Anda di halaman 1dari 12

Perkembangan Ilmu Manajemen

Era Manajemen pra-ilmiah (Sebelum


1880)
Teori Manajemen Klasik (1880-1930)
Teori Manajemen Neoklasik (1930-1960)
Teori Manajemen Modern (1950sekarang)

Teori manajemen neoklasik


Memiliki tiga bagian yaitu:
1. Hawthorne Experiments (Eksperimen
Hawthorne)
2. Human Relation Movement (Hubungan
Manusiawi)
3. Organizational Behavior (Perilaku
Berorganisasi)

Hawthorne Experiments ( Eksperimen


Hawthorne
Dipimpin oleh George Elton Mayo.
Menghasilkan kesimpulan bahwa:
perhatian khusus dari seorang atasan
yang dapat meningkatkan motivasi
bekerja itu sangat berpengaruh
terhadap usaha-usaha mereka
(Hawthorne effect)

Human Relation Movement (Hubungan Manusiawi)

Menekankan pada pentingnya kebutuhan


sosial diantara pekerja.
mempelopori studi baru dalam bidang
dinamika kelompok, dimana perhatian
ditunjukan tidak hanya pada individu,
tetapi juga pada proses dan dinamika
kelompok.

Organizational Behaviour (Perilaku


Berorganisasi

Memperluas dan memperbaiki teori


hubungan manusiawi.
Menjelaskan tentang sikap, perilaku dan
penampilan individu maupun kelompok
dalam berorganisasi.
penerapan dari ilmu perilaku seperti
psikologi, sosiologi, dan antropologi yang
mempelajari hubungan manusia.

Tokoh-tokoh aliran perilaku berorganisasi:

Abraham Maslow
Memperkenalkan adanya hierarki kebutuhan :
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan keamanan
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan harga diri secara penuh
5. Kebutuhan aktualisasi diri

Douglas MC. Gregor (penemu teori X dan Y)


Teori X berasumsi Teori Y berasumsi
bahwa Karyawan
bahwa Karyawan
Tidak suka bekerja
Suka bekerja
Tidak membuat ambisi Mampu mengendalikan
diri
Tidak bertanggung
Menyukai
tanggung
jawab
jawab
Enggan untuk berubah Penuh imajinasi dan
kreasi
Lebih suka dipimpin Mampu mengarahkan
dari pada memimpin
dirinya sendiri

Teori Manajemen Modern


Quantitative Approach (Pendekatan
Kuantitatif)
System Approach (Pendekatan Sistem)
Contingency Approach (Pendekatan
Kontingensi)

Quantitative Approach (Pendekatan


Kuantitatif)
Tokoh utamanya adalah Taylor, Gilbreths,
Gantt, Newman dan Joen Deal.
Menekankan penggunaan model statistik dan
teknik matematika sistematis untuk
memecahkan masalah manajemen.
Hanya dapat menyarankan tindakan alternatif
berdasarkan data statistik, tidak dapat
mengambil keputusan akhir.

System Approach (Pendekatan Sistem)


Tokoh utamanya adalah Johnson, Church man,
Kenneth, Boulding dan Rosen Zweig
Karakteristik atau ciri-ciri dari pendekatan sistem
:
Sebuah sistem harus memiliki beberapa
komponen, unit atau sub unit tertentu.
Perubahan dalam satu sistem dapat
mempengaruhi subsistem lain yang ada
dalam manajemen.

Semua sistem bersama subsistemnya


harus memiliki beberapa tujuan
umum agar sistem dapat berjalan
dengan baik.
Sebuah sistem harus berorientasi
pada tujuan yang akan dicapai oleh
organisasi.

Contingency Approach (Pendekatan Kontingensi)


Pendekatan ini menerima dinamika dan
kompleksitas struktur organisasi.
Tiga bagian yang paling utama dalam teori
kontingensi adalah:
(1)Lingkungan
(2)konsep manajemen, prinsip dan teknik
(3)saling ketergantungan antara lingkungan
dengan konsep, prinsip, dan teknik
manajemen.

Anda mungkin juga menyukai