Ferdinandus Bernardino Annyzar Maulana Bachtiar Samsul Arif Kurniawan Teguh Tri Wardana Heriani Margaret N.Z Benny Ramadhan
Oleh:
Page 1
DEFINISI KOROSI
Korosi merupakan reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida dan karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Page 2
Page 3
Oksigen
Udara yang banyak mengandung gas oksigen akan menyebabkan terjadinya korosi. Korosi pada permukaan logam merupakan proses yang mengandung reaksi redoks. Oksigen dari udara yang larut dalam air akan tereduksi, sedangkan air sendiri berfungsi sebagai media tempat berlangsungnya reaksi redoks pada peristiwa korosi. Semakin banyak jumlah O2 dan H2O yang mengalami kontak denang permukaan logam, maka semakin cepat berlangsungnya korosi pada permukaan logam tersebut.
Page 4
Larutan garam Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk melangsungkan transfer muatan. Hal itu mengakibatkan elektron lebih mudah untuk dapat diikat oleh oksigen di udara. Air hujan banyak mengandung asam, dan air laut banyak mengandung garam, maka air hujan dan air laut merupakan korosi yang utama.Larutan garam menyerang lapisan mild stell dan lapisan stainless stell selain itu dapat menyebabkan terjadinya pitting (kebocoran), crevice (retek / celah), korosi, dan juga pecahnya alooys (paduan logam yang bersifat tahan karat).
Page 5
Permukaan logam yang tidak rata Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sukar terjadi, sebab sukar terjadi kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode.
Page 6
Keberadaan zat pengotor Zat pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak atom logam yang teroksidasi. Sebagai contoh, adanya tumpukan debu karbon dari hasil pembakaran BBM pada permukaan logam mampu mempercepat reaksi reduksi gas oksigen pada permukaan logam. Dengan demikian peristiwa korosi semakin dipercepat.
Page 7
Kontak dengan Elektrolit Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju korosi dengan menambah terjadinya reaksi tambahan. Sedangkan konsentrasi elektrolit yang besar dapat melakukan laju aliran elektron sehingga korosi meningkat. Temperatur Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks semakin besar. Dengan demikian laju korosi pada logam semakin meningkat.
Page 8
pH Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu: 2H+(aq) + 2e- H2 Adanya reaksi reduksi tambahan pada katode menyebabkan lebih banyak atom logam yang teroksidasi sehingga laju korosi pada permukaan logam semakin besar.
Page 9
Metalurgi
- Permukaan logam Permukaan logam yang lebih kasar akan menimbulkan beda potensial dan memiliki kecenderungan untuk menjadi anode yang terkorosi.Permukaan logam yang kasar cenderung mengalami korosi - Efek Galvanic Coupling Kemurnian logam yang rendah mengindikasikan banyaknya atomatom unsur lain yang terdapat pada logam tersebut sehingga memicu terjadinya efek Galvanic Coupling , yakni timbulnya perbedaan potensial pada permukaan logam akibat perbedaan E antara atom-atom unsur logam yang berbeda dan terdapat pada permukaan logam dengan kemurnian rendah. Efek ini memicu korosi pada permukaan logam melalui peningkatan reaksi oksidasi pada daerah anode.
Page 10
Mikroba Adanya koloni mikroba pada permukaan logam dapat menyebabkan peningkatan korosi pada logam. Hal ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi logam melalui reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi keberlangsungan hidupnya. Mikroba yang mampu menyebabkan korosi, antara lain: protozoa, bakteri besi mangan oksida, bakteri reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi sulfur-sulfida. Thiobacillus thiooxidans Thiobacillus ferroxidans.
Page 11
Page 12
Page 23
Korosi erosi merupakan korosi yang terjadi pada permukaan logam yang disebabkan aliran fluida yang sangat cepat sehingga merusak permukaan logam dan lapisan film pelindung. Korosi erosi juga dapat terjadi karena efek-efek mekanik yang terjadi pada permukaan logam, misalnya menimbulkan bagian-baian yang kasar dan tajam. Korosi Erosi dapat di temukan pada sistem perpipaan (terutama pada bend, elbow dan joint),valve, pompa,nozzles, heat exchangers, turbine blades, baffles dan penggilingan. Impingement dan Cavitation adalah bentuk khusus dari korosi erosi.
Page 24
Secara teoritis selain dipengaruhi oleh kecepatan fluida atau corrosive environment lainnya, laju korosi erosi juga erat hubungannya dengan pH dan temperatur pada sistem. Dimana korosi erosi terjadi, apabila pH semakin rendah maka laju korosi erosi akan semakin tinggi, apabila temperatur semakin tinggi korosi erosi semakin tinggi.
Page 26
Page 27
Page 28
Turbulensi aliran disebabkan oleh: Perubahan drastis pada diameter lubang bor atau arah pipa.
Page 29
Page 30
Page 31
Peronggaan/Kavitasi Kerusakan kavitasi merupakan bentuk khusus dari korosi erosi yang disebabkan oleh terbentuknya gelembunggelembung uap dan pecah pada permukaan logam. Biasanya terjadi pada propeller kapal laut dimana fluida dengan kecepatan tinggi mengalir dibarengi terjadinya perubahan tekanan. Kavitasi disebabkan oleh pecahnya gelembung uap pada permukaan logam.
Page 32
Mekanisme
Fluida menerjang permukaan logam Tekanan hidrodinamika lokal turun Timbul hidrodinamika lokal turun Timbul gelembung di permukaan logam Aksi mekanik, misalnya adanya putaran, menyebabkan tekanan hidrodinamik naik Gelembung pecah, timbul gaya tekan yang besar pada permukaan logam Terjadi deformasi plastik pada logam
Page 33
Beberapa Teknik Yang Bisa Dilakukan Untuk Mengamati Terjadinya Korosi Erosi
Visual test Visual test biasanya dilakukan untuk peralatan yang bisa dimasuki oleh inspector, antara lain : internal pressure vessel untuk pemeriksaan impingement plate; internal channel heat exchanger untuk pemeriksaan tubesheet, coating, dll.
Page 35
Ultrasonic wall thickness measurement biasanya digunakan untuk memeriksa ketebalan dari equipment yang tidak bisa diperiksa secara visual. Eqipment yang diperiksa antara lain : Elbow dari outlet steam drum, downstream desuperheater, downstream control valve, dll. Eddy current test & remote field eddy current. Eddy current test digunakan untuk memeriksa adanya wall loss pada non-magnetic tube sedangkan remote field eddy current digunakan untuk memeriksa wall loss pada magnetic tube. Wall loss yang terdeteksi bisa pada ID ataupun OD dari tube.
Page 36
Terima Kasih
Wassalam...
Page 37