Usaha Kesehatan Kerja
Usaha Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja
(Hyperkes)
Oleh :
Yonrizal Nurdin
Dosen PSIK-FK Unand
Definisi
Hygiene Perusahaan
Adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta
praktiknya dengan mengadakan penilaian
kepada faktor penyebab penyakit dalam
lingkungan kerja dan perusahaan melalui
pengukuran hasilnya dipergunakan untuk
dasar tindakan korektif kepada lingkungan
perusahaan menitik beratkan kepada
tindakan pencegahan pekerja dan masyarakat
disekitar perusahaan terhindar dari bahaya
akibat kerja meningkatkan derajat kesehatan
setinggi-tingginya.
Kesehatan Kerja
Adalah spesialisasi ilmu kesehatan beserta
praktiknya tujuan: pekerja/masyarakat
pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggitingginya( fisik, mental ataupun sosial) dengan
usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap
penyakit-penyakit/gangguan kesehatan akibat
faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja,
serta terhadap penyakit-penyakit umum.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan pekerja agar diperoleh
tenaga kerja yang sehat dan produktif.
2. Tujuan Khusus
Kegiatan-Kegiatan Hyperkes
Pencegahan, pemberantasan penyakit dan kecelakaan
akibat kerja
Pemeliharaan dan peningkatan kes naker
Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya
produktivitas naker
Pemberantasan kelelahan tenaga kerja
Meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja
Perlindungan masy sekitar perusahaan dari bahaya
pencemaran yang berasal dari perusahaan
Perlindungan masyarakat luas dari bahaya yang
mungkin ditimbulkan oleh produk industri
Pemeliharaan,peningkatan hygiene,sanitasi perusahaan
( kebersihan, Spal, sumber air bersih, dll)
Hakikat Hyperkes
Sebagai alat untuk mencapai kesehatan
tenaga kerja yang setinggi-tingginya
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
Sebagai alat untuk meningkatkan produksi
yang berlandaskan kepada meningkatkan
efisiensi dan produktivitas tenaga kerja
dalam berproduksi.
Tingkat-Tingkat Pencegahan
Gangguan Kesehatan dan
Kecelakaan Akibat Kerja
1. Peningkatan Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan kepada pekerja
Peningkatan dan perbaikan gizi pekerja
Perkembangan kejiwaan pekerja yang sehat
Penyediaan perumahan pekerja yang sehat
Rekreasi bagi pekerja
Penyediaan tempat dan lingkungan kerja yang sehat
Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja
Perhatian terhadap faktor-faktor keturunan.
Penyaringan
2. Kimia
Debu organik (silikon,asbes,acrilic, dsb)
Timah hitam (Pb)
Air raksa (merkuri)
Pestisida
Gas (iritan, keracunan)
3. Biologi/infeksi penyakit kulit
4. Fisiologi(kesalahan konstruksi mesin, sikap tubuh,
kelelahan) luka, fraktur,trauma fisik
5. Psikologis(hub kerja tak baik,pekerjaan monoton,upah
rendah) stress gairah kerja turun,mudah tjd
kecelakaan,semangat kerja turun,produktivitas turun
Upaya-Upaya Pencegahan
Penyakit Akibat Kerja
1. Substitusi
Yaitu mengganti bahan-bahan yang berbahaya
dengan bahan-bahan yang kurang berbahaya
atau tidak berbahaya sama sekali, misalnya
karbon tetraklorida diganti dengan triklor-etilen.
2. Ventilasi Umum
Yaitu mengalirkan udara sebanyak-banyaknya
menurut perhitungan kedalam ruang kerja, agar
bahan-bahan yang berbahaya ini lebih rendah
dari kadar yang membahayakan, yaitu kadar
pada nilai ambang batas.
Tujuan
Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan tenaga kerja
untuk menolong dirinya sendiri shg terjadi
peningkatan status kesehatan yang
akhirnya meningkatkan produktivitas kerja
Tujuan khusus
meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja
dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan dan
lingkungan kerja.
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga
kerja informal dan keluarganya yang belum
terjangkau.
meningkatkan keselamatan kerja dengan
mencegah penggunaan bahan-bahan yang
membahayakan lingkungan kerja dan masyarakat
serta menerapkan prinsip ergonomik.
Sasaran
tenaga kerja yang mempunyai dampak
besar dalam menunjang pertumbuhan
ekonomi.
tenaga kerja yang memperoleh yankes
yang memadai.
diutamakan pada sektor informal yang
merupakan separuh dari angkatan kerja.
Strategi
dikembangkan secara terpadu dan menyeluruh
dalam pola yankes puskesmas bagi pekerja dan
keluarganya.
dilakukan melalui pelayanan paripurna, yang
menekan pada pelayanan kesehatan kerja,
keselamatan kerja, kesehatan keselamatan
kerja.
dilakukan melalui peran serta aktif masyarakat
pekerja melalui pendekatan PKMD.
b. Kegiatan ergonomik
Kegiatan yang bertujuan untuk mencapai
kesesuaian antara alat kerja dengan pekerjaan
agar tidak terjadi stress fisik akibat kerja.
c. Kegiatan monitoring
Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja yang
dilakukan oleh anggota kelompok kerja yang dilatih
untuk mendeteksi pencemaran zat kimia, pestisida, dll.
d. Perbaikan mesin / alat kerja
Ditujukan pada industri kecil dan pada
pemaparan/pencemaran karena bahan-bahan
produksi.
e. Pemakaian alat pelindung
Yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan bahaya
yang dihadapi serta dilakukan untuk mencegah
penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
3. Kegiatan pengobatan
a. Pendekatan system orga tubuh (pengobatan
yang ditujukan pada organ tubuh yang
terkena) misalnya alat pendengaran, paruparu, kulit dan sebagainya.
b. Pendekatan jenis pernapasan (exposure)
4. kegiatan pemulihan