scoliosis?
Tulang belakang yang melengkung
lateral >10 yang disertai dengan
pergerakan vertebral
Idiopathic scoliosis kondisi dari
beberapa gen yang dominan dengan
variable phenotypic expression & tidak
ada penyebab yang jelas
secondary scoliosis terjadi karena
banyak sebab
Cerebral palsy
Polio
Friedeichs ataxia
Familial
dysautonomia
Werdnig-Hoffman
disease
Riwayat scoliosis
Pada remaja yang terdiagnosis dengan
scoliosis, hanya 10% yang memerlukan
intervensi medis.
Tiga faktor utama berkembangnya
lengkungan adalah :
(1) Jenis Kelamin pasien
(2) Potensi pertumbuhan selanjutnya
(3) Lengkungannya sudah lebih 30 pada
saat di diagnosis
Riwayat scoliosis
Pengkajian
perkembangan
dapat mengunakan
fase Tanner
Fase Tanner 2 -3
(hanya setelah masa
pubertas) dimana
perkembangan
scoliosis sudah
maksimal
Pengkajian scoliosis
Menilai potensi perkembangan
menggunakan derajat Risser:
- Mengukur kemajuan dari fusi tulang
iliaka apophysis
- Rentang dari nol (tidak ada
pengerasan) sampai 5 (lengkap tulang
fusi apophyis yang mengeras)
- Semakin rendah, semakin tinggi
potensi untuk perkembangan scoliosis
Risk
10 to 19
Limited (2 to 4)
Low
10 to 19
High (0 to 1)
Moderate
20 to 29
Limited (2 to 4)
Low/mod
20 to 29
High (0 to 1)
High
>29
Limited (2 to 4)
High
>29
High (0 to 1)
Very high
Pengkajian scoliosis
Nyeri punggung tidak signifikan pada scoliosis
Lengkungan < 30 pada remaja tidak diobati
karena tulang tidak akan berubah lagi.
Lengkungan >50 akan berkembang sampai
waktunya 1 per tahun
Sampai 19% perempuan dengan lengkungan
>40 dapat menyebabkan gejala
psychological yang signifikan
Akan terjadi kerusakan fungsi paru bila
lengkungan >100 (contohnya: Cor
pulmonale)
Pengkajian
Inspection umum:
Frontal Curvature:
Pergerakan
vertebra
lumbal, thorak, servikal
dengan pasien posisi
berdiri atau berbaring.
Normal alignment
Lurus
Abnormal alignment:
Scoliosis lateral
curvature (lumbar
and/or thoracic
spine)
Pengkajian
Inspection Umum: Scoliosis
Pengkajian
Diagnosis:
Angle: X-ray
Normal Spine (0
degrees)
Scoliosis: (> 10
degrees)
Complications:
(severe scoliosis)
> 70 degrees
Back problems
Pengkajian
Implikasi:
Clinical Evaluation
Scoliometer
Pasien
Risser grade
0 to 1
2 to 4
20 to 29
0 to 1
20 to 29
2 to 4
Every 6
months/yes
Observe or brace
29 to 40
0 to 1
Refer
Brace
29 to 40
2 to 4
Refer
Brace
>40
0 to 4
Refer
Surgery
10 to 19
X-ray/refer
Every 6 months/no
Every 6 months/no
Every 6
months/yes
Treatment
Observe
Observe
Brace after 25
degrees
Pembedahan harus
Kifosis
Disebut juga punggung yang bungkuk
atau punuk
Kyphosis-Lordosis Posture
Elongated and weak
Neck
ES
Posture
General population
Swayback: Sekitar 30% pada pria dan 20%
pada wanita.
Kyphosis-Lordosis: sekitar 20% pada wanita
dan 15% pada pria.
Flatback: sekitar 10% pada pria dan wanita.
Clinical Evaluation
General Inspection:
Sagital
Curvature:
Normal
Alignment:
Lordotic cervical
Kyphotic thoracic
Lordotic lumbar
Kyphotic sacral
Clinical Evaluation
Clinical Evaluation
General Inspection:
Kyphosis:
Punggung yang abnormal
membulat (> 40 to 45 derajat)
Bungkuk
Penyebab:
Masalah perkembangan,
degeneratif (arthritis),
osteoporosis dengan fraktur
kompresi, trauma
Penyebab lain:
Clinical Evaluation
General Inspection:
membungkuk ke
depan dari pinggang
sementara pemeriksa
memandang tulang belakang
dari sisi pasien
Clinical Evaluation
Postural kyphosis:
Structural kyphosis:
Disebabkan oleh kelainan tulang belang
Penyakit Scheuermann's :
Osteoporosis-related kyphosis:
Clinical Evaluation
Lordosis
Lordosis merupakan kuratura masuk ke
dalam yang berlebihan dari tulang
lumbar yang terkadang terlihat pada
pasien yang hamil, obesitas atau pasien
tumor abdominal yang besar.
Lordosis
General Inspection:
Lordotic Curve:
Reduction:
Muscle spasm
Hamstring tightness
Increased:
Clinical Evaluation
Clinical Evaluation
General Inspection:
Postur
berdiri:
Panggul
Lateral bergeser
Erector
Unilateral
Fauns
hypertrophy or atrophy
Beard:
Spina
bifida occulta