktivitas nasional karena bandara terisolasi.

12. Deskripsi Menurunnya luasan hutan yang terjadi akibat kegiatan ilegal logging.

Dampak (Nasional) Dampak kegiatan ilegal loging berdampak skala nasional karena terjadi penurunan sumber daya alam baik dari hasil hutan, keanekaragaman maupun konservasi air.

13. Deskripsi Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup adalah : masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya

Dampak (Nasional) Pencemaran terjadi akibat pengelolaan limbah industri yang tidak baik dan benar. Dampak dari pencemaran adalah gangguan kesehatan, penurunan kualitas lingkungan dan dapat menurunkan produktivitas. Dampak dari pencemaran limbah industri ini bisa berskala nasional karena pencemaran bisa terjadi dibadan perairan mengalir atau udara sehingga dampaknya tidak hanya satu daerah tetapi dirasakan oleh daerah lain.

14. Deskripsi Longsor adalah terkikisnya daratan oleh air lairan (run off) karena penahan air larian (daerah hijau) berkurang.

Dampak (Lokal & Global) Dampak dari longsor bisa berdampak terjadinya kerusakan tempat tinggal atau tempat kegiatan aktivitas seperti ladang, sawah dan juga bisa menganggu transportasi kegiatan perekonomian. Dampaknya sangat dirasakan bagi daerah lokal dan ada kemungkinan berantai kedaerah lainnya.

15. Deskripsi Erosi adalah terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut.

Dampak (Lokal) Dampak erosi pantai berdampak lokal dan dapat menyebabkan kerusakan tempat tinggal, dan hilang potensi ekonomi seperti kegiatan pariwisata.

16. Deskripsi Masuknya air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah akibat air tanah telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan intrusi air laut seperti kawasan manggrove.

Dampak (Lokal) Dampak dari intrusi air laut adalah terjadinya kekurangan stok air tawar, menganggu kesehatan

Deskripsi Masuknya air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah akibat air tanah telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan intrusi air laut seperti kawasan manggrove.

Dmpak Dampak dari intrusi air laut adalah terjadinya kekurangan stok air tawar, menganggu kesehatan

Pada matrik diatas hanya merupakan contoh-contoh permasalahan lingkungan yang terjadi. Masih banyak beberapa kasus permasalahan lingkungan yang tidak dapat dituliskan. Penentuan wilayah dampak dari permasalahan lingkungan sebenarnya sangat sulit ditentukan, seperti dampak dari isu lingkungan global sebenarnya ada dampak yang bersifat lokal, nasional, regional dan global, tergantung dari sisi mana memandang dampak dari suatu kasus permasalahan lingkungan. Terlepas dari wilayah dampak yang diakibatkan dari suatu permasalahan lingkungan. Kita dapat menarik kesimpulan, dari matrik diatas kita dapat pelajaran bahwa dampak dari suatu kasus lingkungan sangat mempengaruhi mahluk hidup terutama manusia,

ISU LINGKUNGAN GLOBAL


1. 2. 3. 4. PERUBAHAN IKLIM PENIPISAN LAPISAN OZON HUJAN ASAM PENCEMARAN

APAKAH PEMANASAN GLOBAL?

Pemanasan global adalah terjadinya kecenderungan meningkatnya suhu udara di permukaan bumi dan lapisan atmosfer bawah dari waktu ke waktu, akibat terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect); Efek rumah kaca adalah istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan proses terjadinya peningkatan suhu udara di permukaan bumi dan lapisan atmosfer bawah akibat terus meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti CO2 dan GRK anthropogenic lainnya di atmosfer.

APAKAH GAS-GAS RUMAH KACA ?

Gas-gas rumah kaca (greenhouse gases) adalah beberapa jenis gas yang terperangkap di atmosfer dan berfungsi seperti atap rumah kaca yang mampu meneruskan radiasi gelombang pendek matahari, tetapi kedap terhadap radiasi gelombang panjang (radiasi panas) yang di emisikan oleh permukaan bumi; Gasgas yang dimaksud adalah CO2, CH4, N2O, HFCs, PFC dan SF6; Anthropogenic GHG vs Natural GHG

APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERUBAHAN IKLIM

Terjadi perubahan besaran pada parameter iklim dalam rentang waktu yang panjang; Dipengaruhi baik langsung maupun tidak langsung dari hasil kegiatan manusia (anthropogenic) seperti: industrialisasi, transportasi, perubahan tata guna lahan, penggunaan energi. Kegiatan-kegiatan tersebut menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti:CO2, CH4, N2O, dll.

Sektor-sektor yang rentan terhadap dampak perubahan iklim IPCC, 1994) SEKTOR DAMPAK POTENSIAL

1.Tanaman pangan : Pperubahan masa panen,pergeseran produktifitas(relatif) dan hasil produksi; 2.Peternakan : Perubahan masa panen, pergeseran produktifitas (relatif) dan hasil produksi; 3.Perhutanan : Perubahan masa pertumbuhan spesies, perubahan dalam produksi hutan dan migrasi dari vegetasi; 4.Sumberdaya air : Perubahan suplai, perubahan musim kering, banjir, perubahan kualitas air dan tenaga air; 5. Sumberdaya pesisir : penggenangan, intrusi air laut dan meningkatnya banjir; 6. Kesehatan manusia : Meningkatnya penyakit infeksi, akibat berubahnya zona temperatur 7. Industri dan energi : Perubahan hasil industri dan pola kebutuhan energi

BAGAIMANA MENGURANGI DAMPAK MITIGASI : berbagai tindakan aktif yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya perubahan iklim/pemanasan global & mengurangi dampak perubahan iklim/pemanasan global (penurunan emisi GRK, peningkatan penyerapan GRK, dll.) ADAPTASI : berbagai cara (tindakan) penyesuaian diri terhadap kejadian akibat terjadinya perubahan iklim/pemanasan global (kesehatan, kualitas udara, kualitas air, dsb.)

Pencemaran Lingkungan

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya, (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut Polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.

1. jumlahnya melebihi jumlah normal, 2. berada pada waktu yang tidak tepat, dan 3. berada pada tempat yang tidak tepat.

1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi 2. merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.

A. Macam-macam Pencemaran Lingkungan


a. Pencemaran Air Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi. Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambah jumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan.

Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.

Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.

b. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehingga kesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.

Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisasisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng.

Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.

c. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.

(1) Pencemar Udara Berbentuk Gas


Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC). Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.

(2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat


Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru. Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Partikel yang mencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.

a. Menurut tempat terjadinya


1. Pencemaran udara berupa gas:
a. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara. b. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat C02 disbt juga sebagai efek rumah kaca.

c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan. d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih. Sumber polusi udara lain radiasi bahan radioaktif, misalnya nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian. Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara.

2. Pencemaran air :
a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun. b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air. c. Fosfat hasil pembusukan bersama H03 dan pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.

Salah satu bahan pencemar di laut adalah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut. Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.

3. Pencemaran tanah : a. sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng b. detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan) c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida. 4. Polusi suara : Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.

b. Menurut macam bahan pencemar


1. Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak. 2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba coli dan Salmonella thyposa. 3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik dan karet.

c. Menurut tingkat pencemaran


Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak.

Tingkat pencemaran dibedakan mjd 3


1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih. 2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat. 3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir

Parameter Pencemaran
a. Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor dan logam-logam berat. b. Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen dalam air. Cars pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm. c. Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan dan radioaktivitas. d. Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos dan plankton.

B. Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global


Pembakaran bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan, gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat byk, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumi menjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas lain yg menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yg berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.

Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik, sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulaupulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam

terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau atau air sungai menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.

C. Upaya Penanggulangan Pencemaran


Lingkungan Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran

1. Membuang sampah pada tempatnya. Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan. Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampahsampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di

2. Penanggulangan limbah industri Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Dengan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem. Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap

3. Penanggulangan pencemaran udara Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.

4. Diadakan penghijauan di kota-kota besar Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.

5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai.


Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan. Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian

6. Pengurangan pemakaian CFC


Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global. Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai

Anda mungkin juga menyukai