Anda di halaman 1dari 32

 Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi

milik kita dan penggunaannya tergantung


kepada kita sendiri.
 Kewajiban adalah sesuatu yang harus

dilakukan dengan penuh rasa tanggung


jawab.
 Mendapatkan perlindngan hukum dari
tinakan konsumen yang beritiket tidak baik
 Melakukan pembelaan diri yang sepatutnya

didalam penyelesaian hukum sengketa


konsumen
 Rehabilitasi nama baik apabila tidak terbukti

scara hukum bahwa kerugian konsumen tidak


diakibatkan oleh barang dan/jasa yang
diperdagangkan.
 Menjamin mutu barang yang diproduksi dan
diperdagangkan berdasarkan ketentuan
standart mutu barang yang berlaku.

 Memberikan kesempatan konsumen untuk


menguji dan mencoba barang tertentu serta
memberikan jaminan aas barang yang dijual

 Memberikan ganti rugi atau penggantian atas


kerugianakibat penggunaan, pemakaian dan
pemanfaatan barang yang dijual.
 Beritikat baik dalam melakukan kegiatan
usahanya
 Memberikan informasi yang benar , jelas, dan

jujurr mengenai kondisi dan jaminan barang


serta memberikan penjelasan pengnaan,
perbaikan dan pemeliharaan
 Memperlakukan atau melayani konsumen

secara benar dan jujur serta tidak


diskriminatif
Undang – Undang Kesehatan
Pasal 23
 Tenaga kesehatan berwenang untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
 Kewenangan untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dilakukan sesuai
bidang keahlian yang dimiliki
Kewenangan adalah kewenangan yang
diberikan berdasarkan pendidikannya
setelah melalui proses registrasi dan
pemberian izin dari pemerintah sesuai
dengan Per UU
Pasal 25
 Pengadaan dan peningkatan mutu tenaga

kesehatan diselenggarakan oleh pemerintah,


pemerintah daerah, dan / atau masyarakat
melalui pendidikan dan/atau pelatihan.

 Penyelenggaraan pendidikan dan/atau


pelatihan menjadi tanggung jawab
pemerintah dan pemerintah daerah.
Pasal 27
 Tenaga kesehatan berhak mendapatkan

imbalan dan perlindungan hukum dalam


melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya.

Pasal 58
 Setiap orang berhak menuntut ganti rugi

terhadap seseorang, tenaga kesehatan,


dan / atau penyelenggaraan kesehatan yang
menimbulkan kerugian akibat kesalahan
atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan
yang diterima
 Tuntutan ganti rugi tidak berlaku bagi tenaga
kesehatan yang melakukan tindakan
penyelamatan nyawa atau pencegahan
kecatatan seseorang dalam keadaan darurat.

Yang termasuk kerugian akibat pelayanan


kesehatan termasuk didalamnya adalah
pembocoran rahasia kedokteran.
Pasal 108.
 Praktik kefarmasian yang meliputi

pembuatan termasuk pengenalian mutu


sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dn pendistribusian obat ,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat serta pengembangan obat ,
bahan obat dan obat tradisional harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan.
Tenaga kesehatan yg dimaksud adalah tenaga
kefarmasian sesuai dengan keahlian dan
kewenangannya . Dalam hal tidak ada tenaga
kefarmasian , tenaga kesehatan tertentu
dapat melakukan praktik kefarmasian secara
trbatas, misalnya antara lain dokter dan/atau
dokter gigi , bidan dan perawat yang
dilaksanakan sesuai dengan Per UU
PP 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
kefarmasian.

Pasal 2
 Pekerjaan kefarmasian harus dilakukan oleh

tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian


dan kewenangan untuk itu.
Pengadaan Produksi Distribusi Pelayanan
Industri
Industri BB IOT Kosmetika
farmasi
PBF PAK IF Pemerintah
 Harus memiliki 3 ( tiga ) orang Apoteker
sebagai penanggung jawab masing 2 bidang
pemastianmutu,produksi dan pengawasan
mutu setiap produksi sediaan farmasi.
 IOT dan pabrik kosmetika min 1 Apt PJ
 Fas distribusi obat harus memiliki Apt PJ,
 Fas distribusi Dpt dibantu Aping dan/atau TTK

Apoteker memiliki kesempatan peluang lebih


besar.
Apotek IF RS Puskesmas Klinik
 Penyerahan dan pelayanan obat berds resep
dilakukan Apt..
 Menyerahkan obat keras, narkotika dan

psikotropika atas resep dokter.


 Dpt mengganti obat dagang dengan obat

generik atau merk dagang lain atas


persetujuan dokter dan / atau pasien. Dg
tujuan memberikan kesempatan kpd pasien
yg tdk mampu secara finansial dapat membeli
obatdg mutu yang baik
SE HK.02.01/Menkes/24/2017

 Di Fas produksidan distribusi hanya 1 SIPA.


 Kecuali di IF pemerintah/TNI/Polri dapat 3

tempat
 Fasyankes dapat 3 SIPA
 Hanya 1 SIA
 Memiliki Izin
 Menyusun dan melaksanakan SPO
 Meningkatkan kompetensi
 Mematuhi etika profesi
 Melakukan kendali mutu dan kendali biaya
 Melakukan audit kefarmasian
UU Kesehatan
Pasal 23.
 Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan , tenaga
kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah
UU Tenaga Kesehatan
Pasal 46
 Setiap tenaga yang menjalankan praktik di bidang
pelayanan kesehatan wajib memiliki izin. Izin diberikan
dalam bentuk SIP (Surat Izin Praktek).
PP 51
Pasal 51
 Aoteker wajib memiliki STRA.

Pasal 52
 Tenaga Kefarmasian yg melaksanakan pekerjaan
kefarmasian wajib memiliki surat izin sesuai tempat
bekerja.
Izin adalah bukti tertulis yang diberikan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota kepada
tenaga kesehatan sebagai pemberian
kewenangan untuk menjalankan praktik
UU Kesehatan
Pasal.....

UU Tenaga Kesehatan.
Pasal 24.
 Tenaga Kesehatan harus memenuhi ketentuan kode
etik, standart profesi , hak pengguna pelayanan
kesehatan, standart pelayanan dan standart prosedor
operasional.

PP 51
Pasal 11,
 Dlm menjalankan pekerjaan kefarmasian Apoteker
harus menetapkan SPO
 SPO hrs dibuat secara terus menerus sesuai dg
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi .
UU Tenaga Kesehatan
Pasal 27.
 Tenaga Kesehatan dalam menjalankan tugasnya
berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan
dan ketrampilan yang dimiliki.

PP 51
Pasal 13, 18,28
Tenaga kefarmasian dlm melakukan pekerjaan
kefarmasian hrs mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pasal 37
Apoteker yg menjalankan pek Kefarm harus memiliki
sertifikat kompetensi profesi.
Sertifikat kompetensi adalah pernyataan tertulis bahwa
seseorang memiliki kompetensi.
1. Memiliki ijin sesuai ketentuan
peraturan perundangan.
2. Sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya
3. Sesuai tempat praktik
4. Mentaati kode etik.
Nakes dalam menjalankan praktik wajib :
1. Memberikan pelayanan sesuai standart
Profesi, standart pelayanan Profesi, SPO, dan
etika profesi serta kebutuhan kesehatan
Penerima Pelayanan Kes.
2. Memperoleh persetujuan dr Penerima PK atas
tindakan yg diberikan.
3. Menjaga kerahasiaan kesehatan PPK
4. Membuat dan menyimpan catatan pemeriks,
asuhan, tindakan yg dilakukan.
5. Merujuk PPK ke nakes lain sesuai kompetensi
dan kewenangannya.
PP 51
Pasal 31
Setiap tenaga farmasi dlm melaksanakan pek.
Kefarmasian wajib menyelenggarakan program
kendali mutu dan kendali biaya.

 Kendali mutu adl Suatu sistem pemberian pelayanan


kefarmasian yg efektif, efisiendan berkualitas dalam
memenuhi kebutuhan pelayanan kefarmasian.

 Kendali biaya adl pelayanan kefarmasian yang benar


benar sesuai kebutuhan dan didasarkan pada harga
yang sesuai dengan ketentuan Per UU.
 Adalah upayaevaluasi secara profesional
terhadap mutu pelayanan kefarmasian yang
diberikan kepada masyarakat yang dibuat
oleh OP atau Asosiasi institusi pendidikan.
Dalam melaksanakan pekerjaan tdk boleh
mengutamakan bersifat material.

Rahasia kefarmasian
Setiap tenaga kefarmasian dlm menjalankan
pekerjaan kefarmasian wajib menyimpan
rahasia kedokteran dan rahasia kefarmasian.

Anda mungkin juga menyukai