Anda di halaman 1dari 30

Penyusunan Tes

Oleh: Budi Usodo

Langkah-Langkah Konstruksi Tes


Hasil Belajar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Menginventarisasi
bahan
yang
telah
diajarkan,
Menyusun spesifikasi tes,
Menyusun butir-butir soal beserta kuncinya,
Menelaah butir-butir tes,
Melakukan uji coba,
Melakukan analisis tes dan analisis butir soal
berdasarkan hasil uji coba,
Melakukan revisi terhadap butir-butir soal
yang kurang baik,
Penetapan Tes

Penyusunan Spesifikasi Tes


Penyusunan spesifikasi tes biasanya
mencakup:
penentuan
tujuan,
pembuatan kisi-kisi, pemilihan jenis
tes, dan penentuan banyaknya butir
pada setiap kompetensi dasar atau
setiap indikator.

Jenis Tes
Tipe Tes Uraian
Tes uraian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
tes uraian bebas dan tes uraian terbatas.
Pada tes uraian bebas, peserta tes dapat
dengan bebas menyatakan pendapat dan/atau
penalarannya masing-masing. Boleh jadi,
masing-masing peserta tes mengemukakan
jawaban yang berbeda, walaupun mungkin
sama-sama benarnya.
Contoh:
Bagaimanakah
pendapat
Anda
mengenai
pembelajaran matematika di sekolah dasar
sekarang ini?

Keunggulan Tes Uraian

menghendaki pengorganisasian jawaban,


sehingga dari tes uraian dapat dilihat
jalan pikiran peserta tes,
jawaban disampaikan berdasarkan katakata dan tulisannya sendiri, sehingga
dapat dilihat kejernihan jalan pikiran
peserta tes,
mudah menyusun soalnya, dan
dapat membedakan secara jelas
kemampuan masing-masing siswa.

Kelemahan tes uraian

bahan yang diliput terbatas,


waktu yang dipakai untuk
menjawab soal tes uraian lama,
penilaian yang subjektif
sukar dalam memberikan skor.

Hal-hal untuk mengurangi kelemahan

Tetapkanlah dengan tepat hal-hal atau faktorfaktor yang diukur.


Bacalah dulu beberapa contoh jawaban untuk
mendapatkan gambaran umum mengenai kualitas
seluruh peserta tes.
Berdasarkan analisis pada langkah kedua, buatlah
rubrik (kriteria pemberian skor) yang terkait
dengan soal tersebut.
Periksalah setiap butir soal dalam satu waktu
tertentu,
Sedapat mungkin periksalah jawaban-jawaban
soal tanpa mengetahui siapa penjawabnya.

Tes Uraian
Tes uraian terbatas, walaupun jawaban dari
peserta tes diurai menurut jalan pikiran
masing-masing
peserta
tes,
tetapi
jawaban yang benar telah dapat diduga
terlebih dulu.
Contoh:
Dengan
menggambar
grafik
fungsi
kuadratnya terlebih dulu, selesaikan
pertidaksamaan x 2 5x 6 0.

Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang menghendaki
peserta tes untuk memilih di antara
kemungkinan-kemungkinan jawaban yang
telah disediakan, memberikan jawaban
singkat, atau mengisi titik-titik yang
disediakan.
Tipe Tes Objektif dapat dibedakan atas lima
jenis, yaitu: (1) tes benar-salah, (2) tes
isian singkat, (3) tes jawaban singkat, (4)
tes menjodohkan, dan (5) tes pilihan
ganda

Keunggulan tes objektif

mudah, cepat, dan objektif dalam


pemberian skor,
dapat mencakup bahan yang luas,
kemungkinan jawaban yang salah
dan yang benar dapat dengan
mudah dilihat, dan
butir soal dengan tipe objektif dapat
digunakan berulang kali.

Kelemahan tes objektif

sulit dipakai untuk mengukur aspek


kemampuan yang tinggi,
memerlukan waktu yang lama
dalam penyusunan soalnya,
jawaban soal tes objektif dapat
diterka,
tidak dapat membedakan secara
jelas kemampuan masing-masing
siswa.

1.

Saripati permasalahan harus


ditempatkan pada pokok soal (Stem)

2.

Hindari pengulangan kata-kata yang


sama dalam pilihan

3.

Hindari rumusan kata yang berlebihan

4.

Bila pokok soal merupakan pernyataan


yang belum lengkap, maka kata yang
melengkapi harus diletakkan pada
ujung pernyataan, bukan di tengahtengah kalimat

5.

Susunan alternatif jawaban dibuat


teratur dan sederhana

6.

Hindari kata-kata teknis, ilmiah atau


istilah yang aneh atau mentereng

7.

Semua pilihan jawaban harus


homogen dan dimungkinkan sebagai
jawaban yang benar

8.

Hindari keadaan dimana jawaban


yang benar selalu ditulis lebih
panjang dari jawaban yang salah

9.

Hindari adanya petunjuk / indikator


pada jawaban yang benar

10. Hindari menggunakan pilihan yang


berbunyi semua yang di atas benar
atau tidak satu pun yang di atas
benar

11. Gunakan tiga atau lebih alternatif


pilihan
12. Pokok soal diusahakan tidak
menggunakan ungkapan atau katakata yang bermakna tidak tentu
13. Pokok soal sedapat mungkin dalam
pernyataan atau pertanyaan positif

Hierarkhi Taraf kompetensi kognitif

Taksonomi Bloom
1.

Aspek pengetahuan
Tujuan pembelajaran pada aspek pengetahuan
berkenaan dengan ingatan bahan yang telah
dipelajari, yang biasanya cenderung bersifat
hafalan.
Contoh:
Lambang 0,25 adalah lambang untuk ... .
a. bilangan asli
b. bilangan cacah
c. pecahan
d. bilangan kompleks
e. bilangan bulat

Taksonomi Bloom
2. Aspek Pemahaman
Tujuan pembelajaran pada aspek pemahaman
berkenaan dengan kemampuan memahami arti
suatu bahan pelajaran, namun dalam tingkatan
yang rendah, misalnya mampu mengubah suatu
informasi ke dalam informasi lain yang lebih
bermakna dan memberikan suatu interpretasi.
Aspek pemahaman ada 3: (1) Pengubahan, (2)
Pemberian arti, (3) pemerkiraan
Contoh
Dalam diagarm Venn himpunan AU(B-C) adalah
.

Taksonomi Bloom
3. Aspek Penerapan
Tujuan pada aspek ini telah tercapai jika siswa telah
dapat menggunakan apa yang telah diperolehnya
dalam situasi khusus yang baru, baik yang masih
terdapat dalam satu mata pelajaran maupun
penggunaannya di mata pelajaran lain.
Contoh:
Aku adalah suatu bilangan. Jika aku dikalikan 7
dan kemudian ditambah dengan kuadrat aku,
maka hasilnya adalah nol. Andaikan aku adalah
bilangan bulat, maka aku adalah ...

Taksonomi Bloom
4. Aspek Analisis
Tujuan pembelajaran pada aspek analisis ingin
melihat apakah siswa telah dapat mengurai suatu
sistem ke dalam bagian-bagiannya, mencari
hubungan
antara
bagian-bagiannya,
dan
mengenal bagian-bagian itu sebagai satu sistem
yang baru.
Contoh
. Diketahui m dan n bilangan ganjil positif yang
kurang daripada 5 dengan n < m. Bilangan genap
positif terbesar 2yang
dapat membagi bilangan
2
dengan bentuk m n
adalah ...

Taksonomi Bloom
5. Aspek Sintesis
Tujuan pembelajaran pada aspek sintesis
ingin melihat apakah siswa telah dapat
bekerja dengan bagian-bagian, elemenelemen,
atau
unsur-unsur
untuk
kemudian menyusunnya menjadi suatu
sistem yang baru
Contoh:
Buktikan bahwa jumlah n bilangan ganjil
yang pertama adalah n2.
Tunjukkan bahwa A = {x | x3 = 1} adalah
group perkalian.

Taksonomi Bloom
6. Aspek Evaluasi
Tujuan pembelajaran pada aspek evaluasi telah
dapat dicapai oleh siswa jika siswa telah mampu
membuat kriteria, memberikan pertimbangan,
mengkaji (kekeliruan, ketepatan, ketetapan), dan
mampu menilai
Contoh:
Beberapa
orang mengatakan bahwa sistem
desimal adalah sistem penulisan bilangan yang
paling unggul. Jelaskan mengapa beberapa orang
berpendapat seperti itu!

Non-Tes
Alat
ukur
untuk
memperoleh
informasi
hasil
belajar
yang
diungkap melalui non-tes terutama
digunakan untuk mengetahui apa
yang dilakukan siswa daripada
apa
yang
diketahui
atau
dipahaminya.

Jenis non tes


1. Skala Lajuan (Rating Scale)
Skala lajuan adalah alat ukur non-tes
yang
menggunakan
suatu
prosedur
terstruktur untuk memperoleh informasi
mengenai sesuatu yang diobservasi yang
menyatakan
posisi
sesuatu
dalam
hubungannya dengan sesuatu yang lain.
Tipe skala lajuan, di antaranya: (1)
numerical rating scale dan (2) descriptive
graphic rating scale

Numerical Rating Scale

Komponen NRS adalah pernyataan


tentang karakteristik tertentu dari
suatu yang diukur keberadaanya
yang diikuti oleh angka yang
menunjukkan kualitas keberadaan
tersebut

Contoh NRS
Nama siswa yang diamati:
1.

2.

3.

4.

Seberapa aktif siswa berpartisipasi


1 2
dalam kegiatan diskusi?
Seberapa baik jalinan hubungan baik
antara siswa tersebut dengan
1 2
kelompoknya?
Seberapa besar kontribusi siswa dalam
pemecahan permasalahan persoalan
1 2
yang muncul dalam diskusi?
dst

Discriptive Graphic Rating Scale


DGS hampir sama dengan NRS,
bedanya adalah kualitas sesutau
yang dikerjakan digambarkan dalam
suatu kontinum pada suatu garis

Contoh DGRS
Nama siswa yang diamati:
1.

2.

3.

4.

Seberapa aktif siswa


berpartisipasi dalam kegiatan
diskusi?
Seberapa baik jalinan
hubungan baik antara siswa
tersebut dengan
kelompoknya?
Seberapa besar kontribusi
siswa dalam pemecahan
permasalahan persoalan yang
muncul dalam diskusi?
dst

Sangat
Tdk Aktif

sangat
aktif

Sangat
Tdk baik

sangat
baik

Sangat
Tdk berarti

sangat
berarti

Jenis non tes


2. Skala Sikap
a. Skala Likert
Prinsip
utama
skala
Likert
adalah
menentukan lokasi kedudukan seseorang
dalam suatu kontinum suatu aspek
terhadap suatu objek, mulai dari sangat
negatif sampai dengan sangat positif.
Penentuan lokasi itu dilakukan dengan
mengkuantifikasi
pendapat
seseorang
terhadap pertanyaan atau pernyaataan
yang disediakan.

Contoh skala Likert


Jawablah butir soal dengan memberi tanda cek

Pernyataan
1.

2.

3.

4.

Matematika
sangat
berguna
dalam kehidupan sehari-hari
Untuk mendapat nilai tinggi, saya
harus bekerja keras
Saya tidak perlu belajar keras,
karena guru akan memberi nilai
baik kepada saya
dst

SS

TS

STS

Jenis non tes


b. Skala Thurstone
Skala Thurstone mirip dengan skala
Likert, namun biasanya rentangan
skala pada skala Thurtone lebih
lebar, berkisar antara 7 sampai
dengan 11 skala.

Anda mungkin juga menyukai