Kelompok 3
Monica Rizki Hairy (E1A014030)
Nur Komala Hikmah (E1A014034)
Sulastri Hidayanti (E1A014048
Pendahuluan
Menurut UU No. 14 Tahun 2005, disebutkan bahwa guru wajib
membentuk organisasi profesi baik di tingkat nasional maupun tingkat
daerah. Untuk tingkat nasional, organisasi profesi guru sudah lama berdiri,
misalnya PGRI dan IGI. PGRI dan IGI merupakan 2 organisasi profesi guru
tingkat nasional yang keberadaannya sudah legal secara hukum, dengan tata
kepengurusan dan struktur-struktur yang rapih baik di tingkat pusat maupun
daerah. Meskipun dapat mewadahi tingkat daerah, namun agaknya menurut
sinyal UU No. 14 Tahun 2005, organisasi profesi guru pun dapat dibentuk
pada tataran lokal atau daerah, misalnya pada tataran kabupaten/kota.
Pengertian
Tujuan
Salah satu tujuan organisasi ini adalah mempertinggi
kesadaran sikap, mutu dan kegiatan profesi guru serta
meningkatkan kesejahteraan guru. Sebagaimana dijelaskan
dalam PP No. 38 tahun 1992, pasal 61, ada lima misi dan
tujuan organisasi guru, yaitu: meningkatkan dan/atau
mengembangkan
(1) karier,
(2) kemampuan,
(3) kewenangan profesional,
(4) martabat, dan
(5) kesejahteraan seluruh tenaga guru.
Sedangkan visinya secara umum ialah terwujudnya tenaga
guru yang profesional.
Kesimpulan
Organisasi profesi guru adalah sebuah wadah perkumpulan orang
orang yang memiliki suatu keahlian dan keterampilan mendidik
yang dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan yang
relatif lama, serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Tujuan dari terbentuknya organisasi profesi guru yaitu
mempertinggi kesadaran sikap, mutu dan kegiatan profesi guru
serta meningkatkan kesejahteraan guru.
Ada beberapa organisasi-organisasi profesi guru yang ada di
Indonesia, diantaranya Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI), Ikatan Guru Indonesia (IGI), Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP), Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI),
dan Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI)