Anda di halaman 1dari 48

Oleh : Lutfi Ayuwijaya Putri

Tubuh multiseluler berbentuk silinder

Tidak bersegmen Ujung tubuh meruncing Permukaan tubuh ada kutikula Cacing jantan berukuran lebih kecil dari cacing betina

Tidak beruas ruas Tidak berapendiks Tidak memiliki probosis

Simetri bilateral

Triploblastik pseudoselomata (tiga lapisan germinal)

Ujung ekor cacing jantan

bengkok

Bentuk tubuh gilig

Habitat di air laut dan air tawar atau parasit

Ascaris lumbricoides mempunyai tubuh panjang, berbentuk silinder dan runcing pada kedua ujungnya, dan merupakan hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tidak ada sistem peredaran darahnya.

Oleh : Luthfiyah Walidah

Secara anaerob
Energi diperoleh dengan cara mengubah glikogen menjadi O2 dan asam lemak yang diekskresikan melalui kutikula. Konsumsi oksigen

Jika pada lingkungan terdapat oksigen, gas itu


akan diambil oleh hemoglobin yang ada dalam dinding tubuh dan cairan pseudosel.

Pada Ascaris mulut dikelilingi oleh tiga bibir.


Cacing Ascaris menggigit membran mukosa

dengan bibirnya untuk menghisap darah dan


cairan jaringan dari inang.

Faring atau esofagus berbentuk silindris


Bagian belakang faring menebal dan dilengkapi oleh kelep Dinding faring mempunyai serabut-serabut otot radial yang dapat melebarkan rongga faring

Mempunyai tiga sel kelenjar yang bercabang yang mempunyai saluran menuju rongga faring

Rongga faring mempunyai lekuk longitudinal yang bagian dalamnya dilapisi kutikula

Faring atau esofagus merupakan saluran pencernaan bagian depan (stomodeum)

Makanan dihisap oleh faring. Sel-sel kelenjar dari faring menghasilkan enzim.

Merupakan saluran pencernaan bagian tengah Berbentuk pipih dorsoventral dan berdinding tipis Dinding intestin dilapisi oleh selapis epitel kolumnar Dinding luar dan dinding dalam dibatasi oleh kutikula yang tipis, dan tidak tertutup oleh lapisan otot Instetin menyerap makanan serta melaksanakan pencernaan secara intraseluler

Merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan (proktodaeum) Rektum pendek dan sempit, dindingnya mengandung serabut-serabut otot Dinding rektum dilapisi kutikula Di dalam rektum terdapat kelenjar rektal uniselular yang berukuran besar, jumlahnya tiga pada betina dan enam pada jantan Bagian ujung rektum mempunyai bibir yang tebal

Pada Nematoda yang hidup di laut:

Terdiri dari satu atau dua sel kelenjar renette yang terletak di dalam pseudosel bagian ventral, di dekat perbatasan antara faring dan intestin

Saluran yang keluar dari sel-sel renette bergabung dan bermuara pada lubang ekskresi yang terletak pada bagian mid-ventral

Dari sistem kelenjar ini muncul sistem pembuluh ekskresi yang berbentuk huruf H

Pembuluh ekskresi itu mempunyai dua saluran ekskresi longitudinal yang dihubungkan oleh jembatan kanal transversal

Dari jembatan kanal transversal muncul saluran ekskresi menujuke lubang ekskresi

Pada Ascaris lumbricoides : o Terdapat sebuah saluran ekskresi longitudinal pada setiap tali lateral o Rusuk anterior dari sel yang berbentuk H mengalami reduksi o Kanal tranversal bercabang membentuk satu jaringan darimana muncul saluran ekskresi umumyang pendek o Saluran umum itu berakhir pada lubang ekskresi yang terletak di bagian ventral di belakang bibir

Oleh : Virginia Zapta Dewi

Alat kelamin jantan dan betina terpisah, jadi


bisa dibedakan dengan jelas berdasarkan penampakan dari luar.

Ukuran hewan jantan memiliki bentuk yang lebih kecil dari hewan betina. Dan mempunyai ekor yang melengkung.

Organ kelamin betina bersifat didelfik, artinya jumlahnya ada dua.

Alat reproduksi jantan :


Testis
Vas Deferen Seminal Vesicle

Penis

Lubang Kelamin

Alat reproduksi betina :


seminal receptac le lubang kelamin

Ovarium

oviduct

Vagina

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

8.
9. 10. 11. 12. 13.

14.
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

Cacing dewasa Telur terbuahi keluar dari usus inang Larva berkembang di dalam cangkang danmengalami pengelupasan kulit 2 kali Tertelan oleh manusia Masuk dalam usus dan menetas menjadi cacing muda Menembus dinding usus vena mesenterika vena porta hepatika hati vena hepatika vena kava posterior jantung sebelah kanan arteria pulmonalis paru-paru alveolus dan mengalami pengelupasan kulit ke tiga bronkiolus Bronkus trakea glotis esofagus usus halus dan mengalami pengelupasan kulit keempat-> cacing dewasa

Setelah mengalami kopulasi di sekum -> cacing akan bergerak menuju anus -> bertelur di anus -> menyebabkan gatal pada anus -> di garuk -> tidak cuci tangan -> telur infektif tertelan -> menetas di duodenum -> dewasa di jejunum (usus besar)

Telur ( keluar bersama feses) -> menetas menjadi larva Rhabditiform-> Larva Filariform aktif akan menembus kulit -> aliran darah -> jantung -> paru-paru -> trakea -> tertelan masuk -> Duodenum (usus 12 jari)

Oleh : Syifa Sundari

Endoparasit dalam usus halus manusia.


Hidup bebas dalam rongga usus

Tersebar secara kosmopolit


Dijumpai juga di dalam usus babi dan sapi

Parasit didalam sekum (usus buntu), colon


ascenden (usus besar naik) dan appendik (umbai cacing) Menempel pada lapisan mukosa dinding usus halus hostnya (manusia)

Hidup parasit pada usus halus manusia. Mengaitkan diri pada dinding usus halus, menggerogoti lapisan mukosa usus halus kemudian menghisap darah host.

Rotifera

Gastrotricha

Nemathelmintes (Nematoda)
Nematomorpha

Kinorhyncha

Mikroskopis (<1 mm)


Banyak hidup di air tawar

Beberapa pada air asin


Sering dijumpai pada pangkal daun lumut Hidup bebas, parasit eksternal dan internal

Tubuh berbentuk silindris, tidak bersegmen


Pada bagian tubuh anterior terdapat mahkota berbentuk cakram bersilia Bagian pasterior berbentuk kaki yang menggarpu Ada silia pada daerah anterior Adanya gerakan faring

Dinding tubuh berupa sel sinsitium tertutup oleh


kutikula yang keras Saluran pencernaan memiliki mastax Tubuh dilengkapi dua protonefridia yang menggulung dan bercabang dengan memiliki sel-sel api

Sistem saraf berupa satu ganglion dorsal Organ sensori berupa bintik mata

Organ seksual terpisah


Ukuran organ seksual jantan berukuran kecil, jumlahnya tidak banyak

Hewan betina mempunya ovari, kelenjar kuning telur


dan oviduk Perkembangbiakan secara partenogenesis dan

seksual

Perkembangbiakan bersifat ovipar Tidak memiliki stadia larva

Colletheca
Floscularia Microcodon Filinia

Epiphanes Notommata Keratella Rotaria

Scaridium Lecana Philodina Asplanchna

Testudinella Macrochaetus Monostyla Lepadella

Mytilina

Synchaeta

Meliputi 400 spesies Berukuran mikroskopis (0,07-2 nm) Umumnya hidup di endapan-endapan atau di dasar perairan Bentuk tubuh seperti cacing Pada permukaan arterior yang datar terdapat silia Permukaan tubuh ditutupi oleh kutikula dengan duriduri, sisik atau sisir Epidermis bersifat sinsitial Saluran pencernaan dilengkapi dengan faring berotot, posterior, dan lateral Alat kelamin menjadi satu (monosious) Beberapa memiliki dua macam telur amictic dan mictic

Memiliki tubuh yang panjang dan ramping


Cacing muda hidup parasit pada insekta dan krustasea Cacing dewasa hidup bebas Panjang tubuh bervariasi antara 10-700 nm Diameter tubuh 0,3-2,5 nm Semua hidup di air tawar, kecuali Nectonema Tubuhnya berbentuk silindris

70 spesies hidup dilaut


Hidup pada lapisan lumpur dan pasir (dangkal dan dalam) Sumber makanan alga dan bahan-bahan organik mati

Tubuhnya simetri bilateral


Tersusun dari 13-14 zonites (ruas yang saling tumpang tindih) Ruas anterior bersifat retraktil terhadap tubuh

Ruas anterior pertama membentuk kepala


Ruas anterior kedua membentuk leher Panjang tubuh kurang dari 1mm

Tubuh tertutup oleh kutikula yang tersusun dari kitin


Bagian dorsal dan lateral mempunyai banyak duri Tidak memiliki silia Rongga tubuh merupakan pseudosoel Mulut terletak diujung anterior kepala dilanjutkan ke

faring, esofagus, lambung, usus dan anus

Mempunyai dua saluran ekskresi yang berbentuk tabung

Saluran ekskresi mempunyai sel api yang berflagela


Sistem ekskresi bermuara pada ruas tubuh kesembilan, dipermukaan dorsa

Sistem syaraf terdapat di epidermis Faring dikelilingi oleh cincin syaraf berhubungan

dengan tali syaraf midventral

Organ sensori berupa titik mata

Alat kelamin terpisah, masing-masing mempunyai


dua gonad yang lubangnya terdapat pada bagian ventral tubuh disisi anus\ Sistem kelamin jantan dilengkapi dengan duri kopulatori Hewan muda mengalami pengelupasan kulit beberapa kali secara periodik Setelah dewasa pengelupasan kulit tidak terjadi lagi

Kinorhyncha

Homalorhagida

Cyclorhagida

Pycnophyes frequens

Trachyd emus

Echinode res

Caterla

Campylo deres

Semnod eres

Anda mungkin juga menyukai