Anda di halaman 1dari 23

Pembentukan Konsep, Logika,

dan Pengambilan Keputusan


Maria @ Tobing
MK Psikologi Kognitif
Semester II/2010-2011
Fakultas Psikologi UKSW

TUJUAN UMUM HARI INI:


Mampu membentuk konsep yang benar
Mampu berpikir logis
Mampu mengambil keputusan yang terbaik
NB: dalam semua konteks kehidupan

Seberapa rasionalkah keputusan Anda?


Adi, sosok berusia 36 tahun yang tinggi,
ramping, tidak atletis digambarkan para
tetangganya sebagai orang yang pemalu,
pintar, dan suka menarik diri. Dia ringan
tangan, rapi, dan teliti serta terstruktur.
Nampaknya Adi cenderung menjadi sales
atau pustakawan?

Seberapa rasionalkah keputusan Anda?


(A) Anda pergi ke toko di Salatiga membeli kipas
pendingin laptop seharga 50rb. Anda tahu ada iklan
yang menjual benda yang sama dengan harga 25rb di
toko yang harus ditempuh 30 menit berjalan kaki (tidak
ada kendaraan) muraahhh bangeetttss!
(B) Anda membeli satu set buku Psikologi impor di
sebuah toko di Salatiga seharga satu juta. Buku yang
sama di toko buku sejauh 30 menit berjalan kaki (tidak
ada kendaraan) menjual seharga 975rb.
Akankah Anda pindah ke toko lain?

Pengambilan Keputusan
Merupakan bagian dari problem solving.
Dilakukan ketika:
Menghadapi situasi yang tidak jelas.
Informasi yang digunakan untuk acuan terbatas dan
tidak valid.

Meliputi :
Prediksi masa depan.
Memilih satu di antara dua atau lebih alternative
pilihan.
Prediksi tentang frekuensi suatu kejadian.

Proses berpikir :
Suatu proses memilih dan
mengolah informasi melalui
penalaran deduktif untuk
memecahkan suatu masalah
dalam pengambilan suatu
keputusan.

BERPIKIR
Menghasilkan
Berperan
Dapat
Informasi
Proses

Strategi Formulasi Konsep


Fokus
Scanning

Penalaran Deduktif :
Melalui premis benar ataupun
salah dapat ditarik suatu
kesimpulan yang lebih spesifik.
Penalaran deduktif ini mengambil
suatu kesimpulan dari data yang
bersifat umum kemudian ditarik
suatu kesimpulan yang didasarkan
pada pemikiran logika dan sifatnya
lebih spesifik.

Penalaran DEDUKTIF
Level
Pengetahuan
Banyaknya
Bentuk

Jenis-jenis Penalaran Deduktif :


Conditional Reasoning atau Propositional Reasoning
( Penalaran Bersyarat atau Penalaran Proposisional )
Menjelaskan hubungan antar kondisi yang ada.
Contoh : Jika rembulan bersinar, saya dapat melihat tanpa
senter
Saya tidak dapat melihat tanpa senter
Jadi rembulan tidak bersinar
Hubungan ini disebut sebagai hubungan Jika
Maka.

Jenis-jenis penalaran Deduktif:


Sylogism Reasoning (Penalaran Silogisme)
Melibatkan jumlah seperti semua, beberapa, tidak ada,
atau pernyataan benar/salah, tidak tentu, seperti contoh
berikut :
Beberapa bankir adalah lulusan universitas
Beberapa lulusan universitas adalah orang yang ramah
Jadi, beberapa bankir adalah orang yang ramah
Menurut Matlin (1994) : penalaran deduktif dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang berhubungan dengan kesadaran.

Gambaran tentang Conditional


Reasoning :
Istilah yang digunakan dalam penalaran antara lain:
Antiseden proposisi/pernyataan yang muncul
pertama, seperti:
Jika ..

Konsekuen : proposisi/pernyataan yang mengikuti


antiseden, seperti:
maka..

Istilah istilah
Penalaran deduktif: Proses penalaran yang di dalamnya
kesimpulan-kesimpulan yang spesifik disusun
berdasarkan prinsip-prinsip yang lebih umum atau
berdasarkan fakta-fakta yang telah diketahui sebelumnya.
Penalaran induktif: penalaran dari hal-hal yang bersifat
khusus ke hal-hal yang bersifat umum.
Logika: ilmu mengenai berpikir yang disusun
berdasarkan hukum-hukum yang menentukan kesahihan
sebuah kesimpulan.

istilah istilah
Silogisme: sebuah argumen berdasarkan teori
logika Aristoteles yang melibatkan sebuah
premis mayor, sebuah premis minor, dan sebuah
kesimpulan.
Ad Hominem: argumen yang menyerang orang
yang membuat suatu pernyataan, alih-alih
menyerang substansi pernyataan itu sendiri.

Penalaran INDUKTIF
Kemungkinan pernyataan dan kesesuaian lebih
pada pengambilan keputusan sehari-hari
daripada silogisme atau penalaran deduktif.

Proses pengambilan keputusan


yang tepat harus memenuhi 3
syarat, yaitu :
Representative Heuristic
Penggambaran masalah, perlu memperhatikan :
Ukuran/volume sample
Karakteristik sample harus sesuai, minimal = populasi
Teknik sampling

Availibility Heuristic
Tersedianya informasi yang valid sebagai bahan acuan.
Dipengaruhi oleh :
Recency sesuatu yang muncul akhir-akhir ini
Familiaritas sering/tidaknya digunakan
Kejelasan informasi

Anchoring & Adjustment


Menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian dijadikan dasar untuk
adjustment.

Faktor-faktor yang mempengaruhi


pencapaian Solusi Masalah:
Meremehkan
Kemampuan
Referensi
Memori

Faktor-faktor yang mempengaruhi


pengambilan keputusan :
Framing effect, meliputi :
Latar belakang informasi
Cara penyusunan pertanyaan dan pernyataan yang
dipakai dalam menggambarkan suatu masalah.

Overconfidence
Hindsight bias : keyakinan kita tentang suatu
kejadian yang sudah terjadi (bias masa lalu)

Anda mungkin juga menyukai