Anda di halaman 1dari 31

SEL TIGA ELEKTRODA

DAN POTENSIAL
CAMPURAN

Seperti
dijelaskan
sebelumnya,
pengukuran potensial selama proses
elektrokimia (termasuk korosi) hanyalah
selisih atau beda potensial antara 2
elektroda
Untuk keperluan mengetahui besar laju
korosi suatu bahan, diperlukan elektroda
ketiga yang sebagai sensor atau alat
ukur proses elektrokimia.

Susunan sel tiga elektroda terdiri dari


Elektroda kerja
Elektroda bantu
Elektroda acuan

Elektroda Kerja
4

Adalah sebutan bagi anoda atau material


yang diteliti
Idealnya, luasan permukaan elektroda
kerja adalah 100 mm2 (karena luasan ini
digunakan sebagai pembagi arus I) agar
segera bisa dikonversikan
Elektroda kerja dapat disiapkan dengan
beberapa cara, misalnya dengan resin
epoxy, kemudian dipolish sedemikian
hingga ada satu luasan yang dikorosikan

Elektroda Bantu (Auxiliary/ Counter


Electrode)
6

Adalah elektroda kedua yang berfungsi


untuk menutup sirkuit dan mengangkut
arus dalam rangkaian elektrokimia
Bahan yang dipakai

Batang karbon
Platina
Emas

Elektroda Acuan
7

Elektroda ini yang berperan dalam


membandingkan potensial elektroda kerja.
Tidak boleh ada arus mengalir dalam
elektroda acuan, karena elektroda ini tidak
ditujukan untuk ikut bereaksi. Oleh karena
itu peran elektroda bantu menjadi penting
dalam mengangkut arus.

Reference
electrode
berisi
larutan
senyawa
yang
telah
diketahui
potensialnya, sehingga ketika potensial
working electrode diukur, selisihnya
langsung dapat diketahui

Jenis-jenis logam acuan (selanjutnya


disebut elektroda acuan) antara lain:

Calomel (SCE)
Ag/AgCl
Standard Hydrogen Electrode (SHE)
Cu/CuSO4 (CSE)

10

11

Reference electrode yang diletakkan di


dalam
luggin
capillary
untuk
menangkap potensial dari elektroda
kerja

Rangkaian Luar, terdiri dari


12

Alat pengukur arus


Alat pengukur potensial. Alat ini tidak
boleh teraliri arus
Sumber
potensial
yang
digunakan
menggerakkan reaksi pada elektroda kerja
Alat yang umum digunakan disebut
potensiostat.

13

14

Cara kerja potensiostat


15

Potensiostat melakukan sweep, memberikan


range potensial tertentu kepada elektroda kerja
(nilainya diset terlebih dahulu sebelum sweep)
Pada keadaan ini larutan menjadi anoda,
elektroda bantu menjadi katoda
Hal ini berlangsung dari harga inputan terendah
sampai harga OCP (Eo), reaksi ini disebut
cathodic reaction
Selanjutnya terjadi switch, dimana elektroda
kerja menjadi anoda, elektroda bantu menjadi
katoda

16

Hal ini berlangsung dari OCP sampai harga


inputan V maksimum. Reaksi ini disebut
anodic reaction
Dari proses sweep ini , dihasilkan respon
berupa arus (I) dan kurva
Harga I dibagi dengan luas bidang ekspose,
didapat current density (i) Ampere/cm2
Harga current density (i) ini dapat
digunakan untuk menghitung laju korosi

17

Beberapa literatur menuliskan bahwa kurva anodik dan


katodik akan mulai linier setelah potensial bernilai 50 mV

Pengaruh elektrolit
18

Elektrolit sangat berpengaruh terhadap daya


hantar (konduktifitas) ion anoda di dalamnya.
Untuk meminimalisasi pengaruh gangguan ionik
dari elektrolit, elektroda acuan harus diletakkan
sedekat mungkin dengan elektroda kerja.
Potensial yang diukur oleh elektroda acuan akan
terdiri dari potensial dari anoda dan ruang antara
dua elektroda tersebut.
Pengaruh ruang tersebut dinyatakan sebagai
penurunan Ohm atau IR drop, yang merupakan
besaran arus dan hambatan ruang/ elektrolit.

POTENSIAL
CAMPURAN

20

Batere adalah salah satu sel korosi yang


sempurna, karena bisa menghasilkan arus
listrik yang stabil pada saat dihubungkan
Asal batere adalah dari Sel Daniel, yang
terdiri dari tempaga (Cu) dan seng (Zn)
yang direndam dalam larutan garam
masing-masing

21

Zn Zn2+ + 2eCu2+ + 2e- Cu

22

Menurut persamaan Nernst

E Zn / Zn 2 E

o
Zn / Zn 2

E Cu 2 / Cu E

o
Cu 2 / Cu

0,059

log Zn 2
2

0,059
1
2 log Cu 2

sehingga untuk keseluruhan cell


Ecell E

o
cell

Zn 2
0,059

log
2
2
Cu

23

0
cell

o
oksidasi Zn

o
reduksi Cu

= (+0.76 V) + (+0.34 V)
= 1.1 volt
Jika konsentrasi ion = 1 M, maka

Ecell E

o
cell

0 1,1 volt

24

Sedangkan harga OCP untuk masing


masing logam vs SHE :

25

Jika masing-masing logam digambarkan plot E vs


log I, diperoleh

-0,763

+0,340

26

Karena reaksi yang


berlangsung
Zn Zn2+ + 2eCu2+ + 2e- Cu
Maka potensial
campurannya menjadi

27

Diagram di atas disebut


dengan Diagram Evans
Diagram ini juga bisa
membuat
plot
untuk
korosi
logam
tunggal,
dengan katoda tentu saja
hidrogen
atau
sesuai
reaksi pada katoda

28

Diagram Evans banyak berguna untuk


analisa
galvanic
corrosion
dengan
mengamati Tafel dari masing-masing
logam dan kemudian menggabungkannya
untuk memperoleh mixed potential reaksi
korosinya

29

Anodic, Cathodic and Mixed Controlled


30

Proses korosi yang dimodelkan dalam cell


electrode dapat ditelaah dominasinya, apakah
dikontrol oleh anoda, katoda atau keduanya

31

Jelaskan jenis proses elektrokimia yang dianggap tidak


merugikan manusia sebagai pengguna logam
Jelaskan hal-hal apa saja yang mempengaruhi
karakteristik korosi galvanic coupling
Apa yang dimaksud dengan standar hydrogen
electrode. Apa fungsinya?
Berikan contoh salah satu proses korosi logam di
lingkungan asam, berikut reaksi-reksi yang terjadi
Jelaskan apa yang dimaksud dengan sel tiga elektroda.
Apa fungsi masing-masing.
Jelaskan metode-metode untuk menghitung laju korosi
logam, misalnya baja.

Anda mungkin juga menyukai