Anda di halaman 1dari 9

ULUMUL QUR`AN

BAB 13
LAFAZH YANG UMUM DAN
YANG KHUSUS

Oleh: Fahmi Muhammad Khairy

PENGERTIAN AM
Am lafazh yang mencakup segala apa yang pantas
baginya tanpa ada batasan.

1.
2.
3.

Dalil yang menunjukkan makna Am:


Dalil tekstual (nashshiyah)
Dalil ijmaiyah (ijma para sahabat)
Dalil kontekstual (maknawiyah)

1. DALIL TEKSTUAL (AL-QUR`AN)


Q.S Hud: 45-46
Dan Nuh berseru kepada tuhannya, wahai tuhanku,
sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan
sesungguhnya janji-Mu itulah yang benar. Dan engkau
adalah hakim paling adil. Allah berfirman, Hai Nuh,
sesungguhnya ia tidak termasuk keluargamu (yang
dijanjikan akan diselamatkan).

2. IJMA SAHABAT

1.

Diantara ijma para sahabat yaitu pada firman Allah


subhanahu wataala,
Perempuan yang berzina dan laki laki yang berzina,
maka deralah tiap tiap seorang dari keduanya seratus
kali deraan. (An-Nur: 2)

2.

Juga pada ayat,


Dan laki-laki yang mencuri dan perempuan yang
mencuri, potonglah tangan keduanya.
Dua ayat diatas bermakna umum, berlaku dan dapat
diterapkan bagi setiap orang yang berzina dan mencuri.

3. DALIL MANAWIYAH
Diantaranya ialah bahwa makna umum itu dapat
dipahami dari penggunaan lafazh-lafazh syarat, istifham
(pertanyaan), dan maushul.

1.
2.

3.
4.
5.
6.

Atas dasar ini, maka makna umum itu mempunyai


bentuk-bentuk (shigat) tertentu yang menunjukkannya,
diantaranya:
Kull
Lafazh-lafazh yang dimarifatkan dengan al yang bukan
al-ahdiyah
Isim nakiroh dalam konteks nafi dan nahi
Alladzi dan allati serta cabang-cabangnya
Semua isim syarat
Ismu al-jins (kata jenis)

MACAM-MACAM LAFAZH UMUM

1.

2.

Lafazh yang bersifat umum tebagi menjadi tiga bagian,


yaitu:
Al-baqi ala umumihi (umum yang tetap dalam
keumumannya). Contohnya seperti; 1. An-Nisa: 176, 2.
Al-Kahfi: 49, 3. An-Nisa: 23
Al-Am Al-Murad bihi Al-Khushush (umum tetapi yang
dimaksud adalah khusus). Contohnya seperti yang
terdapat dalam firman Allah, Alladziina qala
lahumun-nasu innan-nasa qad jamau lakum
fakhsyauhum(Ali Imran: 173). Yang dimaksud dengan
An-Nas yang pertama adalah Nuaim bin Masud,
sedangkan yang dimaksud An-Nas yang kedua adalah
Abu Sufyan.

3.

Al-Am Al-Makhshush (umum yang dikhususkan).


Umum seperti ini banyak ditemukan didalam AlQur`an. Diantaranya, Walillahi alan-nasi hijjul baiti
manishtathaa ilaihi sabila. (Ali Imran: 97)

PERBEDAAN ANTARA LAFAZH UMUM


YANG BERMAKNA KHUSUS DENGAN
LAFAZH UMUM YANG DIKHUSUSKAN
Lafazh Umum Yang
Bermakna Khusus

Lafazh Umum Yang


Dikhususkan

Tidak dimaksudkan untuk mencakup


semua satuan atau individu yang
dicakupnya sejak semula, baik dari
segi cakupan makna lafazh maupun
dari hukumnya

Dimaksudkan untuk menunjukkan


makna umum, meliputi semua, dari
segi cakupan makna lafazh, tidak dari
segi hukumnya

Dapat dipastikan mengandung majaz,


karena ia telah beralih dari makna
aslinya dan dipergunakan untuk
sebagian satuan-satuannya saja

Menurut sebagian besar ulama Syafii,


sebagian ulama hanafi, dan semua
ulama hambali ini adalah hakikat.

Pada umumnya bersifat rasional


(Aqliyah) dan tidak pernah terpisah

Bersifat lafzhiyah dan terkadang


terpisah

PENGERTIAN KHASH DAN MUKHASHISH


1.

2.

3.

Khash (khusus) adalah lawan kata Am. Maka dari itu,


ia tidak menghabiskan semua apa yang pantas baginya
tanpa pembatasan.
Takhshish adalah mengeluarkan sebagian apa yang
dicakup lafazh Am
Mukhashish (yang mengkhususkan) terkadang muttasil
oleh suatu hal, tetapi juga ada kalanya munfasil

Anda mungkin juga menyukai