Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 18

Struktur pasar
Aditya Ramadhani Suyitno 1411011005
Ivan Sebastian

1411011057

Machrus Ali 1411011067


Rachmad Anjung Cahya

1411011103

Kasus Pasar Persaingan Sempurna


Produsen tahu tempe dan kenaikan harga kedelai
Pusat Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) Jateng mendesak pemerintah
segera merealisasikan pelimpahan kewenangan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk
mengendalikan harga empat komoditas. Beras, gula, jagung, dan kedelai. Realisasi
pelimpahan itu sangat penting guna mengendalikan harga kedelai, salah satu komoditas
yang saat ini memicu isu hangat, agar tidak terus melonjak tinggi. "Kabarnya saat ini,
keputusannya masih menjadi evaluasi tim yang dibentuk pemerintah. Kami berharap agar
secepatnya direalisasikan," ujar Sekretaris Puskopti Jateng Rifai, Selasa (4/9/2013).
Dikatakan, prediksi Bank Investasi Goldman Sachs tanggal 10 Aguistus 2013, harga
komoditas kedelai masih akan melambung tinggi. Diprediksi harga kedelai akan mencapai
angka Rp 8.700 di tingkat pengecer, dan Rp 8.400 di tingkat distributor. Harga normal di
kisaran Rp 5.000 - Rp 6.000.Ketua Puskopti Jateng Sutrisno Supriyantoro mengatakan,
melambungnya harga kedelai akan menjadi salah satu isu penting yang akan dibahas dalam
rapat kerja Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) tahun ini.

Dari contoh kasus tersebut, produsen tahu tempe termasuk dalam ciri-ciri pasar
persaingan sempurna yaitu terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli,
bahkan penjual tergabung dalam Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu
Indonesia (Gakoptindo), setiap perusahaan mudah keluar atau masuk pasar.
Penyelesaian dari masalah yang terdapat pada kasus di atas adalah sebagai
berikut:

Pedagang dapat memutuskan untuk berhenti berjualan sampai kondisi pasar benar-benar
stabil.

Pedagang dapat mengurangi ukuran produksi dengan harga jual yang tetap

Studi Kasus Pasar Monopoli


PT. Perusahaan tambang minyak negara (PT. Pertamina) merupakan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN )
yang memiliki perintah untuk menyediakan kebutuhan minyak bagi masyarakat indonesia. Oleh karena
itu sudah menjadi kewajiban PT.Pertamina untuk menyediakannya, tetapi pada kenyataan sekarang ini
masih adanya keterlangkaan Bahan Bakar Minyak di beberapa daerah. Ini menunjukkan bahwa
PT.Pertamina tidak memperlihatkan kinerja yang baik dalam pemenuhan kebutuhan minyak
masyarakat.
PT. Pertamina merupakan satu-satunya perusahaan pemerintah yang bergerak di bidang pengadaan
minyak nasional dan sekaligus pendistribusi tunggal untuk memenuhi kebutuhan minyak di indonesia.
Oleh karena itu PT. Pertamina termasuk ke dalam jenis monopoli murni karena penjual dan produsen
tunggal, produk yang unik dan tanpa barang pengganti yang dekat, serta kemampuannya untuk
menerapkan harga berapapun yang mereka khendaki. Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan bahwa sumber
daya alam dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
kasus monopoli yang di lakukan oleh PT. Pertamina adalah :
Fungsi PT. Pertamina sebagai pengkilang, distribusi, dan penjual minyak dan Swasta diizinkan
berpartisipasi dalam upaya pengkilangan minyak tetapi dalam menentukan harga minyak yangdi jual
kepada masyarakat tetap ditentukan oleh PT. Pertamina sendiri.
Terjadinya krisis minyak yang di akibatkan oleh PT. Pertamina karena menaikan harga bahan bakar
minyak premium di semua wilayah indonesia pada tahun 2009. PT. Pertamina pun melakukan
kesalahan menaikan harga bahan bakar minyak premium tetapi masih banyak daerah daerah
terpencil yang kebetuhan minyaknya tidak terpenuhi dan sering juga terjadi kelangkaan Bahan Bakar
Minyak. Ini menyebabkan kerugian bagi masyarakat dari kalangan bawah hingga atas dan investor pun
enggan untuk berinvestasi.

Dari kasus monopoli oleh PT Pertamina


Dapat disimpulkan bahwa PT. Perusahaan tambang minyak negara telah melakukan
tindakan monopoli, yang mengakibatkan kerugian pada masyarakat dan melanggar
Undang undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1999 tentang larangan praktik
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

Saran untuk kasus monopoli oleh PT Pertamina


Seharusnya Pemerintah turun tangan langsung dalam masalah yang di hadapi dengan
memperbaiki kinerja PT. Pertamina saat ini, agar pemerataan bahan bakar minyak
merata hingga kepelosok daerah yang mengakibatkan kesejahteraan masyarakat pun
membaik atau Pemerintah membuka kesempatan bagi investor untuk mengembangkan
usaha di bidang minyak tetapi Pemerintah harus mengontrol dan membatasi secara tegas
investor tersebut, sehingga tidak terjadi penyimpangan yang merugikan bagi masyarakat.

Studi Kasus Pasar Oligopoli


Pada era globalisasi ini, persaingan dalam pasar sangat sengit yang melibatkan
hampir semua jenis usaha, baik dalam usaha jasa, maupun dalam perdagangan.
Dalam dunia teknologi juga semakin tinggi tingkat persaingannya, karena manusia
membutuhkan sesuatu yang dapat membantu nya untuk lebih produktif, efektif,
efisien dalam kehidupan sehari-hari. Dari kebutuhan itulah, para produsen
elektronik khususnya smartphone bersaing untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Tetapi karena pasar smartphone ini termasuk dalam jenis pasar oligopoli, dimana
hanya terdapat beberapa penjual dengan produk yang homogen atau
terdiferensiasi yang menyebabkan kasus-kasus atas hak paten antar produsen.
Sebagai contoh: kasus antara perusahaan Apple dengan Samsung mengenai
masalah hak paten, yang menyebabkan gugatan yang diberikan Apple kepada
Samsug atas desain produk Samsung yang dianggap meniru produk Apple dan
gugatan yang diberikan Samsung kepada Apple atas teknologi 3G dan wireless dari
Samsung ditiru oleh Apple.

Kesimpulan dari kasus di atas adalah dalam pasar oligopoli merupakan pasar dimana
penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan, dapat menyebabkan
para produsen harus dapat terus berinovasi dengan teknologi yang terus dapat
mengikuti perkembangan zaman agar dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh
masyarakat. Tetapi, karena hal tersebut tidaklah mudah untuk dilakukan dengan
melakukan inovasi secara terus-menerus tidak jarang timbul persaingan tidak sehat
antar produsen seperti meniru teknologi yang digunakan oleh pesaing agar perusahaan
dapat terus memproduksi produk yang sesuai dengan kebututhan masyarakat.
Saran untuk kasus dalam pasar oligopoli di atas adalah setiap perusahaan yang
terdapat pada pasar oligopoli seharusnya menggunakan bentuk hubungan antar
perusahaan dengan jenis oligopoli dengan kesepakatan (collusive oligopoly), dimana
perusahaan-perusahaan membuat sebuah kesepakatan harga dan produksi. Sehingga
tidak akan timbul persaingan tidak sehat untuk saling mengambil inovasi dari
perusahaan lain.

Studi Kasus Pasar Monopolistik


Industri restoran dalam setiap kota memiliki ciri persaingan monopolistik. Biasanya
terdapat ribuan restoran dalam sebuah kota besar, yang menyajikan semua jenis makanan,
bagi bermacam-macam selera, tingkat penghasilan, dan sektor. Sebagian restoran sangat
mewah dan mahal, sementara sebagian lainnya sederhanadan murah. Sebagian restoran
menyediakan hiburan, sementara lainnya tidak. Sebagian berlokasi dekat kompleks bioskop
dan menyediakan makanan, sebelum maupun sesudah film dimulai, sementara lainnya
berlokasi dekat daerah perumahan dan menyediakan makanan bagi keluarga.
Dalam sebuah terbitan New York Magazine, terdapat iklan 100 restoran yang
bervariasi, dan ini hanyalah sebagian kecil dari restoran yang ada di kota New York. Relatif
tidak sulit masuk ke dalam usaha restoran (kita bisa menyaksikan ratusan restoran yang
buka setiap tahun dan kira-kira sama banyaknya restoran yang tutup, di setiap kota besar
setiap tahunnya). Karena setiap restoran menawarkan produk yang agak terdiferensiasi,
banyak yang mengiklankan keberadaan mereka (yang sebetulnya tidak diperhatikan orang)
dibandingkan restoran lain yang sekelas dengan mereka.

Anda mungkin juga menyukai