Endemik
Disusun Oleh :
Aegyari Mukti Wibowo
Atika Prabandini
M Firdaus Al
Susan Sulfiah
Yusuf Arahman
Fauna Endemik
Anoa adalah satwa endemik pulau
Sulawesi, Indonesia. Anoa juga menjadi
fauna identitas provinsi Sulawesi Tenggara.
Satwa langka dan dilindungi ini terdiri atas
dua spesies (jenis) yaitu: anoa pegunungan
(Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah
(Bubalus depressicornis). Kedua spesies
anoa tersebut hanya dapat ditemukan di
Sulawesi, Indonesia. Diperkirakan saat ini
terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih
bertahan
Anoa hidup. Anoa sering diburu untuk
diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya. Secara
umum, anoa mempunyai warna kulit mirip kerbau,
tanduknya lurus ke belakang serta meruncing dan agak
memipih. Hidupnya berpindah-pindah tempat dan apabila
menjumpai musuhnya anoa akan mempertahankan diri
dengan mencebur ke rawa-rawa atau apabila terpaksa
akan melawan dengan menggunakan tanduknya.
Flora Endemik
Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang
krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif),
Amorphophallus titanum Becc., merupakan
tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae)
endemik dari Sumatera, Indonesia, yang
dikenal
sebagai tumbuhan dengan bunga
(majemuk)
terbesar di dunia, meskipun
catatan menyebutkan
bahwa kerabatnya, A.
gigas (juga endemik dari
Sumatera) dapat
Rafflesia
[1]
menghasilkan bunga setinggi 5m.
Namanya
Arnoldi
berasal
dari bunganya yang
mengeluarkan
bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan
sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat
penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah
mengira dan tidak bisa membedakan bunga bangkai
dengan Rafflesia arnoldii. Mungkin karena orang sudah
mengenal Rafflesia sebagai bunga terbesar dan
kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai
yang juga besar.
Cend
ana
Kecombrang,kantan,
atauhonje(Etlingera
elatior) adalah sejenis
tumbuhan
rempah
dan
merupakan
tumbuhan tahunan
berbentukterna
yangbunga,buah,
sertabijinya
dimanfaatkan
sebagai
bahan
sayuran.