Oleh :
Ottiara Febriannisa Akbariah
0961050148
Penguji :
dr. Bambang Suprayogi, Sp.THT-KL
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi telinga
Telinga luar (auris eksterna) : daun telinga, liang
telinga
Telinga tengah ( auris media) : membran
timpani, kavum timpani, tuba eustakius,
prosesus mastoideus
Telinga dalam ( labirin ) : kanalis semisirkularis,
utrikulus, sakulus, koklea
Fisiologi Pendengaran
PRESBIKUSIS
Definisi
Presbikusis adalah tuli sensorineural
frekuensi tinggi umumnya terjadi pada usia
65 tahun, simetris pada telinga kiri dan
kanan
Etiologi Presbikusis
Umumnya diketahui bahwa presbikusis
merupakan akibat dari proses degenerasi.
Diduga kejadian presbikusis mempunyai
hubungan dengan faktor-faktor herediter,
pola makanan, metabolisme,
arteriosklerosis, infeksi, bising, gaya hidup
atau bersifat multifaktor.
Biasanya terjadi pada usia lebih dari 60
tahun.
Presbikusis
Presbikusis sensoris
Degenerasi sel rambut dan sel
penunjang.
Mayoritas sel yang terkena
berlokasi pada bagian basal
koklea.
Audiogram: abrupt high-tone
hearing loss (steeply sloping high
frequency hearing loss)
Persepsi tutur (speech
perception) secara relatif normal.
Presbikusis
Presbikusis strial atau
metabolik:
Degenerasi stria vaskularis
(paling berat pada bagian
tengah dan apeks koklea).
Audiogram: flat
sensorineural hearing loss
Diskriminasi wicara baik.
Disebabkan oleh faktor
biologi.
Presbikusis
Presbikusis Neural:
Gangguan pada neuron-neuron
ganglion spiralis.
Audiogram: bentuk landai,
penurunan pd semua frekuensi
(sloping audiogram).
Terjadi gangguan diskriminasi
wicara yang signifikan tanpa
disertai gangguan pendengaran
nada murni yang berat.
Presbikusis
Presbikusis konduktif koklea
(Mekanik):
Degenerasi duktus koklea.
Lesi membran basilaris & atrofi
ligamentum spiralis
perubahan
gerakan mekanik duktus koklearis
Audiogram berupa grafik yang
melandai turun (slowly progressive
sloping high frequency sensoryneural
hearing loss).
DIAGNOSIS
Skrining
Otoskopi
Tes garpu tala
Audiometri nada murni
Speech Reception Test (SRT)
Speech discrimination scor (SDS)
PENATALAKSANAAN
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Agama
Pekerjaan
Suku
Tanggal Pemeriksaan
: Tn. S
: 79 tahun
: Laki - Laki
: Condet
: Islam
: Pensiunan Guru
: Jawa
: 21 April 2015
Anamnesis
Keluhan Utama :
Penurunan pendengaran telinga kanan dan kiri
Keluhan Tambahan:
Tidak Ada
Anamnesis
Pasien mengeluh mengalami penurunan pendengaran
berangsur-angsur pada telinga kanan dan kiri sejak 4 tahun
yang lalu dan semakin parah hingga saat ini dan sangat
mengganggu aktivitas pasien. Pasien tidak bisa memahami
suara yang didengar terutama bila tidak berbicara berhadapan.
Awalnya pasien menganggap keluhan ini dikarenakan telinga
pasien kotor, sehingga pasien datang ke puskesmas dan poli
THT untuk membersihkan telinga dan mengkoreknya sendiri.
Namun keluhan tersebut tidak berkurang.
Riwayat mendengar suara yang sangat keras (-), demam
(-), sesak (-), telinga berdenging (+), trauma pada telinga (-),
RPD:
Pasien memiliki riwayat DM dan rutin berobat ke poli
penyakit dalam. Hipertensi (-), Riwayat konsumsi obat
jangka panjang (-)
RPK:
Hanya pasien yang mengalami keluhan seperti ini
Alergi:
Pasien tidak memiliki alergi
Status Generalis
Keadaan umum
Kesadaran
Gizi
Anemia
Tensi
Nadi
Suhu badan
Muntah
Kejang
Nistagmus
Parese N.facialis
RR
Sianosis
Stridor inspiratoir
: Baik
: Compos mentis
: Baik
:: 120/60 mmHg
: 84 x/menit
: 36,2C
::::: 20x per menit
::-
Status Lokalis
Resume
Working Diagnosa
Tuli sensorineural e.c presbikusis
Planning
Planning
Planning Edukasi
Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit presbikusis
merupakan suatu proses degenerative yang
menyebabkan perubahan struktur koklea dan N VIII.
Pendengaran berkurang perlahan dan progresif simetris
di kedua telinga. Progresifitas penurunan dipengaruhi
oleh umur.
Menjelaskan mengenai rencana terapi dengan
menggunakan alat bantu dengar (hearing aid) dan
dikombinasikan dengan latihan membaca (speech
reading) dan latihan mendengar (auditory training)
Prognosis
Ad vitam:
Bonam
Ad sanationam :
Dubia ad malam
Ad fuctionam :
Dubia ad malam
TERIMAKASIH