SUSPENSI
Oleh : Tristiana Erawati M. 2013 - 2014
Sediaan Suspensi :
Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih bahan aktif padat (tidak larut) yang terdispersi dalam medium cair (umumnya air)
Ukuran partikel > 1 m
Mengendap
Colloids :
Ukuran partikel 1 nm 1 m
Tidak mengendap karena gerak brown
Pembagian Sediaan Suspensi Berdasarkan Cara Penggunaan Oral Aqueous Suspensions Dry Syrup/ For Oral Suspensions/ Reconstituable Suspensions Topical Suspensions
Alasan bahan aktif diformulasi bentuk Suspensi 1. Pasien sulit menelan obat bentuk tablet, kapsul 2. Bahan aktif sukar larut dalam air 3. Bahan aktif bentuk terlarut berasa pahit 4. Lebih stabil secara kimia daripada bentuk terlarut 5. Lebih siap secara bioavailabilitas daripada bentuk tablet atau kapsul
Faktor yang diperhatikan pada formulasi sediaan suspensi : 1. Homogenitas dosis 2. Proses pengendapan 3. Tidak terjadi pemadatan endapan 4. Proses agregasi partikel suspensi 5. Kemudahan pendispersian 6. Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
Penyusunan formula sediaan suspensi dengan pembawa air, melibatkan teori teori:
wetting surface tension zeta potential agregasi dan caking Floculant Pengendapan Rheoligy
LANDASAN TEORI :
1. WETTING Pembasahan (wetting) partikel padat adalah pengusiran udara pada permukaan partikel oleh cairan
LA Air (A) Likuid (L) SA
B
A
C
SL
Solid (S)
Contact angle Tetesan cairan berhenti diatas bahan padat hasil kontrol tiga gaya yaitu, surface tension dari cairan surface tension dari zat padat interfacial tension antara cairan dan zat padat.
3. ZETA POTENTIAL
a b
+ + + + + +
- -
Electrical charges, terbentuk karena pada permukaan zat padat terjadi: - ionisasi - adsopsi molekul surfaktan - adsorpsi elektrolit yang terlarut
Bila zeta potential relative tinggi 25 mV atau lebih, partikel terdispersi deflocculated
Sebaliknya bila zeta potential relativ rendah < 25 mV, partikel bergabung flocculated
Caking tidak dapat diatasi hanya dengan pengecilan ukuran partikel dan peningkatan viskositas medium
diatasi dengan flokulasi partikel bergabung dalam ikatan yg lemah & longgar, cepat mengendap, membentuk volume endapan yang besar tetapi mudah diredispersi
5. FLOCCULANT Fungsi flokulan menurunkan electrostatic repulsive force atau menambah interparticle attraction Flocculating agent: Elektrolit; Valensi ion meningkat Efisiensi agregasi
(ion trivalen > divalen > monovalen)
Surfaktan Polimer
Surfaktan teradsopsi pada EDL netralisasi atau pembalikan muatan penurunan zeta potential
Fenomena adsorpsi polimer dipengaruhi, suhu, solvent dan permukaan adsorben
Over-flocculation tidak dikehendaki karena, tumbuh partikel yang sangat besar, menggangu uniformity, viskositas dan penampilan sediaan controlled flocculation
6. PENGENDAPAN (Sedimentation)
Hukum Stoke :
d2 ( o ) g
V = ------------------18
V = sedimentation velocity d = particle diameter = particle density o = medium density g = gravitation constant = viscosity of continuous external phase
Suspensi homogen
Awal pengendapan
Caking
7. RHEOLOGY Pemilihan tipe aliran sediaan tergantung pada stabilitas sistem dan kemudahan penggunaan Suspensi non-Newtonian (psuedoplastic, plastic, thixotropic,dilatan) Pseudopastic : Shearing stress meningkat hambatan mengalir berkurang sediaan lebih encer (koloid, larutan polimer) Plastic : Pada shearing stress yang rendah tidak mengalir, sampai shearing stress sama atau lebih besar dari yield value Thixotropic : Rate of shear tergantung shearing stress yang diberikan Dilatant : Hambatan mengalir meningkat dgn meningkatnya shearing stress
Praformulasi
Pembuatan
Evaluasi
PRAFORMULATION
Pada tahap awal formulator harus mengetahui sifat fisikokimia dari bahan aktif
Organoleptis kemurnian ukuran partikel bentuk dan surface area muatan static kelarutan konstanta ionisasi sifat kristal dan polimorf stabilitas kimia dan fisika stabilitas padat dan dalam air densitas absolut dan bulk hygroskopisitas
kecepatan melarut
koefisien partisi koefisien partisi
flow ability
excipient compatibility
FORMULASI SUSPENSI
A. KONTROL UKURAN PARTIKEL
Ukuran partikel bahan aktif harus halus, bila ukuran partikel > 5m gritty texture
Ukuran partikel suspensi dapat berubah/ bertambah besar dari pada saat produksi/fabrikasi karena adanya perubahan kelarutan bahan aktif akibat suhu. Parasetamol, makin meningkat suhu maka kelarutan makin tinggi sedangkan pada penurunan suhu terjadi rekristalisasi tumbuh kristal
B. BAHAN TAMBAHAN
Pertimbangan pemilihan bahan tambahan 1. 2. 3. 4. Compatibility with the drug Stability at a specific pH and temperature Compatibility with other adjuvant Cost
Surfaktan :
Anionik : sodium lauryl sulphate (SLS), dioctyl sodium sulphosuccinate (docusate sodium) Non ionik : polysorbate (Tween), sorbitan ester (Span)
Penggunaan surfaktan sbg wetting agent sampai 0,1% oral : polysorbate (Tween), sorbitan ester (Span)
topikal : sodium lauryl sulphate, dioctyl sodium sulphosuccinate
1.0
3.0
60.1
49.8
120o
113o
5.0
8.0 10.0 12.0 15.0 20.0 25.0
45.1
40.6 38.6 37.9 35.0 32.4 29.5
104o
89o 80o 71 o 63o 54o 50o
Perhatian pada pemilihan surfaktan 1. Compatible 2. Should be used in minimum amount necessary 3. Excessive amount may lead to foaming, solubilization, unpleasant taste and odor
Hydrophilic colloids :
Acasia, bentonite, tragacanth, alginate, cellulose derivate protective colloids, membungkus partikel padat hydrophobic dengan cara multimolecular layer Kerugian : deflocculated system terutama pada konsentrasi rendah
Protective colloid
Increase strength of double layer through hydrogen bounding, reduce molecular interaction aid in dispersion
Inorganic electrolyte
Murah tetapi kurang efektif, Efektifitas dipengaruhi valensi dari elektrolit
Contoh : trisodium phosphate aluminum potassium sulfate (alum) aluminum chloride sodium chloride
Ideal suspending agent : 1. It should produce a structured vehicle 2. It should have high viscosity at low shear 3. Its viscosity should not be altered by temperature or on aging 4. It should be able to tolerate electrolytes and should be applicable over a wide pH range 5. It should exhibit yield stress 6. It should be compatible with other formula excipients 7. It should be nontoxic
Starch/amilum
Hectorite
Mirip bentonite, konsentrasi penggunaan 1-2%, untuk topikal dan peroral
3. BUFFERS (DAPAR)
Alasan penggunaan dapar : Bahan aktif (asam atau basa lemah) ; sifat fisikokimia, efektifitas dan stabilitas dipengaruhi perubahan pH lingkungannya Demikian juga : organic excipients, preservatives, suspending agent, chelating agent Dapar bentuk garam flocculating agent
Kriteria pemilihan dapar : 1. Kapasitas dapar sesuai dengan range p H yg diinginkan 2. harus kompatibel dengan flocculating agent yg digunakan 3. Harus aman secara biologis 4. Tidak /sedikit efek mengganggu stabilitas atau efektifitas sediaan 5. Tidak mengganggu, flavor, fragrance atau warna sediaan
Rentang pH efektif
8,5 10,5 8 10 6 8,5 8,5 10,5 5,5 7,5 and 9,5 11,5 1 3 ; 6 8,5 and > 11 2 5,5 and 8,5 10,5 37 2,5 6 25 3,5 6,5 1,8 6,3 2 6,5 3,8 6 3,2 5,2 35 2,5 4,5 2,6 4,6
5. PRESERVATIVES
Sediaan oral maupun topikal hrs bebas dari mikroba patogen; E-coli, pseudomonas aeruginosa, staphylococcus aureus, candida albicans, aspergillus niger, salmonella species Mikroba (bakteri, jamur, yeast/kapang) selain merugikan pasien dpt merubah sifat fisika-kimia sediaan
Perubahan sifat fisika-kimia pada sediaan : Fisik : warna, viskositas, reologi, gas dan bau Kimia : hydrolisis, pengawet tidak efektif, pH
Pengawetan diperlukan dlm sediaan suspensi karena: 1. Mengandung karbohidrat dan solvent yang polar 2. Ada sumber kontaminasi; perlakuan pada wadah, peralatan, komponen bahan pengemas, operator
Selain ditambah pengawet fabrikasi dan pengemasan harus sesuai GMPs
Faktor yang mempengaruhi efektifitas pengawet: 1. Kelarutan dalam air 2. Partisi dalam fase polar dan nonpolar 3. Disosiasi pada perubahan pH 4. Interaksi dengan bahan lain dalam formula
Pedoman pengawetan: 1. Riwayat bahan yang sama atau mirip 2. Rute penggunaan 3. Desain kemasan 4. Frekuensi penggunaan 5. Proses fabrikasi 6. Lama penyimpanan
Kombinasi pengawet beberapa jenis mikroba dlm sediaan Jenis pengawet : alkohol asam ester ammonium kuarterner derivat fenol donor formaldehid
6. SEQUESTRANTS
Chelating agent mengikat logam bebas dalam sediaan
Logam bebas katalis reaksi oksidasi
Contoh chelating agent: asam dan Na EDTA asam sitrat asam glutamik
7. ANTIOXIDANT
Bahan aktif atau bahan tambahan ada yg mudah teroksidasi
Oksidasi dapat mengakibatkan : penurunan potensi/efek terapi, perubahan warna, bau, rasa viskositas sediaan dll
Beberapa bahan aktif dapat mengalami autooksidasi (reaksi radikal bebas yang dipicu oleh radiasi UV dan dgn adanya sedikit oksigen) dapat dikatalisa oleh ion2 logam
Larut minyak
Butylated hydroxy anisole (BHA) Butylated hydroxy toluene (BHT) Propyl gallate Tocopherol Hydroqunone
8. COLORING AGENT
Tujuan pemberian warna : 1. Estetika sesuai keinginan pasar
2. Identitas produk
Hal yg perlu diperhatikan : 1. Dye dan pewarna organik oksidasi, hidrolisa, fotolisis 2. Kelarutan dan stabilitas kemungkinan dipengaruhi pH 3. Suspensi peroral hanya boleh menggunakan pewarna FD&C atau D&C. Suspensi topikal dapat menggunakan D&C external color 4. Undang-undang dinegara tertentu
9. FRAGRANCE
Tujuan penggunaan : 1. Aseptabilitas menutupi bau yg tidak enak 2. estetika Sifat kimia bahan aktif dapat mempengaruhi efektifitas fragrance; aldehidic fragrance >< amine primer drug ester-fragrance >< pH tinggi Penggunaan fragrance dalam jumlah minimum ~ 0,5 % Pemilihan dan jumlah berdasarkan trial and error Umumnya fragrance bentuk minyak, tidak larut air, dilarutkan dengan co-solvent atau solubilizer lain
PREPARATION OF SUSPENSION
1. Drug dispersion
Untuk memudahkan dispersi, bahan aktif ditambah larutan pekat wetting agent dlm sedikit pembawa dilewatkan colloid mill pembasahan optimal Alkohol atau gliserin dapat digunakan pada tahap awal pendispersian partikel membantu penetrasi pembawa kedalam massa serbuk Atau bahan aktif didispersikan dgn cara menambahkan perlahan-lahan kedalam air atau sistem air-gliserin mengandung wetting agent
Sesudah structure vehicle terbentuk bahan aktif ditambahkan Metode pendisperdian hydrocolloid atau clay : a. High shear mixing : Dispersi yg baik dapat diperoleh dgn high shear mixer membentuk vortex Serbuk hydrocolloid ditaburkan perlahan-lahan pada permukaan/dinding vortex tiap granul terbasahi. Penambahan serbuk harus sudah seluruhnya sebelum kekentalan merusak vortex dan mulai memasukkan udara kedalam sistem (atau dpt juga digunakan sistem rotor-stator) b. Use of an Eductor : Dispersi terbaik dari hydrocolloid bisa didapatkan dgn menggunakan funnel and mixing eductor.
Air secukupnya dimasukkan kedalam tangki yang dilengkapi high-shear mixer. Mixer dihidupkan hydrocolloid dituangkan kefunnel yg melekat pada lubang diatas tangki sementara air bergerak. Pada proses ini tiap-tiap partikel dibungkus oleh air sebelum mencapai permukaan air didalam tangki mencegah hydrocolloid mengapung
c. Dry mix dispersion ; biasanya formula mengandung bahan larut air a.l. asam sitrat, dicampurkan terlebih dahulu dgn hydrocolloid kering untuk membantu dispersi tambahkan perlahan-lahan kedlm air dengan high-shear mixing dispersi hydrokolloid tercapai dlm waktu singkat
5. Homogenization
Terakhir, suspensi dilewatkan colloid mill atau homogenizer mengecilkan ukuran partikel yang beraglomerasi
6. In-process testing
Sebagian besar tes-tes evaluasi dilakukan terhadap suspensi untuk menjamin kualitas dari produk
Mixing, carbonating and bottle filling equipment CMF Fully automatic mixing and carbonating, semi automatic filling equipment designed for small scale production (of carbonated or other type of gas saturated beverages) and packaging into a wide range of containers including glass bottles, PET bottles or cans.
EVALUATION OF A SUSPENTION
1. Sediment parameter 2. Ease of redispersibility
3. Rheological measurement and viscosity 4. Zeta potential measurement 5. Particle size measurement 6. Centrifugation 7. pH measurement 8. Density measurement 9. Dissolution 10.Preservative efficacy test 11. Safety test
1. Sediment parameter
Sedimentation volume: F = Vu ------ X 100 Vo
Degree of flocculation :
Menyatakan peningkatan volume sedimentasi akibat flocculasi, = 5.0 volume sedimentasi dlm keadaan flucculasi lima kali dari keadaan deflocculasi
2. Ease of redispersibility
Stanko and Dekay : 100 ml suspension (wadah silinder) diputar 360o, 20 rpm Jumlah putaran yg diperlukan tidak ada endapan Dekay and Lesschaft : kocok 90o arc Waktu/jumlah pengocokan yg diperlukan tidak ada endapan
5. pH measurement
pH meter adjust bila perlu
6. Density measurement
picnometer suhu tertentu