Anda di halaman 1dari 24

Ns. Wirda Hayati, M.Kep, Sp.

Kom
Definisi

 Child abuse pada anak


didefinisikan sebagai segala
perlakuan buruk yang dilakukan
terhadap anak ataupun adolesen
oleh para orangtua, wali, atau
orang lain yang seharusnya
memelihara dan merawat anak
itu.
Definisi

 Patricia (1985) mendefinisikan


sebagai suatu kelalaian
tindakan/perbuatan oleh
orangtua atau yang merawat
anak yang mengakibatkan
terganggu kesehatan fisik,
emosional, serta pe kelalaian dan
eksploitasi seksual.
Epidemiologi

o Hasil Survei Kta 2013 oleh KPP-PA bekerjasama dengan


Kemsos dan BPS - kelompok umur 18-24 tahun : 1
dari 2 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan setidaknya
mengalami salah satu kekerasan seksual, fisik atau
emosional.
 Data Komnas PA pada tahun 2013 terdapat terdapat
1620 kasus kekerasan terhadap anak : 490 (30%)
kekerasan fisik, 313 (19%) kekerasan emosional, 817
(51 %) kekerasan seksual.
Epidemiologi

• Data Ditjen Pemasyarakatan, Kemenkumham pada bulan


Agustus 2014 Anak yang Berhadapan dengan Hukum
meliputi:
- Jumlah tahanan anak sebanyak 1.441 anak, terdiri dari
anak laki-laki sebanyak 1.409 anak dan anak perempuan
sebanyak 32 anak.
- Jumlah narapidana anak sebanyak 3.154 anak, terdiri dari
anak laki-laki sebanyak 3.096 anak dan anak perempuan
sebanyak 58 anak.
Penyebab
 Para orangtua juga penderita perlakuan
salah pada masa kanak-kanak.
 Orangtua yang agresif dan impulsif.
 Keluarga dengan hanya satu orangtua.
 Orangtua yang dipaksa menikah saat
belasan tahun sebelum siap secara
emosional dan ekonomi.
 Perkawinan yang saling mencederai
pasangan dalam perselisihan.
Penyebab
 Tidak mempunyai pekerjaan.
 Jumlah anak yang banyak.
 Adanya konflik dengan hukum.
 Ketergantungan obat, alkohol, atau
sakit jiwa.
 Kondisi lingkungan yang terlalu padat.
 Keluarga yang baru pindah ke suatu
tempat yang baru dan tidak mendapat
dukungan dari sanak keluarga serta
kawan-kawan.
Karakteristik anak yang mengalami perlakuan salah
 Anak yang tidak diinginkan.
 Anak yang lahir prematur, terutama yang
mengalami komplikasi neonatal, berakibat adanya
keterikatan bayi dan orangtua yang
membutuhkan perawatan yang berkepanjangan.
 Anak dengan retardasi mental, orangtua merasa
malu.
 Anak dengan malformasi, anak mungkin ditolak.
 Anak dengan kelainan tingkah laku seperti
hiperaktif mungkin terlihat nakal.
 Anak normal, tetapi diasuh oleh pengasuh karena
orangtua bekerja
Beban dari lingkungan: Lingkungan hidup dapat
meningkatkan beban terhadap perawatan
anak.
Klasifikasi

 Penganiayaan fisik

Kekerasan ringan atau berat berupa trauma,


atau penganiayaan yang dapat
menimbulkan risiko kematian. Yang
termasuk dalam katagori ini meliputi
memar, perdarahan internal, perdarahan
subkutan, fraktur, trauma kepala, luka
tikam dan luka bakar, keracunan, serta
penganiayaan fisik bersifat ritual.
Klasifikasi

 Penganiayaan seksual
Penganiayaan seksual dapat berupa
inces (penganiayaan seksual oleh
orang yang masih mempunyai
hubungan keluarga), hubungan oro-
genital, pornografi, prostitusi,
eksploitasi, dan
 Pengabaian
 Pengabaian nutrisi
1.
 2. Pengabaian Medis
3. Pengabaian pendidikan
4. Pengabaian emosional
5. Pengabaian keamanan anak
 Sindroma Munchausen
Sindroma Munchausen merupakan
permintaan pengobatan terhadap
penyakit yang dibuat-buat dengan
pemberian keterangan medis palsu
oleh orangtua, yang menyebabkan
anak banyak mendapat
pemeriksaan/prosedur rumah sakit
PRINSIP KEPERAWATAN
PENGKAJIAN ( ANAMNESIS, PEMERIKSAAN FISIK,
PENUNJANG)

Riwayat Penyakit dan Pemeriksaan Fisik


Penganiayaan fisik
 Luka memar, terutama di wajah, bibir, mulut, telinga, kepala,
atau punggung.
 Luka bakar yang patognomonik dan sering terjadi: rokok,
pencelupan kaki-tangan dalam air panas, atau luka bakar
berbentuk lingkaran pada bokong. Luka bakar akibat alat
listrik seperti oven atau setrika
 Trauma kepala, seperti fraktur tengkorak, trauma intrakranial,
perdarahan retina, dan fraktur tulang panjang yang multipel
dengan tingkat penyembuhan yang berbeda
 Trauma abdomen dan toraks lebih jarang dibanding trauma
kepala dan tulang pada penganiayaan anak. Penganiayaan
fisik lebih dominan pada anak di atas usia 2 tahun
Pengabaian
 Pengabaian medis, yaitu tidak mendapat
pengobatan yang memadai pada anak penderita
penyakit kronik karena orangtua menyangkal anak
menderita penyakit kronik, tidak mendapat
imunisasi dan perawatan kesehatan lainnya
 Kegagalan yang disengaja oleh orangtua juga
mencakup kelalaian merawat kesehatan gigi dan
mulut anak sehingga mengalami kerusakan gigi
Penganiayaan seksual
Tanda-tanda yang harus dikaji
 Nyeri vagina, anus, dan penis serta adanya
perdarahan atau sekret di vagina.
 Disuria kronik, enuresis, konstipasi
 Pubertas prematur pada wanita.
Laboratorium
Jika dijumpai luka memar, perlu dilakukan
skrining perdarahan. Pada penganiayaan
seksual, dilakukan pemeriksaan:
 Swab untuk analisa asam fosfatase,
spermatozoa dalam 72 jam setelah
penganiayaan seksual.
 Kultur spesimen dari oral, anal, dan vaginal
untuk gonokokus.
 Tes untuk sifilis, HIV, dan hepatitis B.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

   Nyeri pada anak X


 Perilaku kekerasan pada anak X
 koping keluarga inefektif.
 Harga Diri Rendah pada An. X
 Gangguang konsep diri : Body Image pada
anak X
 Kurang pengetahuan
TINDAKANPERAWAT DALAM
TATALAKSANA KTA
PERAN PERAWAT

Anda mungkin juga menyukai