KONTAGIOSUM
Selvia Lasmini
(20070310176)
Bagian kulit & kelamin
FKUMY RSUD Salatiga
KASUS
IDENTITAS
Tn. UH
Laki-laki
17 tahun
KELUHAN
UTAMA
KASUS
PEMERIKSAAN FISIK
KASUS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang
pada pasien tidak
dilakukan.
DIAGNOSIS BANDING
Moluskum Kontagiosum
Varicela
Veruca Vulgaris
DIAGNOSIS
Moluskum
Kontagiosum
TERAPI
tube I
TINJAUAN PUSTAKA
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
DEFINISI
TINJAUAN PUSTAKA
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
EPIDEMIOLOGI
TINJAUAN PUSTAKA
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGIS
Molluscum Contagiosum :
massa inkubasi 2 7 minggu
sampai 6 bulan.
Luka virus masuk
merusak epidermis masuk
ke dlm sitoplasma, stratum
malpighi,
dan
strarum
granularis virus bereplikasi
di sitoplasma sel akan
tumbuh lebih cepat di banding
sel-sel normal
akan
menembus epidermis ke atas.
TINJAUAN PUSTAKA
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
MANIFESTASI KLINIS
MK muncul tunggal atau ganda (diskrit)
kelainan kulit berupa papul milier
kadang-kadang lentikuler
berwarma putih seperti lilin
kubah dengan lekukan (Top delle)
Predileksi :
Anak : daerah muka, badan dan
ekstremitas.
Dewasa : daerah pubis dan genitalia
eksterna.
Infeksi sekunder sehingga timbul supurasi.
tidak disertai dengan gejala sistemik
(misalnya, demam, mual, malaise).
TINJAUAN PUSTAKA
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
PENEGAKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK (UKK)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Test Tzank : pewarnaan Giemsa
ditemukan badan moluskum yang
mengandung partikel virus diatas
stratum basal.
Histopatologi : pewarnaan
hematoxylin dan eosin (H&E),
lekukan berbentuk cangkir , badan
Henderson-Paterson
intrasitoplasmatik (warna ungupink)
TINJAUAN PUSTAKA
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
DIAGNOSIS BANDING
VERUKA VULGARIS :
Terutama anak
Predileksinya selain di ektremitas , tetapi dapat juga mukosa mulut dan
hidung, tetapi dapat pula tumbuh dimana saja pada epidermis dan mukosa.
Bulat berwarna abu-abu, besarnya lentikular atau kalau berkonfluensi
berbentuk plakat, permukaan kasar ( verukosa ).
TINJAUAN PUSTAKA
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
PENATALAKSANAAN
Prinsip pengobatan adalah mengeluarkan massa yang mengandung badan moluskum
:
NON MEDIKAMENTOSA
MEDIKAMENTOSA :
BEDAH
TINJAUAN PUSTAKA
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
KOMPLIKASI
Infeksi sekunder :
Staphylococcus aureus mengakibatkan pembentukan abses
Pseudomonas aeruginosa dapat menyebabkan nekrosis selulitis
Kelopak mata mungkin terkait dengan konjungtivitis.
PROGNOSIS
Prognosis penyakit ini baik karena merupakan penyakit self limited.
Penyembuhan spontan bisa terjadi pada orang orang imunokompeten selama
18 bulan.
TINJAUAN PUSTAKA
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
PEMBAHASAN
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pasien Tn. UH berusia 17 tahun,
didiagnosis Moluskum Kontagiosum :
Pasien datang dengan keluhan gatal pada badan dan muncul plenting-plenting
(benjolan padat) di badan, awalnya terasa nyeri dan panas, lama-lama terasa gatal.
Keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu dan bertambah banyak, dan tidak ada
tanda gejala infeksi sekunder. Pada dasarnya Virus pada muluskum kontagiosum
hanya menginfeksi epidermis. Periode laten selama 6 bulan. Masa inkubasi
biasanya lebih pendek (yaitu, 2-7 minggu). Secara umum, moluskum kontagiosum
ini tidak disertai dengan gejala sistemik (misalnya, demam, mual, malaise).
Melihat predileksinya, pada pasien didapatkan keluhan pada daerah dada, perut
dan punggung. Hal ini sesuai dengan predileksi dari moluskum kontagiosum yang
biasanya terdapat pada daerah wajah, badan, dan kadang-kadang pada perut, perut
bawah, dan genital.
TINJAUAN PUSTAKA
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
PEMBAHASAN
Dilihat dari ujud kelainan kulit (UKK), pada pasien didapatkan papula miliar
berdiameter 1-3mm, berkelompok, meninggi, berwarna putih keras, pada
pemeriksaan menggunakan kaca pembesar (lup) terdapat papul dengan lekukan
(delle) hal ini sesuai dengan UKK moluskum kontagiosum (papul miliar, berwarna
putih lilin dan adanya delle top).
Pada pasien tidak dilakukan pemeriksaan penunjang karena tidak kooperatif, dan
seharusnya dilakuknan pemeriksaan penunjang test Tzank dan histopatologi
bertujuan untuk melihat adanya sel moluskum diatas stratum basale. Namun dari
UKK pasien sudah bias ditegakan sebagai moluskum kontagiosum.
Pemberian terapi secara teori kuretase tajam, bersihkan dan berikan salep, atau
mengeluarkan badan moluskum dengan menusuk papula, kemudian diberikan salep
antibiotik. Pada pasien ini diberikan solutio TCAA (Trichloracetic Acid) sbg
pendestruksi jaringan, dan diberikan Fuson cream sebagai antibiotik.
PEMBAHASAN
TEORI
KASUS
Gx Subyektif : Seringkali
asimptomatik, terkadang lesi
besar meradang dan tampak sbg
furunkel
Predileksi : Wajah, badan, kadangkadang pada perut, bagian bawah
perut, genital
UKK : Papul berdiameter 1-5mm,
diskrit, berwarna seperti kulit atau
putih mutiara, meninggi, tampak
seperti lilin dg umbilikasi kecil,
sendiri-sendiri atau berkelompok
TINJAUAN PUSTAKA
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, R. S., 2005, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, 2nd ed, EGC :
Jakarta
Mulyono, 1986, Pedoman Pengobatan Penyakit Kulit dan Kelamin,
1st ed,
Thank you
www.mywebaddress.com