Anda di halaman 1dari 30

Dr.

Iqrina Widya Zahara


Departemen Parasitologi
FK UMSU

Penyakit: Tripanosomiasis Afrika.


Epidemiologi: Afrika Tengah, Afrika Barat.
Parasit hidup di plasma darah, kelenjar limfe,
limpa, dan otak.
Trypanosoma juga dapat ditularkan melalui
transfusi darah, transplantasi organ, plasenta,
dan dalam kecelakaan laboratorium.

Bentuk mirip bulan sabit melengkung.


Ukuran 15-35 mikron x 1,5-3,5 mikron.
Mempunyai inti ukuran besar, bentuk inti lonjong,
dan terletak di tengah tubuh parasit (sentral).
Kinetoplas berukuran kecil dan terletak di ujung
posterior.
Di dalam sitoplasma terdapat butiran butiran
volutin.
Pada ujung posterior kerluar flagel yang
melingkari tubuh parasit dan membetuk 3 atau 4
undulating membran.

Menyebabkan West African sleeping sickness


Infeksi terjadi melalui gigitan lalat tsetse
(Glossina palpalis dan Glossina tachinoides,
memasukkan trypanosoma pleomorfik ke dalam
aliran darah manusia oleh inokulasi anterior.
Infeksi ditandai dengan tiga tahap progresif:
subkutan,
hemolymphatik
dan
tahap
meningoencephalitik (kronis)

Tahap Subkutan :
terjadi
peradangan
lokal pada lokasi
gigitan, dalam waktu
3 minggu terjadi
ulserasi primer.

Tahap Hemtolimfatik :
demam,
malaise,
anorexia, sakit kepala,
dan
limfadenopati
postcervical
(Winterbottoms sign)

Tahap Kronis: terjadi 6 - 12


bulan setelah onset pertama:
peningkatan kelelahan, mental
dullness
sampai
somnolen.
Kemudian berkembang menjadi
koma dan bahkan kematian.
9

Keberhasilan pengobatan bergantung terhadapa


manajemen awal pasien.
Obat yang biasa digunakan adalah :
pentamidine, suramin, melarsoprol.
Pentamidine digunakan pada tahap awal,
diberikan secara suntikan i.m.
Suramin untuk tahap awal secara i.v.
Melarsoprol untuk tahap kronis diberikan
secara i.v.

Suramin, secara i.v, dosis 5 mg/kgBB pada hari ke


1, kemudian diberikan dosis 10 mg/kgBB pada
hari ke 2, dan dosis 20 mg/kgBB pada hari ke 5,
11,17, 23, dan 30.
Pentamidine isethionate.
Triparsamid.
Melarsoprol dikombinasikan dengan suramin
apabila terjadi gabgguan saraf pusat.
Nifurtimox, dosis 8-10 mg/kgBB/hari selama 90
hari, pada anak anak dosis 15-20 mg/kgBB/hari
selama 90 hari.

Penyakit: Tripanosomiasis Afrika.


Epidemiologi: Afrika Timur.
T. rhodesiense bersifat lebih patogen terhadap
manusia dan mamalia.
Morfologi mirip dengan Trypanosoma
gambiense.

Menyebabkan East African sleeping sickness.


Vector: Glossina pallidipes, G. morsitans, dan
G. swynnertoni .
Tahapan penyakit dan gejala klinis sama
dengan Trypanosoma gambiense, hanya
progresivitas penyakitnya lebih cepat dan
memiliki perjalanan klinis yang lebih pendek 9
12 bulan.

Diagnosis pasti dan pengobatan sama dengan


Trypanosoma gambiense.
Prognosis buruk karena perjalanan klinis yang
pendek.

Pada manusia: St.tripomastigot hidup ekstraseluler


dalam darah, limfe, cairan otak dan di otak
berkembangbiak dengan cara belah pasang
Pada lalat : st.tripomastigot yang terhisap
bersama darah berkembang biak dengan cara
belah pasang di usussesudah 15 hari membelah
lagi migrasi ke kelenjar ludah
st.epimastigotberkembang
biakst.tripomastigot metasiklik masuk ke
saluran ludahprobosis

Penyakit: South American Trypanosomiasis atau chagas


disease.
Epidemiologi: Amerika Selatan, Amerika tengah, dan
Amerika Serikat (Corpus christi, Texas).

Di dalam tubuh manusia terdapat 2 bentuk, yaitu :

Stadium
trypanosoma
(tripomastigot)
ditemukan di pembuluh darah perifer.
Stadium leishmania (amastigot) ditemukan di
otot, otak, sistem retikuloendotelial, kelenjar
getah bening/kelenjar limfe.

Bentuk trypanosoma :
Bentuk leishmania :
Ukuran 20 mikron.
Bentuk
bulat
atau
Bentuk seperti huruf C
lonjong.
Ukuran 2-4 mikron.
atau U.
Inti berukuran besar dan memiliki 1 buah inti dan
terletak ditengah badan
1 buah kinetoplas.
parasit.
Kinetoplas
bentuk
lonjong, terletak di
posterior tubuh parasit.

Banyak menyerang anak anak


dibawah 5 tahun.
Dalam 1 2 minggu, luka gigitan
yang gatal akan berubah menjadi
reaksi peradangan lokal.
Peradangan akan memblok aliran
limfatik dan akan menghasilkan
lesi eritema primer yang disebut
chagoma.
Bentuk infektif yaitu tripomastigot
metasiklik masuk melalui kulit
yang luka sehingga menimbulkan
pembengkakan.

25

Bentuk infektif masuk


melalui
konjungtiva
sehingga menyebabkan
terjadinya konjungtivitis
dan edema unilateral
pada wajah dan kelopak
mata
yang
disebut
Romanas sign.
26

Masa inkubasi 7 14 hari diikuti gejala klinis yang akut


dan kronis.
Pada bayi dan anak kecil terjadi gejala klinis akut yaitu
demam, malaise, fatigue, myalgia, konjungtivitis,
pembesaran kelenjar limfe, pembesaran limpa, edema
unilateral pada wajah, anemia, dan limfositosis.
Meningoensefalitis atau gagal miokardial merupakan
penyebab kematian penderita dengan gejala klinis akut
berlangsung selama 20 30 hari.
Pada orang dewasa atau remaja terjadi gejala kronis
yaitu gangguan ritme jantung seperti hambatan jantung
(heart block), Adam-Stokes syndrome, gejala
neurologis seperti paralisis spesifik, dan kelainan psikis.

Menemukan parasit dalam sediaan


cairan otak atau biopsi
Serologis

darah,

Nifurtimox, dosis 8-10mg/kgBB/hari pada


orang dewasa, dosis 15-20 mg/kgBB/hari pada
anak anak selama 90 hari.
Nitrofurazon (sedang dalam uji coba)

Memberantas vektor.
Menggunakan repellent
gigitan vektor.
Penderita harus diobati.

untuk

mencegah

Anda mungkin juga menyukai