inflamasi kronis lapisan mukosa hidung yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan sistem saraf parasimpatis dan simpatis. Parasimpatis menjadi lebih dominan sehingga terjadi pelebaran dan pembangkakan pembuluh darah di hidung. Gejala yang timbul berupa hidung tersumbat, bersin dan ingus yang encer.
WAKTU Terus menerus/hilang timbbul ? - Keluar pagi hari ? Atau musim tertentu ? Atau tidak beraturan ?
LOKASI - Satu/duanya ?
KELUHAN PENYERTA - Mulut dan tenggorokan kering ? -Bersin ? - darah ? - nanah ? - bau ? - bentuk sekret ? -sekret ? - gatal di hidung/tengg orok ?
ETIOLOGI -Riwayat alergi ? - pemakain obat lama ? - rokok/alkohol ? - Riwayat alergi ? - Riwayat infeksi lain ?
SEKRET HINGUS
BERSIN
Kapan saja ?
- Riwayat alergi
Sakit gigi ? Ingus lama ? Alergi ? Trauma ? Benda asing ? Gangguan pendengaran ? Riwayat infeksi ? Trauma ? Penderita mencium bau atau hanya org lain yg mencium?
GANGGUAN PENCIUMAN
Pada pemeriksaan THT biasanya didapatkan pembengkakan pada mukosa dan hipertrofi konka inferior juga sering dijumpai. Sedangkan struktur normal dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
Rinoskopi anterior : edema mukosa hidung, konka hipertrofi dan berwarna merah gelap atau merah tua ( karakteristik ), tetapi dapat juga dijumpai berwarna pucat. Sekret yang ditemukan bersifat serosa dengan jumlah yang banyak. Rinoskopi posterior: post nasal drip.
Skin test: biasanya negatif, demikian pula test RAST, serta kadar Ig E total dalam batas normal. Eosinofil sedikit ditemukan. Jika infeksi ditemukan neutrofil.
Radiologik: sinus memperlihatkan mukosa yang edema dan mungkin tampak gambaran cairan dalam sinus apabila sinus telah terlibat.
Riwayat Penyakit
- Tidak berhubungan dengan musim. - Riwayat keluarga ( - ) - Riwayat alergi sewaktu anak-anak ( ) - Timbul sesudah dewasa. - Keluhan gatal dan bersin ( - )
Pemeriksaan THT
- Struktur abnormal ( - ) - Tanda tanda infeksi ( - ) - Pembengkakan pada mukosa ( + ) - Hipertrofi konka inferior sering dijumpai.
Radiologi
X-Ray/CT
Tidak
dijumpai
bukti
kuat
keterlibatan sinus.
Umumnya
dijumpai
penebalan
RAST
faktor yang mempengaruhi keseimbangan vasomotor : 1. Obat-obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis, ergotamin, chlorpromazin, anti hipertensi. 2. Faktor fisik, iritasi asap rokok, dingin, kelembaban udara tinggi, bau merangsang. 3. Faktor endokrin, kehamilan, pubertas, hipotiroidisme. 4. Faktor psikis, stress, ansietas dan fatigue.
Sebanyak 30 60 % sepanjang tahun merupakan kasus rhinitis vasomotor Usia dewasa > Terutama pada wanita. Biasanya timbul pada dekade ke 3 4 (umur) Secara umum prevalensi rinitis vasomotor bervariasi antara 7 21%.
kelainan neurovaskular pembuluh darah pada mukosa hidung adanya paparan terhadap suatu iritan memicu ketidakseimbangan sistem saraf otonom dalam mengontrol pembuluh darah dan kelenjar pada mukosa hidung vasodilatasi dan edema pembuluh darah mukosa hidung hidung tersumbat dan rhinoroe.
Hidung tersumbat bergantian, terutama sewaktu perubahan posisi. Rinore hebat dan bersifat mukus/serous. Keluhan bersin-bersin tidak begitu nyata Memburuk pd pagi hari krna perubahan suhu yang ekstrim, udara lembab, asap rokok. Post nasal drip
Seorang wanita berumur 26 tahun mengalami hidung tersumbat bergantian pada lubang hidung kanan dan kiri sejak 1 minggu yang lalu (perubahan posisi), sekret encer dan serous, gejala memburuk di pagi hari. Pada pemeriksaan fisik juga didapatkan mukosa konkha inferior cavum nasi dekstra tampak hipertrofi dan berwarna gelap yang nampak pada rhinitis vasomotor.
Karakteristik
Mulai serangan
Rhinitis Alergi
Belasan tahun
Rhinitis Vasomotor
Dekade ke 3 4
Riwayat terpapar allergen ( +) Riwayat terpapar allergen ( - ) Etiologi Reaksi Ag - Ab terhadap rangsangan spesifik Reaksi neurovaskuler terhadap beberapa rangsangan mekanis atau kimia, juga faktor psikologis Gatal & bersin Gatal dimata Test kulit Sekret hidung Eosinofil darah Ig E darah Menonjol Sering dijumpai Positif Peningkatan eosinofil Meningkat Meningkat Tidak menonjol Tidak dijumpai Negatif Eosinofil tidak meningkat Normal Tidak meningkat
Neurektomi
n. vidianus
Tidak membantu
Membantu
Menghindari penyebab / pencetus ( Avoidance therapy ) Pengobatan konservatif ( Farmakoterapi ) : dekongestan, anti-histamin, kortikosteroid topikal, antikolinergik Terapi operatif ( dilakukan bila pengobatan konservatif gagal )
Prognosis dari rinitis vasomotor bervariasi. Penyakit kadang-kadang dapat membaik dengan tiba tiba, tetapi bisa juga resisten terhadap pengobatan yangdiberikan.
Rhinitis vasomotor adalah suatu inflamasi pada mukosa hidung yang bukan merupakan proses alergi, non infeksius dan menyebabkan terjadinya obstruksi hidung dan rhinorea. Etiologinya dipercaya sebagai akibat ketidakseimbangan saraf otonom pada mukosa hidung sehingga terjadi pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah di hidung.