Anda di halaman 1dari 40

ADAPTASI, AKUMULASI

INTRASEL DAN PENUAAN SEL

dr. A.Visi Kartika

Berbagai macam sel manusia

Sel E.coli

ADAPTASI SEL:
PERTUMBUHAN DAN
DIFERENSIASI

HIPERPLASIA
Penambahan jumlah sel pada suatu
jaringan volume organ meningkat
Hiperplasia fisiologik
Hormonal hiperplasia
Compensatory hiperplasia

Hiperplasia patologik
Umumnya disebabkan berlebihnya kadar
hormon atau faktor pertumbuhan
Contoh: hiperplasia endometrium akibat
berlebihnya hormon estrogen
Dapat menimbulkan tumor jinak / ganas

Hiperplasia endometrium. Tampak


hiperplasia patologik dari kelenjar
endometrium

Hipertrofi
Peningkatan volume/ukuran sel
pembesaran organ.
Hipertrofi fisiologi misalnya uterus
wanita hamil
Bila hipertrofi melebihi kapasitas
jaringan kegagalan organ misalnya
payah jantung

Hipertrofi uterus wanita hamil (kiri)


dibandingkan uterus wanita normal/tidak
hamil (kanan)

Gambaran mikroskopik otot hipertrofi


(kiri) dibandingkan otot normal (kanan)

Atrofi
Pengerutan / berkurangnya ukuran sel
akibat hilangnya material sel
pengecilan organ
Atrofi fisiologi misalnya atrofi sel
mammae pada menopause
Atrofi patologik misalnya tumor tungkai
bawah: atrofi otot tungkai bawah yang
ditekan oleh massa tumor

Penyebab umum atrofi


Berkurangnya beban kerja (organ tdk
dipakai)
Hilangnya inervasi saraf
Hilangnya suplai darah (iskemia)
Nutrisi tidak adekuat
Hilangnya stimulasi endokrin
Penuaan
Penekanan

Atrofi otak pada senile atrofi (A)


dibandingkan otak normal (B)

Metaplasia
Perubahan sel yang reversible. Satu jenis
sel berubah menjadi jenis sel lain
Merupakan proses adaptasi sel terhadap
lingkungannya
Contoh: metaplasia sel epitel torak pada
saluran napas menjadi sel epitel gepeng
Memberi efek samping dan dapat
menimbulkan tumor

Metaplasia sel torak menjadi sel skuamous

PENIMBUNAN INTRASEL
Manifestasi dari gangguan metabolisme
penimbunan material dalam jumlah berlebihan
di dalam sel
Klasifikasi bahan2 yang ditimbun:
Komponen sel normal (air, lipid, KH,
Protein)
Bahan abnormal (eksogen maupun endogen)
Pigmen

Patogenesis penimbunan intrasel


Bahan endogen diproduksi normal tetapi
proses katabolisme untuk mengeliminasi
kurang
Bahan endogen tertimbun karena tidak
dimetabolisme
Bahan eksogen abnormal tertimbun
karena tidak ada ensim yg
menghancurkan
Sel yang mengalami penimbunan bisa
mengalami jejas dan mati karena bahan
tertimbun bersifat toksik

A
N

PENIMBUNAN LEMAK (LIPID)


Steatosis: penimbunan trigliserida secara
abnormal dalam sel.
Sering ditemukan pada sel hati, juga
jantung, otot, ginjal
Penyebab: DM, obesitas, alkohol,
malnutrisi, toksin
Morfologi: Sel lemak akan terlihat jernih
dalam sitoplasma sel karena larut dalam
proses pembuatan jaringan

Perlemakan hepar
Hepar membesar, kekuningan, berat
dapat mencapai 3-6 kg.
Materi lemak berbentuk vakuola2 intrasel
mendesak nukleus ketepi. Kadang sel
pecah, bersatu membentuk kista lemak

Perlemakan jantung
Lipid berbentuk butiran2 kecil dalam sel
otot jantung, dan tampak berupa pita
kekuningan diantara serabut2 otot
jantung
Aterosklerosis
Penimbunan kolesterol dalam aorta dan
arteri besar
Tunika intima pembuluh darah berisi
vakuola lemak yang berbuih kuning

Penimbunan lemak. Sel lemak


tampak berbentuk vakuola
jernih/kosong

Penimbunan kristal asam urat


pada penyakit Gout

PENIMBUNAN PROTEIN
Tampak sebagai massa berwarna
eosinofil (merah muda)
Sering pada penyakit ginjal dimana
protein bocor dari gromerulus (saringan
ginjal)

Penimbunan protein dalam


glomerulus ginjal, tampak
sebagai massa eosinofilik

PENIMBUNAN PIGMEN
Pigmen merupakan bahan berwarna,
dapat merupakan komponen sel normal
(misalnya melanin) atau bahan eksogen.
Contoh pigmen eksogen misalnya
penimbunan karbon dalam paru2 pada
antrakosis (polusi udara, merokok), Tatto.
Contoh pigmen endogen misalnya
hemoglobin (materi pewarna darah
menjadi merah), melanin (materi pewarna
kulit menjadi coklat)

Penimbunan pigmen endogen


(hemosiderin) dalam sel, tampak
sitoplasma penuh berisi pigmen
berwarna merah-kecoklatan
mengkilat

Penimbunan pigmen endogen


(besi/ferrum) akibat hemosiderosis

Penimbunan pigmen melanin, tampak


materi coklat tidak mengkilat pada
sitoplasma

KALSIFIKASI PATOLOGIK
Deposisi abnormal terutama garam kalsium,
dan sejumlah kecil zat besi, magnesium.
Menyertai berbagai keadaan patologik .
Jika deposisi terjadi pada jaringan mati
disebut kalsifikasi distrofik
Jika deposisi terjadi pada jaringan hidup
disebut kalsifikasi metastatik

Kalsifikasi distrofik
Tampak sebagai granula/butiran putih
halus.
Sering pada pembuluh darah (pada
aterosklerosis lanjut yang disertai
penimbunan lipid)

Kalsifikasi metastatik
Dapat terjadi pada jaringan normal jika
penderita hiperkalsemia
Penyebab hiperkalsemia: hiperparatiroid,
imobilisasi tulang, penyakit Addison
Sering mengenai jaringan pembuluh
darah, ginjal, paru, gaster
Berupa timbunan bahan amorf non kristal

Kalsifikasi distrofik pada pembuluh darah


arteri. Tampak timbunan kalsium
berwarna ungu kecoklatan

Kalsifikasi metastatik dari katup


jantung, tampak massa kekuningan
berupa deposit kolesterol dan
kalsium

PENUAAN SEL (AGEING)


Perubahan fisiologik dan struktural dari
semua organ akibat penuaan.
Penuaan dipengaruhi faktor genetik, diet,
kondisi sosial
Penuaan juga dipengaruhi peyakit
degeneratif (yang berhubungan dg usia
lanjut): DM, aterosklerosis, osteoartritis,
osteoporosis, Alzheimer disease

Fungsi sel yang menurun/berkurang pada


penuaan:
Sintesis ensim
Fosforilasi oksidatif pada mitokondria sel
Kemampuan mengambil nutrisi sel
menurun
Morfologi sel yang menua:
Nukleus ireguler, mitokondria
bervakuola, penimbunan pigmen
lipofusin

Teori penyebab penuaan sel:


Kerusakan progresif sel akibat radikal
bebas (radiasi ion)
Penurunan mekanisme pertahanan dari
antioksidan (mis. vitamin E)

Penuaan sel

Anda mungkin juga menyukai