Anda di halaman 1dari 25

Laporan kasus HERNIA INGUINALIS

Sandy Anandhita M. 022010101098

Definisi
Hernia : merupakan protusi (penonjolan) ruas organ, isi organ ataupun jaringan melalui bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan atau lubang abnormal

Bagian hernia

Hernia inguinalis
paling sering terjadi (sekitar 75% dari hernia abdominalis) adalah hernia inguinalis terdiri dari: - hernia inguinalis indirek (lateralis) - hernia inguinalis direk (medialis)

ETIOLOGI
Faktor yang dipandang berperan kausal adalah adanya Prosessus vaginalis yang terbuka, Peninggian tekanan didalam rongga perut, Kelemahan otot dinding perut karena usia

Diagnosa
Berdasarkan gejala klinis: benjolan di inguinal timbul saat penderita mengejan atau berdiri dan masuk kembali saat pasien berbaring Berdasarkan pemeriksaan: 1. Thumb test 2. Finger test 3. Ziemann tes

Penatalaksanaan
1. Konservatif a. Reposisi b. Bantalan penyangga 2. Operatif a. Herniotomi b. Herniorafi

Komplikasi
Hernia inkarserata dapat terjadi ileus obstruksi Hernia strangulata

Laporan kasus
Identitas Pasien Nama Jenis Kelamin Usia Agama Status Pekerjaan Alamat No. RM Tanggal MRS Tanggal Pemeriksaan Tanggal KRS

: Tn. J : Laki- laki : 70 tahun : Islam : Menikah : Montir sepeda motor : Mayang, Jember : 242827 : 10 Maret 2009 : 10 Maret 2009 : 17 Maret 2009

Keluhan utama : Nyeri pada lipatan paha


Riwayat Penyakit sekarang: Pasien datang dengan keluhan nyeri pada benjolan di lipat paha sebelah kanan sejak setengah jam yang lalu. Benjolan tersebut mulai muncul sejak 1 tahun yang lalu. Sebelumnya dikatakan benjolan tersebut keluar saat pasien berdiri dan dapat masuk kembali saat pasien berbaring. Sejak satu bulan yang lalu pasien mengeluh benjolannya lebih sering keluar dan baru bisa masuk lagi dengan bantuan tangan. Perut juga terasa sakit, nafsu makan menurun, mual dan muntah, buang air besar lancar hanya sedikit-sedikit dan bisa kentut. Tadi pagi saat bekerja di bengkel, pasien mengatakan benjolan keluar dan tidak bisa dimasukkan lagi serta terasa nyeri, pasien lalu memeriksakan dirinya ke puskesmas Mayang dan kemudian dirujuk ke RSUD dr.Soebandi Jember.

Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mempunyai riwayat pernah batuk lama dan tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit seperti pasien Riwayat Pengobatan : Pasien tidak pernah mencari upaya pengobatan karena benjolan dapat masuk dengan sendirinya

Pemeriksaan Tgl 10 Maret 2009


KU Kesadaran Vital sign : Cukup : composmentis : T : 120/80 mmHg N : 80 x/m

RR : 24 x/m t : 36,5 C

Status Generalis :
Pernafasan Gizi Kulit Kepala : Mata

Telinga Hidung Mulut Leher

: normal : baik : turgor kulit normal : konjunctiva : tidak anemis sklera : icteric (-) : lubang telinga (N), pendengaran (N) : bau (-), sekret (-), perdarahan (-) : bibir : pigmentasi (-), sianosis (-), Odema (-) mukosa : pucat (-), Hiperemi (-) : simetris, kaku kuduk (-)

Thorax : Cor

I P P A

: ictus cordis tidak terlihat : ictus cordis tidak teraba : D : redup di ICS IV PSL S : redup di ICS V MCL : S1S2 tunggal : simetris +/+, retraksi -/-, ketertinggalan gerak dada -/: fremitus raba +/+ normal : sonor +/+ : Vesikuler +/+, Rhonci -/-, Wheezing -/-

Pulmo :

I P P A

Abdomen : I A P P

: flat : BU (+) meningkat : timpani : soepel, hepar/ lien tak teraba, undulasi (-) : akral hangat +/+, odem -/: akral hangat +/+, odem -/-

Extremitas : atas bawah

Status Lokalis
R. inguinalis D : teraba massa lunak dg ukuran 6-7 cm , BU (+) transiluminasi tes (-) Rectal toucher : TSA (+), BCR (+), Mukosa halus, darah (-), lendir (-), feses (+)

A : Hernia inguinalis lateralis D inkarserata P : MRS Infus RL 1500 cc/24 jam Inj. cefotaxim 3 x 1 gr Inj. ketorolac 3 x 1 ampul Inj. ranitidin 3 x 1 ampul Pasang DK dan NGT Lab. lengkap Urgent hernioplasty Pada saat dilakukan usaha mereposisi benjolan di R. Inguinalis D, benjolan dapat dimasukkan kembali

Hasil pemeriksaan laboratorium Tgl. 10 maret 2009


Hb Leukosit Hematokrit SGOT SGPT Kolesterol total GDA Kreatinin serum BUN Asam urat 13,4 gr/dl 12,3 x109/L 41 % 22 U/L 28 U/L 154 g/dL 112 mg/dL 1,1 mg/dL 15 mg/dL 3,7 mg/dL

Pemeriksaan tgl 11 Maret 2009


S = tidak terdapat keluhan O = KU : cukup Kesadaran : composmentis Vital sign : T : 120/80 mmHg RR : 24 x/m N : 80 x/m t : 36,5 C Status generalis : tetap Status lokalis : R. inguinalis D : tidak tampak penonjolan massa A = Hernia inguinalis lateralis D post inkarserata P = Inj. cefotaxim 3 x 1 gr Diet bebas TKTP Pro op. hernioplasty

Pemeriksaan tgl 12 Maret 2009


S = tidak terdapat keluhan O = KU : cukup Kesadaran : composmentis Vital sign : T : 130/80 mmHg RR : 20 x/m N : 84 x/m t : 36,8 C Status generalis : tetap Status lokalis : tetap A = Hernia inguinalis lateralis D post inkarserata P = Inj. cefotaxim 3 x 1 gr Diet bebas TKTP Pro op. hernioplasty

Pemeriksaan tgl 13 Maret 2009


S = tidak terdapat keluhan O = KU : cukup Kesadaran : composmentis Vital sign : T : 120/80 mmHg N : 88 x/m Status generalis : tetap Status lokalis : tetap A P

RR : 20 x/m t : 36,8 C

= Hernia inguinalis lateralis D post inkarserata = Inj. cefotaxim 3 x 1 gr Diet bebas TKTP Pro op. hernioplasty

Pemeriksaan tgl 14 Maret 2009


S = tidak terdapat keluhan O = KU : cukup Kesadaran : composmentis Vital sign : T : 110/70 mmHg N : 84 x/m Status generalis : tetap Status lokalis : tetap A P

RR : 20 x/m t : 36,7 C

= Hernia inguinalis lateralis D post inkarserata = Inj. cefotaxim 3 x 1 gr Diet bebas TKTP Pro op. hernioplasty hari ini

Laporan Operasi

Informed consent dan antibiotik profilaksis disinfeksi dengan betadin, lapangan operasi dipersempit dengan duk steril Insisi 2 jari medial SIAS sejajar ligamentum inguinale diperdalam sampai aponeurosis muskulus obliqus eksternus didapatkan kantung hernia, isi dikembalikan ke rongga abdomen dilakukan herniotomi dan herniorafi

Terapi post operasi: Infus RL : D5 = 2 : 2 Injeksi cefotaxim 3 x 1 gr Injeksi antrain 3 x 1 amp

Pemeriksaan tgl 15 Maret 2009


S = tidak terdapat keluhan O = KU : cukup Kesadaran : composmentis Vital sign : T : 120/70 mmHg RR : 24 x/m N : 88 x/m t : 36,5 C Status generalis : tetap Status lokalis : R. inguinalis D : luka post op. hernioplasty tertutup verband A P = Hernia inguinalis lateralis D post op. hernioplasty H1 = Infus RL : D5 = 2 : 2 Inj. cefotaxim 3 x 1 gr Inj. antrain 3 x 1 amp KRS

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai