Child Abuse
Child Abuse
ANAK
OLEH
AKP Dr. MANSURI, SpKF
KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA SELATAN
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III PALEMBANG
Insidensi
Jakarta 2005:
736 kasus kekerasan:
327 kasus kekerasan seksual
233 kasus kekerasan fisik
176 kasus kekerasan psikis
130 kasus penelantaran anak
Iceberg Phenomenon
Definisi
Anak :
Seseorang yang belum
berusia 18 tahun
Termasuk anak yang masih
dalam kandungan
Pasal 1 UU No 23 tahun 2002
tentang Perlindungan Anak
Definisi
Perlindungan anak:
Melindungi dan menjamin hakHak anak: Hidup
Tumbuh
Berkembang
Berpartisipasi scr
optimal
Perlindungan dari
Diskriminasi dan
kekerasan
Child Abuse:
World Report on Violence and
Health, WHO, 1999
Perlakuan menyakitkan secara
fisik ataupun emosional
Penyalahgunaan seksual
Penelantaran
Pelalaian eksploitasi komersial
Mengakibatkan cedera nyata
terhadap kesehatan,
kelangsungan hidup, tumbuh
kembang,martabat anak
Sejarah
Ambroise Tardieu dari Prancis
1860Otopsi 32 anak
Caffey 1946Patah tulang multipel
Subdural hematom
Henry Kempe 1961The Battered Child
Syndrome
PBB - Deklarasi Jenewa tentang
hak-hak anak (1959)
- Deklarasi Dunia (1990)
Asean Pediatric Federation Conference VI
Faktor masyarakat
Kepercayaan/adat
tentang pola asuh
anak
Hak orangtua atas
anak
Pergeseran budaya
Media massa
Faktor situasi
keluarga
@Hubungan dlm kel
@Banyak anak
@Baby sitter/pembantu
@Keluarga terisolasi
@Sos-ek-pol: miskin,
padat lingk,
pengangguran
@Masalah interaksi dgn
lingkungan
Faktor
orangtua
Pecandu NAPZA
Kelainan kepribadian dan jiwa
Mantan korban abuse
Orangtua tunggal/tiri
Pola asuh dan didik
Nilai hidup
Kurang pengetahuan
Faktor anak
0 Mental retarded
0 Perilaku buruk
0 Fisik anak
0 Cacat
0 Prematuritas
0 Unwanted
0 Adopsi
0 Kembar
Pada Anak
Mengalami luka bakar, gigitan, lebam, patah
tulang, mata bengkak menghitam, memiliki
bekas lebam, atau bekas luka lain yang masih
terlihat.
Kelihatan sangat takut kepada orang tuanya dan
menangis atau berteriak saat waktu untuk pulang
Ketakutan saat didekati orang dewasa
Ada laporan terluka karena kecelakaan oleh
orang tua atau orang yang mengasuhnya.
Pada Anak
Pada Anak
Sering absent sekolah
Tanda Kekerasan
emosional pada anak
Pada Anak
Menunjukkan tingkah laku yang ekstrim,
terlalu menuntut, terlalu mencela,terlalu
pasif atau agresif
Terlalu bersikap dewasa atau kekanakan
Terlambat perkembangan fisik dan
emosionalnya
Mencoba bunuh diri
Kurangnya kedekatan dengan orang tua
Tanda Kekerasan
emosional pada anak
Pemeriksaan CAN
Anamnesis
Observasi
Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
Observasi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Hematoma subdural
Trauma intrabdominal
Fraktur Tulang
Pemeriksaan Kasus
Seksual
Sikap Pemeriksa
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Sikap Pemeriksa
Menunggu pasien tenang
Disaksikan Keluarga dan
paramedis
Inform consent
Anamnesis
Identitas yang bersangkutan, terutama
umur dan perkembangan seks.
kegiatan seksualnya selama 2 minggu
terakhir (hubungan seksual terakhir
sebelum kejadian, siklus haid terakhir,
dan apakah masih saat kejadian)
Waktu & Lokasi Kejadian
Bagian Tubuh yang terlibat
Setelah kejadian
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda perlawanan
Penampilan Korban
Konfirmasi usia/kepantasan dinikahkan
Persetubuhan dubur
Persetubuhan oral
Pemeriksaan labRambut pelaku,
Kerak/bercak mani, kuku korban.
Pemeriksaan Ginekologis
Pada Anak Perempuan
Periksa adanya luka didaerah sekitar vulva,
perineum dan saluran vagina; serta robekan
selaput dara
Pada selaput dara, tentukan ada atau tidaknya
robekan. Robekan juga ditentukan baru atau
lama, lokasinya, dan dilihat secara teliti sampai
ke dasar atau tidak.
Dalam hal tidak terdapat robekan, padahal
diperoleh informasi terjadinya penetrasi
Pemeriksaan laboratorium
Dilakukan bila waktunya < 7 hari
Mani dari vagina maupun dubur
Pemeriksaan status
mental
Pemeriksaan
Penunjang
Radiologi
[ Mencari trauma tersembunyi dan
trauma lama
[ SCAN dibawah 1 tahun: 80 %
fraktur tersembunyi
[ SCAN dibawah 2 tahun: bone survey
[ Indikasi CA: fraktur multipel
(variasi proses penyembuhan)
[ Trauma kapitis: CT scan dan/atau
MRI
Pemeriksaan laboratorium
[ Child abuse: darah tepi, masa
perdarahan, masa pembekuan,
protrombin time, partial tromboplastin
time
[ Amilase serum (cedera limpa)
[ SGOT, SGPT, LDH (cedera liver)
[ Urin: hematuria ( ery > 20/LPB tanda
cedera ginjal dan saluran kencing)
[ Child neglect: darah tepi lengkap,
elektrolit, urinalisis
InterpretasiHasil
Pemeriksaan Medikolegal
Indonesia Visum et Repertum
Kasus Hidup
Pembuktian CAN:
TKP
Kesaksian
Pemeriksaan barang bukti
Didukung oleh:
Kematian
Cacat Menetap
Kerusakan menetap pada SSP
Failure to thrive
Perkembangan kejiwaan terganggu
Kecerdasan
Emosi
Konsep diri
Agresif
Hubungan sosial
Prinsip-prinsip penatalaksanaan
kasus
Segera, Komprehensif dan Holistik.
Anak Korban Tindak Pidana:
Rehabilitasi, baik dalam lembaga maupun di luar lembaga
Upaya perlindungan dari pemberitaan identitas melalui media
massa dan untuk menghindari labelisasi
Pemberian jaminan keselamatan bagi saksi korban dan saksi
ahli, baik fisik, mental maupun sosial
Pemberian aksesibilitas untuk mendapatkan informasi
mengenai perkembangan perkara
Prinsip-prinsip penatalaksanaan
kasus
Segera, Komprehensif dan Holistik.
Anak Korban CAN:
Penyebarluasan dan sosialisasi ketentuan peraturan
perundang-undangan yang melindungi anak
Pemantauan, pelaporan dan pemberian sanksi
Pengawasan, pencegahan, perawatan, dan rehabilitasi-baik
oleh pemerintah ataupun masyarakat
Penatalaksanaan
penanganan tim multidisiplin:
Dokter
Psikiater
Psikolog
Pekerja sosial
Ahli hukum
Pendidik
Masyarakat
KESIMPULAN
Tujuan utama pemaparan mengenai CAN
1. Kesadaran akan adanya CAN dalam masyarakat
2. Prevensi dan deteksi dini
3. Pencegahan kecacatan dan kematian
4. Memutus siklus CAN dalam masyarakat
5. Masa depan bangsa: anak adalah pemilik masa
depan