Anda di halaman 1dari 21

REFERAT

KETUBAN PECAH DINI DAN


ENDOMETRIOSIS

Nagusman Danil (1102009199)


Pembimbing : dr. Iwan Satyagraha, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASAR REBO
PERIODE 24 JUNI 31 AGUSTUS 2013

KETUBAN PECAH DINI


DEFINISI
Ketuban pecah sebelum proses persalinan
berlangsung. Ada bermacam-macam teori yang
menghitung berapa jam sebelum inpartu,misalnya
2/4/6 jam sebelum inpartu. Ada juga yang
menyatakan dalam ukuran pembukaan serviks pada
kala 1, misalnya ketuban yang pecah sebelum
pembukaan servik 3cm atau 5cm dan sebagainya.
Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada
kehamilan preterm < 37minggu ataupun aterm.
Normal : selaput ketuban pecah pada akhir kala 1
atau awal kala II persalinan.

Etiologi
Riwayat persalinan preterm sebelumnya
Pengaruh dari luar yang melemahkan ketuban :
- infeksi genetalia (65%)
streptococcus,staphylococcus (grma+), E.coli
(gram -), bacteroides (anaerob)
- menigkatnya enzim protealitik
Overdistensi :
- hidramnion,
- kehamilan gemelli (50%)
Koitus (karena haigiene buruk,predisposisi
terhadap infeksi)

Diagnosis
Ibu merasakan ketuban pecah tiba-tiba dan keluar air-air
dari vagina tanpa ibu sadari
Pemeriksaan inspekulo : nilai cairan yang keluar (jumlah,
warna,bau) dan bedakan dengan urin.
Jika memungkinkan lakukan :
tes lakmus (tes nitrazin) : lakmus berubah jadi biru (alkalis)
= (+). Tetapi darah dan infeksi vagina dapat menyebabkan
positif palsu.
Tes pakis : cairan ketuban diteteskan digelas objek da
dibiarkan kering.pemeriksaan mikroskopik menunjukkan
kristal cairan amnion dan gambaran daun pakis.
Pemeriksaan dalam (VT) tidak boleh sering-sering karena
dapat mengundang infeksi.

Patofisiologi
Kolagen terdapat pada lapisan kompakta
amnion,fibroblas,jaringan retikuler korion dan
trofoblas. Sintesis maupun degradasi jaringan
kolagen dikontrol oleh sistem aktifitas dan
inhibis interleukin- 1 dan prostaglandin.
Infeksi dan inflamasi IL 1dan
prostaglandin kolagenasi
jarigan,sehingga terjadi depolimerisasikolagen
pada selaput korion/amnion
selaput
ketuban tipis,lemah dan mudah pecah

Korioamnionitis (infeksi selaput ketuban).pada


KP 6 jam resiko infeksi meningkat 1x. KP 24 jam
resiko infeksi meningkat samapai 2xlipat. Paling
lama 2x24 jam setela KP harus sudah partus.
Korioamnionitis patofisiologi :
Ascending infeksi,pecahnya ketuban
menyebabkan adanya hubunga langsung
antra ruang intraamnion dan dunia luar
Ibu mengalami infeksi sistemik menjalar
ke plasenta (sirkulasi fetomaternal)

Komplikasi
Infeksi intrapartum(korioamnionitis)
ascendens dari vagina ke intrauterin.
Persalinan preterm,jika terjadi pada usia
kehamilan preterm
Prolaps tali pusat,bisa sampai gawat janin
dan kematin janin akibat hipoksia(sering
terjadi pada presentasi bokog atau letk
lintang)
Oligohidromnion karena air ketuban
merembes dan keluar terus menerus.

Penatalaksanaan

>35 minggu bila janin sejahtera dan PS <5 tunggu 24 jam


dengan perlindungan ab. Setelah 24 jam belum ada tanda
persalinan lakukan induksi.
28-35 minggu:
- Bila PS <5 berikan tokolisis dengan duvadilan /terbutalin
drip (4 ampul dalam dextrose 5% 500cc)pemberian 18-30
tetes/menit denga memperhatikan dj ibu tidak lebih dari
110x/menit
- Berikan pematangan paru dengan injeksi Betametason
atau dexametason 1x12 mg i.m selama 3 hr
- Lindungi dengan ab (pycin 1x1,5gr slm 2hr (bolus)
,seftriaxon)
- Jika >32minggu persalinan pilihan SC

Penanganan ibu :
1. Bed rest
2.observasi TTV
3. pasang I.V line
4.Pemeriksaan lab rutin
5.Ab bila KP >6jam
Tes busa( tes pematangan paru janin)
Setengah cc cairan amnion + setengah cc Nacl + 1cc
alkohol 95 % kocok 15 detik biarkan selama 15 menit.
Jika busanya banyak,surfaktan (+)

ENDOMETRIOSIS
Definisi
Endometriosis adalah jaringan
endometrium di temukan diluar cavum
uteri dan diluar miometrium.paling
sering di ovarium,peritonium,cavum
dauglasi,tuba fallopi.

Histogenesis
Teori Sampson : darah haid mengalir kembali
(regurgitasi)melalui tuba ke dalam rongga pelvis.
Dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang
masih hidup, dan sel-sel endometrium yang masi hidup
ini dapat mengadakan implantasi ke rongga pelvis.
Rober Meyer : sel-sel yang secara embriologis berasala
dari epitel selom (tuba,uterus,proximal vagina) oleh
penyebab tertentu (radang,hormon) mengalami
metaplasia menjadi endometrium
Teori transportasi mekanik : penyebaran langsung saat
operasi. Misal : endometriosis pasien saat insisi SC atau
histerektomi

Teori penyebaran limfogen halban :


jaringan endometrium masuk ke
pembulh limf uterus pada waktu
menstruasi kemudian menyebar ke
rongga panggul.
Teori hormonal : pertumbuhan
endometriosis sagat tergantung pada
kadar ekstrogen tubuh. Kehamilan
dapat menurunkan resiko
endometriosis

Angka kejadian
5-15% dapat ditemukan antara semua
operasi pelvik. Endometriosis sering
ditemukan pada wanita yang tidak
kawin, umur muda dan yang tidak
mempunyai banyak anak. Ternyata
fungsi ovarium secara siklik yang terus
menerus tanpa diselingi oleh
kehamilan memegang peranan dalam
terjadinya endometriosis.

Patologi
Lokasi yang sering pada ovarium dan biasanya
didapati pada kedua ovarium. Pada ovarium
tampak kista kista biru kecil sampai kista besar
(kadang-kadang sebesar tinju) berisi darh tua
menyerupai coklat(kista coklat/ endometrioma)
Luka kecil pada dinding kista
keluar
tetesan darah dari dalam kista
perlekatan
antara ovarium dan uterus, sigmoid dan dinding
pelvis.
robekan pada kista
darah mengalir ke
rongga peritonium
acute abdomen

Diagnosis
Anamnesis.
Gejala Klinik
1.nyeri perut bawah yang progresif dan dekat paha
yang terjadi pada dan selama haid (dismenorea).
Sebab dari disminore tidak diketahui secara pasti,
tetapi ada hubungannya dengan vaskularisasi dan
pendarahan dalam sarang endometriosis pada
waktu sebelum dan semasa haid.
2. dispareunia (nyeri di vagina atau di panggul
pada saat senggama). Gejala yang sering terjadi
adanya endometriosis di cavum dauglas.

3.hipermenorea
4. infertilitas 30-40%. Disebabkan apabila mobilitas tuba
terganggu karena fibrosis dan perlengketan jaringan sekitarnya
5. defekasi yang sukar dan sakit terutama pada waktu haid
disebabkan karena adaya endometriosis di dinding rektosigmoid.
Pemeriksaan Bimanual : nodul pada lig. Sakrouterina,nyeri pada
perabaan kista pada adneksa
Laparaskopi : untuk membedakan endmetriosis dari kelainankelainan di pelvis,stadium dan perkiraan prognosis
Tumor marker Ca 125 : hanya bermakna pada stadium 3 dan 4

Penatalaksanaan
Prinsip pertama : pengobatan hormonal
endometriosis adalah menciptakan hormon
rendah ekstrogen dan asiklik. Kadar ekstrogen
rendah
atropi jaringan
endometriosis.
Keadaan yang asiklik mecegah terjadinya haid
tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium
yang normal ataupun jaringan endometriosis
Prinsip kedua : menciptakan lingkungan hormon
yag tinggi androgen atau tinggi progeteron
sintesik.

Progesteron
MPA (provera) 100mg/hari selama 3 bulan.
Bila efek samping tidak berat teruskan
sampai 9 bulan.
Cara kerja: - menekan sekresi gonadotropin
Efek langsung pada endometriosis
ES : spotting,BB meningkat
Pil kb, jika efektif
pseudomenopause

Danazol
Menimbulkan keadaan asiklik,androgen tinggi dan ekstrogen rendah.
Ekstrogen renndah disebabkan oleh :
Menekan sekresi GnRH,LH dan FSH sehingga dapat menghambat
pertumbuhan folikel
Menghambat kerja enzim-enzim steroidogenesis di folikel ovarium
produksi ekstrogen menurun
Dosis : 400-800mg/hari selama 6 bulan
ES : akne,perubahan suara, BB meningkat,udema dan kulit
berminyak.
Operatif :
- Terapi medik tidak memuaskan
- Takut terjadi kerusakan yang berat
- Kelainan yang di timbulkan menjadi sebab terjadinya infertil

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai