Anda di halaman 1dari 21

Pengertian Izin

Adalah suatu persetujuan dari pemerintah


berdasarkan peraturan perundangundangan untuk melakukan kegiatan tertentu.
Merupakan salah satu instrumen yuridis yang
paling banyak digunakan dalam hukum
administrasi.

Fungsi/Peran Negara

Provider
Regulator
Entepreneur
Umpire

Ruang lingkup Hukum


Administrasi
Pengendalian

Pemerintah

Perlidungan hukum

Sanksi

Masyarakat

Partisipasi masyarakat

Tujuan Izin
1.

2.
3.
4.
5.

Mengendalikan atau mengarahkan


aktivitas tertentu
Mencegah bahaya bagi lingkungan
Melindungi obyek-obyek tertentu
Membagi benda yang sedikit
Mengarahkan atau menyeleksi orang

Aspek Yuridis
Sistem Perizinan
1.
2.
3.

Larangan
asas legalitas
Izin
prosedur
Ketentuan-ketentuan, persyaratan
dan/atau pembatasan

Keabsahan penetapan izin


1. Wewenang

2. Substansi
3. Prosedur

mengatur
mengontrol
penegakan hukum

Sifat Izin
1.
2.
3.
4.

Kebendaan atau pribadi


Berlangsung lama atau sekali pakai
Bebas atau terikat
Menguntungkan atau memberatkan

Surat Izin Praktik Eeletromedis

Permenkes Nomor 45 Tahun 2015


tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Elektromedis
Elektromedis adalah setiap orang yang
telah lulus dari pendidikan Teknik
Elektromedik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

Elektromedis untuk dapat


menyelenggarakan atau menjalankan
praktik harus memiliki STR-E
Elektromedis yang menjalankan praktik
di bidang pelayanan kesehatan wajib
memiliki SIP-E.
Elektromedis hanya dapat memiliki 1
(satu) SIP-E.
SIP-E tersebut hanya berlaku untuk 1
(satu) tempat praktik

Untuk memperoleh SIP-E, Elektromedis


harus mengajukan permohonan kepada
Pemerintah dengan melampirkan :
a. FC ijazah (legalisir) ;
b. FC STR-E/ STR-ES ;
c. Surat sehat dari dokter ber-SIP ;
d. surat keterangan bekerja dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan ;
e. Pasfoto 4x6 cm ;
f. rekomendasi Kadinkes ;
g. rekomendasi dari IKATEMI.

Dalam melakukan praktiknya,


Elektromedis wajib melakukan
pencatatan dan pelaporan
Dalam menjalankan praktiknya,
Elektromedis bertanggung jawab
menjamin terselenggaranya pelayanan
kesehatan, khususnya kelayakan siap
pakai alat elektromedik dengan tingkat
keakurasian dan keamanan serta mutu
yang standar.

Elektromedis menjalankan praktik


senantiasa meningkatkan mutu
pelayanan elektromedis, dengan
mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui
pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
bidang tugasnya

Dalam menjalankan praktiknya,


Elektromedis wajib memberikan
pelayanan kesehatan sesuai dengan
Standar Profesi, standar pelayanan
profesi, standar prosedur operasional,
dan etika profesi serta kebutuhan
kesehatan Penerima Pelayanan
Kesehatan

Pembinaan

Menteri, gubernur, bupati/walikota,


kadinkes provinsi, kadinkes kab/kota,
ketua konsil nakes, dan Org. Profesi
membina dan mengawasi praktik
pelayanan Elektromedis sesuai tugas dan
kewenangan masing-masing untuk
meningkatkan mutu pelayanan yang
diberikan oleh Elektromedis.

Bagaimana di Kota Madiun?

Perda Kota Madiun Nomor 3 Tahun 2015


tanggal 15 Oktober 2015 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Bidang
Kesehatan

Perda sebelumnya :
Perda Kota Madiun Nomor 12 Tahun 2011 tentang Izin
Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Kesehatan dan
Tenaga Kesehatan
Perda Kota Madiun Nomor 11 Tahun 2013 tentang
Perizinan Bidang Kesehatan

Elektromedis di Perda Baru

Perda Nomor 3 Tahun 2015 sudah diatur


di Bab VIII Tenaga Kesehatan pasal 38
ayat 1, di mana Elektromedis masuk
dalam rumpun Tenaga Teknik Biomedika
Setiap nakes wajib menyelenggarakan
yankes di fasyankes, fas. penunjang
dan/atau praktek mandiri atau kelompok
harus sesuai kualifikasi, kompetensi dan
kewenangan yang dimiliki berdasarkan
peraturan perundangan

Setiap nakes yang menjalankan yankes


harus memenuhi ketentuan kode etik,
standar profesi, hak pengguna pelayanan
kesehatan, standar pelayanan, standar
prosedur operasional, pedoman
pelayanan, etika profesi, menghormati
hak-hak pasien, serta mengutamakan
kepentingan dan keselamatan pasien.
Setiap nakes dilarang menjalankan
pekerjaan dan/atau praktik di luar
kewenangannya, kecuali pada keadaan
darurat yang mengancam jiwa .

Setiap nakes wajib memberikan


informasi atas adanya dugaan kekerasan
terhadap anak yang dilayani kepada
pihak kepolisian.
Setiap nakes harus mendukung
keberhasilan program inisiasi menyusu
dini, pemberian Air Susu Ibu (ASI)
eksklusif dan pencapaian program MDGs.
Setiap nakes harus mendukung
penerapan kawasan tanpa rokok di
lingkungan tempat kerjanya

Sanksi

Ada 2 (dua) sanksi yaitu sanksi


administratif dan sanksi pidana.
Sanksi administratif (Pasal 86) berupa :

teguran tertulis; pembekuan izin dan


kegiatan; dan pencabutan izin.

Sanksi pidana (Pasal 88)


Setiap orang dan/atau badan yg dengan sengaja
menyelenggarakan yankes atau kegiatan yang
terkait dengan kesehatan tanpa izin diancam
pidana kurungan paling lama 3 bulan atau denda
paling banyak Rp. 50.000.000,-

Terima kasih
SELAMAT BERDJOEANG
.!!!

Anda mungkin juga menyukai