Anda di halaman 1dari 18

FIKIH MUNAKAHAT:

PEMBAGIAN KAJIAN FIKIH: 1.FIKIH Ibadat : salat. Zakat, shaum, Haji 2.Fikih Muamalat : jual-beli (perdagangan), gadai, hutang piutang, pinjam meminjam, barang temuan, hibah, wakaf, dll. 3.Fikih Munakahat : nikah, talak, rujuk, nafkah, menyusui, memelihara anak, dll 4.Fikih Jinayat: hukum murtad, pezina, peminum, mencuri, membunuh, tuduhan berbuat zina, dll.

NIKAH :
HUKUMNYA : 1.Sunnah: bagi yang mampu (jima, biaya konsekwensi pernikahan). )32: ( ) ( )38 : ( ) ( )49 : ( ) ( ) 72 : ( ) ( , , , , ( . ) ) ( ) (

2.Makruh : bagi yang tidak punya keinginan untuk nikah, tidak punya biaya hidup atau yang dilanda sakit yang berkepanjangan, sementara sang isteri berkecukupan, dan tidak punya nafsu seksual lagi. 3.Wajib: bagi yang sudah mampu secara fisik maupun ekonomi, takut akan zina. atau karena sudah bernazar. 4.Haram : bagi yang tidak bisa melaksanakan kewajiban sebagai suami dalam hal infak atau berhubungan seksual. Atau mempunyai penyakit menular atau penyakit yang menyebabkan tidak bisa berhubungan. Atau bagi yang mau berpoligami tapi yakin dia tidak bisa berbuat adil dalam segala hal. 5.Mubah : jika tidak ada alasan yang memakruhkan, mengharamkan, mensunnahkan atau mewajibkan.

Hikmah Nikah :
1.menyalurkan hasrat (nafsu) biologis yang berakibat pada kepuasan batin dan kesehatan. 2.sesuai dengan perilaku makhluk hidup yang selalu berpasang pasangan. 3.mengikuti sunnah (perilaku) para Nabi dan para rasul. 4.mendapatkan keturunan yang saleh dan berkualitas sehingga tercipta generasi yang dibanggakan untuk membangun peradaban manusia yang diciptakan oleh Allah sebagai Khalifah di bumi. 5.menjadi pemicu untuk giat bekerja, memberdayakan diri sehingga bisa mandiri dalam hidup. 6.mendapatkan ketenangan batin (sukun), tercipta keharmonisan dalam rumah tangga (mawaddah warahmah). 7.memperbanyak jaringan kekeluargaan antara keluarga suami dan isteri. 8.memperbanyak saluran untuk beribadah melalui nafkah kepada anak dan isteri, mendidik anak anak untuk menjadi anak yang saleh. 9.menjadikan seseorang bersikap dewasa, bertanggung jawab, mempunyai perangai kebapakan/ keibuan. 10. Allah menjanjikan mereka yang menikah, dengan banyaknya rizki, mendapatkan kecukupan dalam hidup. 11. anak anak yang saleh, bisa menjadi kekayaan yang tak ternilai dalam kehidupan seorang muslim. Bisa membantu di dunia dikala orang tuanya sudah tak berdaya, dan menjadi amal yang tak terhenti (amal jariyah) di akhirat. Karena selalu mendoakan kedua orang tuanya.

Macam macam nikah Jahiliyah:


1.Nikah Khadn : mempunyai wanita simpanan. 2.Nikah Badal : bergantian isteri dengan temannya. 3.Nikah Istibdla : menyuruh isterinya berhubungan dengan orang ternama, agar mempunyai keturunan yang unggul. 4.Nikah Mudlamadah: perempuan fakir yang menyerahkan dirinya kepada lelaki kaya. Setelah dapat pesangon banyak kembali kepada suaminya sendiri. 5.al-Bigha : yaitu berzina untuk mendapatkan materi. Jika tidak ada materi disebut zina saja. 6.Nikah Jamai(1) (poliandri) disebut juga nikah Mukhadanah: satu perempuan digauli oleh banyak orang. Jika punya anak, salah satu dari yang menghamili ditunjuk menjadi ayah dari anak tersebut. 7.Nikah Jamai (2):satu perempuan digauli oleh beberapa lelaki. Jika hamil maka dipanggil juru tebak (qaafah) untuk menentukan ayah dari bayi tersebut. 8.Nikah Syari : nikah seperti nikah syari yang berlaku dalam islam. Ada calon suami-isteri, wali, dua saksi, mahar.

Pernikahan Tidak Satu Majelis :


Pengertian : yaitu pernikahan yang pada saat terjadi akad nikah, antara calon suami dan wali, saksi dan calon isteri tidak dalam satu majelis akad. Rukun pernikahan : Menurut Jumhur : 1.dua calon mempelai pria dan wanita. 2.wali dari pihak wanita. 3.Ijab dan kabul. 4.Saksi. (syarat) 5.Mahar (syarat) Menurut Hanafi rukun nikah hanya satu yaitu : Ijab dan Kabul. Persoalan : Pernikahan adalah sesuatu yang sakral, penuh tanggung jawab, laksana sekolahan yang memberi banyak pelajaran, peruntungan nasib masa depan individu manusia. Maka akad pernikahan harus dilaksanakan penuh ke hati hatian, yaitu dengan terpenuhinya semua syarat dalam pernikahan. Pada saat ini alat telekomunikasi semakin canggih. Dalam transaksi perdagangan keuangan, transaksi dilakukan dengan teknologi modern. Terkadang kedua calon mempelai berjauhan. Untuk bertemu dalam satu majelis terkadang susah karena beberapa hal. Bagaimana jika pernikahan dilakukan melalui telpon, teleconference dan lain sebagainya ? Substansi Persoalan Satu Majelis. Apakah yang dimaksud dengan satu mejelis adalah : satu tempat dan satu waktu ? Atau satu waktu walau tidak satu tempat?

Hukum Akad Nikah Tidak Satu Majlis:


1.Tidak sah : a.pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan membawa dampak yang luas dalam kehidupan. Maka harus hati hati dalam pelaksanaannya. Sesuatu yang terkait dengan keturunan (farj) dan darah (menjaga kehidupan seseorang) harus ekstra hati hati. Jangan sampai salah. Sekali salah akan berdampak dalam kehidupan berumah tangga. 2.Sah: disamakan dengan akad jual beli. Jual beli tidak mesti dalam satu majlis. Pada masa sekarang jual beli melalui telpon, internet, faksmile dll dihukumi sah. 3.Sah dalam kondisi tertentu seperti letak yang berjauhan antara mempelai pria dan wanita dan susah mendatangkan keduanya dalam satu majlis akad. Dengan syarat suara yang bersangkutan sudah dikenali oleh pihak yang tekait.

Nikah Mutah :
Definisi : pernikahan antara seorang lelaki dan perempuan dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. Mutah = besenang senang. Karena tujuannya adalah untuk kepuasan seksual saja, bukan untuk membentuk keluarga. Jika masa yang ditentukan habis, keduanya berpisah tanpa shigat talak/cerai. , : ( . , ) Sejarah : Nikah Mutah pernah diperbolehkan sebelum perang Khaibar, lalu dilarang pada waktu di Khaibar bersama dengan pelarangan makan daging Himar rumahan. Kemudian diperbolehkan pada waktu pembukaan kota Mekah, kemudian diharamkan untuk selamanya. Dalam riwayat lain : Hajji Wada. Zuhaili menyebutkan bahwa NM dibolehkan pada : perang Authas, Umrah Qadla, Fath Makah, perang Tabuk. Sebagian ulama mengatakan inilah hukum yang paling unik dalam islam. Yaitu stu hukum dibolehkan, kemudian dilarang, dibolehkan lagi kemudian dilarang untuk selamanya. Alasan dibolehkannya NM: uzubah syadidah (lama tak bertemu isteri) karena terus berperang dan sedikitnya perempuan. Rukun Nikah Mutah : a. Shigat ijab kabul. b. Calon mempelai perempuan. c. Mahar. d. Waktu. Dari rukun ini tidak disebutkan saksi atau wali. Hukumnya : 1.Jumhur ulama ahlissunnah, termasuk Ibadliyyah (Khawaraij) dan Zaidiyyah (Syiah) : tidak sah. Ibn Rusyd melansir bahwa diharamkanya NM sudah demikian mutawatir melalui riwayat riwayat yang sangat masyhur. 2.Ibn Abbas : ada tiga riwayat : a. Boleh. B. Boleh dalam keadaan darurat. C.tidak boleh sebagaimana jumhur ahlissunnah. 3.Syiah Imamiyyah : boleh. Diantara sahabat yang membolehkan : Ibn Abbas, Ibn Masud, Jabir, Amr ibn Hurayyits, Abu Said, Salamah bin Umayyah bin Khalaf, Thawus, Said bin Jubair, Ibn Juraij, dll.

Alasan yang melarang :


1.Alasan Rasional : a. Tujuan pernikahan adalah untuk membentuk keluarga, sementara NM tidak bertujuan untuk itu. tapi untuk bersenang senang. b.perempuan dalam NM menjadi pihak yang menderita, karena tidak ada tanggung jawab suami. Tidak ada pewarisan (dlm satu riwayat : ada pewarisan jika ada perjanjian), tidak ada idah (dlm satu riwayat : satu atau dua kali haid), tidak ada perceraian/talak. c.dalam NM tidak ada saksi dan wali. Jadi tidak beda dengan perzinaan. Bagaimana jika terjadi persoalan antara kedua suami isteri. d.jika suami menafikan anak hasil NM, tidak ada proses Lian sebagaimana dalam perkawinan biasa. Hal ini akan menyakitkan pihak perempuan. e. anak NM dinisbatkan kepada ibunya saja. Ibunya harus menafkahinya sendirian. 2.Alasan Istidlal : -dalam Al-Quran (al-Muminun : 5-6) tidak boleh melakukan hubungan seksual kecuali dengan isteri. Dalam NM perempuan ybs bukan isteri. Sebab kalau isteri ada konsekwensi a.l ada pewarisan antara suami isteri, ada talak/perceraian, ada idah dan adanya hubungan nasab. Dalam NM hal itu tidak ada. Suami boleh menafikan anak NM tanpa lian. pewarisan hanya antara anak dengan bapak dan ibunya saja.

Dalil dalil yang melarang: 1. hadis Nabi : : : . : , . . : : . : : . 2.Kesepakatan empat Imam fikih, dan mayoritas para sahabat.

Dalil yang melegalkan : 1. ayat : 24 an-Nisa. Banyak riwayat membubuhkan tambahan kata : Ila ajalin Musamma (untuk masa tertentu). Hal ini mengarah kepada NM. 2.Kebolehan Nikah Mutah bersifat pasti, sementara penghapusan hukum NM bersifat zhanni. Hukum yang zhanni tidak bisa menghapuskan hukum yang sudah pasti.atau dengan kata lain penghapusan hukum NM belum pasti. Maka yang diberlakukan adalah kaedah Istishhabul Ashli atau Ibqau ma Kaana ala ma kaana 3.Syiah berpandangan bahwa yang menghapus hukum NM adalah Umar, bukan Nabi. 4.Jika penghapusan hukum NM bersifat mutawatir, mestinya Ibn Abbas, Imran bin Hushain mengetahuinya. Tapi kenapa Ibnu Abbas masih membolehkannya (dalam satu riwayat). Jika khabar penghapusan NM bersifat ahaad, maka khabar aahaad tidak bisa menghapuskan hukum kebolehan nikah mutah yang bersifat mutawatir.

Munaqasyah Dalil : Jumhur berpendapat bahwa ayat:4 dalam surah an-Nisa jika dikaitkan dengan NM masih bersifat dugaan. Tafsir yang rajih adalah pernikahan biasa. Karena konteks ayat mengarah ke pernikahan biasa. Dalam ayat surah an-Nisa, orang yang tidak mampu biaya nikah hendaklah mencari amat saja. Mestinya jika tidak mampu NM saja. Berarti ayat diatas terkait dengan nikah biasa. Tidak ada hubungannya dengan NM. Riwayat pengharaman NM sudah demikian masyhur. Kemungkinan sebagian sahabat ada yang ulamamendengar hadis tersebut. Sahabat Ali sendiri melarangnya. Ibn Abbas merujuk kembali fatwanya dan akhirnya sama dengan pendapat jumhur. Kesimpulan : Nikah Mutah sesuai pendapat jumhur ulama: mufassirin, fuqaha, muhadditsin : haram sampai hari kiamat. NM tidak sesuai dengan tujuan pernikahan dalam islam. NM sangat merugikan pihak perempuan dalam banyak segi.

Pendapat Ulama : 1.hukumnya tidak sah. (fatwa Majma al fiqah al-islami Saudi Arabia no 52 (2/6). 2.hukumnya sah.(fatwa Syekh Bin Baz, mufti Saudi Arabia. No fatwa : 2201) Alasan yang tidak mensahkan: Pernikahan adalah Mitsaq Ghalizh (perjanjian yang berat), menyangkut nasab dan keturunan. Maka harus ekstra hati hati. Caranya harus menghadirkan semua yang terlibat dalam pernikahan. Terkadang orang bisa menirukan suara orang lain. Maka bisa berakibat fatal. Alasan yang mensahkan : a.yang dimaksud dengan ittihad al-majelis adalah satu waktu. b.pernikahan adalah salah satu bentuk transaksi (akad) sebagaimana juga perdagangan. Jika dalam perdagangan transaksi bisa sah melalui telpon dlsb, maka pernikahan juga demikian. c.yang paling penting adalah: 1. hadirnya saksi pernikahan dan wali pada saat akad nikah terjadi. 2. calon suami harus benar benar yang bersangkutan. 3.tidak ada unsur permainan seperti menirukan suara orang lain. Jalan Selamat : 1. mewakilkan pernikahannya kepada orang lain. 2.pada saat pernikahan dengan telpon atau lainnya, harus dilaksanakan ekstra hati hati. Semua pihak harus betul betul pihak yang terkait. 3.tidak ada unsur main main.

Perkawinan Beda Agama :


Perkawinan dengan orang musyrik : Pengertian : orang yang menyembah kepada selain Allah S.W.T, termasuk orang atheis yang tidak berketuhanan. Termasuk juga perempuan yang murtad. Semua ulama sepakat perkawinan dengan orang musyrik tidak sah. Dalilnya : ) 221 : ( ) ( ) ( )10 : ( ) ( ) ) Alasan : tidak akan terjadi hubungan yang harmonis antara suami dan isteri. Perkawinan dengan Ahli Kitab : Pengertian Ahli Kitab : Yaitu kaum yang mempunyai kitab samawi yang menjadi pegangan hidup mereka. Mereka adalah Yahudi dan Nasrani. Rasyid Ridla : ahli kitab adalah mereka yang mempunyai kitab samawi, atau diyakini mempunyai ikatan denga kitab suci walaupun hubungan itu sudah buram dan cenderung terputus. Termasuk dalam katagori ini adalah penganut konghucu, hindu dan lainnya. Pendapat Ulama : Dilihat personilnya : a. Jika suaminya yahudi atau kristen, sedangkan isterinya muslimah, maka jumhur ulama tidak mensahkan perkawinan seperti ini. b. Jika suaminya muslim sedangkan isterinya yahudi atau Nasrani, maka pendapat ulama adalah sbb : 1.Tidak sah. (Ibnu Umar ) : alasannya : orang nasrani adalah penyembah Nabi Isa. Mereka adalah musyrik. 2.Sah secara mutlak. Alasannya : sesuai dengan ayat : 5 al-Maidah. 3.Sah dengan syarat. Diketahui bahwa perempuan itu mempunyai keturunan israili. Dalilnya : kata : Min Qablikum pada ayat 5 al-Maidah.

Syarat sah nikah dengan kitabiyah menurut Imam Syafii: 1.jika perempuannya yahudiyah : maka harus keturunan israiliyyah. 2.tidak diketahui kapan dari nenek moyangnya yang memeluk agama yahudi setelah agama tersebut di nasakh oleh agama islam. Jika diketahui bahwa nenek moyangnya memeluk agama yahudi sedtelah dinasakh oleh agama islam, maka tidak sah nikahnya. Jika Nasraniyyah : maka harus diketahui bahwa nenek moyang telah memeluk agama nasrani sebelum dinasakh oleh agama islam.

Muasyarah bil Maruf :


Pengertian : Muasyarah : Mukhalathah, Mumazajah. Menggauli. al-Maruf : sesuatu diketahui. Apa yang tidak diingkari baik oleh syara atau kehormatan oleh masyarakat. Atau sesuatu yang diketahui kebaikannya oleh syara atau adat kebiasaan (urf) satu masyarakat. Muasyarah bil maruf : menggauli isteri dengan baik, sesuai dengan aturan syara, dan sesuai dengan adat kebiasaan masyarakat.

Komentar Ulama : 1.berkata yang baik. Berperilaku yang baik. Berpenampilan yang baik. 2.tidak menyakiti. Tidak berkata kotor. Wajah yang selalu ceria. 3.memenuhi hak haknya seperti mahar, nafkah. Tidak bermuka masam tanpa sebab. 4.berkata baik. Tidak berlaku kasar. Tidak memperlihatkan ketertarikan kepada perempuan lain.

Dalil dalil Muasyarah bil maruf :

-1 (. ) 228 -2 ( ) -3 ( )19 : (-4 , , , , , . , . , . ) ( . : ) 210 /6 ( -5 ) ( : )6/206 ( -6 , ) ( ) .

Refferensi : 1. al-Fiqh al- Islami wa adillatuhu : Wahbah Zuhaili, jilid 9 al Ahwal asy-Syakhshiyyah. Dar al-Fikr. 2.Tahrim Nikah al-Mutah : Abul Fath, Nasr bin Ibrahim al-Maqdisi. Muqaddimah : Syekh Athiyyah Muhammad Salim. Hammad al-Anshari. Dar at-Turats. Madinah. 3.http:// islamqa.com/ar/ref/105531. 4.http://www.islamicweb.com/arabic/shia/muta.htm. 5.http://ar.wikipedia.org/wiki.

Anda mungkin juga menyukai